Penyebab Anak Terlambat Berjalan

Alhamdulillah, Gi sudah bisa berjalan sendiri pada usia 12 bulan 10 hari. Rasanya senang sekali, karena yang dinanti sudah tiba. Kemampuan berjalan (dan bicara) anak adalah kemampuan yang paling ditunggu orangtua dengan penuh harap. Ada juga kecemasan. Oh, ya, ada satu lagi yaitu tumbuh gigi. Ketiganya seperti penanda milestone anak. Saya mencoba memahami rasa yang dialami para ibu/ayah yang anaknya terlambat tumbuh gigi, berjalan, dan bicara. Pasti tak mudah. Kecemasan adalah teman yang menelusup di antara rasa jengkel jika ada yang bertanya tentang salah satu di antara 3 ‘milestone’ di atas. Kadang malah jadi amarah ketika diucapkan dengan tidak sopan. Saya mau mencoba berbagi tentang apa yang menyebabkan anak terlambat berjalan, berdasarkan pengalaman pada 3 anak laki-laki. Semoga ada di antara pengalaman ini yang bisa dicoba.


Jangan suka menggendong anak

Mempunyai 3 anak adalah anugerah yang indah sekaligus amanah yang sangat besar bagi saya. Saya bukan tipe ibu yang telaten menemani anak, jujur saja.  Makanya saya belajar mengalahkan kelemahan saya ini dengan ikut kelas menjadi orangtua di Ibu Profesional. Saya seorang kutu loncat yang senang ke mana saja, dan melakukan banyak hal. Saya tak banyak menggendong anak. Capek, dan tidak sempat. Saya bukan ibu yang nyaman menyapu/memasak/mencuci/mengepel sambil menggendong anak. No way

Saya bisa menyapu sambil memasak, mencuci, dan kemudian mengepel, tapi tak sanggup jika melakukan salah satunya sambil menggendong. Bagaimana jika tak ada yang membantu sementara saya perlu menyapu? Maka saya akan melakukan apa yang ada dalam komedi. Saya letakkan anak di kasur bawah dan memberinya mainan, lalu menyapu. Tiap kali anak sampai di dekat saya, saya akan meletakkannya kembali ke kasur. Dan percayalah, adegan ini bisa berulang 5, 6, 7 kali... dan tetap saya lakukan. 



Boleh tertawa, kok, karena saya juga menahan tawa saat menulis ini.

Intinya apa?

Jangan suka gendong anak, Moooom!

Saya tahu, nikmatnya menggendong anak sambil menciumi baunya yang sangat khas, sambil membayangkan bau surga. Bahkan iler bayi saja bau surga. 

Ajarkan anak untuk mandiri dan menyukai dunianya sendiri.



Kebanyakan menggendong akan mengintervensi proses pematangan tahap awal ini. 

Jika anak menangis, temani dia sampai nyaman. Jangan menenangkan dengan gendongan atau hadiah.

8 Penyebab bayi/anak terlambat berjalan

Sebelum menulis pengalaman saya tentang cara membuat anak berjalan tepat waktu, seperti biasa, saya bertanya pada ahlinya. Saya mengutip 8 penyebab dari Alodokter. Setidaknya, artikel ini disupervisi oleh dokter, sehingga saya anggap kredibel. Harapan saya, bisa sedikit menambah kredibel tulisan saya ini juga. Saya ingin tahu, apa penyebab anak terlambat berjalan. 

Mengapa anak terlambat berjalan:

1. Ibu mengalami infeksi saat hamil
2. Kelahiran prematur
3. Terlalu sering digendong
4. Menderita penyakit berat
5. Mengalami kelainan fisik bawaan
6. Kekurangan nutrisi
7. Kematangan sistem motorik yang terlambat
8. Kebiasaan menggunakan baby walker.


Ayo observasi

Dari 8 daftar penyebab anak terlambat berjalan di atas, coba buat list mana saja yang tidak termasuk. Misalnya saya, nih, untuk semua anak, saat konsentrasi saya membuat bay berjalan, saya bisa mencoret daftar no 1, 2, 4, dan 5. Jadi, konsentrasi saya ada pada nomor 3, 6, 7, dan 8. Kebetulan saya kurang suka menggendong, jadi Gi dan 2 kakaknya jarang digendong. Oh, baiklah, si mbarep cukup sering digendong karena anak pertama dan cucu kesayangan nenek yang tinggal 1 rumah. Dia juga memakai baby walker. Jalannya ketika awal jadi jinjit. Dia berjalan di usia 14 bulan. Hanya terlambat 2 bulan dari target kami. Ini pengalaman berharga sehingga daftar nomor 3 dan 8 otomatis kami coret, untuk anak kedua dan ketiga.

Masih ada daftar nomor 6 dan 7. Saya dengan pendek menyebutnya NUTRISI dan STIMULASI. Inilah poin saya sebenarnya. Kebetulan saya menemukannya di artikel Alodoc tersebut.



Sulit memperdebatkan mana yang lebih dahulu, nutrisi atau stimulasi. Bagi saya, itu semua sangat penting. Saya melakukannya sejak masih janin. Saya pastikan makan makanan yang saya butuhkan, dan saya selalu stimulasi dengan beberapa cara, yaitu memberinya nama panggilan sehingga mudah jika diajak bicara, memperdengarkan musik, mengelus-elus saat janin diam atau terlalu banyak gerak, dan mengayunnya dengan cara berjalan atau menyapu. 

Yap... ini cara stimulasi juga.



Saat bayi lahir, yang saya lakukan pertama kali adalah menciuminya. Mengenalkan padanya tentang diri saya. Ini stimulasi juga. Saya juga menyusui langsung sebagai bagian dari nutrisi dan stimulasi.

OK. Semua melakukannya. Tentu saja. Termasuk tes apgar sederhana dengan menepuk pelan di sebelah telinga untuk melihat apakah pendengarannya normal, dan membuat matanya mengikuti obyek yang kita harapkan untuk melihat matanya juga normal. Tapi setelah itu, banyak hal terjadi. Anak semakin banyak meminta perhatian, rumah tak terurus, demikian juga dengan suami dan anak lainnya, ada mertua yang sering membantu memberi PR alias pekerjaan rumah, MPASI berantakan ... Biasanya nutrisi dan stimulasi bayi tidak lagi jadi prioritas. Benar, tidak?

Yah, begitulah dinamika yang harus kita taklukkan sehingga takkan jadi keluhan. 

Nutrisi itu esensi

Proses berjalan sudah dimulai sejak MPASI. Makanan padat itu sehat. Jadi tenaganya anak. Jadi makanan ototnya, kalau kata orang tua. Saat MPASI, ia tak hanya belajar makan makanan padat, tapi juga belajar duduk tegak, sebagai syarat untuk keterampilan fisik selanjutnya. 

Saya melihat anak-anak di sekitar yang sepantaran dengan Gi atau lahir 6 bulan sebelumnya tapi belum bisa berjalan, biasanya mempunyai pola MPASI yang buruk. Ia sering gagal makan dan lebih banyak minum saja. Makanan cair seperti ASI dan sufor tidak cukup mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak, lho.



Saat Gi berusia 6 bulan saya juga cemas tiada tara. Dia menolak MPASI bubur. Saya coba belikan bubur pabrikan dulu, hanya mau sesuap. Saya belikan bubur bayi di luar, gagal. Saya bikinkan makanan, hanya mau 2 – 4 suap. Rasanya gimana, gitu, membayangkan tubuh montoknya akan menggembuk eh melunak seperti beberapa teman sepantarannya. 

Akhirnya saya mendapat pencerahan. Gi makan pisang, baik yang disendok maupun dipotong. Dia lebih lahap makan yang potongan seperti anak BLW atau baby led weaning. Anak 6 bulan, dibiasakan BLW... Saya sudah siap di-bully para pecinta bayi dan laktasi.

Tapi saya tetap berkeyakinan, pada akhirnya, anak tetap harus makan MPASI. Cara bisa disiasati. Akan ada waktunya bayi menemukan caranya menikmati makanannya sendiri. Orangtua hanyalah fasilitator yang memastikan jadwal dan porsi makanan terpenuhi, sehingga nutrisi anak akan mendukung prosesnya menguasai keterampilan berjalan (juga keterampilan berbicara dan tumbuh gigi). Yang terpenting adalah kenalkan jam makan pada bayi. Buat ia lapar dengan tidak menyusui 2 jam sebelum waktu makan pagi, makan siang dan makan sore. Jika ia lapar, ia akan lahap makan MPASI.

Kegagalan MPASI paling banyak adalah pada waktu dekat jam makan, bayi mendapat ASI/sufor.

Stimulasi adalah kunci

Stimulasi agar anak belajar berjalan, saya mulai dengan menitahnya dalam jarak dekat. Sekira ia tidak lelah dan bosan. Awalnya jarak 1-2 meter, tingkatkan perlahan jaraknya.

Setiap selesai mandi, saya memijat pelan badannya, terutama area kaki dan pant*t karena pasti ia lelah. Yang terakhir pada bagian tulang lutut atau patela, saya pijat melingkar sambil menyanyikan 'mantra' lama:

Jet ijet kancil, mlakune srintal-srintil
Jet ijet kidang, mlakune njigang-njigang.

Ini mantra dari Banyumas. Saya lupa yang versi Jawa.
Saya menyebutnya mantra sajalah, daripada lagu. Hehe


Kenalkan bayi/anak pada galon sebagai media belajar berjalan. Isi galon Aqua 19 liter dengan sedikit air. Sekitar 2 liter saja. Agar galon tidak jatuh saat didorong anak. Baiknya, dengan dibantu kakak/orangtua. Jika dengan bantuan orang yang menggerakkan, air bisa dibuang. Bantuan ini sangat membahagiakan anak karena ia merasa diajak bermain. 



Buat geritan untuk anak belajar berjalan. Cara ini sangat menyenangkan, lho. Bahannya juga hanya dari ruas bambu.

Nah, inilah tips saya mengajarkan bayi berjalan, serta beberapa uraian tentang penyebab bayi/anak terlambat berjalan.

20 Komentar

  1. Penyebab keterlambatan anak dalam berjalan itu karena digendong juga ya. Wah, maka dari itu mungkin boleh menggendong tapi jangan kebanyakan gitu ya

    BalasHapus
  2. Ibu sebagai pendamping dan teman si kecil dituntut kreatif... plua harus tega juga (terkadang) melawan rasa iba untuk mengendongnya.

    BalasHapus
  3. Anak sepupunya udah 18 bulan tapi belum bisa berjalan, sang ibu justru tenang tenang saja katanya itu sudah dari keturunannya gitu, Bapaknya hampir 2 tahun baru bisa jalan mangkanya anaknya juga demikian.
    Sebenarnya mau tak bantah, tapi akhirnya diam saja takut dikatai sok tau, ntar malah jadi ramai

    BalasHapus
  4. alhamdulillah, anak ketiga saya juga pas 12 bulan kemarin sudah bisa jalan. ternyata, terhambatnya lebih disebabkan orgtua yg lebih gemes karena sering menggendong. Justru anaknya sendiri ogah digendong, lebih suka dilepas

    BalasHapus
  5. Aku selalu takjub kalau lihat bayi belajar berjalan. Betapa mereka tak kenal lelah untuk berusaha. Jatuh, bangun lagi. Begitu seterusnya

    Stimulasi yang tepat dan nutrisi yang baik menjadi tugas orang tua untuk memnuhinya

    BalasHapus
  6. Jaman dulu, saya rajin baca artikel tumbuh kembang anak sekaligus konsultasi sama dokter anak untuk memantau perkembangan anak saya. Saya rajin nanya mba ke dokter kalo begini kalo begitu dan dokternya tetap stay cool dan ramah menjelaskan dengan sabar. Intinya rajin observasi dan konsultasi sih ya.

    BalasHapus
  7. Ponakan saya udah bisa jalan saat usia memasuki 14 bulan.
    Ternyata memang setiap anak berbeda beda ya mba, dan setau saya faktor anak terlambat berjalan karena terlalu sering orang dewasa gendong.
    Yang menyebabkan ia malas bergerak atau jadi kurang aktif.

    BalasHapus
  8. Terima kasih mbaaaa. Kalo anak lak9-laki idealnya umur berapa sih berjalan mba? Ini anak kembar saya sejak 10 bulan sudah bisa jalan dan sekarang 11 bulan sudah lancar. Sementara kembarannya masih belum bisa jalan. Padahal stimulasi yg diberikan sama. Semoga si adek segera menyusul.

    BalasHapus
  9. Anak pertama saya usia 11 bulan udah jalan. Tapi ternyata saya harusnya engga boleh terlalu gembira. Ada fase pertumbuhan yang terlewat dan saya abai, karena engga ngerti. Anak saya engga merangkak, merangkaknya jelek, kakinya menapak. Tau-tau berdiri. Lalu jalan, lebih ke berlari sih. Di fase tumbuh kembangnya kurang bagus, jadi kurang bisa koordinasi dan konsentrasi. Jadi ya terapi deh, diulang lagi,latihan merangkak.

    BalasHapus
  10. Kalo saya ngasuh debay, saya suka membiarkan debay bereksplorasi juga membiarkan anak jalan-jalan bukan digendong

    BalasHapus
  11. Sehat selalu yaa Baby Gi Sayang... insyaallah makin pinter belajar berjalannya ya... suka deh dg media2 belajar yg dipakai.. galon, geritan. Keren banget Mbak Susi...byw, Mbak Susi ikutan kelas Bunda Cekatan jugakah?

    BalasHapus
  12. nah iya, saya ngikutin kata orang tua zaman dulu, biar anak cepet bisa jalan harus dipijitin bagian kakinya. Ternyata ini merangsang saraf-saraf kaki juga ya biar ceoet kuat dan bisa berjalan tegak.

    BalasHapus
  13. Emang banyak banget si faktornya cepat atau lambat si anak berjalan, salah satunya dari genetik juga. Kalo emang udah turun-temurun di keluarga anak bisa berjalan di usia 1 tahun ya rata2 bakal bisa jalan di usia segitu.

    BalasHapus
  14. Wah, baru tau ada geritan kayak gini. Jadi ide bagus nih buat bayi yang lagi belajar jalan. Sederhana tapi efektif dan ekonomis. Gemes banget liatnya.

    BalasHapus
  15. Kadang, orang tua ada yang khawatir banget2 misal anaknya jatuh dsb, sehingga malah justru membuat anak kurang waktu latihan jalan.

    BalasHapus
  16. wah jadi inget diri sendiri dulu waktu waktu kecil sy ga pake acara merangkak dan ga pake baby walker tetiba wuss dari duduk langsung lari sampe kejedot tembok trus benjol deh kepala kata ibu sy wkwkwk..memang ortu jmn dulu lbh pede ya dlm mengasuh anak..klo anak jatuh ya diusahakan bisa bangun sendiri sepanjang tdk membahayakan..klo ortu jmn skrg lbh protektif sehingga kadang anaknya jadi kurang berani dan agak manja..jatuh sedikit langsung digendong.. hehe

    BalasHapus
  17. Foto anaknya ucuull banget mba,, masyaallah

    BalasHapus
  18. Wah ternyata sering menggendong anak bisa membuat anak lebih lama bisa berjalan ya. Dan kadang kasihan juga tau ada anak yang harusnya sudah bisa berjalan sesuai umur, eh lah ko belum

    BalasHapus
  19. Noted, gak boleh sering menggendong anak berarti ya Mbak. Cuma kalau gak digendong anak biasa ke sana ke mari, jadi memang tidak bisa lepas dari pandangan mata ya

    BalasHapus
  20. Noted Mbak. Seperti umumnya seorang ibu, jika melihat anaknya menangis pasti ingin segera mendiamkannya dengan cara menggendong. Makasih ilmunya Mbak.

    Gi jalan di usia 12 bulan, belum termasuk telat ya Mbak. Rata rata kan 14-16 bulan.

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkenan meninggalkan jejak di sini. Mohon tidak memasang iklan atau link hidup di sini. :)