Sekarang sering mager di rumah. Malas banget keluar kecuali sangat butuh. Acara ke warung sudah agak banyak ditiadakan, karena belanja online. Tapi memang sebatas beli susu, shampoo, dan beberapa barang yang sulit didapatkan di warung dekat rumah.
Saya ni kalau sedang mager seperti ini, jadi berharap bisa belanja di warung tetangga dari rumah saja. Beneran akan sangat membantu. Sebenarnya ini juga bukan khayalan semu. Bisa dilakukan kok. Malahan harus.
Permasalahan lain saya adalah sering minim uang di rumah. Bukan ga ada uang sama sekali tapi memang saya batasin pegang uang cash. Enakan pakai sistem cashless.
Ini cara unik saya agar berhemat, sebenarnya. Kalau pembayaran dengan sistem transfer pakai mesin EDC kan lebih terkontrol. Kalau ada uang cash di dompet, kayaknya tuh apa saja bisa masuk ke daftar kebutuhan aksidental. Jatuhnya malah besar pasak daripada tiang.
Kebetulan memang saya punya 4 rekening tabungan dan suami punya 3. Kami bagi-bagi mana yang uang untuk kebutuhan dan mana yang simpanan.
Pakai sistem cashless seperti saya juga ada kelemahannya, sih. Kadang tiba-tiba ada permintaan sumbangan, sehingga uang di tangan auto ludes. Terpaksa nunggu "setoran" suami yang pulangnya malam.
Awalnya sih karena kami tinggal di desa. Tak ada anjungan tunai mandiri atau ATM di sini. Serba jauh. Tinggal pilih mau ke Jepara kota atau ke Tahunan. Itulah asal muasalnya saya lebih sreg pakai sistem cashless.
Saya yakin di zaman sekarang banyak yang seperti saya.... Jadi buat semua sobat Cakrawala Susindra yang punya warung di rumah, bisa coba. Coba saja, beli mesin edc untuk sistem pembayaran toko.
Mesin EDC adalah dalah alat yang digunakan untuk melakukan transaksi pembayaran secara non tunai menggunakan kartu debit atau kredit. EDC Fastpay ini, sudah terintegrasi dengan system aplikasi Fastpay, biasanya digunakan para mitra Fastpay untuk menunjang bisnisnya.
Kalau mau upgrade toko, maka sebaiknya upgrade sistem pembayaran toko. Jadi yang kayak saya, sering kehabisan uang akan belanja tanpa sungkan.
Ini lho, keuntungan pakai mesin EDC untuk sistem pembayaran toko/warung:
- Miliki bisnis dengan pelanggan yang lebih luas. Peluangnya akan sangat besar.
- Melayani tarik tunai, setor, dan transfer bank dari tetangga sekitar. Termasuk top up uang digital. Lumayan banget fee-nya.
- Lebih banyak pelanggang dan sering repeat order
- Langsung punya 8 bisnis terlengkap dengan ribuan layanan
- Menjadi merchant QRIS paling mudah dan cepat. Cocok banget kalau mau bikin pameran, nnih. Ada QRIS akan ningkatin prospek pembeli.
- Pembayaran non tunai paling AMAN saat pandemi.
- Bisnis besar dengan modal kecil.
- Pakai teknologi dan aplikasi canggih
- Bisa bikin banyak promo buat pelanggan.
Bayangin dong, sebuah toko di desa tapi punya sistem pembayaran sekeren ini dengan modal minim saja. Dan itu sangat mungkin kok. Ga ada yang ga mungkin. Justru malah harus pakai sistem ini jika tinggal di desa.
Saya pakai contoh tetangga saja, ya, yang dekat-dekatlah. Mereka sudah kenal dengan belanja online dan selalu top up uang digital. Mereka kan juga butuh pulsa, listrik, bayar ini itu, dan lebih-lebih, ambil uang tanpa perlu ke kota kecamatan.
Mau belanja kan juga lebih mudah. Dan murah jatuhnya karena kadang dapat promo. Uangnya juga bisa pas tanpa kembalian.
Kalau tipenya kayak saya yang sering lupa taruh uang kembalian, pasti bakalan hepi banget belanja di toko/warung yang pakai mesin EDC.
Seperti saya katakan di atas, alasan saya suka cashless memang untuk menghemat uang belanja. Makin hemat makin baik. Makin terukur, dan mudah dicek kembali belanjaan dalam seminggu apa saja.
Bagaimana dengan penjual? Selain keuntungan di atas, apa dong?
Kalau pembeli punya catatan belanjanya, penjual juga sama. Tercatat dengan sangat baik. Uang pembayaran juga bisa dengan cepat diputar sebagai modal, tanpa memikirkan adm fee transfer. Bebas biaya transfer ke mana saja.
Lagian, dari transaksi cashless semisal top up atau semacamnya, kan penjual dapat untung dari "uang jasa", bisa kita sebut demikian. Sehari transaksi berapa puluh kali tinggal dikalikan saja. Ini sih untung banget buat pemilik toko....
Jadi, upgrade sistem pembayaran toko menggunakan mesin EDC bisa menguntungkan kedua belah pihak, ya pemilik toko, ya pembelinya.
22 Komentar
Semakin canggih teknologi semakin mudah pula kita melakukan transaksi apalagi dalam membeli barang bisa tinggal gesek atau scan. Mantep banget memang kemajuan teknlogi sekarang, terima kasih informasinya!
BalasHapusBenar ya, secara tidak langsung terkontrol ya bagaimana kita sebagai pembeli atau penjual. Nice info mba
BalasHapusZaman sekarang nyaman banget yaa..ada mesin EDC yang mempermudah transaksi dan pencatatan keuangan dengan teliti.
BalasHapusMantap yaa..
Masa sekarang ini smua transaksi sudah semakin mudah dan modern dengan mesin EDC kita gk perlu bawa uang cash ckup pakai kartu aja
BalasHapusKalau pas mudik dan membutuhkan transaksi yang cepat, memang penting banget pakai transaksi non tunai. Makanya, aku pengennya sih tiap toko udah mulai upgrade sistem pembayaran gak hanya utk tunai saja tapi juga pakai EDC, minimal ya mbak.
BalasHapusSaya juga suka cashless sih, tapi sayangnya di desa tempat tinggal saya juga nggak semua merchant nerima pembayaran digital, jadi mau nggak mau ya harus sedia selalu uang cash.
BalasHapusPadahal kan lebih praktis pakai EDC ya, apalagi di cafe atau merchant yang ramai. Akan memudahkan pengunjung.
Pernah saya mau bayar pakai debit di Rocket Chicken Bojong, eh katanya hanya nerima cash saja. Ya terpaksa saya ke ATM dulu tarik tunai...
Sama juga, di dompet tidak terlalu diisi banyak uang tunai, soalnya bikin repot, dompet bisa jadi terlihat tebal dan susah dimasukkan celana. Untuk metode pembayaran sudah banyak yang nontunai sehingga makin praktis.
BalasHapusbener juga mbak, biarpun tinggal di kampung tapi kita harus punya pemikiran maju termasuk saat mau belanja di warung. kalau bisa cashless kan lebih enak tanpa perlu mencatat manual
BalasHapusPaling nyaman kalau belanja ke toko yang mesin hitunya sudah canggih. Rasanya kalau penjual masih pake manual, gimana gitu takut salah hitung lan. Apalagi prosenya lebih lama kalau manual.
BalasHapusSetuju banget nih. Tinggal di desa harusnya nggak membatasi toko untuk melakukan peningkatan level. Misal kayak metode pembayaran gitu. Jadi orang-orang yang membatasi pegang duit cash jadi lebih mudah belanja.
BalasHapusSemakin mudah ya bisnis dengan dukungan digital. klau dulu kan masih manual. Sekarang bisa dengan aplikasi. Keren.
BalasHapusPercaya pake EDC lebih oke. Dulu pernah pas kerja di bimbel ada mesin EDC, ngga laku dan ditarik sm providernya. Ortu lebih milih bayar tunai. Yg non-tunai juga palinh 1 orang doang. Dan setelah tahun2 berlalu....yg cashless malah idaman
BalasHapusSamaaa, saya pun mulai membatasi pegang uang cash di tangan. Uang cashnya tuh cuma buat belanja ke pasar dan beli air mineral/gas ke warung tetangga. Jadi kemana-mana nggak bawa dompet pun tak masalah, tapi kalau hp sampai ketinggalan, baru deh masalah, karena akses duit semua ada di hp.
BalasHapusSaya setuju banget kalo kita harus belanja di warung tetangga, selain membantu dalam memenuhi kebutuhan mereka walupun untung gak banyak, tapi silaturahminya juga akan semakin terasa. Belanja online saya paling kalo ada gratis ongkir hehe, kalo gak ada mah kadang males juga hehe... keren artikelnya, saya suka.
BalasHapusBerbelanja di warung atau pun toko ada mesin edc akan membantu transaksi praktis
BalasHapusIyah ini aku banget yang suka cashless karena pegang cash kebanyakan nanti gatel tukang dagang lewat diberhentikan semua jajan terus.. mode hemat ya cashless dan warung yg canggih itu penting
BalasHapusSamaan mbak, Saya pun pegang uang cash gak banyak, paling 50rb an buat belanja keperluan sayur
BalasHapusSekarang semua serba canggih ya. Pembayaran di toko saja bisa pakai mesin edc yang lebih praktis.
BalasHapusSerba hybrid ya sekarang. Dulu kalu mau bisa pakai EDC, toko harus kerja sama sama bank dan itu syaratnya banyak banget. Sekarang jauh lebih mudah karena banyak perusahaan bisa memfasilitasi.
BalasHapusEmoney 100rb terlihat kecil, tapi cash 100rb terlihat besar. Kalau udah ke warung, apa aja pengen dibeli. Akhirnya uang cepat habis. Tapi sepertinya mending pakai emoney sih karena ada batasan-batasan yang membuat kita tidak bisa keluar uang segitu mudahnya seperti kalau pakai uang cash. Misal karena mungkin bayar nominal kecil semisal 500 rupiah gak bisa, dll.
BalasHapussekarang mah semua transaksi kebanyakan serba cashless. bayangin aja di warung kelontong sayur daerah rumah saya aja transaksinya udah pake mesin EDC, keren ya, hehehe
BalasHapusAlhamdulillah jadi sangat terbantu ya mbak dan jadi lebih memudahkan saat mau bayar2, sayangnya di toko tempat tinggal masih cash proses bayar belanjaannya
BalasHapusTerima kasih sudah berkenan meninggalkan jejak di sini. Mohon tidak memasang iklan atau link hidup di sini. :)