Modal dari Hutang Kartu Kredit?

Beberapa waktu lalu saya ngobrol ringan dengan seorang sahabat dekat. Kami mengenal sejak masa pencarian jatidiri di kampus. Dari obrolan ringan tersebut, sahabat saya mengakui dirinya menggunakan kartu kredit sebagai modal kerjanya. Hmm... menarik. Saya jadi ingat tawaran dari kartu kredit Danamon tempo hari.



Sahabat saya ini, sudah lama menjadi pebisnis. Intuisi bisnisnya bagus. Saya harus mengakui itu dan kagum padanya. Ia bisa melihat peluang, dan berani mengambil keputusan besar. 3 tahun lalu saya ternganga saat ia menceritakan ‘kenekatannya’ memulai usaha kuliner di tempat yang selalu ramai. Ia membeli sebuah kios dengan harga aduhai, secara tunai, karena tahu pemilik sangat membutuhkan uang tersebut. Tentu saja dari pinjaman. Nyatanya, bisnisnya memang berkembang dengan baik dan memiliki pelanggan tetap karena menunya tidak biasa. Menu sehat non MSG.

Intuisi bisnisnya berbunyi kembali saat usaha kuliner yang ia bangun telah bisa mandiri. Dia melihat sebuah panganan hits akan lebih hits lagi jika dibuat inovasi yang lebih sehat bahannya, yaitu buah. Camilan sehat buatannya tak butuh waktu lama untuk booming. Ia kewalahan memenuhi pesanan. Omzetnya meledak. 

Sahabat saya ini, tak tanggung-tanggung dalam usaha. Ia melakukan promosi dari teman ke teman, juga menemui Pemda setempat agar usahanya bisa jadi alternatif snack di sana. Ia juga melakukan konsinyasi yang berani di beberapa lokasi wisata. Dua ratusan kardus diproduksi setiap dua hari sekali. Punya dua usaha memang harus pandai membagi waktu. Ada hak anak dan suami juga. Demi ketersediaan bahan melimpah, ia belanja kardus packing dengan dana dua belas juta. “Itu beneran uang, Jeng?” canda saya. “Wow! Kamu luar biasa, doong... (bolehlah saya pinjam uang). Bahahaha.... 



Dari situlah saya tahu bahwa ia menggunakan dua kartu kredit platinum untuk modal usahanya. Tentu tidak secara tiba-tiba ia punya dua CC. Kepercayaan bank padanya dan ketertibannya membayar cicilan menjadi salah satu kuncinya memiliki modal dari sana. 

Apakah Sobat Susindra tertarik mengikuti langkahnya? Kalau iya, coba kenali kebutuhan dan kemampuan sobat melalui 5 checklist di bawah ini.

5 hal yang harus dipenuhi jika ingin menjadikan kartu kredit sebagai modal kerja.

1. Punya usaha yang sudah berjalan. Ya atau tidak?
  • Punya usaha yang sudah berjalan, berarti sudah ada cadangan pembayaran cicilan bulanan hutang kredit yang sobat ambil. Punya usaha juga berarti sobat sudah memiliki proyeksi usaha dan pendapatan.

2. Memiliki penghasilan tetap. Ya atau tidak? 
  • Senyawa dengan ceklis di atas, memiliki pendapatan tetap (meskipun jumlahnya tidak sama), berarti sudah ada cadangan pembayaran hutang untuk bulan ini dan selanjutnya. 

3. Jumlah pinjaman tak lebih dari 30% penghasilan per tahun. Ya atau tidak?
  • Angka 30% ini adalah angka limit keamanan ala saya. Sebaiknya kurang dari 30% untuk keamanan, dan jangan melebihinya. Pertimbangannya sesuai jawaban dua ceklis di atas.

4. Yakin akan tertib membayar. Ya atau tidak?
  • Kesalahan utama pengguna kartu kredit adalah lupa membayar cicilan bulanan. Kesalahan yang sangat parah karena bunga akan terus berjalan sehingga tanpa sadar jumlah pembayaran menjadi berlipat ganda dari jumlah peminjaman. Tertiblah membayar atau cari alternatif lain.

5. Bisa membayar cicilan per bulan. Ya atau tidak?
  • Apa bedanya dengan ceklis sebelumnya? Salah satu kemudahan kartu kredit adalah bisa membayar limit jika belum sanggup membayar tunai. Sepintas tampaknya sudah beres, karena toh sudah membayar setiap bulan, tapi, ada bunga yang berjalan yang tidak diperhitungkan.



Lima daftar centang ala saya di atas adalah cara saya mengenal kemampuan diri sebelum mengambil uang tunai melalui kartu kredit, meskipun untuk menambah modal. Menurut saya ini penting, karena saya harus selalu ingat bahwa kartu kredit bukanlah pinjaman hutang, sebagaimana jika saya mengambil hutang di bank. Saya harus selalu ingat bahwa kartu kredit bukanlah kartu talangan hutang. Kartu kredit hanyalah salah satu alat transaksi nontunai yang bisa saya nikmati karena kebaikan bank dalam membayarkan belanjaan saya terlebih dahulu. Saya bisa membuat hutang saya itu menjadi tagihan bulanan dengan adanya fasilitas installement plan.

Installement plan merupakan salah satu layanan yang diberikan oleh bank untuk menarik minat nasabah kartu kredit. Belanjaan apapun akan dibayar oleh bank dan kita tinggal mencicilnya selama 1-36 bulan. Jumlah ini bisa berbeda. Bank Danamon memberikan batas cicilan sampai 36 bulan. 

Mudahnya mengambil uang tunai dari kartu kredit di ATM bisa melenakan. Cukup gesek saja dan uang bisa digenggaman. Huhuhu.... Jangan lupa, mengambil uang dengan kartu kredit tidak sama dengan mengambil uang di kartu debit. Ada biaya yang harus ditanggung pemilik kartu kredit saat mengambil dana dengan kartunya. Besarannya lumayan. Memang tidak terasa, tapi nyata ada. Jadi, pelajari berapa persen biaya penarikan uang tunai di kartu kredit sobat dan masukkan itu dalam jumlah hutang kartu kredit jika memutuskan tetap melakukannya. Jika sobat tetap berminat mengambil langkah seperti sahabat saya, silakan langsung ke  https://www.cekaja.com/banks/danamon/kartu-kredit. Ada beragam jenis kartu kredit yang pasti cocok sobat semua.

6 Komentar

  1. memang betul ya hrs disiplin agar tidak membelit kita kalau gak bisa lebih baik jangan ya

    BalasHapus
  2. saya ga kebikipiran kartj kredit buat buka usaha mbsk, dulu pernah sih punya cc kartu silver cuma untuk belanja aja. karena bayar tagihannya tepat waktu di rekomendasikan dinaikkan ke gold, saya bilang ga usah karena lagi ga butuh juga. kalau udah ada usaha dan ingin mengembangkannya bisa juga nih cc jd opsi yaa

    BalasHapus
  3. 5 hal njenengan sampaikan memang harus terpenuhi Bund, agar tidak keteter Keuangannya, trimakasih

    BalasHapus
  4. benar. aku setuju dengan 5 hal di atas. Aku sendiri, eh , suami sih tepatnya menggunakan kartu kredit syariah jadi ada aturannya tersendiri. Tapi butuh nggak butuh sih emang kartu kredit itu. jadi rasanya tetep kalo bisa punya

    BalasHapus
  5. Ini bisa menambah referensi keuangan saya soal transaksi keuangan di bank. Penting banget bagi ibu rumah tangga juga agar paham meski saya tak punya kartu kredit, punya nya debet.
    Panduan mengenai bagaimanakah cara kerja perbankan harus kita pahami agar tak salah langkah.
    Bagus juga ada aplikasi CEKAJA yang memudahkan. :)

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkenan meninggalkan jejak di sini. Mohon tidak memasang iklan atau link hidup di sini. :)