Suka Duka Anak Kembar Tiga

Bulan lalu lalu budhe saya dipanggil sang pemilik sejati. Semua keluarga berkumpul di rumah budhe. Semua anak budhe yang merantau dan pulang 1 tahun sekali pun menginap di Jepara beberapa hari. Ada yang menginap selama seminggu. Salah satu anak budhe Sarti yang berpulang ke haribaan Allah SWT memiliki seorang anak kembar 3. Saat ini usia mereka 11 bulan.
bayi kembar 3 yang berusia 10 bulan

Beberapa sobat blogger tentu tahu saya mempunyai saudara kembar. Dan tiap ada sobat yang mengatakan enaknya memiliki anak kembar akan saya jawab "memiliki anak kembar tak seenak yang dibayangkan." Saya sudah memilki anak 2 kali, dan saya tahu repotnya memiliki anak. Apalagi sejak anak pertama, saya sudah mandiri mengurusnya tanpa banyak bantuan ibu, apalagi pembantu. Dan saya tetap tak menarik pendapat di atas. Memiiki anak kembar sangat repot, sangat melelahkan, tak perduli berapa jumlah pembantu kita. Bayangkan kerepotan kita menyusui 1 bayi. Bagaimana jika ada 2? Atau mungkin 3?

Saya mendapat kesempatan melihat sendiri betapa repot dan lelahnya ibu bayi kembar 3. Hampir tak ada waktu istirahat. Betapa pedihnya put**g susu karena selalu menyusui. Betapa banyaknya alokasi dana untuk membeli pampers dan sufor tambahan karena ASI kita tak mungkin mencukupi. Dan betapa Allah tak memberi ujian lebih berat yang mampu kita tanggung karena ketiga bayi kembar tersebut termasuk anak yang mudah diajak siapa saja. Mereka tak cengeng, tak mudah sakit, dan gampang akrab.

Saya senang mengawasi bahwa bayi kembar 3 berarti mengasuh 2 kepribadian berbeda. Akan saya mulai dari awal kelahiran mereka.
Bayi kembar tiga ketika berusia 3,5 bulan

10 Agustus 2012, 3 bayi kembar lahir secara ceasar di rumah sakit Karadi Semarang. Fauzi, Fauzan dan Faizun nama mereka. Fauzi dan Fauzan memiliki bobot lahir 2 kg, sementara adik mereka Faizun lahir dengan berat lahir 1,6. Faizun yang lahir di bawah 2 kg langsung masuk inkubator. Bisa dibayangkan sedihnya hati ibu ketika dipisah dari anaknya. Namun bisa dibayangkan repotnya ibu yang baru menjalani operasi ceasar mengurus 2 bayi. Ketika saya berkunjung di RS pada hari ketiga, saudaraku ini menangis karena terlalu lelah. Akhirnya saya membantu seharian di sana. Dan saya pun merasakan bagaimana perasaan menjadi ibu bayi kembar dan terlebih, menjadi ibu dari bayi berBB rendah. Tubuh mereka  sedemikian kecil dan kurang nyaman di gendongan. Juga ada rasa yang lebih ketika mengganti popok mereka. Saya mendapat pengalaman menjadi ibu berbobot rendah, dan pengalaman menjadi ibu dari bayi kembar 3. Subhanallah. Meski hanya 1 hari, rasanya sesuatu banget....
Fauzi & Fauzan yang mirip kembar identik
Catatan kecil saya, Fauzi dan Fauzan mirip bayi kembar dentik. mereka begitu serupa hingga saya selalu salah menebak. Mereka sama-sama aktif sekali dan selalu merangkak kemana-mana. Faizun meski mirip, tetapi agak berbeda. Meski ukuran badan mereka sama, tetapi tetap mudah membedakannya.

Ketiga bayi kembar itu sudah berumur 11 bulan sekarang. Mereka ganteng-ganteng dan aktif sekali. Satu bayi dipangku, yang 2 akan merangkak ke mana-mana. Fauzi (kembar 1) senang merangkak kemana-mana. Fauzan (kembar 2) suka menggigit-gigit apa saja yang dijumpainya. Dia merangkak kemana-mana namun cepat menghentikan pencarannya jika sudah menemukan tempat nyaman untuk menggigit. Pintu, kusen jendela, benda-benda, sebut apa saja, bisa jadi benda yang digigitnya. Faizun yang setelah lahir di inkubator lebih suka duduk menyandar ibunya atau tiduran di kasur. Ia hanya mau minum ASI. Di antara 2 kakaknya, Faizun yang paling cepat belajar. Mungkin karena ia satu-satunya bayi yang hanya mau minum ASI. Kedua kakaknya lebih suka minum sufor. Terutama Fauzan (kembar 2). Saya ikut stres waktu Fauzan bayi dan masih di RS. Ia sama sekali tak mau minum ASI dan terus menangis minta sufor. Padahal pihak RS benar-benar marah jika pasien mereka member minum sufor ke bayi mereka.
Penulis mengabadikan moment dengan Fauzan - Bayi kedua dari kembar tiga.

Bulan Juni lalu saya berkesempatan melihat bukti bahwa bayi kembar memiliki sifat dan karakter yang berbeda sejak bayi. Meski Fauzi & Fauzan kembar identik, tetapi sifat mereka tak sama. Pembawaan sifat mereka tidaklah sama. Interest mereka juga beda. Mungkin karena saya pernah belajar psikologi anak ketika kuliah hingga mata saya cukup awas membedakan mereka.

34 Komentar

  1. subhanallah, salut sama ibu itu..
    sebenernya saya jg pgn anak kembar, pdhl ngurus 1 anak aja kewalahan hehehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. mbak Natalia: satu saja kadang sudah repot dan kurang istirahat, mbak. ;)

      Hapus
  2. betul, mak, merawat bayi kembar itu memang melelahkan dan butuh keikhlasan tingkat tinggi.

    keponakanku kembar, ssat mereka lahir, ibunya (kakak iparku) benar-benar kewalahan dan seperti setrikaan aja seharian gak bisa ngerjain yg lain selain mengurus bayi. bahkan waktu itu aku sampai menginap selama 1 bulan khusus untuk membantu mengurus 1 bayinya supaya kakakku gak kelelahan.

    adik iparku juga kembar, sama juga, ibu mertuaku dulu gendong 2 bayi kemana-mana, semuanya harus dobel-dobel karena ada 2 yang harus diperhatikan dan diurus pada saat bersamaan.

    meskipun anakku banyak dan mengurus mereka sendiri, tapi rasanya gak serepot kalo punya bayi kembar deh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mbak Sarry: benar2 merepotkan, mbak. Wah, keluarganya banyak yg kembar ya..... pastilah banyak mengalami indahnya punya anak kembar.

      Hapus
  3. Salut sama ibu yang memiliki anak kembar mbak, bisa mengurus dan mendidik 2 karakter yang berbeda dalam satu waktu yang sama. Oh ya adik iparku kembar loh mbak aku sua susah membedakannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo produl masa lalu, Lebih sering diasuh secara sama mbak.
      halah.... manusia kok dikatakan produk. :D

      Hapus
  4. Kebayang bgt heubohnya ya Bu...jakau sekaligus tiga begitu dan cowok pula

    BalasHapus
  5. Waaah...saya juga pernah berharap punya anak kembar, 2 saja, karena memang ada turunan dari pihak suami, tapi Allah menakdirkan dengan 1 Anak,mengasuh dan mendidik tanpa bantuan orang tua dan pembantu, membuat saya berfikir lagi untuk impian anak kembar...hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya juga kembar Mbak.
      Tentang repot tidaknya, tergantung yg mengalami

      Hapus
  6. Waduh, mengurus satu aja rasanya saya udah wow bgt, gmn ampe 3, salut saya mbak :)

    BalasHapus
  7. Subhanallah, kembar 3.
    lucu-lucuu pula..
    keliatannya yang kembar ke-3, adek Faizun mlah sekarang lebih chubby yah Mbak :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak. Lebih kecil ukurannya dan lebih manja. Tapi pipinya bikin pengen gigit

      Hapus
  8. aku punya adik kembar dua, san aku anak pertama. aku ikut merasakan nikmatnya mengurus bayi kembar.lelah memang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sangat menyenangkan sekaligus melelahkan. Tergantung yang mengasuh juga sebenarnya

      Hapus
  9. Ini bayi kembar yg dulu mbk Susi cerita ya...waaah endut2

    BalasHapus
  10. subhanallah,,lucu-lucu banget ya mbak..
    ga kebayang repotnya, apalagi moment menyusuinya :)

    BalasHapus
  11. Dulu sebelum punya anak saya sempat memimpikan pengen punya anak kembar, keliatannya seru
    Setelah punya anak sendiri, satu aja udah repot, apalagi kalo kembar yaa
    Ibunya pasti supeerrr :D

    BalasHapus
  12. Terima kasih ya untuk share pengalaman dan pendapat. Saya belum berhasil membuat reply di bawah komentar langsung. Moga saja segera dapat tutorial membuat kolom reply di komentar blog

    BalasHapus
  13. Subhanallah...kembar 3 ya, Mbak. Saya dan Umi malah pinginpunya bayi kembar, Mbak.

    BalasHapus
  14. Anakku tiga orang, nggak kembar, penuh cerita ngurusin mereka bertiga.
    Apalagi ngurusin 3 anak kembar secara bersamaan ya, pasti tiada hari tanpa kehebohan :)

    BalasHapus
  15. subhanallah bayi kembar tigaa....
    :)

    BalasHapus
  16. sama sekali gk kebayang buk.. tapi di keluarga saya ada turunan kembar juga, saya sih berharap semoga jatah kembar selanjutnya bukan saya.. anak cowok itu lebih kuat nyusunya dibanding anak cewek.. kebayang deh, betapa repot plus sangat melelahkannya.. tapi yang pasti, Allah pasti punya rencana indah untuk sang bundanya.. :)

    BalasHapus
  17. kebayang deh mb hebohnya...tp pasti sangat seru & menyenangkan sekali ya mengasuh anak kembar.. ;)

    BalasHapus
  18. Heboh sekali, mbak.
    maaf ya... baru bisa menengok blog sekarang. saya sedang sibuk sekali dan fokus ke pemesanan kreasi flanel saya.

    BalasHapus
  19. wah benar-benar terbayang repotnya mbak ... yang satu aja di rumah udah repot, apalagi ini harus ngurus 3 bayi sekaligus..

    BalasHapus
  20. kebanyang rasanya. Hebonya berlipat tapi kebahagiaannya juga berlipat :)

    BalasHapus
  21. ngurus Binbin ama Destin yang beda usia aja puyeng yo mbak.. opo maneh kembar telu hihihi.. Bisa nggeblak mas Indra nanti hahaha

    BalasHapus
  22. Hahaha........ ga bisa bayangin repotnya ...

    BalasHapus
  23. Tentu ada maksud tersembunyi mengapa Allah Swt mengaugerahi kembar 3.
    Semoga ibu dan anak sehat selalu.

    Semoga anak-anak itu kelak menjadi orang yang sholeh dan membanggakan orangtua serta berguna bagi negara dan bangsanya serta menjadi sebaik-baik manusia yang bermanfaat bagi manusia yang lainnya. Amin

    Salam hangat dari Surabaya

    BalasHapus
  24. Salam kenal.. Baca artikel ini saya jadi sedih.. Seakan-akan punya bayi kembar itu lebih banyak duka nya daripada suka nya..

    Saat ini saya sedang hamil 12weeks kembar 3.. Teman2 dan keluarga juga seakan-akan membuat saya semakin down.. Mereka selalu menakut-nakuti dengan kata2 wah saya satu aja repotnya minta ampun apalagi 3...

    Tapi saya percaya Allah pasti sudah mengukur kemampuan hambaNya ketika menitipkan amanah seorang anak.. Bismillah insya Allah bisa..

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkenan meninggalkan jejak di sini. Mohon tidak memasang iklan atau link hidup di sini. :)