Mudik Lebaran 2011

Lebaran ini sangat bermakna dan benar-benar kami manfaatkan sebaik-baiknya. Mudik ke Purwokerto, pulang dari sana, tiap hari wara-wiri ke rumah kerabat di sekitar Jepara maupun luar kota. Tiap hari di atas sepeda motor berempat bersama anak-anak. Badan sih berasa remuk redam, tapi senang sekali karena berusaha memaknai lebaran dengan silaturahmi.

Ada cerita berkesan di mudik tahun ini, ketika perjalanan menuju Purwokerto. Kami berangkat tanggal 28 Agustus dengan bis malam jurusan Jepara-Tasik. Sampai di Bawen, jam 8.19 bis berhenti karena rem yang tidak bekerja dengan baik. Memang, sejak dari Jepara kami sudah jengkel karena bis yang terlambat, kursi 2 seat menjadi 3 seat hingga yang berpasang-pasangan sering tidak duduk bersama, tiket bis yang dobel-dobel hingga beberapa penumpang berebut kursi yang sama, ditambah jalan bis yang sangat lambat (sekali).  Para penumpang yang sudah jengkel menunggu dari jam 8 malam sampai jam 3 pagi memaksa para kru bis mengaku. Terjawab sudah setelah 7 jam menunggu bis diperbaiki, ternyata sejak di Jepara, rem bis sudah blong. Jam 3 pagi, sebuah bis balen yang kosong setelah mengantar penumpang MUDIK BERSAMA GIANT 2011 kami paksa berhenti dan kami meminta dengan sangat untuk mengantar sampai tujuan. Dengan setengah bercanda kami berkata, "Baru kali ini terlibat pembajakan bis secara suka sama suka". 

Sebenarnya bukan pembajakan bis yang menjadi cerita, tetapi selama menunggu bis diperbaiki, kami sesama penumpang saling berbagi makanan maupun cerita. Penumpang yang mengandalkan restoran tempat bis berhenti semacam kami akan menjadi kelaparan karena tidak berbuka maupun sahur kecuali dengan snack. Setengah bercanda campur serius, Susi mengatakan, "Aduuuh... kangennn banget sama nasi. Perut kukuruyuk karena sahur pake mi instan, buka puasa hanya dengan sepotong roti, waktu sahur bis masih mogok juga."  Pssttt.... banyak penumpang yang memutuskan tidak puasa dan makan-minum di Pom bensin, loh. 

Apapun itu, kami jadi merasa senasip sepenanggungan, dan saling berjanji akan saling mengunjungi. Ketika Susi dan keluarga turun di Wangon-Purwokerto, hampir semua penumpang menyalami kami sambil berkata, "Akhirnya bisa berlebaran di rumah, ya mbak, mas..." Hmm.. ada lagi nilai positifnya, ternyata puasa membuat semua orang berusaha bersabar hingga tidak ada keributan meski terlantar di tengah jalan selama 7 jam. Hikmahnya, bis "pengganti" kami menjadi lux, kursi lega & empuk, nyaman, dan kami bisa meminta supir berhenti di Pomp bensin manapun jika ada kebutuhan ke belakang yang mendesak. Benar-berar berasa karya wisata. 

Di Wangon, kami juga memanfaatkan waktu lebaran dengan silaturrahmi. Yang lebih membahagiakan adalah, Duo Destin-Binbin betah sekali. Tiba-tiba Susi dan suami kehilangan 2 buntut yang sering nempel. Hehe... 2 buntutnya nempel di tante-tantenya. Susi benar-benar recovery di sana. Tiap hari hanya makan, tidur, silaturrahmi. Malam pun enak saja tidur jam 8 malam karena ada penjaga duo D&B. Makanya sepulang dari rumah kami bisa langsung silaturrahmi ke rumah saudara-kerabat. Baruuu...saja kami pulang dari Demak dan Semarang siang ini. Di Semarang kemarin dapat kehormatan ketemu blogger paling berpengaruh bagi Susi. Cerita kopdarnya next time saja, ya...

* Mo siap-siap silaturrahmi ke luar kota. Keluarga di Utara Jepara kan belum disambangi. *


17 Komentar

  1. Waaddduuhhh ...
    Pengusaha Bisnya kok bisa menelantarkan penumpang seperti itu ...
    Untuk ada Bus Balen ...

    Saya berharap ...
    Di masa yang akan datang angkutan Bis menjadi lebih baik lagi ...

    Salam saya Bu Susi

    BalasHapus
  2. kesabaran membuahkan berkah yah Mbak...
    alhamdulillah silaturahmi bersama keluarga berjalan lancar...
    salam utk dua D&B...

    BalasHapus
  3. Wah pengalamannya seru ya mbak. Adek saya mudik naek bus jakarta madiun dl bs ampe 2hari lho. Yg dirumah was2 ga sabar malahan hehe

    Mohon maaf lahir batin mbak sus sekeluarga

    BalasHapus
  4. jangan2 kopdar sama Mama CalVin ya di Semarang .. *nebak .. :D

    iya ya mbak, meski cape, tapi senang bisa ketemu kerabat ...

    BalasHapus
  5. Allhamdulillah ada hikmah yg bisa diambil ya mbak. semoga kebaikan pengemudi bis yg mau ditumpangi ada balasannya.ikan pengemudi bis yg mau ditumpangi ada balasannya.

    BalasHapus
  6. Waduh samaan nih mba Sus, kalo pulang ke rumah kerjaan ya gitu, makan-tidur-nonton TV doang, bener2 istirahat :D
    Oh iya, mohon dimaafkan semua kesalahan ya mba, salam untuk duo DB ^^

    BalasHapus
  7. alangkah bagusnya kalau memang kita bisa mengambil hikmah dari kekecewaan yang ada.
    Selamat Idulfitri ya

    EM

    BalasHapus
  8. mampir aja, semoga kesabaran akan terus berlanjut di luar bulan puasa

    maaf lahir batin dari pamekasan madura

    BalasHapus
  9. nama bisnya patut saya catat untuk menjadikan pelajaran buat saya di hari-hari berikutnya

    BalasHapus
  10. wahh cerita mudiknya penuh warna yachh...ada jengkel, bete, senang, benar-benar pengalaman yang tidak bisa dilupakan...

    met idul fitri yach mbak...maaf lahir bathin

    BalasHapus
  11. Memang yaa kalo lagi puasa, ngenes kayak apa juga teteeepp aja sabar... Selamat idul Fitri, mbak Susi.. ditunggu cerita lebaran bersama keluarganya...

    BalasHapus
  12. setujuhhh.. karena sama banget yang saya alamin mudik make bis.. emang nggak enak.

    tapi esensinya kan silaturahmi barengan. meski berjuang penuh, terbayar ketika ngumpul barengan sama keluarga dan saudara...

    betewe, lama bener saya ngga mampir sini. Sekalian mumpung masih suasana idul fitri, mohon maaf lahir batin kalo selama ini banyak salah-salah komen dan tindakan yang tidak menyenangkan ^_^

    BalasHapus
  13. syukurlah akhirnya sampai dengan selamat ya... maaf lahir batin dan selamat berlebaran :)

    BalasHapus
  14. samaaa.. kerjaannya tidur mulu :)
    maaf lahir batin yaa..

    BalasHapus
  15. Kisah seputar lebaran yang amat mengesankan. Budaya mudik Lebaran telah menjadi tradisi yang kuat di Indonesia. Ada suka dan ada 'duka'. Ceria, haru dan mengesankan. Hidup lebih indah dengan saling berbagi, tolong menolong, dan silaturahmi. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1432 H mohon maaf lahir dan batin.

    BalasHapus
  16. Mbak Susi dari Wangon ya?
    hehehhehe...aku dulu SMA di Purwokerto loh Mbak
    :)

    maaf lahir bathin yah Mbak, lama aku gak wara-wiri di blog.

    BalasHapus
  17. Wah..serem juga kalau bus rem nya blong dipaksa jalan. Ya semua bisa diambil hikmah baiknya ya mam. Meski lelah yang penting hati happy :-)

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkenan meninggalkan jejak di sini. Mohon tidak memasang iklan atau link hidup di sini. :)