Kalau lihat rumah bergaya Jepang itu rasanya adem, alami, dan bersih. Rumah sempit sederhana atau rumah mewah punya kesan yang kurang lebih sama. Kenapa bisa begitu, tak lain karena mereka menggunakan "zen" sebagai pegangan. Hmm... bagaimana membuat rumah gaya Jepang di Indonesia? Mungkin kita bisa cari inspirasi dari perumahan di Serang yang punya gaya Jepang.

Rumah Gaya Jepang di Indonesia


Tentu saja rumah bergaya Jepang yang didesain modern-minimalis. Tidak serupa dengan "minka" atau rumah tradisional Jepang untuk rakyat biasa misalnya para petani. Kita tak perlu membuat rumah otentik semacam itu.


Rumah bergaya Jepang yang sedang trend adalah rumah modern dengan beberapa unsur khas dalam rumah bergaya Jepang. Tidak semua unsur bisa masuk ke dalam konsep karena ukuran rumah juga menentukan. Kalau tanahnya sempit, maka bisa mengambil beberapa unsur khas saja.

Apa saja sih, yang biasanya ada dalam rumah Jepang? Sobat Cakrawala Susindra harus baca sampai selesai, ya.


Ciri khas rumah Jepang

Sebelum membahas unsur/ruang dalam arsitektur rumah gaya Jepang, perlu diketahui bahwa penggunaan struktur kayu, tanaman dalam rumah dan cahaya melimpah adalah tiga ciri khas yang hampir selalu ada dalam rumah bergaya ini. Ciri ini juga ada di sebuah perumahan di Serang yang bergaya Jepang.

Rumah tradisionalnya, biasanya berbentuk panggung dengan atap genteng tanah atau jerami sebagai penutup bagian atas bangunannya. Bangunan modern sudah disesuaikan dengan arsitektur yang lebih modern. 

Sumber: canva


Kenapa unsur kayu cukup dominan dalam rumah di Jepang, tak lain karena di sana sering terjadi gempa. Kayu bisa meredamnya.  kayu memiliki kelebihan untuk mereduksi gempa, sehingga bangunan tidak mudah roboh. Jadi bisa bertahan terhadap goncangan saat terjadi gempa bumi. 

Saya jadi ingat kalau gempa juga menjadi kelaziman di Indonesia, terutama di Jawa. Setiap hari ada gempa kecil-kecil yang seperti tremor, tak terasa oleh kita. Gempa di atas angka 4 baru terasa. Baik terasa gempanya atau terasa akibatnya. Misalnya gempa di Garut yang baru saja terjadi.

Kedekatan bencana alam di Jepang dan di Indonesia, mungkin yang membuat rumah bergaya Negara Samurai itu digemari di sini. 


Kesederhanaan dalam rumah gaya Jepang

Desain rumah sederhana, kembali ke alam, dan keseimbangan, sudah digunakan selama ribuan tahun dalam arsitektur rumah dan estetika desain interior Jepang. Hasilnya adalah terciptanya lingkungan yang tenang dan bernilai budaya tinggi. 

Saya melihat di Jepang juga memiliki konsep yang sama dengan rumah tradisional Jawa yang memisahkan antara ruang publik dan ruang privat (rumah dalem). Sebuah tatami menjadi pemisah kedua fungsi tersebut.

Zen digunakan dalam pembuatan rumah di Jepang sehingga tampaklah kehidupan yang bersih dan bebas dari kekacauan. Ada keseimbangan, ketertiban, tradisi kuno, dan cinta akan keindahan alam. Rumah di kota maupun di desa pada umumnya berukuran kecil dan terletak berdekatan satu sama lain. 


Unsur/tata ruang dalam rumah gaya Jepang

Di Indonesia kita bisa mengadopsi karakteristik utamanya dalam bentuk rumah yang mengutamakan privasi, cahaya alami, berkaitan dengan alam bebas. Bisa jadi tips membuat rumah impian

Berikut ini beberapa istilah unsur/ruang dalam rumah gaya Jepang:


1. Genkan/teras masuk

Genkan menjadi ruang transisi antara luar dan dalam dalam arsitektur rumah Jepang. Fungsinya sebagai area untuk menyambut pengunjung dan tempat mengganti sepatu dengan sandal rumah. Dalam arsitektur barat, ruangan ini disebut foyer.

genkan modern
Genkan modern. Sumber foto: arsitag


Biasanya ada sebuah rak/bufet untuk wadah sepatu dan sandal. Namanya getabako. Selain untuk penyimpanan alas kaki, gatabako juga sebagai tempat menyimpan benda dekoratif seperti keramik, bunga, atau karya seni.


2. Tatami (tikar)

Tatami adalah semacam tikar yang dibuat secara tradisional, dari bahan jerami yang ditenun. Saat ini sudah ada tatami dari styrofoamUkuran satuan standar tatami adalah sekitar 91cm x 182cm. 

Kalau mengacu dengan konsep asli, tatami memiliki aturan penempatan sendiri, agar seluruh ruangan dapat sepenuhnya tertutup. Tatami ala-ala lebih digemari karena kepraktisan dalam menyusun dan menggunakannya. 


2. Shoji (pintu geser atau pembatas)

Shoji merupakan elemen desain penting pada gaya rumah Jepang. Bentuknya pintu pembatas/pintu geser/sliding door. Fungsi shoji selain sebagai pintu juga sebagai partisi. Biasanya berbentuk bingkai kayu  dengan kertas putih sebagai dinding, dan ada rel di bawahnya. Di zaman sekarang kayu bisa diganti dengan alumunium, dan kertas bisa diganti dengan kaca.

Sumber: canva


3. Fusuma (pintu geser atau pembatas)

Sama-sama berfungsi sebagai pintu geser, fusuma merupakan pintu yang terdiri dari panel-panel yang dapat digeser dari kiri ke kanan. Istilah lainnya adalah removable walls karena saat menutup, pintu ini menyembunyikan ruangan yang di belakangnya. 


4. Shouji (Jendela atau Pembatas Tembus Pandang)

Shouji merupakan partisi berupa jendela. Terbuat dari kisi-kisi kayu. Zaman dahulu dilapisi kertas buram, untuk menghalangi angin untuk masuk ke dalam. 

Souji banyak digunakan di rumah-rumah bergaya kontemporer, lho. Bentuknya garis vertikal atau horizontal di pintu gerbang, dinding, dan lainnya.


5. Washitu (ruang serbaguna)

Salah satu ciri khas rumah Jepang adalah punya ruang fleksibel dengan furnitur yang mudah dipindahkan. Sebuah ruangan untuk segala macam aktivitas mulai dari ruang tamu, ruang keluarga, termasuk ruang tidur. 

Jangan bayangkan kesemerawutannya karena futon atau alas tidur dan semua benda pribadi masuk ke dalam oshiire. Pasti tahu lah kalau orang Jepang itu tidur dan duduknya lesehan.

Sumber: canva



6. Oshiire (built-in closet)

Oshiire adalah lemari kecil yang biasa digunakan sebagai tempat penyimpanan benda-benda yang tak perlu terlihat saat ruangan menjadi area publik atau ruang serbaguna. Saat ini sudah banyak yang menggunakan ranjang tidur, dan perabot seperti lazimnya di dunia modern. Oshiire tetap dipertahankan namun fungsinya sebagai tempat menyimpan barang-barang portable.


7. Ofuro (bak mandi)

Ofuro artinya bak mandi dalam bahasa Jepang. Hampir selalu ada di rumah bergaya Jepang karena mereka suka menenangkan diri dengan berendam. Meski ada bak mandi namun ukuran kamar mandinya tidaklah selalu besar. Biasanya hanya ada bak mandi, shower, dan bangku kecil untuk duduk saat menggosok badan. 


Ciri khas rumah Jepang

Dari beberapa unsur/tata ruang di atas, dapat dilihat bahwa rumah gaya Jepang tetap bisa dibuat di Indonesia. Bisa diadopsi dengan gaya local genious, tentunya. 
Berikut ini 8 ciri khas yang bisa kita temukan dalam rumah gaya Jepang dan bisa diadopsi di Indonesia. Beberapa ciri bisa ditemukan di perumahan di Serang. 

1. Beratap lebar

Kalau memperhatikan atap rumah tradisional Jepang, tampak bahwa area di bawah atap luar lebih lebar dari biasanya. Bentuk atap semacam ini memungkinkan pemilik rumah untuk membuka pintu sebagai ventilasi, meskipun sedang hujan. 


2. Beranda luas

Rumah Jepang memiliki beranda luas yang terdiri dari genkan (teras masuk) dan engawa (lorong pembatas). Beranda menjadi penghubung antar ruang dan menjadi sumber cahaya dan pertukaran udara di dalam rumah.


3. Berorientasi utara selatan

Ternyata rumah arsitektur Jepang punya aturan orientasi yang sama dengan di Jawa, yaitu berorientasi utara-selatan. Maksudnya agar sinar matahari yang bisa masuk ke dalam rumah sepanjang hari. Rumah juga sebisa mungkin menghadap ke air (atau gunung). Konsep semacam ini kalau di Jawa sudah ada sejak sebelum Kerajaan Mataram Islam, CMIW. 

Sumber: canva


4. Unsur alam dalam rumah

Orang Jepang sangat menghargai alam dan ingin selalu berhubungan dengannya. Maka mereka memasukkan unsur alam di dalam ruangan. Misalnya air yang merupakan salah satu elemen paling kuat dan menonjol dalam ciri khas arsitektur rumah Jepang. Bentuknya bisa kolam indoor atau akuarium. Bisa tambahkan tanaman hias semacam bonsai atau tanaman apa saja, misalnya palem atau bunga anggrek. Atau tanaman bambu? Boleh!


5. Banyak jendela lebar

Rumah gaya Jepang biasanya punya bukaan/jendela yang lebar. Ada juga tambahan berupa skylight atau jendela atap. Fungsinya untuk menghemat penggunaan cahaya dari listrik dan untuk sirkulasi udara tanpa kipas angin/AC.  


6. Banyak kayu dan bambu

Khas banget, nih, kayu dan bambu. Rumah Jepang mempunyai banyak elemen kayu alami di seluruh rumah. Dari lantai sampai langit-langit rumah. Misalnya dinding, pintu, kisi-kisi screen, dan bingkai. Semua terbuat dari kayu alami. Bambu digunakan untuk dekorasi rumah.

sumber: arsitag


7. Furnitur fleksibel

Salah satu yang bisa jadi ide untuk rumah gaya Jepang di Indonesia adalah furnitur fleksibel. Sebagian besar furnitur Jepang tidak memiliki kaki alias lesehan. Tempat tidur (futon), bantal lantai (untuk kuris/sofa) dan rak-rak minimalis. Meja pun dibuat tidak tinggi dan dalam kondisi tertentu bisa di-stacking (disusun). 


8. Warna alam

Rumah gaya Jepang memiliki warna-warna sederhana alami. Biasanya warna dari unsur kayu (coklat) dan tanaman (hijau). Lantainya dari bahan kayu dengan warna natural. Jika dari ubin, warna abu-abu yang dipilih. Unsur kayu dominan dalam dinding dan pintu juga diberi warna natural (coklat). Bisa dilihat juga di perumahan di Serang.


Saat membuat riset dan menulis ini, saya jadi pengen banget bikin rumah gaya Jepang, nih. Saya suka yang minimalis dan setiap ruang punya manfaat serbaguna. 

Ternyata, sudah ada perumahan dengan konsep desain gaya Jepang di Serang, lho, dan menarik juga sih kalau bisa tinggal di situ. Punya banyak teman dari satu minat yang sama. Kan ada club house dan fasilitas lainnya. Namanya Perumahan Seion, lokasinya di Serang Banten. 

Seperti ini salah satu bentuk unit rumahnya. Bisa dilihat adanya jendela-jendela yang panjang dan luas, juga hiasan-hiasan tegak lurus seperti tatami.



Perumahan Seion Serang Banten menjadi perumahan Jepang pertama di kota ini. Lokasinya hanya 2,6 KM dari alun-alun. Ini salah satu ciri perumahan untuk para sultan, nih. Setahu saya ya, karena perumahan kan biasanya agak ke pinggir, bukan radius 2 KM dari pusat kota.

Rumah di sini menggunakan lantai granit. Tahulah kalau granit itu yang lebih indah dan lebih kuat daripada keramik biasa. Bahan alam yang satu ini juga memberikan efek sejuk dan lebih mudah perawatannya. 

Kalau bicara fasilitas dalam perumahan dan di sekitar perumahan, sudah pasti semuanya serba dekat. Minimarket dekat gerbang, dekat exit tol dan stasiun. Di dekat situ ada 4 mall dan 2 universitas. Dekat dengan 4 rumah sakit. Itu fasilitas di sekitar perumahan. Untuk para pemilik rumah disediakan ruang hijau berkonsep Jepang, jogging track, sport club, kolam renang, playground, masjid, lainnya. 

Mau lebih banyak tips tentang rumah? Silakan baca tips seputar rumah ala Susindra, ya.