Bertamasya di Kantor Pajak Jepara

Pagi ini papa dan mama Susindra mengunjungi kantor pajak untuk meminta bantuan menghitungkan pajak pendapatan kami. Sebenarnya malu juga sih karena SPT tahunan seharusnya sudah kami serahkan bulan Maret lalu. Tapi tetap bangga dong karena kami selalu membayar pajak bulanan.
Salah satu kerepotan rumah tangga tanpa mbak asisten rumah tangga seperti kami adalah jika ingin bepergian kami hanya punya 2 opsi, yaitu menitipkan Destin - Binbin ke rumah nenek atau mengajak mereka ke kegiatan apapun kami. 
Pagi ini kebetulan Destin bersekolah sampai jam 10.30. Binbin yang belum bersekolah harus kami ajak ke kantor pajak Jepara karena nenek sadang sibuk. Setelah mengantar Destin ke TK Tarbiyatul Athfal Pamatan Jepara, kami bergegas menuju Ngabul, lokasi kantor pajak. Kami sampai tepat jam 8 pagi dan langsung menuju kantor waskon di lantai atas dan disambut ramah para pegawai. Setelah menjelaskan maksud kedatangan kami, seorang petugas membantu kami membuat SPT Tahunan. Wah, ternyata mudah sekali. Tapi satu yang pasti, bangga menyalurkan sedikit penghasilan bagi negara. kami asyik menyimak penjelasan naumn sayang Binbin terlalu aktif. Khas semua kanak-kanak, energi mereka tak pernah surut.
10 menit pertama Binbin tenang sekali menyimak pembicaraan kami, setelah itu mulailah Binbin bosan. Dan Susi langsung mengajak Binbin keluar sambil mengajari konsep warna dan mengajari bicara. Si 3 tahunku ini memang punya masalah dalam menyebut kata yang terdiri dari 3 suku kata. Bahkan 2 suku kata pun terkadang sulit baginya. Tapi kami tetap optimis, hanya masalah waktu dan kebiasaan.
Kami di kantor pajak hanya 2 jam, tapi seluruh sudut kantor telah kami jelajahi. beruntung dengan alasan masih anak-anak, semua pegawai maklum ketika Binbin mengajak masuk ke semua ruangan yang ada. Bahkan Binbin juga sering berteriak memanggilku atau mengeja huruf-huruf yang ada. Kami naik turun tangga, menjelajah setiap sudut baik di kantor bawah maupun atas, bahkan di sudut parkir dan lokasi olahraga sederhana maupun kantin. Dua jam berlalu, dan tenaga Susi segera drop karena memang sedang tidak enak badan - heran, kapan ya sembuhnya? - tapi Binbin yang bertenaga ekstra tetap tak perduli dan mengajakku mengeksplor lagi. Oalaaaah..... keringat dingin bercucuran di dahi.
Beruntung, sih, di beberapa ruang rapat Binbin mau bermain peran menjadi anak manis yang duduk manis - meniru gaya sekolah TK Destin - dan Susi mengajaknya menghitung sampai berapa Binbin mau duduk manis. Rata-rata hanya 10 hitungan sebelum pindah ke kursi lain. Lumayan untuk mengatur nafas.
Akhirnya... kelar sudah kegiatan kami di kantor pajak Jepara, dan kesan kami sangat positif. Yuk, kita bayar pajak....

16 Komentar

  1. nahlooo telat.. nggak suruh bayar denda 100 ribu jeng?..

    tapi emang kalo ngajakin anak kudu kreatif, nyariin hiburan.. yaa minimal ngajak muter-muter. maklum, anak kan gampang bosen ^^

    BalasHapus
  2. persis banget kaya aku ya mbak ,aku tuh satu paket sama anak kalau kemana-mana kalau ga minta tolong mama untuk jaga dirumah

    BalasHapus
  3. Gaphe: belum bayar denda dong.

    Tiara: Haha.. itu sih bisa-bisanya kita buat istilah.

    Pak Mars: Nggih, pak. Bisa dibilang begitu.

    BalasHapus
  4. Mbak Lidya: Iya, hehe.. selalu satu paket = 4 Susindra. Sekalian mengenalkan anak pada lingkungan, ya. Hitung-hitung semi home schooling.

    Mas Choirul: Banget, hehe. salah satu keuntungan bepergian dengan anak adalah mempunyai kesempatan untuk eksplore. Ups... hehe

    BalasHapus
  5. Tunsa: Kebetulan lupa ga bawa kamera.

    Omman's: Hahaha.... biarlah dunia berkata apa.

    BalasHapus
  6. Hahaha... kebayang deh lincahnya Binbin... ayo Bin, bikin mamanya ngos2an... hihihi...

    wah pengusaha teladan nih Mba, hari gini nggak bayar pajak, apa kata dunia.. hehehe...

    BalasHapus
  7. wah Binbin sekalian eksplorasi kantor pajak yach......

    BalasHapus
  8. SPT ?
    Alhamdulillah ...
    Dit Jen pajak banyak membuka counter-counter ... jemput bola ... di Mall-mall dan tempat strategis ... (akhir Maret lalu)
    sehingga saya tinggal jalan kaki saja melaporkan SPT

    salam saya Bu

    BalasHapus
  9. hehe, judulnya seru..
    biasanya klo masuk kantor pemerintah kan bawaannya bukan tamasya :0

    BalasHapus
  10. Mbak Susi emang pandai narik minat pembaca,,, salam GUBIT bUAT dESTIN n Binbin ya.....

    BalasHapus
  11. memang kalo tamasya bisa dimana saja ya.. kalau temanya 'bayar utang' ya jadi ga enak bacanya..hahaha

    BalasHapus
  12. Eits...hebat mba Sus tamasya-nya ke kantor pajak ^^

    BalasHapus
  13. Pajak penghasilan saya untungnya diurusin kantor, jadi gak pernah telat. Hehehehehe....
    Gak enak badan mbak??? mungkin gak sadar kecapekan kali, jadi stamina menurun. Saya juga kadang kayak gitu. jangan lupa minum vitamin C :p

    BalasHapus
  14. Keren tamasyanya ke kantor pajak. :)

    BalasHapus
  15. Hihihi baru tau kantor pajak bisa dijadikan areal tamasya keluarga juga :-)

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkenan meninggalkan jejak di sini. Mohon tidak memasang iklan atau link hidup di sini. :)