Review Dan Sinopsis Komik Sang Patriot

Cerita perjuangan terasa seperti sebuah dongeng bagi anak. Sebuah cerita fantasi yang mungkin pernah ada, namun sulit dibayangkan secara nyata. Sebuah negeri antah berantah yang jauh dari negaranya. Di buku pelajaran PKN mereka membaca sejarahnya. Menghafal tokohnya. Sebatas itu. Setidaknya, itulah yang saya tangkap dari anak-anak di jaman sekarang. Penyebabnya bukan karena mereka tidak perduli pada masa lalu bangsanya. Baru sebatas itu pemahaman mereka. 
Komik Sang Patriot - Irma Devita

Ketika novel Sang Patriot terbit, saya tahu buku ini sangat istimewa. Ketika kecil dulu saya suka membaca buku cerita sejarah bertema sejarah di perpustakaan SD sampai SMP. Saya mempunyai pengarang favorit asal Semarang yang sangat terkenal dengan cerita anak-anak bersetting perjuangan. Saya sering membaca ulang buku-bukunya. Karenanya, saya merasa sangat beruntung ketika mendapat hadiah 2 buku bertema perjuangan dari mbak Irma Devita, sahabat blogger saya. Ia adalah cucu dari Letkol Sroedji. Novel Sang Patriot dan komik Sang Patriot P1 menjadi salah satu koleksi buku berharga di lemari saya. Saya sudah membuat review dan sinopsis lengkap buku Sang Patriot tahun lalu, dan kali ini saya membuat review dan sinopsis komik Sang Patriot jilid 1. Saya sempat mencari informasi harga komik Sang Patriot P2 dan P3 di Gramedia Online sebelum akhirnya sadar bahwa komik ini tidak diperjualbelikan. Februari 2014 lalu 3000 komik ini dicetak untuk dibagikan di SD.
Sang Patriot mengabarkan sejarah dengan kalimat yang dipahami anak

Komik Sang Patriot bercerita tentang sejarah hidup Letkol Sroedji ketika kecil sampai menjadi tentara yang membuat Belanda merasa jerih. Di mulai dari masa kecilnya yang sangat ingin bersekolah. Kala itu, hanya priyayi dan pegawai Belanda yang boleh bersekolah. Kecerdasan dan rekomendasi seorang paman berdarah ningrat membuatnya boleh bersekolah di HIS (sekolah Dasar Belanda setelah menjalani tes masuk). Di HIS ia menjadi bintang kelas dan bisa melanjutkan ke sekolah kejuruan sehingga menjadi mantri malaria di RS Kreaongan Jember. Ia menikah dengan seorang wanita cantik keturunan ningrat bernama Rr Roekmini yang cerdas dan tabah. Rr Roekmini bercita-cita ingin menjadi ahli hukum wanita di Indonesia yang kala itu belum ada. Suami istri ini mempunyai banyak kisah yang berkaitan dengan perjuangan Indonesia. Bagaimana rasa cinta tanah air mereka membuat mereka keluar dari zona aman berkeluarga ketika Jepang merekrut pribumi untuk menjadi PETA (Pembela Tanah Air). Inilah titik balik hidup Sroedji dan ia menjadi pejuang yang sangat ditakuti para penjajah di Indonesia. Ia disebut sebagai pemimpin Batalyon Alap-alap yang memiliki pasukan Jibakutai (pejuang berani mati).

Baca juga review dan sinopsis lengkap buku Sang Patriot

“Mur, kita memang menderita secara fisik dan mental di sini. Tapi itu belum seberapa dibandingkan penderitaan bangsa Indonesia selama ratusan tahun, Mur. Kita di sini punya semangat yang sama. Semangat menjadi tentara yang kuat, untuk kemerdekaan Indonesia. Cara mereka melatih memang sadis, bahkan di luar kemampuan mereka, tapi mereka benar....” setelah diam sejenak Sroedji melanjutkan, “....bagaimana bisa mempertahankan negara dari serangan musuh yang ingin kembali menjajah kalau kita lemah? Perang terbesar bukanlah melawan musuh, Mur. Perang paling besar adalah perang melawan diri kita sendiri. Kita harus punya satu tekad baja. Kita harus kalahkan dulu diri kita, baru bisa mengalahkan musuh! Kita harus menjadi perwira yang tangguh, Mur... harus! Demi anak cucu kita. Mereka tidak boleh mengalami masa kegelapan seperti yang kita alami, Mur!” (Salah satu percakapan ketika para tentara PETA dilatih dengan kejam oleh Jepang.) 

Komik Sang Patriot menceritakan dengan bahasa lugas, kisah pejuang perang bernama Letkol Sroedji beserta istrinya. Bahasanya mudah dipahami anak. Penggambaran perang dan penyiksaan penjajah disampaikan dengan kata-kata yang tidak vulgar dan berdarah-darah. Pesan moral kebangsaan, cinta tanah air dan budayanya disampaikan dengan bahasa efektif namun menggugah rasa. Peristiwa-peristiwa sejarah disampaikan secara runut sehingga anak tahu peristiwa bersejarah di negaranya.

Tak ada karya yang sempurna. Sebagai pereview buku, saya harus jujur menuntaskan kelebihan dan kekurangan komik Sang Patriot ini. Saya menemukan beberapa kesalahan kecil yang dibuat terkait dengan kronologi cerita. Contohnya di halaman 36 yang kurang runtut ceritanya. Silahkan membaca cuplikan komik Sang Patriot yang saya sertakan di bawah ini. 
Narasi penyebab serangan Surabaya tidak ada dan peletakan gambar tidak runut
Menjelang akhir, saya dibuat bingung dengan nama Siti Maryam yang ikut mengungsi bersama rombongan Rr Roekmini. Namanya belum pernah disebut. Keikutsertaannya mengungsi juga tak disebut di halaman 53 – 57. Tiba-tiba di halaman 58, namanya muncul. Setelah saya konfirmasi di halaman yang saya sebut, saya menemukan 1 percakapan yang mengindikasikan ada ibunda Rr Roekmini dalam pengungsian tersebut, “Letnan Maridjo, aku sudah tidak tega melihat ibu, saudara-saudaraku, serta anak-anakku terpaksa harus menjalani perjalanan berat sebagai pelarian....” dari situlah saya menduga, Siti Maryam yang disebut di sini adalah ibunda Rr Roekmini. Tentang kata saudara-saudaraku, saya juga kembali menelusuri gambar dari halaman 53-57, rombongan itu terdiri dari 2 wanita, 4 anak kecil, dan 3 lelaki dewasa (Rustamadji (adik), Letda Maridjo, dan sersan Joko). Sampai komik berakhir, saya tidak menemukan anggota pengungsi lainnya. Semoga temuan saya ini dapat memberi sedikit masukan bagi tim penerbit. 

Mengenai beberapa pilhan kata yang sebenarnya ada padanan kata lebih mudah ( contohnya cakap berniaga = pandai berdagang), menurut saya, di situ lah peran orang tua seharusnya lebih berperan. Orang tua hendaknya ikut membaca cerita ini sehingga bisa membantu anak memahami beberapa kata yang mungkin belum mereka kenal. Juga beberapa kata/kalimat pendek berbahasa asing yang diucapkan Jepang dan Belanda bukanlah kendala karena sudah ada kata terjemahannya di dialog sebelumnya. Semoga review dan sinopsis komik Sang Patriot : Komik Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia ini membuat para orang tua tergerak memberi anaknya buku bacaan bertema kebangsaan dan kepahlawanan dari tokoh lokal Indonesia. Jadi mereka juga mengenal pahlawan mereka sendiri. Juga, semoga ada semakin banyak bahan bacaan anak bertema ini seperti ketika saya kecil dulu. Dan tak lupa, teriring do'a semoga Letkol Sroedji menjadi Pahlawan Kemerdekaan dengan gelar Anumerta.  Aamiin.

¸.•♥•.¸¸.•♥• Sang Patriot : Komik Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia  •♥•.¸¸.•♥•.¸

Judul buku: Sang Patriot : Komik Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
Penulis : Irma Devita
Penerbit : Inti Dinamika Publishers
Tahun: Cetakan pertama 2014
ISBN : 978-602-14969-1-6
Halaman: 62 halaman


16 Komentar

  1. Weee gak dijual toh? Kmarin gak menang.... Aku bkn penggemar komik, bingung gak kalo ntar minjem buat baca? Hihih

    BalasHapus
  2. Waah ada versi komiknya ya. Jadi pengen baca nih

    BalasHapus
  3. cerita tentang perjuangan, komik yang sangat menarik

    BalasHapus
  4. Mudah mudahan para patriot terlahir kembali. amiin

    BalasHapus
  5. Baru tau ada versi komiknya. Asik nih.

    BalasHapus
  6. Rinci sekali resensinya mbak Susi... ^_^
    pasti menyenangkan baca sejarah lewat komik...
    aku juga suka... :-D

    BalasHapus
  7. wah ada komiknya... lbh menarik ya utk anak2...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga menarik minat baca anak2 Indonesia mbak

      Hapus

Terima kasih sudah berkenan meninggalkan jejak di sini. Mohon tidak memasang iklan atau link hidup di sini. :)