Lebaran 2012 di Jepara

Selamat dul Fitri 1433 Hijriah, mohon maaf lahir dan batin, para sahabat Susindra.



Alhamdulillah, lebaran telah tiba dan telah dijalani dengan penuh sukacita. Alhamdulillah pula, serangkaian acara silaturrahmi hampir selesai. Sebagai yang dimudakan, saya harus ke sana kemari, berkunjung ke rumah kerabat dan sahabat. 

Menyambung tali silaturrahmi meski lebih sering hanya di hari lebaran. Itulah essensi utama dari tradisi mudik yang unik di Indonesia. Meski kami tidak mudik ke Purwokerto tahun ini.


Saya patut bangga di Ramadhan dan Syawal ini cukup sukses. Yah, InsyaAllah cukup sukses. Menahan diri, hati dan hasrat. Banyak hal berubah pada kami diantaranya prilaku spiritual dan pola makan serta olah tubuh yang mencukupkan makanan yang masuk. Kami sangat berhasil menahan diri dari berboros di hari raya meski alhamdulllah sejmlah THR datang tak dinyana dari Belgia pada H-3. Dan alhamdulillah, kemarin sebuah uang kerokhiman untuk kuis Gadis Molek ala pakde Cholik berhasil saya dapatkan. Benar-benar rejeki Ramadhan dan Syawal.

Lebaran ini pun sangat berkesan. Setelah 4,5 tahun pergi dari rumah, akhirnya saya kembali ke pangkuan ibu. Yah, saya memutuskan merawat dan menemani ibu di rumah. Tak semua orang suka dengan kembalinya saya, tetapi saya tetap berpendapat, 1 kebaikan akan dibalas satu penerimaan, dan banyak kebaikan akan menghapus banyak kesalahpahaman. Dulu memang saya pergi meninggalkan ibu karena jengah diusir dari rumah sendiri. Rumah yang sedianya hibah dari bapak telah diminta semua saudara. "Dunia terlalu luas untuk memegang 1 jengkal tanah." itulah keyakinan kami. Namun usia ibu yang semakin menua, ibu yang sudah tidak bisa berjalan tanpa tongkat, membuat saya kembali. Ladang pahala yang maha luas menanti saya untuk digarap. Daaaann... saya terkeju dengan puluhan must do ibu yang dikerjakan meski tertatih-tatih. Beruntung ada saya yang bisa meringankan beban ibu. Namanya orang tua, harus ada ini siapa tahu begini dan begitu.

Lebaran di awali pada H-1, kami memasak lontong &; kupat dengan kayu bakar. Saya keliling pasar untuk mencari penjual janur dan hanya menemukan seonggok kecil janur sisa di pojok. Alhamdulillah dapat 15 janur. Di Jepara memang tidak ada tradisi ketupat di awal Syawal. Jadi tak ada satupun penjual. Kami mulai memasak ketupat dan lepet H+6. Saat itulah semua pedagang janur, ketupat dan lepet tumpah ruah di pasar dan jalanan. Pada H-1 itu, saya memaksakan diri membuat ketupat karena merasa sedih tidak bisa pulang ke Wangon. Saya juga membuat 2 buah kaos flanel untuk DnB Susindra sambil menunggu ketupat matang. Senangnya kaos tersebut sukses dipakai anak-anak untuk Riyoyo atau berlebaran. DnB suka sekali pada Angry Bird Space dan meminta kami membuatkannya. 2 buah sarung instant bertema Cars juga sukses membuat mereka bangga. Alhamdulillah.

Hari lebaran, kami menunggu tamu di rumah karena ibu termasuk dituakan di desa. Jam 9 pagi kami segera berangkat ke Demak, rumah bapak ibu kandung saya. Biasanya, jika mudik ke Wagon juga, saya akan sebentar di sana sebelum berangkat dengan Bis Suka jurusn Tasik di sore hari lebaran. Kali ini kami agak santai di sana dan ketika buka warung blogger di facebook, saya teringat kuis pakde. Segera digarap dan alhamdulillah tembus. dapat uang Rp 250.000,-. sangat-sangat lumayan sekali dan sangat berguna. Sore harinya kami harus segera pulang ke Jepara karena tradisi unjung (tradisi silaturrahmi lebaran di Jepara di malam hari.
Hari kedua lebaran saya ke bangsri, rumah pakde dan langsung ke Semarang. Hari ketiga, keempat, dan seterusnya kadang dipakai untuk silaturrahmi ke rumah kerabat dan sahabat. capek sekali. Badan jadi drop juga. Meski tidak lagi puasa, kami masih belum mau lepas kontrol dengan konsumsi kopi dan sejenisnya. Slow saja meski mulai menikmati pedas. :D
Ada catatan kecil yang baru saya ketahui. Jujur saja, ya. Baru saya tahu betapa dahsyatnya imbas lebaran. Pada hari pertama lebaran saya sudah dibingungkan dengan perilaku konsumtif masyarakat yang memenuhi semua penjual makanan seperti bakso, mi ayam, resto kecil, dan toko serta swalayan. Dan tiap malam, para pedagang selalu penuh. Masa iya sih sedari dulu sepeti itu? Dan 2 malam yang lalu saya agak-agak gimana gitu melihat swalayan Saudara - swalayan terbesar di jepara - banyak rak-raknya yang nyaris kosong. Bahkan box es krim pun ludes. WOWOW..... oke.. no commnt saja lah. Bukan uang saya juga sih. :p
Nah, sudah tahu kan di jepara dan sekitar pantura ada tradisi lomban? Nah, saya sudah siap-siap nih, memasak lontong, ketupat dan lepet untuk hari Sabtu Minggu. baru siap-siapin janur dan daun pisang, sih. Hehe. Kapan jadwal pesta lomban di jepara? sabar ya... kurleb sama dengan Tradisi Lomban dan sedekah laut 2011 lalu.
Cerita tentang kopdar dengan mbak Lidya & semoga ada satu blogger lagi yang akan datang diposting nanti ya.... siapakah blogger yang satu ini? Sabaaar... masih proses menunggu. Ayo siapa mau ketemu Susindra? Kirim pesan ke facebook ya...

10 Komentar

  1. Saya baru tahu ttg tradisi Lomban itu Mbak. Kalau Sedekah laut, mungkin mirip Petik laut gitu ya MBak.

    Oia, hepi idhul fitri..maaf lahir bathin.

    Dan selmat kembali ke rumah dan menemani ortu kembali

    BalasHapus
  2. lebaran bersama orang tua memang terasa bermakna mbak..

    insya ALLAH keputusan sampeyan pindah akan menjadi sebuah ladang amal bagi keluarga anda.

    minal aidzin yo mbak Sus, mohon maaf lahir batin juga buat mas Indra.. eh ojo lali keponakanku dua tolong diwakilin angpaonya ya hehehe

    BalasHapus
  3. Pasti ibunya senang mbak susi kembali kerumah. kretaif mbak masih sempat buat kaos destin & binbin

    BalasHapus
  4. kaus angry birds nya cakep banget..
    flanelnya untuk aplikasi motifnya saja kan mbak?
    selamat hari raya Idul Fitri,mohaon maaf lahir batin mbak Susi

    BalasHapus
  5. semua anak kayaknya demam angri bird ya tak terkecuali si kecil saya...btw, maaf lahir batin ya...

    BalasHapus
  6. Insya Allah keberkahan selalu bersama Mbak Susi yang dengan ikhlas berbakti kepada Ibu dimasa tuanya ...

    Kaos DnB kereeen banget Mbak, jadi terinspirasi membuatkan Hamas juga ^^

    Oh iya Mbak, maaf lahir batin ya, happy ied mubarok :)

    Salam u keluarga...

    BalasHapus
  7. Ada 2 ladang yang harus saya garap mbak. Mertua dan orang tua berharap untuk ditemani, padahal raga saya cuma satu hikz. Kalao saya sich milih sama ortu sendiri, tapi mertua juga sudah sepuh :). Semoga Mbak susi diberi kesabaran lebih untuk merawat ibunya. Amiin

    Minal aidin wal faizin mbak... MAaf lahir batin

    BalasHapus
  8. Aku tahun ini kagak mudik mba ke solo,jadi dijakarta kumpul sama keluarga besar sih mba
    tp yang pasti,yang tidak terlewatkan adalah acara nyekar makan mbah

    BalasHapus
  9. selamat idul fitri mba. salam kenal ya :)

    BalasHapus
  10. Berbakti kepada orangtua (birrul walidayn)menempati posisi ke-2 sesudah sholat sebagai amal ibadah yang dicintai Allah Swt jeng.

    Lakukan dengan ikhlas yaaa.

    Salam hangat dari Surabaya

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkenan meninggalkan jejak di sini. Mohon tidak memasang iklan atau link hidup di sini. :)