Susi Si Pengeluh Sejati

Jika diperhatikan betul, 1-2 minggu ini Susi jadi pengeluh sejati.sorry Update status Facebooknya sering nyerempet ke keluhan, meski ga kentara benget (masa sich?) Posting blognya juga ga jauh beda, tuh. Nih, bahkan posting ini juga berisi keluhan juga. Ada apa sih dengan Susi? fikir
Ada yang aneh juga dengan siklus tidur Susi. Jika dulu, tak perduli berapa hari Susi tidak tidur malam, Susi tetap tak pernah tidur siang. Rekor terlama sih 2 minggu full tidak tidur. Tapi itu waktu kuliah. Kalau sejak punya anak-anak, hanya 4 hari saja Susi tahan tidak tidur satu jam-pun. Apanya yang aneh? fikir
Sejak satu minggu ini, Susi jadi sering tidur siang, dan malam harinya tertidur jam 9 malam. Bahkan sering terlelap sebelum Binbin tidur dan bangun karena dilempar botol oleh Binbin sekitar jam 10-an malam. Huuh. Ada apa, ya?fikir
Selain sadar postingan Blogger Susi jadi seperti diary, Susi juga tak punya kesempatan tuk sekedar copast tulisan Susi ke blog karena selalu tidur terlalu sore. Padahal kebiasaan online Susi sekitar jam 9-10 malam setelah Binbin tidur sampai jam 12-1 malam. Kala malam itulah Susi biasa menyiapkan 1-2 artikel untuk besok dan besoknya. Jadi Susi telah memiliki beberapa artikel siap pakai setiap hari. Artikel itu akan Susi posting di blog sekitar jam 10 pagi ketika Binbin tidur pagi. Sampai saat ini, Susi sudah punya beberapa pending artikel, namun karena Susi sadar bahwa mungkin artikel itu agak “emosional”, Susi tahan diri dulu.sorry
Hasil pengamatan sementara sih karena faktor lelah yang teramat sangat 3 minggu lalu sampai saat ini. 3 minggu lalu Susindra menerima tantangan gila. Menyelesaikan 35 meter kubik mebel – setara dengan setengah container High cube dalam waktu 6 hari. Jumlah mebelnya besar-kecil kira-kira 200-an mebel. Tantangan yang dahsyat karena mebel belum ada, pegawai hanya 8 orang. Ditambah Papa dan Susi, jadi ada 10 orang. Susi meminta tolong setengah memaksa pada Makdah tuk mengasuh anak-anak agar Susi bisa 100 fokus ke managemen gudang dan finishing. Papa Indra fokus ke pencarian dan pembelian barang di jalan. Tak ada ruang tuk lelah atau tidur. Susi memasak, membersihkan rumah dan menyiapkan Destin sekolah serta memandikan Binbin sejak jam 5 pagi secara cepat. Jam 8 pagi telah siap menyambut para pegawai dengan beberapa absolute command. Jam sekian ini harus sudah selasai dan mengerjakan itu, itu harus selesai jam segini dan mengerjakan anu dan inu. Semua harus terencana dengan baik agar selesai. Tentu saja pegawai rela bekerja lebih giat karena gajinya juga didobel meski tidak lembur. Malam hari Susi, Papa dan Dwi lembur packing sampai pagi. Antara jam 1-3 pagi dan memulai rutinitas kembali jam 5 pagi. Sungguh minggu yang gila. Kami mengandalkan adrenalin tuk bekerja, karena kemampuan otot dan otak saja tidak akan kuat. Pekerjaan semacam ini biasanya kami kerjakan kira-kira 3 minggu dan dengan belasan pegawai. Syukur Alhamdulillah Tantangan dimenangkan dan stuffing sesuai rencana. Minusnya, kulit tangan Susi sampai saat ini masih kasar dan kaku karena robek-robek ketika menarik kertas raffia. Tak peduli berapa kali Susi scrub. Susi jadi malu sekali jika diajak berjabat tangan. Ada yang punya saran?please

3 Komentar

  1. Allhamdulillah ya mbak, demi keluarga. pakai cream De**B*l deh mbak.

    BalasHapus
  2. Mbak Lia: Apa itu D**b*l? Boleh ngiklan di sini kok. :aa:

    Mas Fadil yang ngaku orang kampung: Iya, mas. Buat pulkam ke Purwokerto lebaran nanti

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkenan meninggalkan jejak di sini. Mohon tidak memasang iklan atau link hidup di sini. :)