Lebih Dekat dengan Revolusi Industri 4.0 dan Niagahoster

Ada seorang teman pengusaha mebel yang menghubungi saya beberapa minggu yang lalu. Ia ingin membuat website untuk perusahaan yang dipegangnya. Tak dinyana. Dia gaptek sekali, dan tiba-tiba melirik dunia per-online-an. Saya jadi ingat laporan Jepara Dalam Angka 2018 yang dirilis oleh Pemerintah Kabupaten Jepara. Menurut data BPS Jepara, ada 5.993 unit usaha mebel/furniture dan ribuan unit usaha lain dari 13 unit usaha lain. Jumlahnya tak sedikit. Jika setengah dari unit usaha ini sudah beralih ke dunia usaha digital.... Wow! Ini akan sejalan dengan program e-smart IKM yang menjadi program Kementerian Perindustrian. Pertanyaannya, siapkah kita dengan era baru yang disebut dengan Revolusi Industri 4.0 ini? Siap tidak siap, kita harus siap, karena negara-negara di Eropa telah merencanakan 80% unit usaha di sana harus go online



Teman saya, sebut saja Aura, merupakan satu dari sekian perempuan tangguh dan pekerja keras di Jepara. Pekerja lapangan dan sedikit memanfaatkan teknologi digital. Standar saja, berupa aplikasi untuk komunikasi dan pemesanan transportasi online. Menjadi ibu bekerja membuat ia harus memahami kebutuhan standar di abad milenial ini. Uniknya, media sosial tak pernah masuk dalam kebutuhan digital bagi Aura. Itulah yang menjadi keterkejutan saya. Membeli HP saja meminta saya yang memilih dan membantu membelikan. 

Saya menjawab pertanyaannya tentang budget membuat sebuah toko daring dengan sebuah pertanyaan, “Kamu siap dengan konsekuensi cost tahunannya nanti?” Saya harus menanyakannya, sebelum membantu Aura membuat budget pembuatan website.

Mengapa saya bertanya demikian? Saya telah membantu membelikan domain untuk beberapa teman, membuatkan blog untuk beberapa di antaranya, dan menerima pemesanan pembuatan website. Sedihnya, setengahnya berhenti menulis blog. Ada dua teman yang tak mau memperpanjang domainnya karena alasan itu. Alhamdulillah web penjualan daring masih lancar.

Bukan tentang dana yang harus dikeluarkan, lebih sering terjadi, jika saya sampai bertanya seperti itu. Penyebab mandek-nya komitmen adalah ketidaksiapan pemiliknya. Saya selalu menanyakan kesiapan calon pelanggan yang ingin membuat toko online. Membuat blog/website/toko online itu mudah, maintenance-nya yang butuh komitmen kuat. 
Membuat blog/website/toko online itu mudah, maintenance-nya yang butuh komitmen kuat.

Di atas telah saya singgung tentang unit-unit usaha di Jepara yang tertulis dalam buku Jepara dalam Angka 2018. Berikut infografis dalam buku tersebut, yang menunjukkan jumlah 5 unit usaha paling banyak di Jepara. 



Jumlah yang luar biasa, ya. Di luar itu masih ada 8 unit usaha. 3 jenis usaha penyumbang nilai ekspor terbesar adalah kayu olahan, furniture, dan tekstil.


Saya sangat berharap, semua industri di Jepara segera go online agar pendapatan bruto pemerintah daerah bertambah, juga jumlah devisa bagi negara kita tercinta. Kita harus segera berlari menyongsong Revolusi Industri 4.0. Sobat yang masih nyaman dengan penjualan luring, saatnya memeluk teknik penjualan daring. 

Mungkin Sobat Susindra belum tahu apa itu Revolusi Industri. 

Sejarah Revolusi Industri

Revolusi Industri adalah perubahan besar dan radikal terhadap cara manusia memproduksi barang. Disebut perubahan besar dan radikal karena ciri utamanya adalah terjadi perubahan besar dalam bidang ekonomi, politik, sosial, budaya, bahkan militer. Fenomena ini juga disertai menghilangnya beberapa jenis pekerjaan, dan munculnya pekerjaan baru. Contoh pekerjaan yang sudah punah dan mungkin tidak pernah sobat ketahui adalah penyala lampu jalanan dan mandor pembaca. 

Revolusi Industri 4.0 mungkin akan membuat beberapa pekerjaan tak ada lagi seperti operator jalan tol dan operator telepon. Digitalisasi keduanya telah banyak terjadi, kan? Dan tampaknya ada lebih banyak lagi pekerjaan yang terancam punah. Tak heran jika banyak orang, pejabat, dan media yang sering menyinggung ini dan booming sekali sejak tahun 2018, kan? Bahkan masuk dalam bahasan debat calon wakil presiden kemarin. Psst... Revolusi Industri 4.0 pertama kali dikenalkan pada tahun 2011, lho. 

Revolusi Industri sudah mencapai level 4.0, padahal mungkin saja hal ini baru sobat dengar atau baca. Saya juga dulu asal baca sih, tak sampai mencari bahan jauh ke alur sejarah ekonomi makro. Padahal saya suka sejarah dan masih menulis tentang industri seni ukir di Jepara pada abad XIX – XX. Nah lho....

Oleh karena saya sangat suka sejarah, boleh kan saya menahanmu di sini untuk membaca sekelumit tentang sejarah Revolusi industri?



Revolusi Industri 1.0 ditandai dengan penggunaan mesin uap untuk industri dan transportasi pada abad XVIII. Sobat harus tahu bahwa sebelumnya, para penjajah pedagang asing berlayar ke nusantara menggunakan perhitungan angin. Dari Eropa ke nusantara membutuhkan waktu minimal enam bulan. Jadi, Mister J.P. Coen yang membangun Batavia itu harus terkatung-katung di atas kapal selama enam bulan demi menunaikan tugasnya memperkaya kongsi dagang VOC. Banyak kapal yang tak pernah sampai, banyak awak kapal yang tak pernah sempat meilhat daratan kembali. Revolusi Industri 1.0 memangkas waktu perjalanan lebih dari setengahnya. 




Mesin uap membuat manusia mampu menciptakan mesin-mesin produksi, yang tentunya lebih cepat jika dibandingkan dengan tenaga manusia. Dengan demikian, ongkos produksi menjadi lebih murah dan produk yang dihasilkan juga lebih terjangkau. Penemuan mesin uap mempengaruhi hampir semua lini: pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, serta teknologi. 

Perubahan sosial yang sangat kentara adalah munculnya orang-orang kaya baru yang tidak berasal dari keluarga bangsawan. Pedagang menjadi orang kaya yang mampu membeli benda mewah dan punya rumah semewah rumah bangsawan. 



Akhir abad XIX terjadi revolusi industri kembali, karena penemuan listrik dan penggunaannya dalam bidang manufaktur. Produk yang dihasilkan jauh lebih banyak dari sebelumnya. Perubahan dalam semua lini juga terjadi. Mesin listrik lebih bersih, efisien, dan ukurannya lebih kecil. Harganya juga menjadi semakin terjangkau sehingga ekonomi makro semua negara menjadi lebih terpengaruh. Negara agraria menjadi negara industri. 

Teknologi listrik membuat perkembangan dunia industri semakin cepat. Pembuatan conveyor belt atau ban berjalan di dalam pabrik membuat proses produksi lebih cepat dari sebelumnya. Sebagai contoh saja, sebelum tahun 1913, produksi satu mobil Ford membutuhkan waktu 12 jam 30 menit. Satu mobil satu teknisi. Satu teknisi harus menguasai semua keahlian dari memasang ban sampai memasang stir mobil. Mesin ban berjalan membuat produksi satu mobil ‘Ford Model T’ selesai dalam 90 menit. 


“Penemuan listrik menciptakan conveyor belt yang mengubah drastis dunia industri sehingga disebut sebagai Revolusi Industri 2.0”


Revolusi industri 2.0 menghilangkan pekerjaan pengangkut barang dalam pabrik dan tambang. Oleh karena perubahan terbesar menyangkut teknologi, maka Revolusi Industri 2.0 lebih akrab disebut sebagai Revolusi Teknologi.


Dunia kembali berubah ketika komputer ditemukan. Zaman industri berganti menjadi zaman informasi. Perubahannya cukup cepat. Komputer pertama dibuat pada masa Perang Dunia II, seukuran sebuah kamar dengan tenaga listrik sebesar 8500 watt. Sobat tidak salah baca. Komputer seukuran kamar dengan 8500 watt. Namaya Colossus. Penemuan beberapa komponen seperti semi konduktor, transistor dan integrated chips membuat ukuran komputer semakin mengecil. Zaman saya kecil dulu, satu komputer ukurannya belasan kilogram. Sekarang semakin ringan dan tipis saja. Komputer yang semakin banyak dan murah juga membuat manusia bisa membuat robot. Perubahan ini disebut Revolusi Industri 3.0. nama lainnya adalah Digital Revolution. Disebut demikian karena komputer menyimpan data secara digital. Semua data analog harus diubah menjadi data digital.


Revolusi Industri 1.0 dan 2.0 memunculkan teknologi baru sehingga negara-negara di Eropa berlomba-lomba membuat inovasi. Juga mulai ada pameran-pameran internasional, misalnya Exposition Universelle Coloniale et de l'Exportation Generale tahun 1851 dan 1883. Imperialisme mencapai titik perkembangan tertinggi, perkembangan industri, ekspansi kolonial dan perdagangan semakin besar karena optimisme para pelakunya. Pameran tingkat dunia juga terus berlangsung, yang salah satunya adalah memamerkan kemajuan industri negara mereka. Putri Jepara pernah menjadi perempuan bumiputera pertama yang ikut pameran di Belanda pada tahun 1889 dan setelah itu selalu berkirim surat dengan sahabat Eropa. Semua suratnya dibukukan sampai jutaan eksemplar dan ada puluhan - ratusan buku yang ditulis atas namanya dalam berbagai bahasa. Mengenai kiprah R.A. Kartini dalam pameran ini, sobat bisa baca buku saya mengenai seni ukir yang insyaAllah akan terbit tahun ini.

Imperialisme mencapai titik perkembangan tertinggi, perkembangan industri, ekspansi kolonial dan perdagangan semakin besar karena optimisme para pelakunya. Pameran tingkat dunia juga terus berlangsung, yang salah satunya adalah memamerkan kemajuan industri negara mereka. 

Revolusi Industri 3.0 berkembang dengan sangat cepat sehingga menciptakan revolusi selanjutnya. Pijakannya ada pada perubahan teknologi komputer dan robot. Keduanya menciptakan jaringan. Komputer semakin kecil, bahkan menjadi segenggaman tangan: smartphone. Dengan jaringan bersama yang disebut internet, semua perangkat bisa terhubung, di mana pun kita berada. 




Jeda antara Revolusi Industri 3.0 dan 4.0 sebenarnya tidak terlalu kentara. Bahkan bisa dikatakan kita tidak terasa sama sekali. Tahu-tahu sudah sampai saja. beberapa ciri atau hal baru di Revolusi Industri 4.0 sudah kita cicipi.

Revolusi Industri 4.0 memunculkan banyak hal baru, yaitu:
1. Internet of Things 
Revolusi Industri 4.0 dimulai dengan Internet of Things. Semua hal terkoneksi internet. Komunikasi lebih cepat, semua hal tercatat di komputer tanpa batasan lokasi komputer tersebut. Seorang teknisi komputer di Jakarta bisa memperbaiki komputer pegawai lainnya yang berada di Jepara secara remote.
Kecepatan akses data membuat semua hal menjadi data. Manusia tak ada yang bisa bersembunyi. Di balik gunung pun diketahui, sepanjang dirinya terkoneksi internet. Siapa sih yang saat ini bisa bepergian tanpa ponsel pintar yang pastinya ber-GPS? 

2. Big data
Komputer dan internet telah menjadi bagian yang tak bisa lepas dalam keseharian manusia. Pribadi sampai korporasi menghasilkan jutaan data. Milyaran sampai trilyunan data masuk ke dalam komputasi. Pekerjaan entri data banyak dicari saat ini, dan akan semakin banyak nantinya. Seorang teman mengatakan dirinya menghasilkan $40 saat mengambil pekerjaan entri data dari klien yang tak diketahui sedang berada di mana. Internet memang tak dapat membatasi ruang dan waktu.

3. Computing cloud. 
Teknologi computing cloud membuat data-data informasi dapat dikumpulkan di satu lokasi bernama cloud. Semua orang yang memiliki akses ke data tersebut dapat mengambil dan mengolahnya. Contoh mudahnya, saya menyimpan foto penelitian sejarah Karimunjawa di fasilitas Google Drive sebesar 15 GB yang ditawarkan oleh Google secara gratis bagi seluruh pemilik akun Gmail, lalu memberikan tautan folder foto tersebut sehingga seluruh tim peneliti yang terlibat dapat mengaksesnya, mengolahnya, dan menggunakannya.

4. Machine learning.
Sobat Susindra tentu tahu bahwa beberapa kamera keluaran terbaru memiliki kamera AI atau artificial intelligent. Kamera ponsel pintar tersebut mampu mengoreksi kamera sehingga menghasilkan foto yang sempurna. Red eyes, over exposure dan ‘cacat’ foto takkan terjadi. Ini hanya contoh sehari-hari kita. Bayangkan teknologi AI apa yang terjadi di dunia industri dan komunikasi. Pastinya sangat besar. Beberapa pembuat film sudah memperingatkan kita melalui sejumlah film, kan? Suka nonton film seri Human? Saya suka banget. Di situ, para robot sudah sangat mirip manusia bahkan memiliki perasaan. 

Wow! Tak saya duga, ternyata saya dapat mendongeng sepanjang ini, dan jika Sobat tidak menutup posting ini atau buru-buru berkomentar, berarti saya sukses membuat story telling tentang Revolusi Industri. Hihihi.






Tantangan di Era Revolusi Industri 4.0

Di atas saya sudah menjelaskan tentang inti dari Revolusi industri, yaitu perubahan besar dan radikal (terhadap cara manusia memproduksi barang). Hanya saja, Revolusi 4.0 sudah bukan lagi barang, akan tetapi barang dan informasi. Perubahan besar dan radikal tersebut telah dimulai dengan menghilangnya banyak jenis pekerjaan dan munculnya pekerjaan baru. Pekerjaan manual akan tersisih bahkan mungkin hilang. Perubahan pada bidang ekonomi, politik, sosial, budaya, bahkan militer sudah terjadi. Bidang ilmu yang berkembang pesat dan diminati adalah ILMU CODING. Kata coding menjadi sedemikian sering saya dengar. Bahkan saya pernah membaca, Presiden Jokowi menganjurkan guru SMK harus belajar dan menguasai coding. Saya yang ibu-ibu tiba-tiba masuk dalam grup belajar coding bernama Coding Mom. Kalau sobat masih nyaman-nyaman saja di dunia manual, atau mendidik putra-putri berpikir ‘tempo doeloe’ duh, ayo segera ubah mindset. Ikuti perubahan zaman. Kalau sobat masih nyaman jualan di toko depan rumah, ... segera berpikir besar. Luringkan tokomu, dan raih pembeli dari seluruh dunia. Bros flanel saya saja pernah saya kirim ke Brunei dan Perancis, lho. Mung ngono tok

Psst... sekarang terjawab, kan, mengapa sahabat saya Aura yang gaptek tiba-tiba ingin memesan website ke saya dan suami? Jawabannya ada di semangat #Buildsuccesonline
Iya... artikel ini dimaksudkan untuk memeriahkan #blogkontesniagahoster sambil mengedukasi sobat yang belum tahu. 

Sekarang sudah tahun kaaan....



Saatnya #Buildsuccesonline

#Buildsuccesonline memberi solusi bagi kita semua untuk mengambil langkah lebih dekat dengan Revolusi Industri 4.0. Niagahoster sebagai  web hosting Indonesia terbaik memberikan banyak penawaran menarik. Apa itu?


Apa saja sih, layanan terbaik yang ditawarkan oleh Niagahoster?
1. Web Hosting

  • Shared hosting dengan harga terjangkau sesuai bagi pemula untuk kebutuhan website personal atau bisnis kecil dan menengah
2. Cloud VPS

  • Server performa tinggi untuk web developer profesional yang menginginkan kebebasan mengelola resource server
3. WordPress Hosting

  • Optimalkan website WordPress sobat dengan WordPress Hosting Niagahoster. Fitur lengkap untuk website WordPress Sobat Susindra
4. Email Hosting

  • Layanan email bisnis profesional dengan performa yang lebih optimal untuk mendukung kelancaran bisnis sobat
5. Registrasi Domain

  • Domain adalah pintu gerbang kesuksesan bisnis online. Segera daftarkan domain dan amankan identitas bisnis online sobat
6. Sertifikat SSL

  • Lindungi transaksi dan data pelanggan sobat dengan jaminan keamanan yang membuat bisnis sobatlebih terpercaya

Apa saja yang sobat Susindra dapatkan jika membeli paket hosting?
1. Bandwidth Unlimited & Gratis SSL Selamanya
2. Domain gratis selamanya (Selain Paket Bayi)
3. Panel kontrol mudah digunakan dari cPanel®
4. Softaculous: Install WordPress, Joomla, dll.(320+ apps)
5. Aplikasi website builder
6. Fitur optimasi mesin pencari dari Attracta SEO tools
7. Monitoring keamanan dan proteksi DDoS 24/7
8. Bantuan pelanggan profesional 24 jam nonstop
9. Pilihan server hosting Jakarta dan Singapura
10. Garansi uptime 99.9% dan garansi 30 hari uang kembali


Mangapa Memilih Niagahoster?

Niagahoster memiliki 11 Budaya Kerja Niaga Hoster yang harus sobat ketahui, yaitu: 
1. Dedikasi pada pelanggan
2. Keinginan belajar dan berkembang
3. Talenta terbaik
4. Performa tinggi
5. Asas kebebasan
6. Fokus
7. Bisnis adalah tentang kecepatan
8. Rasa percaya adalah kunci
9. Selami lebih dalam
10. Komitmen
11. Orientasi pada hasil

Akhir tahun 2018, Niagahoster membuat komitmen baru. Mengingat pepatah kuno yaitu Think Global Act Local, perusahaan web hosting ini membuat berbagai kegiatan dan event, baik luring maupun daring. Dunia pendidikan dan UKM diberi workshop pembuatan website, webinar, Devcussion bagi pegiat IT, event rutin bagi web developer, dan lainnya. Tak heran jika Niagahoster berkembang pesat. Saat ini telah melayani lebih dari 140 ribu pelanggan aktif, 11 digit pendapatan tahunan, serta 3 digit persentase pertumbuhan revenue dari tahun ke tahun. WoW!

Sudah mulai berminat? Niagahoster sedang membuat #BuildSuccesOnline yang mengajak siapa pun sobat, apapun bidang usaha yang sobat miliki atau jalani, kini saatnya membuatnya go online. Untuk itu, Web Hosting Indonesia asal Yogyakarta ini memberikan harga termurah di kelasnya dengan layanan cepat, mudah, dan bantuan teknis terbaik.

Kecepatan memang menjadi keutamaan saat ini. LiteSpeed merupakan keunggulan Niagahoster, sehingga semua pelanggan akan mendapatkan:
1. Satu Klik Installasi

  • Cukup sekali klik untuk menginstall dan mengkonfigurasi WordPress dari awal hingga selesai. Satu dashboard untuk mengelola beberapa website WordPress.
2. Preview Stage dan Test

  • Preview uji fitur dan ide baru di sandbox sebelum masuk ke produksi - Tidak perlu plugin, tidak perlu server terpisah.
3. Kelola Website dalam 1-Klik

  • Kini sobat bisa login tanpa password. Kemudahan clone, sinkronisasi, auto/manual update, migrasi dan eksekusi masalah kompleks lainnya dijalankan hanya dengan satu klik. Tidak ada lagi proses rumit mengelola website.
4. WordPress Accelerator

  • Niagahoster menggunakan LiteSpeed WebServer yang telah terbukti sebagai web server tercepat di dunia. LiteSpeed juga dilengkapi dengan Plugin WordPress Accelerator yang berfungsi mengoptimalkan kinerja WordPress untuk performa website yang lebih cepat.
Tunggu apa lagi? Yuk online-kan bisnis sobat di Niagahoster sekarang juga. Ada banyak penawaran hosting terbaik untuk kita.


Sumber: 
https://www.zenius.net/blog/21104/revolusi-industri-4-0
https://www.niagahoster.co.id/
Buku Jepara dalam Angka 2018
Buku Di Negeri Penjajah: Orang Indonesia di Negeri Belanda 1600 - 1950

16 Komentar

  1. utek-utek web masih seputar utek-utek template doang nih saya hihihi. Dan baru ngeh kalo sekarang sudah revolusi industri ke 4, wow!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama Mbak, masih sebatas utak-atik template juga

      Hapus
  2. Narablog otodidak seperti aku harusnya belajar dari ahlinya langsung biar ga ketinggalan yang lain..
    Soalnya perkembangan teknologi cepet banget ya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener Mbak. Ayo gabung ke komunitas coding tuk para ibu. Harapannya agar bisa kerja secara remote, kelak.

      Hapus
  3. Keren. Belajar ilmu coding juga ternyata

    BalasHapus
  4. Tantangan buat yg mau masuk ke digitad marketing menurutku memang konsistensi membuat konten sih. Jadi memang butuh kesiapan yang matang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar Mbak. Konsisten dulu.
      Tadi Ketemu orang yang bikin aku ingat keterampilan lain, yaitu tata kelola arsip digital. Aku langsung mulai praktik tipsnya malam ini. Hahahaha

      Hapus
  5. Coding itu menguasai segalanya, karena semua aplikasi dan semua website di susun oleh coding. Jadi jika mengerti coding, prospek lapangan kerja sangat luas

    BalasHapus
    Balasan
    1. InsyaAllah begitu adanya. Terima kasih sudah mampir

      Hapus
  6. iya, siap nggak siap kita semua harus bisa menari mengikuti suara gendang di jaman tehnologi 4.0 ini. Bahkan sekarang mulai ada persiapan untuk tehnologi 5.0 konon. secepat itu jendral.

    BalasHapus
  7. Lumayan panjang, tapi enak bacanya. Salam cah Jeporo!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih.
      Alhamdulillah jika betah membacanya.

      Hapus
  8. Wah bermanfaat banget nih informasinya. Terima kasih kak

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkenan meninggalkan jejak di sini. Mohon tidak memasang iklan atau link hidup di sini. :)