Merajut Demdam, Drama tentang Kentalnya Patriarki

Drama Indonesia banyak yang bagus, lho, apalagi web series. Termasuk berjaya di negeri sendiri meskipun masih di antara pengguna video on demand atau aplikasi nonton drama/film. Salah satu yang viral adalah Merajut Dendam.

Merajut dendam bukan hanya drama tentang pelakor tapi juga patriarki


Drama ini viral karena temanya cukup relate dengan kondisi sekarang ini, yang makin sering mengecam patriarki sebagai sumber luka perempuan. Tambahan ada tema tentang pemilu yang saat ini sudah masuk masa memanas. Penggemar budaya Korea juga ditarik masuk oleh adik female lead yang suka bicara bahasa Korea.

Saya pribadi tertarik pada stigma perempuan harus hidup dalam kodrat yang diatur masyarakat patriarki. "Untung kamu kadih aku anak laki-laki, kalau enggak, aku ceraikan kamu." Kalimat ini muncul sebelum sampai 10 menit pertama. Jadi memang masalah-masalah yang digarap di drama dirangkum dalam satu episode. Termasuk tanggapan para perempuan atas hidupnya sendiri. Inilah yang menarik saya sampai akhirnya membuat postingan ini di Cakrawala Susindra.


Sinopsis Merajut Dendam

Harta, Tahta dan Wanita

Sekadar warning kalau di 5 menit pertama sebaiknya di-skip saja. Oh, mungkin malah setengah durasi drama, karena termasuk intens isu selingkuhnya. Maksudnya selingkuh yang action bukan deskripsi. Paham ga ya maksudnya. Saya termasuk shock waktu menyadari hal itu karena - mohon dimaklumi - awal nontonnya sambil nyetrika. 

Beberapa isu yg dikeluarkan di episode pertama ini sesuai dengan judulnya: Harta, Tahta dan Wanita. Di situ semua karakter ditunjukkan di awal:

1. Nina Rona Wibisono/Nina Perdana, female lead, adalah perempuan yang cerdas, mantan pegawai ungulan di firma hukum Perdana & Partner. Ia menjadi full time mom setelah menikah dengan Rasya Perdana. 

2. Rasya Perdana, male lead, antagonis, pengacara kondang sekaligus calon kandidat utama cagub dari Partai Bina apa gitu.

3. Bapaknya Rasya, pemimpin partai, patriarki garis keras.

4. Widya, Ibunya Rasya, full time mom, istri terjajah yang menerima apa adanya. Dia selalu mengafirmasi dirinya tidak cukup baik untuk suaminya sehingga diam saja melihat suaminya selingkuh di mana-mana. Dia bahkan berkata di depan teman-teman sosialitanya, "Kalau laki-laki tidak dipuaskan di rumah ya begitu." Dari jawaban teman-teman lainnya tampak bahwa isu ini dekat dengan mereka.

potret keluarga Rasya - Nina
Potret keluarga Rasya - Nina Perdana


5. Ibunya Nina, single mom, pemilik katering, sedikit banyak sudah bebas dari konstruksi patriarki.

6. Elang Perdana, anak Rasya dan Nina yang telah teracuni pola pikir patriarki: perempuan tak perlu belajar karena nanti juga akan jadi ibu rumah tangga di rumah.

7. Yogi Pratama, pengacara andal dan sahabat Nina, he crush on her sejak lama. Masuk ke second male lead, ya.

8. Sarah, pelakor di rumah tangga Nina Perdana, punya motif balas dendam. 


Sekaya itu masalahnya. Untuk orang-orang yang alergi tema seksis langsung muntah, kali, ya. Hahahaha.

Mau gimana lagi, episode awal biasanya memang rangkuman topik yang akan diselesaikan dalam drama. 


Merajut Dendam adalah serial web Indonesia produksi Sky Films yang ditayangkan perdana 13 Oktober 2023 di Vidio. Serial ini disutradarai oleh Razka Robby Ertanto dan dibintangi oleh Oka Antara, Laura Basuki, dan Carissa Perusset.[1] Episode baru serial ini tayang setiap Jumat.



Cinta Berbalas Dusta

Sinopsis epside pertama sudah bikin eneg, ya. Wkwkwk. Tapi jangan salah, episode dua ini lebih tenang. Tak ada salahnya langsung ke sini, skip yang pertama, kalau sobat ingin nonton tapi tak mau z**a mata. 

Rasya dan Nina adalah pasangan suami istri yang hidup bahagia. Mereka hidup bersama kedua anak mereka. Sebagai perempuan, Nina dianggap telah memiliki segalanya sehingga banyak orang yang iri padanya. Ia memiliki suami tampan yang berprofesi sebagai pengacara sukses. Namun, kehidupan Nina yang sempurna ternyata hanya sementara. Rasya tiba-tiba dituduh sebagai tersangka kasus pencabulan.

Drama ini memang tentang kehidupan kelas atas, diwakili dengan sandang papan yang tampak di layar. Mengingatkan saya pada masalah-masalah yang mudah ditemukan dalam kehidupan kaum jetset, yaitu suami yang bekerja dengan berbagai cara sementara para wanita diperbolehkan melakukan segala rupa yang penting tutup mata dari sumber uangnya. Para laki-laki Merajut Dendam bergulat dalam dunia kehidupan pengacara yang jarang hitam putih. 

Karakter nina - merajut dendam bukan hanya drama tentang pelakor


Episode 2 menampakkan tarik menarik antara dua pilihan: menelan pil pahit perselingkuhan seakan tak ada apa-apa atau mengambil jalan berpisah. Nina lebih dari mampu untuk berdiri sendiri bahkan bisa memilih firma hukum terbaik mana pun dengan reputasinya sebelum menikah. 

Namun Nina mengambil langkah lain, yaitu berdiri di depan suaminya. Ia menjadi pengacara bagi Rasya dan berusaha untuk memenangkan gugatan pengadilan. Pada persidangan dia dengan telak mengalahkan lawannya.

Di tengah usahanya, tentu saja ada ibu mertua yang selalu berusaha meyakinkan siapa saja bahwa suami selingkuh itu hal biasa, bahkan menyatakan, "Jika anak saya terpenuhi di rumah ini, dia takkan cari yang lainnya. Wajar jika ada pengalihan." Cukup menarik mengikuti percakapan dua besan yang beradu otak dengan volume otak berbeda. 


Batas sebuah kesabaran

Shocking melihat laju drama yang super kilat. Tahu-tahu Rasya sudah diputuskan bersalah di pengadilan. Sambil menanti jadwal sidang bandinglah episode selanjutnya bergulir. 

Namun bukan itu saja yang menarik, melainkan reaksi para pembela patriarki yang di luar nurul. Mereka marah dengan pernyataan Nina yang menyatakan dirinya rela maju menjadi pembela keluarga. Mereka murka, karena secara terbuka Nina menyatakan dirinya siap melanggar kodrat yang mereka tetapkan. Menarik juga bagaimana para mertua berusaha masuk dalam kehidupan rumah tangga anaknya. 

Kalau mengira masalahnya terselesaikan dan sudah sampai pada ending Merajut Dendam, maka sobat Susindra sudah salah. Selesai berarti awal dari masalah lainnya. Banyak kejutan di episode ini yang tidak saya buka agar sobat menonton sendiri.

Kejutan untuk menarik penonton di episode selanjutnya dan selanjutnya adalah Nina terpilih menjadi cagub di partai mertuanya yang sangat patriarkis dan hanya memikirkan tahta. Ia memilih menantunya bukan karena kemampuan tapi karena tahu ia bisa jadi boneka partai. 

Seru kaaaan..... Perjuangan Nina melawan dominasi laki-laki berlanjut sampai episode 6. Iya, sependek itu dengan durasi 40an. Dan drama ini kaya sekali akan konflik. 

Saya baru menonton sampai 4 tapi sudah menerka bahwa Sarah akan jadi masalah besar bagi Nina karena kesalahan Yogi serta kondisi mental bawaan Sarah yang lemah. Gabungan gen bapak yang bunuh diri dan ibu yang menjadi ODGJ akan membuatnya berbuat sangat nekat. Silakan menontonnya sampai selesai


Merajut dendam review terlengkap sampai ending


Review Merajut Dendam

Wow! Wow! Wow! Itu kesan awal saya saat menonton. Tiap episodenya memberikan tonjokan keras. 

Drama bagus? Sejauh ini menurut saya yang terbaik dari sisi penggarapan. Saya tak suka dengan adegan 19+ tapi saat bicara tentang lainnya, saya berani memberi angka 9. Saya nyaris tak menemukan plot hole (kecuali jika isu mentalitas Sarah tidak digarap).

Ibarat bermain catur semua langkah berjalan sesuai dengan karakter pionnya. Kita akan disuguhi reaksi-reaksi para pemeran sesuai dengan karakternya. Bahkan ketika kawan menjadi lawan dan lawan menjadi partner pun bukanlah sesuatu yang tiba-tiba terjadi. Lanjarannya sudah ada sejak epsiode awal yang menjadi deskripsi karakter pemeran drama.

Oh iya, drama Merajut Dendam diproduksi oleh Sky Films. Razka Robby Ertanto didaulat sebagai sutradaranya, dan Pane Kribo menggarap Sinematografi. 

Yang bikin amazing itu dengan durasi ±45 menit, drama bisa dibuat sekaya itu konfliknya dan dapat diselesaikan dengan sat set. Tak heran jika sejak dirilis tanggal 13 Oktober, drama ini langsung melejit. Btw saya menontonnya di aplikasi Vidio. Kebetulan akun saya premium (paketan bulanan dari SIM card). Untuk pengguna gratis hanya sampai 2 episode kayaknya. 


Daftar pemeran drama Merajut Dendam

Oka Antara sebagai Rasya Perdana

Laura Basuki sebagai Nina Rona Wibisono/Nina Perdana

Carissa Perusset sebagai Sarah

Andri Mashadi sebagai Yogi Pratama

Tarra Budiman sebagai Dirga

Diandra Agatha sebagai Nala

Jordan Omar sebagai Elang Perdana

Niloufer Bahalwan sebagai Aleta

Maya Hasan sebagai Kania

Aida Nurmala sebagai Widya

Tyo Pakusadewo sebagai Tresna

Riyuka Bunga sebagai Neneng

Sheila Marcia sebagai Indira

Tanta Ginting sebagai Arif

Gilbert Pattiruhu sebagai Imran

Izabel Jahja sebagai Santi

Shafinaz Nachiar sebagai Maria

Clay Gribble sebagai Mark Setiawan


Bagaimana? Apakah sobat Susindra jadi makin penasaran? Atau malah auto skip karena rate-nya 19+? 

8 Komentar

  1. Film yang menarik. Budaya patriarki ini dekat dengan keseharian berikut potensi konfliknya. Terima kasih ulasannya

    BalasHapus
  2. Series Indonesia emang makin kesini makin beragam dan seru sih menurutku. Tapi, aku baru tahu nih ada Merajut Dendam. Baca ini aja aku udah tarik nafas dalam-dalam hahah kayanya banyak bikin emosi yaa apalagi ibunya Rasya ya ampun patriarki garis keras kayanya, wkwkwk.

    BalasHapus
  3. Menarik nih filmnya, aku jadi tertarik pengen nonton. Tapi yaaa.. Meski sudah menikah, aku enggan menyaksikan banyak adegan 19+. Apa sebanyak film layangan putus juga mbak? Tapi kalau perempuan tertindas aku juga nggak mau nonton

    BalasHapus
  4. Wah yang main aktor aktris kawakan dan salah satunya Laura Basuki yang termasuk jarang main, sekalinya main filmnya keren. Saya belum menonton nih, tapi pasti sudah masuk wishlist apalagi filmnya mengangkat isu kesetaraan gender. ❤️❤️

    BalasHapus
  5. Aku jarang banget nonton drama Indonesia, tapi ini bisa dimasukkan list tontonan nanti. Apalagi pemainnya aktor dan artis yang gak diragukan lagi kemampuan aktingnya

    BalasHapus
  6. Sepertinya menarik. 6 episode dengan durasa 40menit-an setiap episode rasanya nggak bakal bikin bored. Apalagi akting Oka Antara dan Laura Basuki yang tidak diragukan lagi. Jadi penasaran pengen nonton juga.

    BalasHapus
  7. Cuplikan film ini berseliweran di beranda tiktok-ku tapi aku tak kuasa untuk melihat lebih lengkap.

    Dan, membaca ulasannya di sini. Semoga banyak pasutri khususnya para bapak2 yang melek akan pentingnya makna sakinah mawadah warahmah, aamiin.

    BalasHapus
  8. artis favorit saya dari dulu cantik banget ya, belum nonton filmnya, penasaran jalan ceritanya suka banget dengan film-film yang mengangkat isu gender buat saya selalu menarik dan selalu ada cara pandang baru mengapa terjadi seperti ini

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkenan meninggalkan jejak di sini. Mohon tidak memasang iklan atau link hidup di sini. :)