Tips Membuat Perbandingan Asuransi Kesehatan Agar Tak Salah Pilih

Lebaran ini lebaran paling komplit dan “istimewa” bagi saya dan suami. Komplit plit plit plit plit dan semoga tak terjadi lagi. Semoga sekali ini saja. Badan dan dompet tercabik-cabik sampai terkapar. Bahkan sampai sekarang pun badan saya masih terasa pegel linu nyeri otot. Acara masak-memasak makan keluarga, berpindah-pindah rumah dan kota, dari mulai tanggal 1 syawal dan baru selesai hari Jumat kemarin. Genap 10 hari saya menclok dari acara keluarga satu ke satu yang lain. Mulai dari selapanan, sunatan, pernikahan sampai 40 hari kematian. MasyaAllah.. semua ditimpakan di bulan Syawal. Yang terberat adalah di saat pesta pernikahan karena saya lembur sambatan 4 hari dan masih pula ikut acara unduh mantu. Terbayang, kan, rasa di badan dan dompet mendadak terkena penyakit kanker kantong kering akut? 

Ih.. apa pula saya ini, seakan mengeluh sahaja. Padahal aslinya hanya ingin menandai peristiwa bersejarah. Bisa jadi saya lupa rasanya. Tetapi... yang paling utama adalah pada masalah KanKer alias kantong kering. Karena saya jadi ingat tentang asuransi kesehatan lagi. Biasalah... kalau berada di kondisi mengkhawatirkan memang membuat otak menjadi berlari cepat mengikuti laju jantung. 

Acara keluarga sedemikian rupa membuat saya hanya bisa senyum manis (padahal aslinya menyembunyikan perih) ketika ibu saya yang menghabiskan masa tua di kasur dan kursi roda mengeluh darahnya tinggi lagi. Salah saya juga yang tak sampai hati menuruti keinginannya memakan sedikit ukir yang diblender (karena tak punya gigi). Belum termasuk lontong opor dan kawan-kawan khas lebaran. Duh... saya ini pendamping sakit yang buruk. Saya tidak satu rumah dengan ibu, jadi hawanya ingin terus menuruti keinginan beliau. Menurut dokter yang mengobati, Ibu memang masih boleh makan apa saja asal porsi kecil. Tapi.. gabungan aneka makanan lebaran memang cukup jahat bagi ibu sehingga darahnya langsung naik. Nah, tahu sendiri kan biaya berobat di Indonesia itu mahalnya seperti apa? Cuma konsultasi sebentar saja dan tebus obat, uang ratusan ribu melayang. Padahal, beberapa obat yang diberikan termasuk generik, loh, setengahnya lagi impor. Halah...

Tingginya biaya sakit di Indonesia sudah terkenal di mana-mana. Mencekik leher. Itu pun masih ditambahi dengan pelayanan yang kadang kurang profesional. Bukan fitnah, sih ya, tetapi beberapa kali tengok pasien di rumah sakit, kondisi yang ada adalah keluarga si pasien yang sibuk bertanya-tanya “nanti bayar pakai apaaa...”. Beberapa ada yang sudah ayem karena mengantongi BPJS kesehatan. Tetapi lagi-lagi, biaya ganti BPJS yang jauh lebih murah dari biaya yang dibayar pribadi membuat perawat atau dokter kadang kurang perhatian. Terkadang malah judes. Bisa jadi karena keluarga yang menunggui dan pasien dalam kondisi emosi yang labil sehingga terlalu peka, tetapi kisah yang sama sering dirasakan. Mereka kecewa dengan pelayanannya. Makanya, meski punya BPJS, banyak yang tetap mengambil asuransi lain.



Saya dapat bocoran dari teman, bahwa pelayanan mantap pasti diterima pemilik asuransi kesehatan swasta. Mungkin karena mereka sudah pasti membayar, ya. Dan jelas dianggap keluarga berada. Asuransi kesehatan di Indonesia memang belum sepopuler di negara maju. Padahal sudah ada banyak asuransi kesehatan yang menawarkan premi dan tunjangan berbeda-beda. Menyesuaikan kemampuan kita. Makanya kita harus pandai mencermati perbandingan asuransi kesehatan satu dengan yang lainnya  yang saya ambil dari Futuready. Jangan asal memilih produk asuransi karena nama besar. Pilihlah yang paling tepat untuk kita. 

Apa saja sih biaya yang mungkin kita perlukan jika sakit?
1. Biaya kamar dan makan
2. Biaya ICU/ICCU
3. Biaya kunjungan dokter
4. Biaya kunjungan dokter ahli di Rumah Sakit
5. Biaya perawatan (obat, laboratorium, tes, darah)
6. Biaya dokter bedah
7. Biaya perawat pribadi (jika ada)
8. Biaya ambulan
9. Biaya pemeriksaan pasca pulang dari RS 
10. Biaya rawat jalan



Lumayan banyak, kan? Saran saya, coba bandingkan satu per satu biaya di atas sebelum memilih suatu produk asuransi. Ah ya, masih ada lagi yang perlu ditanyakan yaitu:

11. Adakah santunan kematian
12. Batas maksimum ketidakmampuan kita akan dibayar
13. Batas limit jumlah tahun 
14. Sistem penggantian klaim 

Kelihatannya sepele, tetapi pada saat kejadian, detail di atas sangat kita butuhkan. Jangan sampai menyesal di belakang karena tidak menelisik semua hak atas premi yang kita bayarkan. Tetapi jangan pula jadi takut mengambil asuransi kesehatan. Coba ingat-ingat kembali apa saja biaya yang kita keluarkan jika menginap di Rumah Sakit. Luar biasa banyaknya. Bayangkan jika kita tak punya persiapan berupa asuransi kesehatan. Duh... 



Saya ingin menambahkan sedikit tips lagi dalam memilih dan membuat perbandingan asuransi kesehatan dari situs Futuready.com agar dapat memilih asuransi kesehatan yang benar-benar tepat bagi kita, yaitu:

1. Selalu pilihlah asuransi yang memakai metode cashless atau metode pembayaran menggunakan kartu asuransi. Jadi keluarga atau pasien cukup menggesekkan kartunya saja saat pembayaran. Cashless ini penting sekali karena pada saat urgent kita tak perlu mengambil uang talangan terlebih dahulu baru mengklaim ke perusahaan asuransi. Nah... pastikan produk asuransi yang dipilih memakai metode ini ya...

2. Asuransi berlaku di banyak jaringan Rumah Sakit. Teliti dengan baik jaringan Rumah Sakit yang menerima asuransi kesehatan terpilih. Jeli memilih lebih baik daripada menyesal kemudian.

3. Premi sesuai kemampuan atau plafond tertinggi? Ya iyalah... kita harus memastikan bisa membayar asuransi karena jika tidak dibayarkan akan hangus. Dan yang tak kalah pentingnya adalah memastikan manfaat terbanyak yang bisa kita ambil dari pembayaran bulanan/tahunan kita. Tengok kembali 14 poin yang saya jabarkan di atas dan bandingkan semuanya agar dapat memilih produk asuransi terbaik bagi kita.

Bagaimana? Sudah mulai tertarik mengambil produk asuransi? Jangan sampai terlambat, lho. Ingat selalu, bahwa kita tak bisa menghindari resiko sakit jika memang ditakdirkan begitu. Yang terbaik adalah bersiap sebisa mungkin sambil terus menjaga kesehatan demi keluarga tercinta. 

6 Komentar

  1. Aku jg merasa kalap di lebaran ini

    BalasHapus
  2. Kalau soal asuransi saya hide dulu deh Mbak Sus. Pakai alternatif lain.

    Beda dengan momen lebaran kemarin, saya justru ga ke mana-mana, jadi kuncen terua di komplek, hehehe

    BalasHapus
  3. Kalau soal asuransi saya hide dulu deh Mbak Sus. Pakai alternatif lain.

    Beda dengan momen lebaran kemarin, saya justru ga ke mana-mana, jadi kuncen terua di komplek, hehehe

    BalasHapus
  4. memang benar asuransi bagai sahabat untuk menjaga keluarga :)

    BalasHapus
  5. Kalau menurut saya mah asuransi itu sangat penting mbak karena bisa menunjang kita apabila kita mengalami hal hal yang tidak di inginkan seperti kecelakaan atau yang lainnya.

    BalasHapus
  6. Saya pakai BPJS otomatis karena pns. Memang tidak semua item ditanggung oleh BPJS. Tapi tetap alhamdulillah, bermanfaat kalau ada yang sakit.

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkenan meninggalkan jejak di sini. Mohon tidak memasang iklan atau link hidup di sini. :)