Mengatasi Perasaan Was-Was Ketika Mudik Lebaran

Alhamdulillah, Lebaran tinggal setengah bulan lagi. Itu artinya, persiapan mudik sudah dimulai. Mulai dari oleh-oleh, baju sampai transportasi yang dipilih. Bagi pemakai jalur kereta api dan pesawat, tiket tentu sudah di aman tangan. Bagi pemakai jalur bis seperti kami, tinggal siapin dana sekian di amplop dan mulai membeli pada H-3. Kami mudik ke Wangon Banyumas, dan demi kepraktisan di jalan, kami lebih memilih bis Suka jurusan Jepara – Tasik Malaya. 

mudik tanpa was-was dengan asuransi perjalanan
Mudik tanpa was-was dengan asuransi perjalanan


Alasannya sederhana, karena hanya naik bis satu kali. Jadi, berapa pun banyaknya barang bawaan kami, tak perlu repot menaikturunkan di jalan untuk berganti kendaraan. Kami cukup datang ke terminal bis setelah Ashar, lalu naik bis sampai tujuan. Bis berangkat pada jam empat sore dan sampai rumah pada pukul dua dini hari. Jalan kaki lima menit, kami sampai di rumah dan bisa beristirahat. Mudah dan murah.

Tentu saja, ada opsi naik kereta api ke Purwokerto. Terkadang kami memakai jalur ini, tapi tidak di saat puncak mudik. Akan sangat repot jika harus naik bis ke Semarang, lalu dari terminal terboyo dan lanjut ke stasiun Tawang. Ketika sampai di Stasiun Purwokerto pun kami masih harus meminta dijemput keluarga atau kami harus naik angkuta dari Stasiun ke terminal dan dari terminal naik bis ke Wangon. 

Bayangkan, menyibak kerumunan bersama dua orang anak, dengan bawaan banyak plus oleh-oleh, masih harus naik turun kendaraan umum lima kali, sambil berpuasa, di puncak mudik pula. Hohoho... terima kasih, kami memilih naik bis malam Suka saja. 

Teman-teman pastilah tahu, jika musim mudik biasanya diiringi oleh banyaknya kecelakaan berlalu lintas. Bukan berarti saya menakiut-nakuti, ya, tetapi berita duka terkadang mengiringi kegembiraan mudik. Saya dan suami jarang bisa menjawab “Ya, kami akan mudik ke Wangon” jika ditanya keluarga. 

Mudik dan bersilaturahmi itu satu paket


Pada pertengahan bulan Ramadan seperti ini, saya dan suami mulai kasak-kusuk di belakang anak, tentang pilihan mudik atau tidaknya kami. Jika hati mantap, kami pulang. Jika tidak, kami memilih mudik pada liburan bulan Desember atau ketika libur pasca penerimaan rapor tes semester ganjil. Alasannya karena ragu dengan kondisi jalan di kala mudik. Begitu banyak kendaraan keluar di jalan, dengan banyak tipe pengendara, mulai dari pengendara sopan sampai pengendara ugal-ugalan. Di bagian terakhir ini saya yang agak-agak parno sendiri.

Ada seorang teman yang memberitahu saya tentang Asuransi perjalanan Pasarpolis. Pasarpolis memberi perlindungan asuransi untuk semua kebutuhan kita. Ada asuransi jiwa, kesehatan, kendaraan, kecelakaan diri, properti, dan asuransi perjalanan. Semua jenis asuransi ada untuk kita. Ini menarik, karena begitu banyak risiko di sekitar kita diimbangi oleh beragam polis asuransi sesuai kebutuhan dan kemampuan nasabah. 

perjalanan ke Wangon


Kita hidup di zaman yang cukup berat, sehingga perlu cerdas melindungi diri. Dan sebagai portal jual beli polis, pasarpolis menyediakan pilihan beragam.

Mungkin teman-teman belum tahu bahwa menurut data statistik, risiko kecelakaan di Indonesia masih cukup tinggi. Berdasarkan data sensus Badan Pusat Statistik, pada tahun 2014 terjadi 98.906 kecelakaan dengan jumlah kematian 28.297 dan luka berat 28.840. Jumlah yang luar biasa dan cukup membuat semua orang bergidik. Agar lebih mudah memahami, silakan melihat data statistik yang saya sertakan di bawah ini.

Disiplin berkendara bagi sebagian orang memang masih jadi prasyarat yang diabaikan. Anak-anak kecil berlalu lalang dengan kendaraan bermotor. Terlebih, di saat menjelang dan pasca lebaran, begitu banyak kendaraan yang keluar di jalan. Saya ngeri, sungguh. Makanya saya jarang memantapkan diri berangkat mudik, dan rupanya suami juga berpikiran sama. Maka, tiga belas kali lebaran, kami lebih sering mudik pada bulan Desember dan atau Juni daripada pada hari raya.

taat berkendara


Menjelang lebaran seperti ini, saya pasti agak-agak galau antara mudik dan tidak mudik. Makanya saya mencari-cari informasi perlindungan diri selama mudik. Alhamdulillah, pencarian saya berbuah hasil. Saya menemukan Asuransi perjalanan Pasarpolis untuk kenyamanan perjalanan. Asuransi ini memberikan perlindungan perjalanan kita dengan dua cara, yaitu sekali jalan dan perjalanan tahunan. Selain itu, masih ada dua pilihan lagi yaitu asuransi individu atau keluarga. Semua pilihan, kita yang tentukan. Jadi kita memiliki kesempatan memilih asuransi perjalanan yang kita sukai. Karena akan melakukan perjalanan mudik, saya mencoba simulasi asuransi perjalanan di pasarpolis. Mari ikuti simulasi saya

Karena sedang berpikir akan mudik lebaran tahun ini, saya mencoba simulasi asuransi perjalanan sekali jalan dan untuk sekeluarga. Ini penting karena bagaimanapun kami berangkat sekeluarga. Setelah memilih asuransi yang sesuai, saya mengklik tombol bandingkan. Seperti inilah simulasi biaya premi yang ditagihkan. Saya dipersilakan memilih Asuransi perjalanan silver atau premium dengan kelebihannya masing-masing. 

Sebelum membeli , kita harus jadi smart buyer, dong, maka saya buka detail produk agar lebih paham apa yang ditawarkan. Saya mencoba mencari tahu premi dan manfaat keduanya. Murahnya premi asuransi perjalanan silver atau manfaat lebih dari asuransi perjalanan gold? Dan inilah detail keduanya.

Ternyata selain biaya pengobatan dan kematian, bahkan kehilangan bagasi, penundaan dan pembatalan perjalanan juga ter-cover. Ada pula extra berkaitan dengan hobi golf yang di-cover oleh Asuransi perjalanan. Lengkap, ya?

Usia mencari-cari informasi, termasuk membuka semua FAQ, cara membeli, cara klaim, bahkan kamus asuransi agar lebih memahami apa yang akan beli, saya semakin yakin dengan Asuransi perjalanan Pasarpolis. Ini adalah asuransi untuk semua kebutuhan kita. Saya pinjam pendapat ahli asuransi, Peter Huber, President Director, Global Life Indonesia, PT Zurich Topas Life:

'Kami memberikan apa yang seharusnya nasabah dapatkan. Di industri asuransi, kebanyakan bentuknya masih satu arah, yaitu Penanggung memberikan informasi bagaimana, dimana, dan kapan membeli produk asuransi. Kami percaya bahwa teknologi memberikan nilai tambah untuk nasabah. Kini saatnya industri asuransi mengembangkan peranan teknologi, sebagaimana industri lainnya'

Kini saatnya berdiskusi dengan suami tentang rencana perjalanan mudik kami dan bagaimana cara mengatasi was-was selama mudik. Bagaimana pendapat teman-teman tentang pentingnya asuransi perjalanan?

36 Komentar

  1. memang jika mau mudik harus terlebih dahulu rundingan dengan yang bersangkutan.. agar mudik engga was was..

    BalasHapus
  2. Mudik dengan segala hiruk pikuknya tetap kurindukan

    BalasHapus
  3. sayang kalau niatnya untuk yg baik malah was was

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sudah insting manusia Mas. Itu yg membuat kita ingat agar tidak sombong dan sembrono

      Hapus
  4. kdg kitanya sdh persiapan matang, eh ada org yg asal dlm berkendara dan membuat org lain susah

    BalasHapus
  5. Aku mudiknya hanya antar kecamatan. Hi..hi... TFS Mbak. Baru tahu ada produk asuransi semacam ini :)

    BalasHapus
  6. Jadi inget suami yang dulu ga pernah mudik krn mbah jg d semarang, dia pengeen ngerasain mudik. Sekarang jd punya tempat mudik ke Wonosobo. Hehe :)

    Makasih sharingnya Mba.. (y)

    BalasHapus
  7. bisa jadi rekomendasi buat yang mau mudik :)

    BalasHapus
  8. Mudik jadi tenang ya mba dg adanya asuransi pasar polis. Dirimu sebenernya orang mana mba? Jawa Timur atau Jawa Barat? Kok ada Tasik Malaya nya 😅*kudet

    BalasHapus
  9. Penting banget ya Mba memproteksi diri saat melakukan perjalanan jauh agar selama perjalanan gak was2 dan takut..

    BalasHapus
  10. Iya nih pernah baca kalo angka kematian di Indonesia paling banyak dari kasus lakalantas.

    Kalo nyari tiket pesawat asuransi seperti ini biasanya ditawarkan, dulu pernah memakai AirAsia Travel Insurance. Mulai bagasi, dari takeoff sampai landing ditanggung.

    Tapi kalo mudik lewat jalur darat ini ya gimana ya hihi ..saya rasa trauma mendengar kata polis asuransi

    BalasHapus
  11. Iya mba. Asuransi perjalanan itu memang penting sekarang dan lebih enak karena ngurusnya gampang ya. Bisa sesaat sebelum pergi. Yg penting sedia payung sebelum hujan ya..

    BalasHapus
  12. Mmg jadi lebih tenang kl ada asuransi ya... semoga mudik thn ini aman terkendali jangan ada kecelakaan2.... kasihan niatnya mau mudik berlebaran sama keluarga eh malah kecelakaan. Semogs Allah melindungi kita semua aamiin.

    BalasHapus
  13. Makin variatif ya mbak asuransi. Thanks infonya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak, karena ekspektasi calon nasabah juga bervariasi

      Hapus
  14. Betul Mbak, ngeri ngeliat banyaknya kecelakaan yang sering terjadi pada saat mudik. Banyak faktor yang bisa menyebabkan kecelakaan, karena kurang istirahat, tidak hati-hati dan lain-lain.
    Memang jadi tenang, kalau kita punya asuransi perjalanan ya mbak... Untuk jaga-jaga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak. Bukan solusi anti musibah, tapi sedikit membantu ketika terjadi musibah

      Hapus
  15. Banyak orang bilang ...
    ketika berjalan sih tidak was-was.

    Justru was-wasnya itu saat sudah sampai di kampung halaman, lalu ditanya macem-macem.
    Yang kata awalnya ... "Kapan bla bla bla "

    Salam Saya Mbak Sus

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahahahaha..... ada benarnya juga. Pertanyaan kapan blablabla itu menjadi penyakit yg jarang disadari penanya. Hahahahaha

      Hapus
  16. Itu yg saya rasakan pas mudik bawa dua balita ke Sby kmrn hehe
    Tapi alhamdulillah mereka anteng aja krn udah lama disoundingnya

    Btw trims informasi asuransinya mbak :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau pengalaman saya pakai transportasi umum 10-12 jam, perjalanan malam is the best Mbak.

      Hapus
  17. penting sekali ituh mbak. meski ga pernah mudik2. Tapi setidaknya bisa sedia payung sblum hujan intinya. tapi semoga tidak ada kendala di jalan nnti ketika mbanya mudik ^_^

    BalasHapus
  18. Perjalanan mudik lebih nyaman dengan adanya proteksi keamanan sekeluarga itu y mba.Perlu dipikirkan mulai skrang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak. Perlu dipikirkan dan dibicarakan dengan pasangan

      Hapus

Terima kasih sudah berkenan meninggalkan jejak di sini. Mohon tidak memasang iklan atau link hidup di sini. :)