Tips Nyaman Berada di Bandara I Gusti Ngurah Rai Saat Pesawat Delay Cukup Lama

Bentar lagi lebaran, nih. Saatnya mudik. Bagi yang tujuan mudiknya jauh, pesawat terbang bisa jadi solusi tercepat untuk pulang. Jarak tempuh panjang, antar pulau, bisa dtempuh dalam hitungan jam. Berbeda dengan jalur darat yang membutuhkan waktu lebih lama. Saya pernah ke Bali naik moda transportasi darat. Capek banget di badan. 2 hari duduk di dalam bis dan kesempatan istirahat meluruskan kaki yang terbilang minim. Pernah juga diberitahu saudari kembar saya yang pergi ke Molino naik kapal. 8 hari di atas kapal! Serem bayangin bosannya. Padahal jika dihitung benar-benar, tiket pesawat malah lebih murah. Waktu tempuhnya juga lebih singkat. Yaaah... ada waktu transit yang lama (4 - 15 jam, tergantung maskapai yang dipilih), duduk manis di dalam bandara Surabaya dan atau Balikpapan. Tapi jika dihitung-hitung, tetap lebih cepat, lah. 



Tentu tahu, dong, yang agak menyebalkan jika naik pesawat adal waktu transit, kemungkinan delay keberangkatan, dan jika kita memilih jam terbang yang sangat-sangat pagi atau sangat malam demi penghematan budget. Hehehe.... Karena pengalaman naik pesawat terjauh saya hanya ke Padang dan Bali, dan saya ingin berbagi tips mudik naik pesawat yang unik, maka saya hanya bisa rangkum semua pengalaman saya dan membuat skenario mudik terburuk, yaitu jika pesawat delay. Yaaah... kemungkinannya hanya sedikit persen, tapi jika kita mempersiapkan yang terburuk, hidup kita akan terasa lebih mudah. 

Ini kisah saya....

Pernah bosan menunggu di bandara? Pesawat delay berjam-jam? Atau…. Malah seperti saya, sampai di bandara 5 jam sebelum waktunya, sehingga belum bisa menitipkan koper/bagasi karena bag drop maskapai Air Asia pilihan saya belum dibuka? Bagaimana cara saya nyaman di bandara I gusti Ngurah Rai selama 5 jam dengan persiapan seadanya?




Sepengetahuan saya, based on true experience, secara umum, pesawat domestik baru menerima bagasi 2 jam sebelum waktu penerbangan. Di penerbangan dengan pesawat besar seperti Boeing 787, kita bisa menitipkan bagasi 3 jam sebelum keberangkatan. Bayangkan, saya punya waktu “senggang” 2 jam di bandara dengan membawa beban seberat 20-an kilogram, di bandara. Apa yang saya lakukan? Pengen koprol kalau ingat ke-ndesitan saya dulu. Hahahaha….

Serupa tapi tak sama. Datang beberapa jam lebih awal, atau menunggu lama di dalam bandara karena pesawat delay atau transit beberapa jam, intinya sama-sama menunggu di dalam bandara. Bedanya mungkin di kadar kejengkelan dan barang bawaan kita. Bisa bayangkan, dong, meski jengkel pesawat delay, yang di kasus terburuknya harus menginap di bandara…. Masih ada blessing in disguise. Apa itu? 

1. Tak perlu membawa seluruh bagasi yang beratnya sekian puluh kilogram!
2. Maskapai tentu bertanggungjawab dengan isi perut kita, sehingga meski mendapat nasi kotak dan tanpa camilan yang menuruti selera mulut… tapi hei… kamu tak perlu mengatur budget makan kecuali jika memang lebih memilih jajan.

2 kelebihan di atas, takkan didapatkan mereka yang karena keputusan pribadi, harus menunggu lama di bandara; seperti datang terlalu awal dan atau membeli tiket dengan waktu transit panjang. Lalu, dengan pertimbangan menghemat, memilih bandara sebagai tempat beristirahat.



Saya pernah 2 kali naik pesawat terpagi, sehingga harus sudah check in di bandara sebelum Subuh. Keduanya memilih jalur berbeda. Pengalaman pertama, pihak pengundang mengumpulkan kami di hotel terdekat bandara Soeta. Jam 3:30 saya sudah bisa mengambil jatah breakfast dan tepat jam 4, shuttle bus bandara menjemput. Nyaman sekali perut saya. Hahahaha.....
Akan tetapi di pengalaman kedua, saya memilih traveling on budget, yaitu sampai bandara dinihari dengan diantar suami pakai motor. Kita harus cerdas memilih mana yang paling nyaman bagi kantong kita, kan? Lain waktu, mungkin saya punya kesempatan menginap gratis di dalam bandara karena akan ke luar negeri? Siapa tahu.... Aminkan, ya.

Kembali ke tips nyaman saat pesawat delay atau harus berada di bandara cukup lama. Saya mengambil setting tempatnya di bandara I Ngurah Rai Bali, karena it really happen to me. Tips saya ini tidak semuanya pernah saya lakukan. Sebagian berdasarkan pengamatan. Contohnya tips tentang smooking area di bandara. 

Jika terpaksa berada di bandara sangat lama akibat pesawat delay (atau datang terlalu awal), ini yang sebaiknya kamu lakukan agar tetap merasa nyaman menunggu sambil tiduran:

1. Pakai troli untuk mengumpulkan semua bawaan. Ada baiknya membawa pengaman koper dan semua disatukan dalam satu tempat.
2. Pastikan salah satu kaki kita selalu terkait ke troli, terutama saat tidur.
3. Tas yang berisi uang, tiket pesawat, dan identitas diri sebaiknya selalu menempel di badan. Jika ingin tidur, jadikan tas tersebut sebagai bantalan kepala. Jangan lupa, tetap kaitkan tangan kita ke tali/pegangan tas.
4. Sebelum tidur, pastikan kamu berada di ruang tunggu terbuka. Jangan karena malu lalu menyembunyikan diri. Penumpang sekitar akan jadi “pengawas keamanan” gratis bagi kita, meski tak mengenal.


Bagaimana jika malas tidur dan itchy feet seperti saya? Mengapa tidak? Kita tetap boleh keluar dari ruang transit. Jangan malu jalan-jalan. Ngider di dalam bandara. 3 jam itu cukup lama, lho… Saya sempat pedekate dengan petugas keamanan dan minta diantar mengelilingi bandara internasional (setelah bosan mengelilingi bandara domestik). Saya diberitahu pintu penghubung kedua bandara tersebut agar cepat kembali saat bag drop pesawat yang saya pesan sudah terbuka. Ini tips jalan-jalan di sekitar bandara ala saya:

1. Selalu perbarui informasi keberangkatan pesawat.
2. Perhatikan dengan benar berapa waktu yang dimiliki sebelum pesawat berangkat kembali. Perhitungkan waktu dengan cermat agar tidak datang terlambat ke dalam ruang tunggu kembali.
3. Googling fasilitas bandara, siapa tahu ada yang menarik dikunjungi.
4. Pakai troli meski barang sedikit. Ada ratusan troli yang takkan habis. Jadi jangan merasa khawatir telah mengambil hak pinjam troli orang yang membutuhkan. Troli membuat kita lebih ringan, dan sangat mengurangi beban pundak. 
5. Jalan-jalan mengelilingi bangunan dalam bandara. Selalu ada spot menarik dan instagramable di bandara. 
6. Beli oleh-oleh atau ngopi cantik, …. Bisa. Ada café dan cafeteria. Kita juga bisa short windows shoping di bandara, kok. Hehehe
7. Beberapa bandara mempunyai fasilitas ruang bermain anak-anak. Jadi… jangan resah. Lupa bawa buku bacaan? Bisa cari di sini.
8. Jika bosan, bisa keluar bandara dan menunggu di luar. Jika ingin masuk lagi, tinggal melewati dari awal, yaitu menunjukkan tiket dan KTP kepada petugas SCP, lalu memasuki pintu x-ray dan metal detector. So simple.


Photobooth di bandara I Ngurah Rai


Taman bermain anak di bandara I Ngurah Rai


Selamat jalan-jalan di area depan bandara. Duduk-duduk manis atau mencari smooking area pun bisa. 

Nah… tips di atas adalah apa yang bisa kamu lakukan agar merasa nyaman di bandara. Kecuali merokok, membeli oleh-oleh, dan memakai fasilitas bermain anak; saya melakukannya semua di bandara I Ngurah Rai Bali dan beberapa bandara lain yan pernah saya kunjungi. Mostly di bandara yang saya sebutkan itu sih. Bisa jadi solusi yang ajib dan anti baper


Selfie di taman anggrek dalam ruang tunggu bandara I Ngurah Rai Bali

12 tips di atas adalah solusi jika kamu dipaksa berada di bandara cukup lama tanpa persiapan bagus. Idealnya sih, ada beberapa tips preventif saat bepergian dengan pesawat yang sebaiknya tidak kamu abaikan, yaitu:

1. Bawa baju hangat jika akan bepergian dengan pesawat. Menunggu 1-2 jam di dalam ruang tunggu bandara yang dingin bisa membuatmu kedinginan. Apalagi jika ada skenario terburuk seperti pesawat delay. Persiapkan selalu yang terburuk agar kamu nyaman.
2. Jika perjalanan panjang, bawa bantal leher, penutup mata (jika biasa tidur di dalam gelap), dan syal.
3. Berapa pun jarak tempuh pesawat, selalu bawa botol minum, buku bacaan, ipod, dan camilan. Sangat membantu. Ingat, sebelum masuk ke dalam pesawat, pastikan air minum tersebut habis, karena ada batas liter air yang boleh dibawa dalam pesawat.
4. Selain membawa tas slempang kecil untuk wadah dompet, tiket dan identitas diri, bawa tas tangan untuk membawa seperangkat baju ganti dan bekal lain. 
5. Jika terpaksa tidur di dalam bandara, pakai baju ganti (dobel baju) untuk mengamankan dompet dan dokumen penting. Jadi meski tidur, semua tetap aman di dalam baju kedua. 
6. Tips tidur nyaman di dalam bandara bisa merujuk kembali ke tips sebelumnya.

Hmm… selalu ada cara untuk menikmati hidup, meski saat itu, rasanya seperti terjebak di dalam bandara. Yang penting adalah, selalu berbahagialah… karena bahagia itu sederhana. 

Ih.. kok saya sok tahu dan banyak tahu, sih? Harus dong. Saya kan mengikuti aneka informasi di #SobatAviasi. Ada media sosialnya, lho, jika belum tergabung ke dalam komunitas yang dibentuk oleh Dirjen Perhubungan Udara ini. Ini dia media sosialnya:
Instagram : @djpu151
Facebook : @djpu151

Banyak informasi penting seputar aviasi atau penerbangan. Menjadi penumpang pesawat yang cerdas itu keharusan. Menurut saya begitu, makanya saya ikut komunitas ini. Banyak sekali cerita-cerita konyol yang membuat pesawat delay, dan sebagian besar akibat ketidaktahuan calon penumpang. Misalnya, membawa air minum terlalu banyak, terlambat check in berjamaah, tidak membuat smartphone-nya dalam mode terbang, ngumpet di toilet saat pesawat akan landing, dan masih banyak lagi. Penting bagi kita untuk tahu itu. Sekadar info saja, saya pernah pergi rombongan belasan orang dan karena terjebak macet, kami sangat terlambat check in. Bayangkan betapa heboh dan malunya. Kami yang tampak seperti smart people, act like .... Ah sudahlah. Kami sangat bersyukur tidak ketinggalan pesawat. Jika rombongan kami sedikit, mungkin tidak ada keringanan semacam itu. 

Oh ya, kebetulan banget, nih, di musim lebaran, DJPU151 melalui web selamanya.id mengadakan lomba vlog bertema "Keselamatan, keamanan, dan kenyamanan dalam penerbangan". Ada pemenang hadiah harian, hadiah mingguan, dan hadiah per periode. Bejibun hadiahnya. Sayang kalau melewatkan kesempatan ini. 

Ayo ah ikut lombanya....




7 Komentar

  1. Drpd kesel, mending selfie aja ya ;)
    Mantep mba tips2nya...

    BalasHapus
  2. Ini pas kita ke Bali bareng dulu ya mbaa, delay lumayan lamaaa ya mba. Apalagi mbak Susi tiba di bandara gasik ����

    BalasHapus
  3. Maakasiih tipss nyaaa mbaak. . Saya juga begituu kalau kelamaan transiit. Jalan" muterin bandaraa. Pernah transit 8 jam dr jam 9 malam terus baru flight jam 5 pagi. Alhasil tdur dibandara untung banyak temennyaa hehehe. .

    BalasHapus
  4. Aku termasuk yang selalu datang cepat ke bandara, kalau dari jakarta sih biasanya cuma 2-3 jam aja nunggu di bandara. Tapi kalau arah balik mudik dari surabaya, kadang aku terpaksa nunggu 5 jam di bandara, maklum aja jarak dari rumah mertua di Bondowoso ke bandara Surabaya kan sekitar 5 jam perjalanan, jadi daripada takut kenapa diperjalanan jadi berangkat subuh untuk penerbangan malam. Biasanya selalu bekel buku bacaan dan buku permainan buat nyiasatin rasa bosan.

    BalasHapus
  5. pernah delay gitu...untung ada teman ngobrol, jadi agak ngurangin bosan lah hehehe

    BalasHapus
  6. Noted mbak bawa troli. Btw, kuli panggul gitu perlu ga sih mbak?

    BalasHapus
  7. Bandara Ngurah rai makin nyaman ya mbaa... itu ngg kebayang aku 8 hari di kapal >_<

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkenan meninggalkan jejak di sini. Mohon tidak memasang iklan atau link hidup di sini. :)