Fungsi Komunitas di Media Sosial

Saya termasuk penguna selektif social media. Saya sering mendapat undangan masuk ke media sosial tertentu yang selalu saya abaikan. Jujur saja, saya tidak terlalu tertarik pada gemerlap dunia maya. Awal mula saya menjadi pengguna facebook dan twitter hanya sebagai penunjang profesi saya sebagai blogger. Facebook memperkenalkan saya pada asyiknya bersosialisasi dengan para blogger nusantara. Facebook juga mempertemukan pengguna dari satu hobi dalam bentuk grup. Solusi bagus untuk mengganti milis (mailing list) yang dulu saya ikuti dari email lama. Saya tidak suka mengikuti milis karena inbox saya cepat sekali terisi email baru. Rasanya mengganggu. Apalagi beberapa milis tak bisa  di-unsubscribe.

Grup di facebook akhirnya menjadi pusat interaksi saya di facebook. Saya bergabung dengan beberapa grup blogger yang menurut saya “bersih”. Komunitas yang saya merasa nyaman di daamnya. Dari sekedar blogger, saya beralih menjadi crafter dan juga pemilik online shop. Alhamdulillah saya menjadi founder dan admin beberapa grup. Saya hanya mempunyai 17 grup saja selama hampir 6 tahun ini. Saya selektif mencari komunitas di facebook. Saya agak kurang suka pada keterbukaan facebook.Itulah salah satu alasannya. Grup yang saya ikuti adalah para blogger, crafter,  mompreneur, dan grup yang berasal dari alumni tertentu. Saya membatasi jumlah grup yang saya ikuti agar bisa intens dan mengambil manfaat grup lebih maksimal.

Apa fungsi grup atau milist? Sudah menjadi fitrah manusia untuk selalu mencari teman/komunitas suatu kegemaran. Jaman pra-facebook atau pra-BBM, ada beberapa hosting milist yang bisa digunakan secara gratis seperti Yahoo! Dan google. Saya tak akan memperpanjang penjelasan milis ini. Karena fungsi milis sudah lama digantikan facebook. Kehadiran media sosial ini dirasa sangat membantu menyatukan penggemar sesuatu yang sama dalam bentuk grup. Bagi sebagian, ini angin segar karena mereka suka mesbuk. Namun ada beberapa orang yang tak mendapat kenyamanan dan atau tak mempunyai keinginan bergabung di media social semacam Facebook. Ketika blackberry muncul dengan BBM dan Android dengan WA, lagi-lagi kemudahan mencari komunitas semakin dirasa.

Akhir-akhir ini saya tertarik dengan sebuah layanan media sosial yang mengkhususkan pada pemberdayaan komunitas. Namanya CariCommunity. Yang menarik bagi saya adalah media sosial ini juga menghubungkan komunitas dengan Usaha Kecil Menengah (UKM). Mencari komunitas terpercaya seperti jaman milis berdasarkan ketertarikan pada sesuatu. Saya ingin mengembangkan hobi saya membuat bunga flanel serta menjualnya lebih luas. Ada harapan besar karena CariCommunity memberdayakan komunitas di seluruh dunia. Dunia tanpa batas. Platformnya menunjang fungsinya sebagai direktori komunitas di dunia.  So tunggu apalagi? Ayo ketemu saya di CariCommunity sekarang. 

4 Komentar

  1. wuaaw.. buanyak banget ampe belasan gitu, mak.. kalo saya udah mabok duluan kayaknya, hehe..

    tapi bener banget, makin banyak komunitas, banyak temen, banyak link, itu juga jadi kunci sukses.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe.. termasuk yg tak banyak kok.
      grup alumni sekolah ada 3, grup sekota ada 2, grup blogger & menulis ada 5 dan grup crafter ada 5, dan ada 2 grup untuk game farmtown. :v :v
      game yg terakhir ini sudah tak bisa dihilangkan

      Hapus
  2. benar mbak. kalo bukan karena fesbuk, saya tdk akan menemukan teman2 lama saya. dan karena fesbuk pula, hubungan dengan sanak kerabat yg tinggalnya saling berjauhan jd terasa lebih akrab. dan menambah teman baru pula :)

    BalasHapus
  3. Komunitas yang saya ikuti di account social media adalah ... WB-BlogCamp dan Asal Jepret
    Sementara di account saya satu lagi ...
    pada umumnya adalah komunitas alumni sekolah

    salam saya Mbak Sus

    (7/3 : 4)

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkenan meninggalkan jejak di sini. Mohon tidak memasang iklan atau link hidup di sini. :)