Belajar Membatik Di Desa Tembi

Blogger Nusantara sudah usai. Semua pesertanya juga sudah kembali ke rumah dan aktivitasnya masing-masing. Saya sudah berkutat dengan kegiatan ibu rumah tangga dan pesanan flanel yang lumayan menyita waktu. Juga membantu persiapan si sulung mengikuti tes Semesteran tanggal 9 Desember ini. Tetapi, masih ada banyak sekali cerita seru yang ingin saya bagi. 



Ada puluhan sumber ide yang berhasil saya tangkap dan sementara saya simpan di foto-foto saya. Salah satunya adalah pengalaman-pengalaman unik di desa Tembi Yogyakarta. Belajar membuat Batik Lukis di Desa Tembi.

Desa Tembi, desa wisata yang asri. Alamat desa tembi adalah Jl Parang Tritis KM 8,5 Sewon Bantul yogyakarta. Dengan jarak tempuh 15 menit dari Malioboro dan pusat kota, desa ini  mudah dicapai. Bahkan banyak mahasiswa ISI dari luar negeri yang menginap di homestay sini. 

Sebagai salah satu peserta Blogger Nasional 2013, saya mendapat kesempatan tinggal di desa ini selama sehari. Tak menyia-nyiakan kesempatan, saya pun belajar cara membuat lukisan batik. 

Leksa Ganesha Batik Gallery

Jujur saja, saya tak menyangka jika pelayanan pak Ragil yang menjadi guide dadakan-gratis benar-benar all out. Meski ia tahu pasti bahwa saya tidak akan membeli batik lukis, tetapi ia tetap dengan semangat dan detail menjelaskan pada saya. Bahkan ketika saya mengulang kembali. Dan ketika saya menunjuk ke satu lukisan batik yang lebih rumit dan menjelaskan prosesnya, ia mendengarkan dengan baik dan mengoreksi jika penjelasan saya salah. Bravo

Saya cukup lama di Leksa Ganesha Batik Gallery. Mungkin lebih dari satu jam. Bersama Cheila, saya membuat pak Ragil terus menerangkan satu batik ke batik yang lain. Adakalanya saya main tebak cara membuatnya dan akan dibenarkan atau dikoreksi jika salah. Pengetahuan gratis ini ia bagikan pada orang pribumi dengan senang hati dengan harapan mereka menyukai karya seni yang termasuk mahal ini. 


Ia menjelaskan bahwa peminat utama lukisan batik adalah turis mancanegara. Bahkan ketika membuat pameran pun pembelinya hanya orang luar negeri. Kemana nih orang Indonesia?? Maksud saya, orang kaya dari Indonesia ituloh. katanya cinta karya negeri?

Melukis batik tidaklah mudah. Pak Ragil menjelaskan proses membatik paling sederhana kepada kami. Dimulai dari  membuat sket di kain. kain yang digunakan adalah kain katun atau sutra. Batik yang dibuat kali ini termasuk paling mudah. sebuah rumah dengan pohon di sampingnya. background putih sedikit biru di samping frame.

Warna yang digunakan hanya merah, kuning, orange, hitam. Saya akan menjelaskan satu-persatu cara membuat batik secara detail.

Cara membuat batik lukis

Tahap pertama adalah membuat sket di kain katun/sutra putih. Sket berupa rumah dan pohon. Buat sket secara detail seperti hasil yang diinginkan. Boleh memakai pensil atau pulpen.

Tahap kedua, setelah membuat sket, beri warna biru di area dekat frame. Warna biru ini nantinya untuk mempertegas suasana rumah desa yang kita buat. Tipis-tipis saja.



Tahap ketiga adalah menutup semua bagian yang tidak ingin diwarnai dengan malam. Semua bagian yang nantinya diakhir pengerjaan memiliki warna background. Kita harus sangat hati-hati ketika mengoleskan malam ke sket. Ketelitian ini yang paling saya kagumi.

Cara melukis batik 3: semua background di tutup dengan malam lalu beri warna kuning

Tahap keempat, semua bagian yang tidak terkena malam bisa mulai diwarnai kuning. Mengapa kuning? Karena kombinasi warna yang ingin kita dapatkan adalah kuning, orange dan hitam. Kuning menjadi dasar pewarnaan lukisan. 

Cara melukis batik 4: bagian yang ingin dipertahankan warna kuningnya ditutup malam

Tahap kelima setelah warna kuning kering, mulai lagi menutup sket yang ingin kita pertahankan warna kuningnya dengan malam. Lakukan dengan hati-hati. Butuh imaginasi tinggi nih. Setelah semua tertutup, celupkan kain ke warna merah. Warna kuning akan menjadi warna orange kemerahan.

Terus lakukan penutupan di permukaan yang ingin kita pertahankan warnanya.


Tahap keenam, tutup sket yang ingin kita pertahankan warna orange-nya dengan malam. Lagi-lagi butuh imaginasi untuk ketepatan pewarnaan, nih. Dan.... pembuat batik lukis harus tahu kombiansi warna serta cara menciptakan warna. Ini tahap terakhir kita dan sudah bisa diberi warna hitam. 

Sampailah kita di tahap akhir, yaitu pencucian. Kain yang sudah dibatik lukis tadi sudah bia kita rebus selama 1/2 jam saja. Semua malam akan larut di air. Dan jadilah seperti foto di bawah ini.

Foto hasil jadinya

Lukisan batik ini termasuk awet. Warnanya tidak akan pudar meski sering dicuci. Karena pewarna yang digunakan adalah pewarna dari Jerman. Sebagai "ex" exportir mebel, saya tahu bahwa produk Jerman menjadi andalan untuk meningkatkan kualitas dan harga jual. Harganya bisa naik lumayan karena produk awet dan berkelas. Termasuk mebel. Mebel lebih awet dan siirr...... tetap mulus buka-tutupnya. 

Nah, itulah pengalamanku belajar membatik, mbak Erry. Pengen nambahin teknik yang lebih rumit seperti di lukisan paling atas? Saya sudah tahu cara membuat efek seperti pecahan telur itu tetapi mungkin mbak Erry atau pembaca akan menguap atau kabur jika terlalu banyak. 

Setelah ini akan saya buat posting khususnya. Rajin-rajin saja mengunjungi blog saya yang sudah siap posting harian tiap sore. Blogger Nusantara memberi saya begitu banyak ide dan hasrat menulis yang menggebu-gebu mencari penyaluran. Jika tak saya tulis, saya takut jika akan luber atau bahkan menguap tak jelas. Eman-eman kan?

Untuk Sobat Susindra yang ingin belajar membatik lukis, semoga tutorial di atas cukup membantu ya. Kalau belum jelas bisa belajar dengan Pak Ragil di Tembi.

15 Komentar

  1. wah seru ya mba bisa ikutan BN juga bisa bljar membatik..sukses kontes blognya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seru banget mbak. Saya punya banyak kesan positif di BN2013.

      Hapus
  2. Waaahh ada kegiatan ini ya ...
    adduuhhh coba aku ikutan ...
    dari pada kemarin wira-wiri mau cari kegiatan yang asik tapi ndak dapet ...
    heheh

    salam saya Mbak Sus

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, pak Nanang jalan-jalan terus, nih. Beberapa kali ketemu di jalan. Mencari apa pak?

      Hapus
  3. Setahun lalu saya pernah belajar membatik (Mbathik) di salah satu sentra batik di Semarang, dan ternyata tak mudah menorehkan lilin(malam) dengan canting mengikuti pola(motif) di kain putih yang akan dibatik.untuk sekedar menorehkan malam pada satu garis pola di kain tidaklah mudah. Saya jadi salut dengan para pengrajin batik yang dengan begitu sabar bisa membuat batik-batik itu..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya... harus sangat sangat teliti. Aku juga mungkin nggak bisa loh.

      Hapus
  4. hasilnya cantik tp prosesnya panjang..
    seneng ya dpt ilmu jg :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bagus-bagus sekali. TOP banget. bangga jadi orang Indonesia.

      Hapus
  5. Wah ketemu Mbak Susi dan chiela juga disini...
    Iya tuh mbak Guide-nya bener2 sumringah dan menguasai perbatikan..keren deh..
    Btw foto kita mana yak :)

    BalasHapus
  6. wah mbak susi dapat ilmu baru ya di desa tembi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak. banyak ilmu baru. seneng deh. aku berharap mbak Lidya mau ikut. :(

      Hapus
  7. asekk.....sekali lagi..kalau aku ada duit segitu banyaknyya...udh aku bawa pulang tuh lukisan yg jadi favoritku..hahahaha...kesana lagi yuk miiii

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkenan meninggalkan jejak di sini. Mohon tidak memasang iklan atau link hidup di sini. :)