Ceri Jawa dan Tarzan A la Susi

Ceri Jawa, atau di Jepara dikenal dengan nama Kresem, adalah buah yang penuh kenangan manis buat Susi - semanis buahnya. Di kota-kota lain ada yang mengenalnya sebagai buah Karsen, Keres, Ceres, ato Talok. Kalo ada yang mo nyumbang nama, boleh, deh. Yang jelas, di negeri tetangga, buah ini diberi nama Ceri Singapura, hehe. Pohonnya sangat mudah ditanam dan memiliki akar yang kuat, sehingga tumbuh di antara dinding pun tak jadi masalah. Masa tanam sampai berbuah pun hanya 1-2 tahun saja, setelah itu berbuah sepanjang tahun tanpa perlu disiram apalagi dipupuk. Bandingkan dengan tanaman buah yang lain yang paling cepat membutuhkan waktu 4 tahun untuk berbuah. Jadi bagi yang baru saja memiliki rumah di perumahan dan mendambakan keteduhan pohon, pohon ini jadi rekomendasi utama Susi. Sudah pasti si kecil kita langsung memiliki arena panjat pohon yang asyik dalam waktu 1 tahun, hihi. Buahnya manis sekali dan selalu ada. Rasanya tak pernah habis meski dipanen tiap hari. Kata beberapa orang, sih, buah kresem/Ceri Jawa ini diyakini mampu mengurangi sakit rematik. Yang itu mungkin perlu diusulkan di Asal-Usul Trans7 agar tahu kebenarannya. Satu yang pasti, tak akan ada anak-anak yang tak tergiur merahnya buah Ceri ini. Tiap pulang sekolah, selalu ada beberapa anak yang memetik buah terendah yang bisa mereka ambil. Kadang ngeri juga sih kalo ingat padatnya jalan raya dekat rumah. Tapi menasehati anak-anak tetangga atau pejalan kaki akan sulit sekali - kalau tidak mau dikatakan menasehati tembok. Hehe... Masa kecil Susi juga tak jauh dari arena panjat buah Ceri Jawa a la Tarzan. Tiap pulang sekolah, Susi membawa 1 bantal tipis dan sebuah buku, dan berlama-lama di atas pohon sampai diomeli ibu atau ibu mertua kakakku. Omelan standar "Anak gadis kok tiap hari panjat pohon. Mau jadi apa, kau?" Sebel banget kalo sudah diganggu dari tapa brata seperti itu. Susi tak tahu mana bagian istimewa dari buah itu, tapi sulit sekali untuk tidak memetik buah ini jika bertemu di jalan. Ketika mencari mebel di jalan dan berhenti di depan showroom mebel yang memiliki pohon ini sebagai peneduh, Susi selalu terlambat menyadari tangan Susi yang telah memetik buahnya. Hahaha .... Yang bikin malu, sih, Ramadhan 7 tahun yang lalu, Susi tanpa sadar asyik memetik dan memakan buah ini, lupa pada puasa Susi atau orang-orang yang berpuasa di sekitar Susi. MasyaAllah ... Malu, sebel, campur aduk macam es campur saja setiap kali teringat peristiwa siang itu. DASAR KRESEM yang HUASYEM! Tapi ini buah yang paaaaaalinnng kusuka. Bagaimana dengan kamu?

6 Komentar

  1. :bb..wah2 jadi pengen nyobain, enak? anak2 suka ngumpulin buah ini waktu kita masih di Cibinong..tapi gak dimakan..hanya untuk main saja.

    BalasHapus
  2. didepan rumah tetanggaku ada nih mbak suka dinaiki anak anak

    BalasHapus
  3. dulu waktu masih kecil suka banget makan buah cery itu...enak banget rasanya..aku pikir itu pohon tanaman liar loh...

    BalasHapus
  4. Lupa2 ingat apa pernah makan ya buah ini hehe. salam kenal

    BalasHapus
  5. yess!! sama, aku juga penyuka buah ini.. kalo di daerah ku namanya kersem.. tapi sekarang udah agak susah nemuinnya. dulu waktu masih kecil juga jadi punya hobi memanjat gara-gara buah satu ini.

    BalasHapus
  6. wah-wah-wah buah yang mana lg yang kusuka.kok mirip ya

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkenan meninggalkan jejak di sini. Mohon tidak memasang iklan atau link hidup di sini. :)