Pagi ini saya jalan-jalan menyusuri blog, facebook dan instagram Mbak Tia Marty. Mengetahui prestasinya, saya merasa seperti ditampar dengan keras. Ah tidak, kalimat yang tepat adalah sentilan pagi dari Mbak Tia Marty. Karena menyadarkan bahwa saya sudah berada di posisi dormant sejak lama. Saya semakin malas menulis blog (lagi) dan bahkan sudah jarang blogwalking sejak merasa sangat sibuk. Padahal, saya sudah terpukul oleh quote ini:
"Orang-orang yang super sibuk justru lebih bisa meluangkan waktu dibandingkan orang yang sedikit sibuk."
Mau tidak mau, quote ini menusuk saya dari belakang. Rasanya sakit ketika diberi pemahaman baru bahwa saya hanya merasa sibuk, padahal aslinya very very bad time management. Tentu saja, kondisi badang yang kurang fit masih bisa dijadikan kedok. Maka, saya putuskan akan membuat daily planner yang rinci dan berusaha menepatinya. Maka saya pun mencari contoh Daily Planner di Pinterest dan merancang apa saja yang cocok untuk saya. Saya punya 3 page yang harus diisi minimal 5 posting per hari, 3 marketplace (semoga bertambah) yang harus juga diisi 5 posting per hari, dan masih banyak lagi. Daily Planner versi saya harus rinci dan sesuai kebutuhan.
10 hari lalu saya dapat tips menulis kegiatan dalam satu hari melakukan apa saja dan membuat skala prioritas kegiatan dalam satu hari. Gunanya agar saya lebih fokus memakai waktu dalam satu hari. Jadi saya tahu, ke mana sekian jam saya terbuang percuma sampai-sampai target tidak tercapai?Juga membuat list PR harian seorang pemilik Online shop. Tips tersebut membuat saya paham bahwa menjadi pemilik toko online memang butuh disiplin dan perencanaan yang bagus. Noted. Saya memasukkannya dalam rencana besar perubahan diri dan mewujudkannya dalam daily planner yang saya singgung sebelumnya..
Adaptasi Daily Planner dari sini |
Pagi-pagi saya sudah ngerusuh dengan waktu. Sebenarnya tidak serta merta, tetapi sejak seminggu yang lalu saya terus gelisah mencari ke mana waktu saya terbuang percuma. Sama-sama mempunyai waktu 24 jam, mengapa saya merasa semakin mundur ke belakang? Makanya ketika saya mengerjakan PR mereview blog Mbak Tia Marty, tiba-tiba… DUARRR! Saya terhempas ke belakang.
Mbak Tia Marty, sepagian saya mengubek blog, facebook dan instagram penulis perempuan dari Bekasi ini. Foto-foto bersama artis bertebaran di instagram-nya. Saya jadi ingat, Mbak Tia ini salah satu penulis skenario dari sitkom Boy & Bray (Trans TV jam 14:30), Kos-Kosan Jogja (Trans TV), dan Lovepedia (Trans TV jam 17:30). Keren, ya. Saya punya teman penulis skenario film. Rasanya seperti sudah kenal dengan artis TOP. Apalagi fotbar artisnya bikin saya ouwouwo mupeng. Mas Indra L Brigman itu… huhuhu… dulu pernah membuat saya gandrung setengah hidup. Dan mereka berfoto bersama! Saya gak mau lihat foto mereka berdua. Saya pasang fotonya bersama cogan yang ini saja. @_@
Pastilah asyik ya Mbak, jadi penulis skenario. Pasti beberapa kali muncul di lokasi syuting. Melihat keseharian artis di saat syuting. Ajak saya, Mbak! Psst…. Pose-pose foto Mbak Tia sudah mirip artis lho!! ;)
Mbak Tia tak hanya menjadi penulis skenario. Ia juga seorang penulis yang tergabung dalam FLP atau Forum Lingkar Pena. Tak hanya itu, Mbak Tia juga aktif di Ibu-Ibu Doyan Nulis dan Ibu-Ibu Doyan Bisnis. Bahkan sangat aktif untuk wilayah Jabodetabek ya Mbak? Keren, euy! Buku-buku Mbak Tia juga banyak. Time in Bottle adalah antologi terbarunya bareng Mbak Indriyani Rahayu, Mbak Sian Hwa, dan Mbak Veronica Gabriella. Ada lagi buku Cireng Forever, Kalau Cinta Bilang Aja!, Kreasi Buket Bunga Istimewa, dan kelihatannya masih ada lagi. Dudududuh… Makanya jangan heran ketika membaca ini saya merasa dijambak, dihempas lalu dicabik. Saya masih saja ogah-ogahan menulis buku meski sudah berkali-kali disindir bahkan dilecehkan karena tak punya buku sendiri. Buku antologi tidak dihitung mereka Ups.. curhat.
Lokasi syuting - foto penyemangat bagi saya |
Ya sudahlah. Saya enggan menyesal berlama-lama. Saya akan buat daily planner dan berusaha menepatinya. Saya tak hendak muluk-muluk mengatakan pasti bisa membuat buku dalam waktu sekian hari. Yang terpenting hidup saya teratur dahulu. PR harian saya mengisi beberapa page, website, blog dan blogwalking tercentang. Setelah memiliki ritme harian, saya pasti punya waktu untuk membuat outline buku yang sempat tertunda. Tentu saja, semua kembali pada saya lagi, mampu berkomitmen atau tidak. Menurut teman-teman, mampukah saya?
Ingin mengenal sosok Mbak Tia lebih baik? Atau mengidolakannya? Silakan kepoin sampai puas.
Blog: www.tiamarty.com
IG: @tiamartyalzahira
Twitter: @tia_alzahira
FB: Tia Marty Al-Zahira
33 Komentar
Semangaaaaaat mbak Susi....
BalasHapusIya Mbak Retno
HapusWah saya malah belajar dari Mbak Susi yang sering menang lomba ngeblog
BalasHapussepertinya saya juga harus buat daily planner hihihi
Sebenarnya kita sama2 belajar Mbak. Krn kita pembelajar yg baik
HapusAkuh ngopi dong, daily planner-nya...
BalasHapusMonggo Mbak
HapusSemangaaaat Mba Susiiii, bismillah kalo sudah komit pasti tercapai goalsnya. aamiin ^^
BalasHapusAamiin.... iya, harus yakin dan percaya
HapusWoh nulis skenario lovepedia, bro bray jg. suka humor brarti
BalasHapusHooh. Ayo kenalan
HapusGambar daily planner di atas membuat saya tertarik karena point of interests-nya justru ada pada "3 Top Priorities".
BalasHapusSetiap orang boleh punya setumpuk Things to Do, karena semua orang ingin jadi multitasker. Tetapi sedikit sekali orang yang terampil untuk bikin skala prioritas.
Saya rasa, saya juga mau memikirkan dulu apa prioritas saya.
Benar sekali Vicky. Diantara belasan contoh PDF Daily Planner, saya pilih ini karena lengkap sekali.
HapusKalo Mba Susi aja merasa "kurang" produktif dg kegiatan seabregnya..gimana saya? -_-
BalasHapusKegiatanku banyak tapi tuk personal satisfaction, Mbak. Tak ada hasilnya kecuali senang bersama teman
HapusAmpuuunn.. tolongin aku :( yg selalu merasa 24 jam itu kuraang.. beneran mba susi, manajemen waktu itu penting bangeet,, jd pingin buat daily planner juga deh..
BalasHapusSaya juga ngerasa begitu Mbak.
Hapustapi kalau berbincang dengannya walau OL aja terlihat serius lho orangnya, padahal dia penulis skenario sitkom.. itu tingkat kelucuannya harus meledak, nggak cuma bercandaan renyahan rengginang yg cuma anaknya aja yang ketawa, macam sayah T_T
BalasHapusHahahaha.... anakku kalo kubecandain kok malah ngambeg ya Mbak. Wkwkwkwk
Hapussemangat, mba susi. pancang target tinggi2 biar semangatnya makin berkibar. :D nama mba tya ini kayaknya pernah aku denger dari mba lidya. sering ikut event offline di jkt.
BalasHapusIya, aktif di kegiatan offline.
HapusMakasih Mbak Ila
Mungkin karena kesibukannya mengharuskan si sibuk untuk benar2 bisa memanage waktunya yang sangat berharga..
BalasHapusIya Mbak Rita. Memang begitu.
HapusJadi inget ucapan seorang teman pas kami ada satu proyek kecil-kecilan jaman kuliah. Kayanya sih sibuk banget, tapi sadar kalo "kesibukan" kami gak menghasilkan apa-apa sewaktu kawan tersebut komentar, "Kalian ini cuma sibuk aja, hasilnya nggak ada." Errr...
BalasHapusBtw, harus belajar banyak sama Mbak Tia Marty nih.
Iru yang saya resahkan, Mas. Memang sibuk tapi tak ada yg menghasilkah kecuali silaturrahmi terjaga
HapusIru yang saya resahkan, Mas. Memang sibuk tapi tak ada yg menghasilkah kecuali silaturrahmi terjaga
Hapusitu daily plannernya jd pgn bikin deh mba.. selama ini time managementku juga termasuk jelek -__-.. bnyk hal2 yg harusnya bisa aku kerjain saat itu, tp malah tertunda2... memang butuh bgt daily planner gitu ya, biar lbh ter-organized semua2nya ;)
BalasHapusIya Mbak Fanny. Jadi lebih terorganisir dan fokus jadinya. Kadang tanpa sadar kita berlama2 di satu kegiatan padahal ada banyak yg bisa kita lakukan. Daily planner membuat kita merasa punya PR Harian.
HapusIya ya, Mbak. Yang penting itu komitmen! Udah punya rencana tapi gak komit untuk menjalankannya, ya...bakalan banyak waktu yang terbuang ya...
BalasHapusBismillah...mau berusaha konsisten dan komit ah...
Wah, penulis skenerio film. Keren sangat, dirimu, Mba Marty! Ga nyangka euy punya teman blogger yang adalah jg penulis skenerio.
BalasHapusMba Susi, trims untuk postingan ini, serasa disentil juga nih, waktuku terbuang percuma di kantor, haha. Sibuk dg urusan kantor hingga saat pulang sudah letoy. Harusnya ini tak boleh jadi pembenaran, kudu benerin time management nih aku, biar waktu malam harinya masih bisa aku manfaatkan. Thanks for sharingnya Mba Susi.
Mba Susi...aku ikut tertampar nih -___-
BalasHapusNo excuse ya. Harusnya dengan waktu yang sama2 24 jam, bisa lebih produktif juga. Bismillah mau ikut berbenah juga ya Mba.
Berasa ketaboknya sama quote itu mba, makasi y mba :)
BalasHapuswow, 5 postingan dan 3 marketplace per hari? emmm, saya bisa ga ya? *jadi mikir*
BalasHapusMbak tia bener-bener menyentil aku, mbak susi juga, hehe kalian luar biasa memang!!! Bangga punya temen blogger seorang penulis :D
BalasHapusTerima kasih sudah berkenan meninggalkan jejak di sini. Mohon tidak memasang iklan atau link hidup di sini. :)