Buku Dahsyatnya Ibadah Haji: Menjawab Kegelisahan Calon Jemaah Haji

Judul buku: Dahsyatnya Ibadah Haji: Catatan Perjalanan Ibadah di Makkah dan Madinah
Penulis : Abdul Cholik
Penerbit : PT Elex Media Komputindo Jakarta
Tahun: Cetakan pertama 2014
ISBN : 998141907
978-602-02-4810-3
Halaman: 233 halaman
Harga: Rp 48.000,-










Setiap muslim pasti memiliki harapan akan dapat menjalankan ibadah haji. Seperti dian di dalam hati yang tak mudah padam, hasrat ingin menjadi tamu Allah terus bersinar. Apalagi setiap tahun ada musim haji. Di musim ini, sesama muslim akan mengunjungi tetangga yang menjadi calon haji dan siap berangkat di musim ini. Beberapa bawaan disiapkan untuk calon haji atau keluarga yang ditinggalkan di rumah. Sukacita menikmati hidangan yang disiapkan pemilik hajat sering disertai cerita seputar pengalaman ketika menjalani ibadah haji. Acara silaturrahmi ini akan diakhiri dengan salam-salaman dan mendapatkan oleh-oleh yang telah disiapkan calon haji yang dikunjungi. 


Setiap tahun, selalu ada tetangga saya maupun kerabat yang akan berangkat haji. Dari sanalah, saya sering mendengar cerita pengalaman haji. Tanpa terasa, impian saya jalan-jalan ke Perancis telah terganti dengan impian ingin menjadi tamu Allah di tanah suci. Saya tidak lagi excited mencari-cari informasi cara backpacking murah ke Perancis. Sekarang saya lebih suka mencari informasi tentang umroh backpacking. Bagaimana caranya, berapa biayanya, apa kendalanya, dan apa resikonya. Umroh backpacking menjadi pilihan saya karena dana dan waktu yang disiapkan lebih sedikit. Semoga suatu saat impian saya ini terwujud. Aamiin ya rabbal alamin. 

Mendengarkan pengalaman haji memang mengasyikkan. Penggalan-penggalan kisah tentang misteri di tanah suci dan hikmahnya membuat kita mengakui keagungan Allah. Pengalaman calon haji yang tersesat. Pengalaman calon haji yang melihat almarhum ayahnya di sana. Pengalaman dan reaksi bertemu calon haji/haji dari negara lain yang memiliki culture berbeda. Ada banyak cerita yang pernah saya dengar. Namun tak ada yang selengkap cerita pengalaman haji seorang blogger sekaligus penulis bernama Abdul Cholik yang telah dibuat buku dan terbit tahun 2014 lalu. Buku Dahsyatnya Ibadah Haji adalah jurnal haji seorang tentara yang memiliki passion menulis. Jurnal haji lengkap dibuat dengan gaya bercerita yang ringan. Tokoh-tokoh yang disebutkan di dalam buku adalah tokoh nyata yang membangun cerita. Lokasi dan waktu dalam cerita juga ikut membangun cerita sehingga pembaca merasa seakan ikut di dalam jurnal perjalanan haji ini. 

Review Dahsyatnya Ibadah Haji
Asyik membaca buku karena gaya bahasanya ringan

Buku Dahsyatnya Ibadah Haji menjawab banyak pertanyaan yang terpendam di hati calon jemaah haji. Mulai dari meluruskan kembali tujuan haji, persiapan yang dibutuhkan ketika akan berhaji, seluruh kegiatan haji, sampai pulang ke rumah dan do’a yang dibaca untuk para kerabat dan tetangga. Para kerabat dan tetangga percaya bahwa do’a haji yang baru datang akan diijabah Allah. Keyakinan ini berakar kuat dan menjadi kegelisahan tersendiri bagi calon haji. Terutama yang belum pernah memimpin do’a. 

Ada begitu banyak kegelisahan dan tanda tanya para calon jemaah haji yang disimpan di dalam hati. Tak ada buku panduan yang secara lugas menjawab aneka pertanyaan calon haji. Barang apa saja yang wajib dibawa? Perlukah membawa alat masak sendiri? Apa yang dilakukan jika sampai di Bandara Jeddah? Apa tips agar tidak tersesat di tanah suci? Atau bagi calon haji berusia lanjut, bagaimana menyiasati kebutuhan hajat yang kadang sulit ditahan sementara ada jutaan calon haji yang juga memiliki hajat yang sama? Buku ini menjawab banyak pertanyaan calon haji dan dapat menjadi panduan haji yang baik. Sebagai tentara yang sering bertugas di luar negeri, penulis buku ini memberikan banyak tips praktis dan mudah diikuti. Buku ini mengingatkan bahwa jamaah haji adalah tamu yang datang ke rumah Allah. Jamaah haji juga adalah duta negara yang harus menjaga kesantunan dan harga diri bangsa. 

Buku Dahsyatnya Ibadah Haji berisi 61 cerita, pengalaman, tips, dan nasehat yang dapat dibaca oleh calon haji, jamaah haji, maupun muslim/muslimah yang memiliki mimpi ingin naik haji. Semua berdasarkan catatan yang dibuat penulis ketika menjalankan ibadah haji pada tahun 2006/2007. Buku ini adalah jurnal haji seorang penulis yang piawai merangkai kata, bijak berbicara, dan rendah hati pula. Di buku ini ada senyum, tawa, sendu, rindu, dan syahdunya untaian do’a bermunajat. semua diramu dalam cerita yang apik dan enak dibaca. Banyak tips unik yang diungkap dan jarang diketahui orang. Termasuk cara menghindari dosa tanpa sengaja yang menyertai kita selama di tanah suci seperti terlalu boros, sombong, takabur, berbohong, tidak sabar, mengeluh, melukai orang lain, atau mungkin mengambil hak orang lain tanpa sengaja. Masa calon haji yang berada di tanah suci melakukan itu? Hey... calon haji juga manusia. Lelah fisik dan mental serta kerinduan pada keseharian di tanah suci dapat membuat memunculkan sifat asli. Bukankah ujian yang terberat adalah ujian untuk mengenali kesalahan yang tak kita sadari? Beberapa contoh ujian yang dialami jamaah haji beserta solusinya dapat dibaca di buku ini. 
Review Dahsyatnya Ibadah Haji
Tips praktis haji dari buku Dahsyatnya Ibadah Haji

Pengalaman unik? Buku ini juga berisi pengalaman unik penulis bersama istri tercinta. Juga tentang rasa cinta suami istri yang masih kompak sampai sekarang. Ada tips berziarah, mencari oleh-oleh, dan masih banyak lagi. 61 bab di dalam buku membahas serba-serbi haji yang mungkin dibutuhkan. Buku ini cocok dibaca sebelum beribadah haji dan jangan sampai tertinggal ketika berangkat haji. Buku Dahsyatnya Ibadah Haji bisa menjadi teman perjalanan yang asyik dan dapat menjawab pertanyaan yang mungkin sungkan ditanyakan pada ketua rombongan haji. Jangan khawatir, buku ini menggunakan gaya bercerita yang lugas dan mudah dipahami. Jadi siapapun pembacanya dan berapapun usianya, akan tetap menikmati membaca buku ini. istilah bahasa Arab dijelaskan padanan artinya sehingga memudahkan pembaca awam. Membaca buku ini memberikan saya banyak pengalaman seputar ibadah haji. Buku ini juga mengajarkan saya untuk memahami arti sabar secara lebih luas. Bahwa sabar itu demikian diperlukan ketika akan, sedang dan usai menjalankan ibadah haji. 

Saya pribadi sangat terkesan dengan tulisan di bab terakhir yang menceritakan pandangan penulis tentang keharusan menyematkan panggilan haji setelah menunaikan ibadah haji. Penulis tidak keberatan ketika sebutan haji dilekatkan atau tidak dilekatkan di depan namanya. 

“Sesungguhnya, sebutan atau panggilan haji itu bukan gelar. Tak ada keharusan bagi orang yang telah selesai pergi haji lalu dipanggil “haji” di depan nama aslinya.
 Nabi Muhammad saw dan khulafaur rasyidin telah berulang kali menunaikan ibadah haji, namun tak ada seorangpun yang memanggil beliau dengan sebutan haji.”
........ Menjadi haji berarti keharusan untuk bersikap arif dan menjaga ucapan, sikap dan tingkah laku yang baik.” 


...... 
Buku Dahsyatnya ibadah haji adalah buku yang sangat tepat dibaca semua calon jamaah haji dan cocok dijadikan kado untuk keluarga, kerabat maupun sahabat yang sedang mempersiapkan diri menjadi tamu Allah di Baitullah. Buku ini menggunakan gaya bercerita yang ringan dan enak dibaca. Banyak kata dan kalimat tidak baku yang digunakan. Tak apa, buku ini bukan buku panduan haji resmi. Ini adalah jurnal haji yang dibukukan dan dapat dijadikan buku panduan haji yang tidak resmi. Bahkan jika pembaca yang belum mengenal blog penulis mungkin tidak paham siapa Eny, Sandy - yang disebut di halaman 36 tanpa menjelaskan mereka adalah anak-anak perempuan penulis - pun tak jadi masalah. Tak mengurangi kualitas isi buku. 

Ketika membaca buku ini, saya menyadari beberapa salah tulis seperti keterangan foto di halaman 26. Kali lima di sini saya yakin seharusnya tertulis kaki lima. Masih dapat dipahami. Kesalahan cetak yang cukup mengganggu berada di halaman 130 yang tidak meneruskan kalimat “Pemimpin rombongan selanjutnya memberi tahu agar kami memanfaatkan waktu untuk beristirahat karena kami akan melaksanakan ....” yang tak saya temukan kelanjutannya di halaman selanjutnya. Perkiraan saya, masih ada 2 kata yang tertinggal sekaligus menjadi penyambung kalimat, yaitu: “...sholat Subuh.” Kata ini (jika benar) mungkin terserap di keterangan foto setelahnya. 

Meskipun sebuah buku diterbitkan oleh penerbit mayor, kesalahan cetak masih bisa terjadi dan dapat dipahami. Apalagi jika salah ketik atau kurang kata ini tidak sampai mengurangi informasi yang disampaikan penulis. Semoga dicetakan selanjutnya dapat diperbaiki kekurangannya. 
Buku Dahsyatnya Ibadah Haji - Susindra
Buku yang asyik dibaca kapanpun 

Overral, saya menikmati waktu yang saya gunakan untuk membaca buku ini. Adakalanya saya melepaskan diri sejenak untuk mengingat cerita mirip yang pernah saya dengar. Adakalanya saya perlu jeda sejenak agar nasehat penulis lebih meresap dan terakam di memori otak. Ada saat saya membaca pelan do’a yang disertakan dengan harapan do’a saya diijabah Allah. Dan ketika saya sampai di bab penutup, saya masih melanjutkan membaca riwayat penulis dan komentar terhadap buku ini. Sampai akhirnya sebuah halaman kosong berwarna putih membuat saya meletakkan buku ini dan termenung sesaat sebelum membuat review ini. Semoga tulisan ini dapat menarik minat pembaca artikel ini dan sepakat bahwa buku Dahsyatnya Ibadah Haji adalah kado yang tepat bagi calon jemaah haji Indonesia yang mungkin... memiliki kegelisahan yang belum terjawab. Buku ini dapat dicari di Gramedia atau toko buku lainnya atau dipesan secara online di Gramedia online seharga Rp 48.000,-. Saya lebih senang membelinya secara online karena selalu ada diskon 15% untuk semua buku.


51 Komentar

  1. Umroh backpacking? Wah...kayaknya asyik juga ya... Review bukunya komplit banget Mak, menjawab semua informasi yang dibutuhkan bagi calon jemaah.. Sukses ya buat GA-nya semoga menjadi salah satu jawaranya..nice post..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak. asyik banget. dananya juga tidak terlalu banyak

      Hapus
  2. Terima kasih atas partisipasi sahabat dalam Lomba Menulis Resensi Buku Dahsyatnya Ibadah Haji
    Dicatat sebagai peserta
    Salam hangat dari Surabaya

    BalasHapus
  3. wah lengkap banget mbak, aku masih belum kelar baca semua buku pakde...ntar kalo udah kelar baru ngeresensi :)

    BalasHapus
  4. yang penting luruskan niat ya mbak kalau mau haji,kalau niatnya yang ngak2,takut nggak berkah..makasih reviwenya,komplit banget^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku bercerita sesuai kondisi yg kulihat mbak. ada tetangga yg menjelang haji malah menutup pintu krn takut tak bisa memimpin do'a. atau ada yg hanya hafal 3 surat pendek dan doa sapu jagat. tentu gelisah sendiri

      Hapus
  5. Wah keren...lengkap banget reviewnya..
    Goodluck mbak ^^

    BalasHapus
  6. Ulasan yang menarik Bu Susi. Jadi ke ingat sama orangtua, khususnya ibu yang bersemangat untuk meunaikan ibadah haji. Apalagi setelah kami anak-anaknya berhasil mengajarinya mengaji dan malah kami kalah sama ibu yang paling rajin mengaji.

    Makasih sudah memberikan informasi lewat ulasannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama mas. selalu ada cerita pengalaman haji dari orang yg terdekat ya mas

      Hapus
  7. wah, bukunya komplet ya mba...bagus untuk persiapan...

    BalasHapus
  8. Saya bukan muslim, tapi buku ini pasti bagus buat teman2 muslim buat umrohnya

    BalasHapus
  9. Waaahh reviewnya kolit mbak. Sukses bikin saya pengen beli bukunya juga. Tfs mak. Sukses GA nya :-)

    BalasHapus
  10. Komplit mbak Susi.. Semoga aja menang mvak resensi Njenengan iki. Pgn ikutan jg GAny pakde Cholik >.<

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin... terima kasih mbak. semoga nyantol di kurs penerima hadiah.

      Hapus
  11. Semoga degan baca buku ini dapat menginspirasi...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin.... semoga banyak yg terinspirasi dengan buku ini

      Hapus
  12. aku lihat di fotonya temen, diu Gramedia manaa gitu buku Pakdhe ini masuk rak best seller

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada 3 kota yg memiliki jumlah calhaj terbanyak, bahkan daftar tunggunya mencapai 16 tahun. mungkin salah satu kota itu ya mbak Rahmi

      Hapus
  13. Komplit ini kayanya....

    Aku hari ini mau mulai baca :D

    BalasHapus
  14. Semoga impian kita dapat berhaji/umroh terkabul ya... Wah, ulasan bukunya mantap sekali, aku jadi ada bayangan gambaran bahasan buku ini. Banyak buku bicara tentang haji/umroh. Tapi dari ulasan ini aku sudah mendapatkan poin pembeda buku ini dibanding yg lain yg umum beredar. *Berharap punya bukunya juga :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah. Terima kasih ya mbak.
      Ayo beli bukunya mbak. Beli online bisa kok. Saya pakai cara ini agar cepat. Di kota saya jauh dari Gramedia dan tidak ada toko buku khusus.

      Hapus
  15. Aku kmrn beli di gramedia, mbak susi.. hehehe...
    Kado juga buat yg masih cita2 utk naik haji.. (diri sendiri) insya Allah aamiin.. ^_^

    Sukses yah mbak di GAnya Pakde :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih mbak Thia. Semoga sukses juga ngontesnya

      Hapus
  16. Wah, sepertinya buku yg menarik. Tanah suci memang tujuan luar negeri setiap muslim, tapi mengingat antrian haji yg lama bingit kadang kita down duluan hehe. Oh ya ada teman sy yg kebetulan akhir tahun ini akan melaksanakan umroh backpacker, mungkin tertarik dgn buku ini :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mas. Sampai 2020 ini memang daftar tunggunya lebih lama krn pembangunan jam besar itu.

      Hapus
  17. Wah sudah ikutan lomba ini ya mbak, keren!

    Semoga menang mba :)

    BalasHapus
  18. Buku pakdhe sepertinya lengkap banget isinya..
    Dan belum pernah mendengar istilah umroh backpacking.. Setahu ku, umroh cuma naik pesawat. Langsung ke Saudi nya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Musti cari-cari info tentang umroh backpacking tuh mas

      Hapus
  19. komplit sangat memberi inspirasi, terima kasih

    BalasHapus
  20. itu juga yg menjadi impian sy..
    ulasan yg menarik tentang umroh backpacking. sepertinya sy harus beli bukunya. salam bu susi semoga menang..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih mas ODE. Semoga mimpi kita terwujud

      Hapus
  21. Duh saya pengin banget pergi haji dan umrah. btw, penasaran juga dengan kisah karet gelangnyaa, itu. Sukses buat kontesnya ya, mbak.

    BalasHapus
  22. aku baru tau loh waktu di pengajian asal mulanya kenapa ada gelar haji.

    BalasHapus
  23. Panjang sekali mbak :D buku ini memang memberikan lebih berkat tips-tipsnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak. Kalau saya bikin posting review biasanya panjang sekali

      Hapus
  24. bagus sekali bukunya mba semoga jadi pemenang lomba menulisnya., dan kita suatu saat bisa menjadi tamu Allah

    BalasHapus
  25. Bukunya dahsyat ya, komplit gitu reviewnya :)

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkenan meninggalkan jejak di sini. Mohon tidak memasang iklan atau link hidup di sini. :)