Tips Menyusui dengan Papilla Besar

"Selamat mengASIhi...," ucap seorang teman baik dan tiba-tiba saya agak baper. Ternyata, pasca melahirkan, moody masih jadi teman. Terutama karena tantangan menyusui yang rata-rata sama: kurang tidur, PD bengkak, papilla atau puting lecet, dan demam. Jika ditambah nawoni atau PD bengkak namun tak bisa keluar ASI-nya, akan ditambah menggigil kedinginan. Saya mengalaminya. Tantangan menyusui saya yang terbesar adalah, papilla terlalu besar sehingga tidak bisa masuk ke semua bibir bayi.


Punya papilla atau puting susu ukuran jumbo memang menjadi tantangan tersendiri saat menyusui. Entah bagaimana saya lulus di dua bayi sebelumnya. Destin dan Binbin baik-baik saja, bisa menyusu dengan baik. Beda banget dengan Bayi Gi yang kesulitan memasukkan semua papilla ibunya. Dia hanya mengambil setengah saja. Akibatnya, papilla saya tampak terbagi dua. Bukan terbagi dalam arti sesungguhnya, tapi sebagian lebih maju daripada yang lain dan tampak garis putih seakan membelah papilla jadi dua. Rasanya... Luar biasa! Saya jadi demam dan panas dingin. Disentuh pun rasanya sakit. Jika dihisap... Wow! ada sensasi nyut! sampai kepala.

Beruntung saya melahirkan di rumah sakit. Biasanya selalu di bidan, karena saya lebih nyaman persalinan yang dibantu secara pribadi oleh 2 orang. Sejak beberapa tahun ini, harus dua orang. Selisih melahirkan saya memang mencapai 10,5 tahun. Jadi serba beda, ya. Saya juga kaget karena ada beberapa macam tes darah yang harus dijalani ibu hamil, dan biayanya ditanggung pemerintah jika dilakukan di Puskesmas. Syukurlah... Perhatian pemerintah semakin baik. Beberapa jenis tes memang harganya wow, misalnya tes HIV. Dan Alhamdulillah, hasil tes saya bagus kecuali HB masih 9. Harus mengejar sedikit dengan intensif minum tablet penambah darah.


Melahirkan di rumah sakit, saya mendapatkan observasi tenaga medis. Saya juga bisa tanya-tanya teknik menyusui dengan puting susu besar. Bagaimana cara memasukkan semua papilla ke mulut bayi yang terbuka, dan bagaimana teknik menyusui yang tepat. Ini beberapa tips yang saya dapatkan:

1. Sering pijit-pijit ringan papilla agar mengencang. Lakukan tiap kali akan memberikan ke mulut bayi.

2. Letakkan bayi di pangkuan, tanpa bantal, ya... Posisikan bayi agar duduk dengan menjaga tulang belakangnya dengan lengan yang diarahkan ke bawah. Kepala bayi menghadap ke atas siap menerima puting susu ibunya.

3. Pastikan semua papilla /puting susu masuk. Jika belum, ulangi lagi. Jangan langsung cabut, ya. Masukkan jari kelingking ke pinggir mulut bayi secara perlahan sekali. Dia akan refleks mengangkat gusinya sehingga puting keluar dengan mudah.

4. Ulangi tips pertama.

Normal kiranya jika ibu menyusui (busui) merasa sakit atau pegal-pegal di punggung. Memang sangat butuh pijatan lembut di punggung. Minta bantuan suami atau yang terdekat, agar memijat bagian punggung. Pijatannya tidak membutuhkan tenaga, kok. Cukup letakkan jempol kanan dan  kiri di dekat tulang belakang, lalu tekan lembut bagian itu menuju ke atas. Sampai di punggung, arahkan jempol ke kanan ke punggung kanan dan jempol kiri ke punggung kiri. Lakukan beberapa kali. Setelah itu pijat lembut kedua bahu. Lanjutkan memijat lembut di leher.

Bagian bahu dan leher saya lakukan sendiri setiap akan menyusui. Rasanya memang cukup melegakan.

Tambahan tips yang saya lakukan, tanpa saran dari tenaga medis:

5. Ketika papilla /puting susu terluka, saya berhenti memberikan ke mulut bayi selama 2 hari. Saya memilih memerah susunya terlebih dahulu.

6. Lakukan perawatan papilla yang terluka dengan cara sering-sering membersihkan area yang terluka. Oleskan obat puting lecet yang alami, yaitu ASI yang keluar pertama kali. Tak perlu membeli obat puting lecet yang mahal tapi bikin deg degan jika akan menyusui anak. Itu saya sih... dulu.... 10,5 tahun lalu. Jadi sibuk ambil air anget, bersihin sisa salep, pastikan semua bersih tanpa sisa, dan baru menyusui. Kalau obatnya ASI, bisa langsung tancep ngASI.

7. Setelah selesai menyusui, oleskan sisa ASI ke sekeliling puting susu sebagai obat.

Saat ini saya mencoba menyusui dengan teknik menyamping. Istilah lainnya clutch bag. Masih kesulitan karena Bayi Gi tidak nyaman dengan teknik ini. Dengan cara biasa saja dia sering rewel karena kesulitan memasukkan semua papilla ke dalam mulutnya. Dia cuma bisa separuh, yang artinya tak ada ASI yang keluar, berapa kuat pun ia menghisap. Ini masuk ke tips ke-8 ya...

Dududu.... Ada-ada saja kisah busui, ya. Ada yang manjlep sampai tak bisa menyusui, ada yang terlalu besar sampai tak bisa memasukkan semua. Semoga 8 tips menyusui bagi ibu yang memiliki tipe puting susu besar ini bermanfaat.

Catatan (pribadi) kecil: tips ini dibuat secara spontan sambil menunggu antrian periksa di Poli Kandungan RSUD Kartini Jepara.

6 Komentar

  1. Wah selamat ya Baby Gi, selamat berjuang! Tante yakin kamu pasti bisa. Dulu Alisha juga berjuang gitulah Mbak, wkwkk.. Tapi selang usianya beranjak sebulan, dia mengikuti nalurinya sendiri.

    BalasHapus
  2. Selamat menjadi Bunda mbak, semoga anaknya menjadi anak yang berguna :)

    BalasHapus
  3. waaahh selamat menjadi Ibu, terima kasih atas tips yang telah diberikan.

    BalasHapus
  4. Melahirkan di rumah sakit sama di bidan sama saja, hanya yang berbeda mungkin pelayanannya .

    BalasHapus
  5. Waahh terima kasih tips-tips nya, sangat bermanfaat :)

    BalasHapus
  6. oh jadi begitu tips menyusui bayi dengan baik, terima kasih atas ilmunya

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkenan meninggalkan jejak di sini. Mohon tidak memasang iklan atau link hidup di sini. :)