SARENG PAJAK : SHARING BARENG PAJAK

Punya UKM tapi malas bayar pajak?  Atau... mau bayar pajak tapi tidak tahu caranya? Hohoho.... ada program baru bernama SARENG PAJAK, lho. Apa sih Sareng Pajak Itu? Saya sudah siapin reportase-nya. 


Hari minggu kemarin, bisa dikatakan sebagai hari istimewa bagi 5 orang anggota Blogger Jepara Community. Atau, bisa dikatakan bagi kami berlima; Susindra, Mbak Ella, Jiah, Sita, dan Mas Indra. Kami Blogger Jepara yang diundang secara khusus untuk mengikuti launching program teranyar Kantor Pelayanan Pajak atau KKP Pratama Jepara, yaitu SARENG PAJAK. Sareng Pajak atau Sharing Bareng Pajak merupakan upaya jemput bola KKP pajak agar para wajib pajak tidak lalai dengan kewajibannya. Meski baru pertama kali, tapi kami siap dengan alutsita Blogger Reporter sederhana berupa kamera HP, alat tulis, dan perekam mungil milik Mbak Sita. Bolehlah dikatakan pengalaman pertama.... tapi OK kok. Kalau ada yang nyinyir mengatakan amatir, hehe... namanya juga undangan pertama kali. Kalau langsung hebat, nantinya akan jadi sombong dan takabur. Ya, kan? Kok malah curcol? 


Sebelum mulai, foto-foto dulu
Tapi bisa dikatakan, itulah bedanya reporter portal berita atau media cetak dengan blogger. Blogger akan mengulas berita dari hati, menggunakan sudut yang paling dirasa pas saat menulisnya. Dan yang jelas, tak ada maksimal kata sehingga bisa sangat detail dan berlembar-lembar. Ciri khas jika di lokasi sih.... banyak-banyakan foto! 


Kami Berlima sampai di lokasi 10 menit sebelum acara dimulai. Kami banyak haha-hihi sambil mengenali lokasi. Kursi-kursi tamu undangan juga sudah mulai terisi. Senang rasa hati saya karena para tamu ngajeni panitia dengan tiba tepat waktu. Dan lebih senang lagi, panitia ngajeni peserta dengan jamuan dahulu sebelum acara dimulai. Kami dijamu makan siang yang unik dan sangat khas. Hmm.... memang tidak salah, kalau dinas luar kota datang ke Jepara, makanannya lebih sering terkesan rumahan. Tapi malah di situ para tamu dinas menjadi merasa diistimewakan. Biasanya panitia akan bertanya, menu favorit tamu paling ditunggu apa, dan jadi menu utama. Alhamdulillah saya pernah beberapa kali ada di acara jamuan dinas sebagai Ibu Rumah Tangga Kreatif dan demo kecil keahlian membuat bunga saya, dan itu hasil pengamatan saya.

Makan siang bersama

Menu Homy untuk para tamu. Saya suka... saya suka...
Para pecinta petai, sambal dan lalapan.... Hmm... ini sedap sekali lho!

Usai makan siang bersama, acara dibuka oleh Pak Abdul Latif. Dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua KADIN Jepara, Bapak Abdul Kohar yang menyatakan, Sareng Pajak adalah program terbaru untuk mencari solusi bersama agar UKM tidak takut pajak. Jika pengusaha memiliki konsultan pajak, UMKM dan pengusaha kecil memiliki SARENG PAJAK yang menjadi konsultan pajak.


Sambutan kedua diberikan oleh Dekan Inisnu, Bapak M. Imron yang menyatakan perlunya sosialisasi pajak dan 25 Maret ini akan mulai mengundang 30 UMKM untuk mengikuti rangkaian SARENG PAJAK. Untuk itu, para Akademisi – dari Inisnu – siap membantu prosesnya.


Sambutan ketiga diberikan oleh Bapak Endaryono, Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jepara yang menyatakan, kolaborasi ABG, (Akademisi, Businessmen, dan Governance) perlu jemput bola, mengedukasi dan melaporkan wajib pajak belum mau melaksanakan kewajibannya. Pajak merupakan penyumbang utama penghasilan negara. 


Sambutan keempat diberikan oleh Bapak Dasto Ledyanto, Kakanwil Dirjen Pajak Jateng I yang mengapresiasi positif program Sareng Pajak dan Pajak Online yang diresmikan pagi hari yang sama di alun-alun Jepara. "Bayar pajak itu mudah, tapi masih banyak masyarakat yang menganggapnya sulit dan merepotkan. Padahal pajak merupakan salah satu penghasilan utama negara". Dengan pembayaran pajak secara online dan Sareng Pajak ini, diharapkan para wajib pajak tidak mangkir lagi dengan kewajibannya.


Usai sambutan-sambutan, Bapak Rumail Abbas menjelaskan lebih banyak tentang Teknis SARENG PAJAK pada tahun pertama yaitu 4 program kerja:
  1. Direktori Online yang berisi direktori semua perusahaan di Jepara, Kudus dan Pati yang masih 1 Karesidenan. MOU telah dikantongi dan siap dimulai tanggal 20 Maret 2016.
  2. Seminar yang diadakan setiap Triwulan sekali dengan tema sesuai isu terbaru. 
  3. UMKM center yang akan membina para UMKM (rencana awal 30 dulu) dalam bentuk pelatihan pada hari Sabtu dan Minggu dan konsultasi pada hari Kamis.
  4. Lomba Menulis. Nah... ini yang paling saya tunggu.... Siap-siap ikut jika ada kategori umum. ;)

Maaf... numpang selfie dikit


Bicara mengenai detail pembuatan direktori UMKM Jepara dan Karesidenan Pati yang dipaparkan Pak Rumail Abbas (Rupanya beliau termasuk seleb twitter dengan akun @stakof – hasil stalking) semua data akan diinput di www.muria.id. Dengan demikian, Jepara memiliki peta usaha sehingga akan memudahkan para investor ke Jepara. Selain input ke website, juga akan dipublikasi di social media, paid promote, dan juga surat kabar. 

Lebih lanjut dijelaskan mengenai UMKM Center yang menjadi tujuan utama SARENG PAJAK. Setiap Sabtu di akhir bulan, 30 UMKM akan berkumpul di Sharing Bareng Pajak dan dilanjutkan FDC pada hari Minggunya. Bentuknya berupa konsultasi perpajakan, advokasi, pembayaran, dan bisnis kreatif. Nah yang ini saya paling suka. Kira-kira... saya bisa masuk ke dalam 30 UMKM binaan itu tidak ya? Hehehe.... 


Nah.. balik ke pertanyaan saya di paragraft pertama, apakah sudah terjawab? Atau ada yang mau ditanyakan misalnya? Bisa langsung tanya ke @stakof atau facebook KKP Pratama Jepara saja, ya. Karena acara kemarin tidak memberi kesempatan pada peserta untuk bertanya-tanya. Acaranya sangat singkat lagi padat. Padahal saya sangat ingin bertanya tentang kriteria pemilihan 30 UMKM yang akan dibina di Sareng Pajak tahun ini, yang terbagi 4 (karena program triwulan). Apakah 30 UMKM itu dibina 3 bulan sekali, atau setiap 3 bulan, dipilih perwakilan 30 UKMK yang dibina.

Akhirnya, acara utama yaitu Launching Sareng Pajak dilakukan secara simbolis dengan pemotongan pita dan dilanjutkan dengan doa bersama dan penutup. Nah.. usai penutup ini yang paling asyik.... yep! Pesta durian bersama. 





Ahai.. senangnya bisa puas makan durian. Selain puas makan durian, juga puas narsis-narsis. Tapi coba perhatikan salah satu foto kami itu... ada yang ngumpet karena tidak doyan durian. hehehe... Aduh Ji... kenapa pakai ngumpet segala, sih....


Usai acara, seperti ciri khas Blogger lainnya, kami sibuk foto sana-sini. Pose ini itu. Dan yang paling senang sih... bisa foto bareng. Ini bukti nyata, Blogger daerah bisa dilibatkan di kegiatan pemerintah kota, dinas dan instansi sebagai salah satu media siar. Istilah kerennya sounding, ya?


Besar harapan saya, para Blogger Jepara mulai dilirik dan dilibatkan. Kami adalah media siar yang potensial sekali, dan akan dengan senang hati menghadiri kegiatan sebagai tamu undangan. Kami telah memiliki wadah sendiri yang in sya Allah akan berkembang, memunculkan blogger-blogger baru dalam grup Blogger Jepara Community. Ingin gabung ke Blogger Jepara Community? Gampang.... inbox adminnya dengan menyebutkan nama, alamat tinggal, no HP/WA, dan url Blog. Grup ini khusus untuk blogger dari Jepara ya.

Terima kasih sudah membaca sampai akhir. 

17 Komentar

  1. duh potoku ora ono sing apik yaaaa hihihi. kudu gawe usahaaaa

    BalasHapus
  2. Biar amatiran tapi reportasenya tak kalah sama pemburu2 berita itu ya Mbak. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah... masih kalah fokus dan kurus mbak. Pemburu berita punya banyak pamali seperti dilarang selfie, baper dan mengulas urusan perut. Blogger bebas nulis bahkan justru itu kekuatannya

      Hapus
  3. Wihii seru mba susi. Bisa kumpul2, dapat ilmu dan dapat durian pulak. Mauuu.. semoga ke depan makin banyak even yg melibatkan blogger ya. :-)

    BalasHapus
  4. Wah...setelah kumpul2 mendapat informasi seputar pajak dilanjutkan makan durian pula.. Enaknya durian Mba..

    BalasHapus
  5. Wah muantappp tuh kayanya sambil main tapi dapat ilmu.

    BalasHapus
  6. Wiiih, ada persta durennya segala! *eh salah fokus*:D

    Blogger sekarang emang banyak dilirik buat acara launching ya, supaya pas pulan dari acara tsb bisa cerita ulang di blognya. Dan cerita tersebut bisa dibaca banyak orang! Asikk :D

    BalasHapus
  7. Wiih makanannya enaak, durennya bikin mupeng...*fokusnya ke makanannya malah..hihi

    BalasHapus
  8. Keren, deh ... blogger sdh dilirik sama pemerintah daerah. Di daerah saya, bloggernya belum dilirik bahkan sama pemerintah provinsi dan pemerintah kotamdya yang nota bene ibukota sekali pun :D

    BalasHapus
  9. membaca tulisan ini jd mengingatkan saya kalau kali ini saya belum mengisi e filling :))

    BalasHapus
  10. Yang beginian yang aku suka, pemerintah mengajak para blogger untuk membagikan info seputar pajak agar masyarakat sadar dan juga melek pajak tentunya.

    BalasHapus
  11. Wah ikut senang baca ini. ^_^ Keren pisan euy. Ternyata ada yang memiliki selera sama tak suka duren, eh xiixi :D

    BalasHapus
  12. KIrain dioleh-olehin duren satu2 mbak, pesertanya hehe :))
    Btw klo ngomongin pajak mumet xixixi, tapi sbg WNI yg baik ya kudu bayar tepat waktu :D

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkenan meninggalkan jejak di sini. Mohon tidak memasang iklan atau link hidup di sini. :)