Wanita tua itu tekun membuat kasur. Ia dikenal sebagai pembuat kasur terbaik di kampungnya. Dari kasur ia berhasil menghantar anaknya Bagus sebagai pegawai negeri di kota.
Berkali-kali Bagus membujuknya tinggal di kota. Bujukan terberat adalah ganteng-lucunya Binbin sang cucu. Badan gempal, celoteh lugu. Tak mudah diabaikan. Siapa yang mengerti keinginan terdalam hatinya?
Menanti nafas terakhir di rumah yang sama dengan sang
suami tercinta.

Keinginan hati seorang ibu memang kadang tidak kita mengerti sebagai anak.
ReplyDeleteIya mbak. Kadang sulit dimengerti.
DeleteSebagai anak dengan 5 ibu yang tergolong sepuh, saya harus mengakrabi keinginan terdalam mereka.
Yah setiap orang tua pasti ingin selalu bersama-sama anaknya tapi setiap orang tua juga ingin tetap di rumahnya, tempat semua kenangan bermula.
ReplyDeleteTulisan yg sangat menyentuh mbak ...
Tipikal para janda tua, ya...
DeleteTerima kasih atas partisipasi sahabat
ReplyDeleteSegera dicatat sebagai peserta Kontes Unggulan;Enam Puluh Tiga
Salam hangat dari Surabaya
Alhamdulillah.... terima kasih pakde
Deletesedih ya mbk,jadi inget iklan itu di tv.... :(
ReplyDeleteMengalami ini, mbak Hanna? Sulit membujuk ibu?
DeleteTak gampang meluluhkan hati orang tua untuk tinggal bersama kita...
ReplyDeleteSaya juga belum pernah berhasil melakukannya
Saya termasuk yang gagal dan akhirnya mengalah tinggal bersama ibu kembali, pak.
DeleteIngat nenek saya saat masih sama saya dulu.
ReplyDeleteMerajut kasus sendiri.
Hingga layak untuk menjadi tempat tidur.
Orang tua zaman dahulu lebih suka berhemat dn telaten membuat sendiri apa yang menjadi kebutuhan mereka. Aku tahu itu. :)
Deleteloh itu mbahnya Binbin mbak?
ReplyDeleteBoten, uncle.
Deleteiseng memasukkan nama anak sendiri. :p
Selamat pagi sahabat tercinta,
ReplyDeleteDengan gembira saya sampaikan bahwa Anda menjadi salah satu blogger yang mendapat tali asih pada Kuis Tebak Nama Model di BlogCamp.
Terima kasih
Salam hangat dari Surabaya
alhamdulilllah... terima kasih pakde.
DeleteIngat nenek di kampung. Tidak mau diajak tinggal bersama karena tidak mau meningggalkan kampung halaman.
ReplyDeleteBegitulah, mbak.
DeleteTak jauh beda dari ibuku.
Paling nyaman ya tinggal bersama suami tercinta dan ditemani cucu2. . .
ReplyDeleteTetaplah semangat, Mbah. .
Itu harapan setiap orang, Idah. :)
Deletegood luck ya mbak, aku belum buat udah mepet ya :)
ReplyDeleteiya, mbak. buruan. terakhir besok loh.
Deletesedih, jd inget haji muhidin yg punya cucu si habibi dan ditinggal istrinya.
ReplyDeleteJangan sedih..... biarlah kesedihan itu milik haji Muhidin saja. :)
DeleteKita bicarain sinetron kan ya?
Nenek yang hebat, siapa sih yang tidak mau punya nenek seperti itu?
ReplyDelete