Menikmati Pesona Jepara dalam Satu Hari

Saya cinta kota Jepara, dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Bagi saya, suatu kebanggaan menjadi warga kota tua yang memiliki sejarah panjang. Sebagai penyuka sejarah, budaya dan literatur, saya puas menjadi pustakawati aktif di Perpusda Jepara. Saya sering “bersembunyi” di ruang koleksi buku Jepara demi mengenal kota tercinta secara lebih dekat. Keluarga saya senang melakukan tur wisata kecil-kecilan. Ada wisata alam, budaya, atau bahkan heritage di sini. Slogan Jepara Mempesona memang layak disematkan.


Wisata alam di Jepara sangat elok. Ada 33 air terjun (besar dan kecil) yang sebagian besar tersembunyi. Jumlah embung dan telaga ada belasan. Jumlah pantai lebih banyak lagi. Selain itu, ada desa budaya, persawahan terasering, wana wisata, sampai tambak udang dan garam. Saya dan suami beberapa kali melakukan wisata heritage dan budaya dengan cara mengunjungi tempat atau bangunan bersejarah Hindu, Budha, Islam, Khonghucu, dan hasil asimilasinya. Alhamdulillah jumlah yang sudah kami kunjungi cukup banyak. Kami juga ke galeri-galeri seni yang mempertahankan seni kriya kuno plus tekniknya. Jepara tak hanya memiliki seni kriya ukir, tetapi juga seni kriya perhiasan monel, batik, patung, dan tenun. Luar biasa sekali. Padahal, saya baru menjelaskan tentang kota Jepara saja. Saya belum menyebut kepulauan Karimunjawa nun jauh di sana yang secara administratif menjadi bagian dari pemerintahan Jepara. Jika Kepulauan Karimunjawa masuk ke sini, daftarnya akan lebih panjang lagi. 

Selain kepulauan Karimunjawa, kota Jepara punya 2 pulau kecil yang indah, yaitu pulau Panjang dan pulau Mandalika. Pulau ini memiliki armada perahu khusus bagi wisatawan. Jika tak suka berperahu, ada candi, prasasti, pura, gereja dan masjid kuno bisa dikunjungi ketika ke Jepara. Sisa-sisa peninggalan penjajah juga bisa ditelusuri jika mau. Memang, jepara adalah salah satu pesona Jawa Tengah yang harus diperhitungkan. Alhamdulillah, Jepara masuk dalam video Jateng Gayeng di bawah ini. Suatu kebanggaan bagi saya dan warga Jepara.



Saya cukup sering menulis tentang Jepara. Kata Susindra sudah lekat bersanding dengan  Jepara. Saya dengan senang hati mem-branding diri sebagai Bloger Jepara. Alhamdulillah, banyak teman yang sangat menantikan Cerita dari Jepara sehingga posting di kategori itu mempunyai komentar yang banyak. Sebagian besar sahabat bloger yang membaca, menyatakan ingin ke Jepara. Hmm… kalau saya berhasil membujuk Pemda Jepara dan teman-teman komunitas untuk mengajak sahabat blogger berwisata ke Jepara secara gratis, siapa yang mau? Bismillah… semoga angan saya terwujud.

Jepara terletak di ujung utara pulau Jawa. Letak geografis ini membuat Jepara tidak dilalui bis antar kota antar provinsi, kecuali memang bis Jurusan Kudus- Jepara, Semarang-Jepara, Jakarta-Jepara, Surabaya- Jepara dan Bali- Jepara. Khusus bis lintas provinsi, hanya berangkat sehari sekali. Makanya, pariwisata Jepara sangat mengandalkan wisatawan yang transit menuju Karimunjawa dan para peziarah. Adanya wahana permainan air Jepara Ourland Park yang terbesar  di Jateng cukup menambah jumlah pengunjung. Promosi-promosi wisata juga cukup berhasil. Untuk membantu memberi pandangan baru, saya ingin membuat artikel Itinerary Wisata Sehari di Jepara via Semarang. Siapa tahu bermanfaat dan memang dibutuhkan.

Jika melakukan wisata ke Jepara sehari dari Semarang, sebaiknya dimulai dari jam 05:00. Bisa membawa kendaraan pribadi atau menyewa sehari.  Berikut jadwal perjalanan wisata Jepara via semarang.


Mari kita jalan-jalan ke Jepara bersama….

Jika melakukan wisata ke Jepara sehari dari Semarang, sebaiknya dimulai dari jam 05:00. Bisa membawa mobil pribadi atau menyewa Taxi sehari.  Berikut itinerary wisata Jepara:

1. Museum Kartini. 

Museum Kartini menjadi destinasi pertama yang asyik dikunjungi. Estimasi kedatangan pukul 7:30 sampai jam 8:00 pagi. Biaya masuknya hanya Rp 3000 rupiah per orang. Anak-anak atau siswa setengahnya.  Lokasinya di pusat kota. Museum seluas 5.210 m2 tersebut terdiri dari 4 ruang:
a. Ruang koleksi peninggalan Mbah Kartini.
b. Ruang koleksi Mbah Kartono, kangmas kandung Mbah Kartini yang dikenal sebagai Mandor Klungsu atau Joko Pring.
c. Ruang ketiga untuk peninggalan sejarah di Jepara mulai dari candi sampai zaman penjajahan.
d. Ruang keempat berisi tulang ikan paus gajah raksasa sepanjang 16 meter serta peralatan terkait budaya Jepara.


2. Pantai Kartini di jam 10:00 pagi


Pantai Kartini menjadi destinasi kedua yang asyik dikunjungi. Jaraknya hanya dua kilometer dari museum Kartini. Biaya masuk pantai Kartini hanya Rp 5000 rupiah per orang. 


Pantai Kartini termasuk indah dan sejuk. Pepohonan asam belanda sudah ada sejak sebelum saya lahir masih menjadi peneduh. Di dekat parkiran ada panggung terbuka. Di sekitar situ ada arena bermain yang mengasyikkan untuk anak seperti kereta mini, motor-motor elektrik kecil, ayunan, seluncuran, kolam (renang) terbuka, panggung catur, rumah baca anak, dan  masih banyak lagi. 

Saran saya, masuklah ke gedung Kura-kura Ocean Park dengan biaya Rp 20.000,- untuk melihat aneka ikan dalam gedung berbentuk kura-kura raksasa ini. Ada aquarium ikan, kolam sentuh, spa fish, mini theater dan lounge di dalamnya. Tips kecil, sebelum memasuki gedung kura-kura, pesanlah makan siang di warung makan depan gedung sebagai bekal menuju destinasi ketiga. Apa itu?

3. Pulau Panjang


Jika timing pas, kita bisa sampai di pulau Panjang pada jam 12:00 siang. Biaya sewa perahu Rp 15.000,- per orang. Jarak tempuh berperahu hanya 15-20 menit. Di pulau ini sudah ada gazebo-gazebo bersih untuk menikmati view laut sambil makan siang. Jika lupa membawa bekal, di sana sudah ada penjual minum dan snack ringan. Belum ada warung makan, tetapi selalu ada mi instan dalam cup yang siap mengganjal perut lapar. Makan siang di sana… uh… surga…. 

Usai makan, kita bisa menjelajah pulau dengan berjalan menyusuri setapak. Saya sarankan, mulailah dari arah kiri. Tak sampai 10 menit berjalan, ada sebuah musala yang bersih. Selalu ada peziarah di makam Syeh Abu Bakar Ba’alawy di bangunan sebelah musala. Usai salat Duhur, silakan lanjutkan perjalanan menyusuri  keindahan pulau Panjang. Sesekali, turuti rasa ingin tahu dengan belok ke kiri, ke arah pantai. Hidden paradise terletak di sepanjang garis pantai di pulau Panjang, dan jika ada setapak seukuran kaki, berarti sudah ada yang menjejak ke sana. 

Pulau Panjang bukan pulau besar. Jadi, usahakan jam 2 sudah di perahu dan sampai di pantai Kartini jam 2:30. Mau ke mana kita? Ada dua pilihan wisata: pantai Bandengan atau ke Gong Perdamaian di desa wisata Plajan. Pilih mana? Sambil memutuskan yang mana, kita melakukan super quick visit ke masjid Agung Jepara dan Fort Japara yang letaknya cukup berdekatan. Kebetulan, letaknya di pusat kota Jepara.

4. Masjid Agung Baitul Makmur Jepara 


Masjid Agung Baitul Makmur terletak di pusat kota. Masjid ini dibangun oleh Pangeran Arya, putra angkat Ratu Kalinyamat yang menjadi raja terakhir Jepara (Kalinyamat) sebelum dikalahkan pasukan Panembahan Senopati dari Mataram pada tahun 1559. Dari literatur dan gambar masjid di 1660, terlihat bahwa unsur Tiongkok sangat terlihat di sini. Dahulu, bangunan masjid memiliki atap lima. Pasca pemugaran besar di tahun 1686, 1929 dan 1989, saat ini hanya tinggal 2 atap. Atap asli masih dipertahankan di bagian belakang, namun agak sulit diabadikan karena tertutup atap masjid yang lebih tinggi di bagian depan. Silakan salat Ashar di sana seraya mengagumi keindahan masjid ini sebelum melakukan kunjungan singkat ke Fort Japara.


5.  Fort Japara XVI atau Benteng VOC Jepara.


Usai sholat Ashar di Masjid, kita bisa menuju ke arah utara, menuju desa Bandengan (pantai) atau desa wisata Plajan (Gong Perdamaian Jepara). Tepat setelah alun-alun akan ada jembatan, beloklah ke kiri karena di sana ada peninggalan sejarah VOC. Masyarakat sekitar menyebutnya gunung Lodji karena view yang kita lihat seakan-akan kita berada di bukit, padahal ketinggian hanya 85 dpl. Tepat sebelum memasuki area benteng, kita akan melewati makam Islam, China, Belanda, dan makam Pahlawan. Tidak seram, kok, malah ada taman buah manga, belimbing, sukun dan jambu (Taman Giri Dharma). Biaya masuk ke Fort Japara XVI gratis. 


Fort Japara XVI atau benteng VOC ini tidak luas. Hanya sebuah area pepohonan rindang dengan 3 bangunan gazebo yang asyik untuk duduk-duduk santai. Tak ada penjual atau area bermain di sini. Saya sarankan menuju ke area Timur, atau lurus saja. Dari situ view laut dan aneka bangunan yang sangat indah. Tak perlu lama-lama, karena kita belum menentukan mau ke mana? Pantai lagi? Atau desa wisata? Silakan pilih salah satunya:

6.a. Desa wisata Plajan.


Desa Plajan letaknya sekitar 22 KM dari pusat kota Jepara. Jarak tempuhnya sekitar 30 menit. Desa ini disebut desa wisata karena memiliki beberapa tempat wisata, seperti: Gua Sakti, Wana Akar Seribu, Museum Gong Perdamaian Dunia, pasar Payung (wisata kuliner siang-sore), belik Pengantin, pura Manggala Dharma, dan beberapa lagi. Karena satu desa punya banyak wisata, maka desa ini dijadikan desa wisata. Apalagi pemandangan sawah dan rumah-rumah khas memang sangat memanjakan mata. Namun kita hanya akan fokus ke Gong Perdamaian saja. Jika timing pas, jam sebelum jam 5 kita sudah sampai di sana. Tak butuh waktu lama karena Gong Perdamaian tidaklah besar. 30 menit sudah cukup. Di sana ada 3 gazebo sebagai rumah dari 3 gong:
a. Gong perdamaian Nusantara,
b. Gong perdamaian Asia Afrika
c. Gong perdamaian Dunia

Ada bangunan yang disebut pusat bumi, ada ruangan penyimpan 202 tanah di dunia, dan penyimpanan 202 bendera. Di sana juga terdapat Kendi Pancasila yang memiliki 5 lubang minum. 

6.b. Pantai Bandengan


Pantai bandengan bisa jadi wisata pilihan di sore hari. Sunsetnya indah. Air laut yang bening dengan sedikit riak menjadi cermin sempurna bagi cahaya matahari senja yang merona. Senja di pantai Bandengan bisa didapatkan jika membawa mobil lurus sampai penghabisan pantai. Sekitar area warung es Kopie sampai Ujung Kuniran sangat bagus tuk menikmati senja. Pantai ini asyik dikunjungi kapan saja. Pagi sampai malam, selalu cocok. Bahkan di terik matahari pun, wisata keluarga pun OK saja. Seperti video dari Tribun Jateng di atas. 

Pantai Bandengan dari depan warung makan ikan Bu Gipah
Pantai Bandengan memang istimewa. Kita bisa melihat sunrise di sisi dekat pintu gerbang masuk, dan sunset di sisi lainnya. Jika sunrise atau sunset tak terkejar, pantai indah ini selalu ramai dikunjungi wisatawan. Wisata kuliner yang terkenal di sana karena kelezatan dan harga terjangkau adalah warung ikan bakar Bu Gipah. Di sebelahnya ada warung makan sekaligus hotel naturalis yang lebih cozy yaitu Kampung Nelayan. Mau yang lebih wah? Menu di restoran Palm Beach Resort akan memanjakan lidah. Selamat makan malam di cahaya senja ditemani semilir angin laut yang lembut…. Jika sudah kenyang, mari kita pulang. 
Peta pilihan makan malam di Bandengan

Berhasil tidaknya itinerary ini sangat tergantung pada kedisiplinan kita. Bisa juga dibantu guide agar tidak tersesat dan terus bertanya arah, karena akan menghabiskan waktu. Namun, jika ingin memutuskan bertualang sendiri, semoga peta saya cukup membantu. GPS di ponsel pintar bisa menjadi pemandu yang baik. Silahkan dicoba.

Saya sendiri pernah melakukan traveling ala Pesona Jawa Tengah, dengan tema wisata heritage Kudus dan Semarang dalam 1 hari menggunakan transportasi umum. Saya dan Mas Lozzakbar, sahabat bloger dari Jember, melakukan perjalanan wisata heritage ke Kudus dan Semarang dalam satu hari. Saya, suami dan Jiah sudah menemaninya ke beberapa destinasi wisata Jepara selama 2 hari. Sebelum pulang, saya mengajaknya jalan-jalan ke kota tetangga. Jarak Jember Jepara bukan main-main, maka ia harus pulang membawa kenangan indah. Seharusnya saya menyertakan Masjid Agung Demak, namun kami berangkat kesiangan.



Kami berangkat dari rumah jam 8 pagi. Destinasi wisata pertama kami adalah masjid Menara Kudus dan Museum Kretek. Jam 2 siang kami sudah naik bis menuju Semarang. Tujuan wisata kami adalah Lawang Sewu dan Tugu Muda, lalu diakhiri dengan kuliner Kafe Wedangan di Museum mandala Bakti. Pukul 7 malam kami berpisah. Saya menuju ke Jepara menggunakan travel, Mas Lozz menuju Surabaya pukul 9 malam dengan kereta api. 2 kota 4 destinasi wisata berhasil kami lalui dengan awalan yang kurang bagus, yaitu jam 8 pagi. Naik transportasi massa pula. See… semua kembali ke kita. Jadi… kapan mau ke Jepara? Jepara Mempesona akan membuatmu teringat perjalanan berkesanmu di sini. Jika butuh panduan, saya siap ditelpon atau menemani. Atau.. bisa ke kantor TIC yang berada di dekat alun-alun kota Jepara. Letaknya sebelah museum Kartini. 

Alhamdulillah, saya selesai membuat jadwal perjalanan wisata sehari di Jepara via Semarang. Semoga bermanfaat ya. Saya harap semakin banyak wisatawan yang berkunjung ke Jepara. 

Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba Blog Visit Jawa Tengah 2016 yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah @VisitJawaTengah

68 Komentar

  1. suatu saat nanti, saya nak mampir ke jepara.. selama ini hanya numpang lewat semata.. semarang, kudus, rembang, demak.. tapi belum pernah singgah di jepara..

    BalasHapus
  2. Tambah video or pict about water fall in Jepara bu Susi.
    Good luck bu....
    Jadi pengen nulis juga

    BalasHapus
  3. Tambah video or pict about water fall in Jepara bu Susi.
    Good luck bu....
    Jadi pengen nulis juga

    BalasHapus
  4. Pengenn ke pulau panjangg.. Bagusssss dan keren pohon2nyaaa
    Smeoga bisa ke Jeparaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiiinnn.....

      Kalau sudah back to Java, main ke sini ya

      Hapus
  5. Dulu waktu ke Bali pakai mobil pribadi, pernah lewatin Jepara. Hawa di sana sejuk banget, dan semoga nanti bisa jalan-jalan ke sana~ :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mampir ke mana, Mas? Karena Jepara tidak dilewati bis antar kota antar provinsi

      Hapus
  6. Kayaknya kalo ke jepara jalan2 sudah aman. Ada mbak susi dan mbak jiah yang siap menjadi guide :D

    Saya paling tertarik dengan 202 tanah.
    Idenya unik ya

    BalasHapus
  7. Kayaknya kalo ke jepara jalan2 sudah aman. Ada mbak susi dan mbak jiah yang siap menjadi guide :D

    Saya paling tertarik dengan 202 tanah.
    Idenya unik ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setiap wisata Gong Perdamaian pasti ada bendera dan tanah negara peserta

      Hapus
  8. aku belum pernah ke jepara, dengan membaca tulisan ini jadi punya keinginan untuk berwisata dan berkunjung ke museum RA KArtini :)))

    Semoga ada rejeki dan ada waktu, yg bisa mewujudkan keinginan berkunjung ke jepara :))

    BalasHapus
  9. Dulu saya tahunya jepara cuman berhubungan dengan kartini dan ukiran kayu. sekarang bisa baca ini dan tahu bahwa Jepara seru untuk di eksplorasi.

    BalasHapus
  10. Jadi penasaran sama 202 tanah :|

    saya lagi nyari2 destinasi wisata buat akhir tahun sepertinya jepara jadi pertimbangan nih

    BalasHapus
  11. Pengen banget ke Jepara, kapan ya? Nunggu undangan dari mbak Susi ah hehe

    BalasHapus
  12. Mauu,Mbak... Nanti kalo ada undangan gratis jalan-jalan ke Jepara, kabarin ya...hehehe
    Saya jadi banyak tau tentang wisata di Jepara dari blognya Mbak Susi. Ternyata banyak sekali tempat bagus yang bisa dikunjungi. Saya pengen ke Karimunjawa dan ke Desa Plajan. Mudah-mudahan ada waktu dan rejeki untuk pergi ke sana...aamiin.

    BalasHapus
  13. Belum pernah main ke Jepara.
    Berharap suatu hari bisa ke Jepara dan (bonusnya) ketemu sama Blogger keren, mba Susi.

    Aamiin.

    BalasHapus
  14. Jepara identik dengan RA Kartini.
    Penasaran sama museum RA Kartini.
    Btw mba, kalau dari Semarang ke Jepara kalau naik kendaraan umum apa bisa? dan pilihannya apa saja? Apa bisa naik KA? Berapa jam kira2 perjalanannya? thx

    BalasHapus
  15. Waa banyak sekali mba sampai 30 lebih air terjun dan belasan embung. Kayaknya seminggu baru mantep nih jalan2 di jepara. Sayangnya selama ini wisata jepara kurang bergaung di naasional ya mba, semoga pemerintah daerah makin gencar menggelar event pariwisata skala nasional di jepara ya. eh suma deh videonya.

    BalasHapus
  16. Saya belum pernah ke Semarang, apalagi ke Jepara. Tapi itinerary Mbak Susindra di atas saya simpan dulu, boleh jadi suatu hari nanti ada kesempatan saya berkunjung ke sana.

    Terima kasih telah menuliskan itinerary nya Mbak, saya yakin akan sangat berguna bg pelancong yg belum pernah mngunjungi Jepara.

    BalasHapus
  17. Belum pernah ke jepara mbak tapi ngeliatnya asik banget mbak. Apalagi pantai kartini itu indah bangeet mbak. Jadi ingin kesana hehehe kira - kira kalau dari Bandung ke Jepara berapa lama ya mbak? Hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dari Bandung bisa naik bis malam, sampai sini pagi.
      Belum tahu berapa jam waktu yg dibutuhkan. Hehe... maaf ya. Jadi pengen nyoba ke Bandung dengan bis

      Hapus
  18. Wow, senangnya punya teman blogger dari berbagai daerah ya gini ini ya Mba Susi. Bisa silaturahmi sekalian membantu jadi guide hihi, kunjungan ke tempat2 wisata pun jadi total.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak Nining. Silaturrahmi blogger selalu indah

      Hapus
  19. Lengkap sekali ulasanya Mba Susi. Bisa jadi panduan bila Ingin berwisata ke sana. Ingin rasanya berkesempatan pergi ke jepara.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini bujuk rayu bagi sahabat yg belum mengenal Jepara. Ayo dong ke Jepara

      Hapus
  20. perjalanannya asik ya mba, dalam waktu sehari bisa mengunjungi 2 kota dan 4 destinasi wisata, kalo aku dapet kesempatan jalan-jalan ke Jepara kayaknya kalau sehari kurang mba hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe... kalau sekadar mengenal kulitnya... anggap saja cukup. Baiknya seminggu sih. Hehehe

      Hapus
  21. Aku blm ke pulau Mandalika, Mbak....
    Yuk atur perjalanan ke sana

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayooo.... bukan keturunan londo, kaaaaannn.....

      Hapus
  22. Ahhhh banyak juga ya tempat Wisata yg bisa dikunjungi di jepara. Mauuu main kesana 😀

    BalasHapus
  23. Melihat Mba Susi, bangga dengan Jepara, saya jadi pengen nulis tentang kota saya Cianjur.
    Jadi pengen berkunjung ke rumah mba Susi, mana tau bisa jadi guide mengenal Jepara.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo Mbak, besarkan kota Cianjur dengan blog. Saya punya 2 blkg khusus Jepara

      Hapus
  24. Wah bagus banget sundet nya di pantai bandengan. Apalagi ada kapalnya gitu. Semoga ada kesempatan jelajah jepara pengen

    BalasHapus
  25. Aku belom pernah ke Jepara, meskipun banyak sodara tinggal di sana. Ternyata kotanya apik ya, Mbak :D

    BalasHapus
  26. Kendi pancasila nya lucuuuu.
    Bangunan pusat bumi itu ada makna tersendiri kah? Ih pasirnya putih, airnya juga bening😍😍😍😍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada makna tersendiri Mbak. Sayang guidenya sedang keluar saat itu.

      Pasir di Jepara putih dan tanpa ombak. Ada pantai yg berpasir hitam di beberapa tempat. Ada juga pantai Lemah Abang (tanah merah) yang eksotis. Masih dikelola warga

      Hapus
  27. Aku simpen postingan ini ah, buat contoh itinerary kalo entar ke Jepara. Ngidam ke Jepara sebenernya, cuma selalu gagal. Hiks. 😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maturnuwun banget Mbak. Monggo, silakan hubungi saya kalau ke sini

      Hapus
  28. Ternyata jepara banyak juga ya yang bisa di explore daerah wisatanya. Belum pernah jalan jalan kesana. Siapa tau suatubsaat nanti saya bisa mampir kesana

    BalasHapus
    Balasan
    1. Banyaaaaaakkkk.... wisata tak habis dalam 3 tahun jika konsisten menetapkan piknik alam Jepara 2 minggu sekali. Ada teman yang sudah melakukannya 1,5 ini dan daftarnya masih panjaaaaannnggg. Saya hanya bisa sebulan sekali.

      Hapus
  29. Mbak susi, kalau aku ke jepara, mau juga dong diajak jalan-jalan

    BalasHapus
  30. Mbak Susi....makin pengenlah aku ke Jepara. Emang udah lama pengen banget ke Jepara, tapi apa daya pak suami ga pernah mau membelokkan mobil mampir ke Jepara karena letaknya yang ga persis di jalur pantura. Hicks.....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Heheheh... Iya, harus niat banget kalau mau ke sini

      Hapus
  31. Mbak susi bangunan di sebelah Masjid itu bagus bangett.
    Bagku,jepara itu mempesona dan sederhana. Semoga besok bisa ke sana ya.

    BalasHapus
  32. AAAH, andai waktu ke Jepara sudah kenal mam Susi, pasti nggak tersesatlah daku disana. Hiks. Moga next time bisa jalan-jalan kesana lagi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahahahha.... kita baru kenal tahun ini tapi sudah akrab ya

      Hapus
  33. Lengkapppp...

    Em. Di awal disebutkan air terjun juga. Tapi di kunjungan sehari. Air terjun itu sulit disertakan ya? Apa jaraknya berjauhan?

    Saya suka cara mbak susi menyematkan gambar gif. Memberikan banyak alternatif visual dengan tidak memakan banyak space

    BalasHapus
  34. Ada tempat wisata yang memicu adrenalin kah di Jepara? Rasanya yang Mbak Susi ceritakan cocok untuk wisata keluarga :)

    BalasHapus
  35. Aku pribadi belum tau sebenarnya Jepara itu ada di bagian Jawa mana dan gimana cara ke sana kalo dari Banda Aceh, mbak.
    Tapi sedikit banyak aku udah tau lokasi-lokasi wisatanya dari postingan ini. Makasih ya mbak.
    Oh iya mbak request dong tulisin tentanf kebiasaan masyarakat di sana, biar wisatawan yang berkunjung jadi lebih mengenal dahulu. Misalnya warung buka jam berapa, terus malam warung pada tutup jam berapa. Request dari cutdekayi, nih. Hihi. Smg berkenan mbak ;)

    BalasHapus
  36. Di jepara banyak tempat wisata yang keren ya, mba Susi. pengen banget ke jepara sekalian bablas ke karimun, hehe. semoga ada rezeki bisa main ke sana nanti. :)

    BalasHapus
  37. Suamiku pernah tugas cukup lama di Jepara. Tapi aku enggak pernah diajak ke sana. :(
    Yang langsung kuinget tiap denger kata Jepara itu furniture-nya Mbak.. Sering naksir furniture Jepara yg dipost di Instagram. Tapi.. gimana cara ngirimnya ke Jogja ya.. :(

    BalasHapus
  38. Selain terkenal dengan ukirannya, ternyata banyak juga ya destinasi wisata jepara ya mbak...

    BalasHapus
  39. Mbak Susi, kira-kira, kalau saya ke Jepara ini mau mengunjungi semua itu butuh waktu berapa lama? :)

    BalasHapus
  40. harus melipir ke jepara nih ah segera

    BalasHapus
  41. Pulau panjang seru kayaknya buat rileks

    BalasHapus
  42. Dulu saya tahunya Jepara itu cuma ibu kita Kartini, sama kemudian Karimunjawa. Ternyata ada banyak sekali yang bisa dieksplore dari kabupaten ini. Keliling Pulau Panjang itu kayanya asyik ya, Mbak. Boleh kan nginep di sana?

    Ngomong-ngomong, saya mau jawab pertanyaan ini: "kalau saya berhasil membujuk Pemda Jepara dan teman-teman komunitas untuk mengajak sahabat blogger berwisata ke Jepara secara gratis, siapa yang mau?" SAYA MAUUUUUU :D

    BalasHapus
  43. Ternyata Jepara mwnyimpan kekayaan wisata alam dan budaya ya, mbak. Saya pernah sekali ke Jepara itu pun ke Karimunjawa. Bagi sebagian orang mungkin karimunjawa dan ukiran khas Jepara yang banyak dikenal orang.

    BalasHapus
  44. Wah terimakasih, kebetulan saya punya rencana main ke jepara tapi bingung mau kemana aja, dengan adanya artikel ini jadi lebih terarah. Maturnuwun

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkenan meninggalkan jejak di sini. Mohon tidak memasang iklan atau link hidup di sini. :)