Tabah, Ya Buk! Semangat!

Tahun ini adalah tahun terberat bagi Ibu angkat yang membesarkan saya sejak usia 36 hari dan bagi kami para anaknya. Usai sahur di hari ke 20 bulan Ramadan, tiba-tiba ibu tidak dapat berjalan. Semuanya begitu kaget dan tak siap menerima ujian yang satu ini. Terutama ibu yang masih ingin berjualan ala kadarnya untuk mengisi waktu luang. Bulan Ramadan warung ibu libur, tetapi tanggal 5 Syawal ibu selalu kembali menjaga warungnya. Maka lebaran tahun ini menjadi lebaran paling sedih bagi kami semua.


Waktu berjalan, selalu tepat seperti biasa, tak melambat maupun mempercepat. Bagi ibu, waktu berjalan sedemikian lambat. Wanita tangguh yang tak mau berhenti bekerja itu tiba-tiba harus full berada di atas pembaringan. Jika dahulu enggan meminta tolong untuk hal sederhana, sekarang sangat jauh berbeda. Adakalanya Beliau terlihat sangat kecewa, namun di lain waktu, senyum mengembang di wajahnya. 

Foto ini saya ambil menggunakan kamera depan HP saya di hari Lebaran. Di saat yang berbahagia itu, saya ingin mengabadikan momen bersamanya. Selfie saya yang biasanya tegang dan lupa tersenyum lebar nampak berbeda dari biasanya. Teman-teman yang mengenal kebiasaan selfie saya pasti paham maksud saya ini. Hehehe... Kami nampak sumringah, bahagia, padahal saat itu setengah otot mulut ibu tertarik ke kiri karena stroke ringan. Mungkin Beliau bahagia melihat kedatangan saya, anak yang sangat dicintainya. Meski tak ada hubungan darah, namun kedekatan kami melebihi keluarga yang diikat oleh darah yang sama. Jika saya tidak dikenalkan pada orang tua dan keluarga kandung, saya akan sulit percaya bahwa wanita yang selalu mendahulukan saya daripada kepentingannya itu bukan wanita yang melahirkan saya.

"Ibu, anakmu ini sangat sayang padamu. Tabah, ya Buk. Tetap berbaik sangka dengan ujian Allah, sholat dan zikir. In sya Allah akan sembuh. Ketika sedih jangan merajuk. Ada anakmu di sini, bersamamu. Semangat meminum obat dan berlatih menggerakkan tangan & kaki kirimu."


Foto ini diikutsertakan dalam GA Sehari : Aku dan Ibuku

19 Komentar

  1. Terharu baca cerita ini Mba.. Semoga beliau selalu sehat ya Mba ..dan selalu membuat bahagia..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin ya rabbal alamiin.
      Terima kasih Mbak Rita

      Hapus
  2. semoga doanya Mbak Susi dikabulkan Alloh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin ya rabbal alamiin
      In sya Allah Mbak. Semoga terkabul

      Hapus
  3. smoga ALLAH SWT memeberi kekuatan dan ketabahan kepada sang ibu dalam menghadapi sakitnya...dan melapangkan jalan untuk kesembuhannya...
    selamat berlomba yaa mak Susindra,,,,keep happy blogging always, salam dari Makassar-Banjarbaru

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin ya rabbal alamiin.

      Semoga bisa tetap istiqomah menulis di blog mas.

      Hapus
  4. Semoga diberi kesabaran dan keikhlasan ya, bu ...
    Mbak Susi, selamat berlomba
    Salam dari Garut

    BalasHapus
  5. Semoga ibu mbak lekas sehat dan bisa jalan lagi :')

    BalasHapus
  6. Semoga ibu segera sehat lagi ya, mba Susi *hugs*

    BalasHapus
  7. semoga ibu sehat selalu yaaa, semoga bisa pulih, banyak2 berlatih

    BalasHapus
  8. aaahhh ..salam buat ibunya, semoga tetep sehat selaluu yaa!!

    BalasHapus
  9. Aamiin...semoga selalu diberi kesehatan dan umur panjang untuk ibunya...

    BalasHapus
  10. Cepat sehat lagi ya, Buk.
    Mbak Susi, mirip banget dengan Ibuk ...

    BalasHapus
  11. Ibu angkatnya Mbak Susi cantik :')

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkenan meninggalkan jejak di sini. Mohon tidak memasang iklan atau link hidup di sini. :)