Wisata Asyik di Sekitar Sungai Seine

La Tour Eiffel, itulah jawaban tertinggi untuk pertanyaan destinasi wisata unggulan jika ke Paris. Tak salah. Menara Eiffel adalah ikon global Paris (bahkan Perancis) yang meski berbayar, namun tetap menjadi traveler’s must visit. Biaya 7 – 17 euro memang layak ditebus jika ke sana. Sedikit berbeda dengan saya. Jika berada di Paris, menyusuri La Seine adalah wisata wajib bagi saya. Mengapa demikian? Karena ada banyak pilihan wisata asyik di sekitar sungai Seine yang bisa kita ambil. 

Suasana sungai Seine di malam hari
Sungai adalah awal sebuah peradaban. Sebagaimana air menjadi unsur esential makhluk hidup, sungai menjadi tempat pertama dihuni. Sebagai jalur perdagangan, sungai pula yang pertama kali berkembang. Saya tak hendak nggaya sinau peradaban di Paris, bukaaaan. Saya menemukan fakta menarik bahwa lebih banyak destinasi wajib di Paris berada di sepanjang tepi sungai Seine dan ada alat transportasi unik yang sangat murah jika ingin pergi dari satu lokasi ke lokasi lain sepanjang hari! Ya! Dengan Batobus! Menarik? SANGAT.

Sungai Seine disebut La Seine karena bahasa Perancis memang menggolongkan benda dengan maskula-femina. Sungai ini memiliki panjang 776 kilometer dan menjadi jalur transportasi komersial yang sangat penting bagi Perancis. Membentang sampai Le Havre (pintu dermaga kapal dock dari negara-negara lain, termasuk dari Indonesia), sungai Seine memang cukup luas dan dalam untuk dilayari kapal-kapal untuk keperluan rekreasi seperti Batobus (water shuttle), Bateaux-Mouches, Bateaux-Parisien, Bateaux Vedettes, Vedettes de Paris, dan Yatch de Paris. Nah... bahkan armada bis sungai saja ada 6. Sekarang percaya, kan? Ke enam moda transportasi di atas bisa ditebus dengan harga mulai 15 euro untuk perjalanan menyusuri sungai sekitar 1 jam atau lebih. Tersedia pula paket makan ala Perancis di atas kapal dengan harga mulai dari 55 euro.  
patung di bawah jembatan
Di Paris, ada 37 jembatan besar yang menghubungkan Paris Utara dan Paris Selatan. Sungai Seine memang membelah kota menjadi 2. Kedua sisi sungai memiliki ciri khas dan destinasi wisata sendiri. Ke 37 jembatan memiliki desain, konstruksi dan ciri khas tersendiri karena tidak dibangun bersamaan. Kita bisa melihat jembatan-jembatan indah di Paris dari atas kapal. Tak hanya jembatan, gedung-gedung klasik dan modern di sisi kanan-kiri sungai menjadi sangat jepretable dan membuat jutaan wisatawan takjub. Nah, di atas saya sudah menjelaskan moda transportasi via air irit di Paris, masih ingat? Namanya Batobus.

Batobus adalah shuttle boat atau bis air di Paris yang memiliki 9 pemberhentian di jantung kota Paris, yaitu: 
1. Port de da Bourdonnais (dekat menara Eiffel)
2. Quai de Malaquais (dekat Institute de France)
3. 3. Quai Saint-bernard (dekat Jardin des Plantes0
4. Quai du Louvre (dekat museum Louvre)
5. Quai de Solférino (dekat Museum Orsay)
6. Quai de montebello (dekat Notre Dame Cathedral
7. Quai de l’Hotel deVille (dekat l’Hotel deVille)
8. Port de Champs Elysées (dakat Champs Elysées dan Arch de Triomphe)
9. Beaugrenelle (area shopping centre dan ada replika patung Liberty sejak 1889)

Bisa dikatakan semua lokasi wisata (kecuali Montmarte dan yang terletak jauh dari air, bisa dilalui dengan batobus. Tiketnya berlaku seharian dengan harga mulai 11 euro. Kita bisa membeli langsung 2 hari atau setahun dengan harga lebih murah. Kita bisa membelinya langsung di lokasi, di tempat-tempat wisata, pusat informasi, atau via online. Info lengkapnya di situs resmi batobus. Mau naik turun batobus? Monggo... tak dilarang. 

Puas naik turun Batobus? Saatnya menyusuri sungai Seine.  Di sisi sungai, di siapkan pedestrian cantik untuk jalan-jalan, duduk-duduk santai, berburu lukisan, atau berburu buku. Restoran, kafe, tempat hiburan, dan toko-toko suvenir dibangun di sepanjang tepi sungai Seine. Menyusuri sungai Seine dengan jalan kaki sama menariknya dengan menyusuri sungai menggunakan perahu pesiar yang saya sebutkan di atas. Masukkan BOUQINISTES dalam itinerary-mu di Paris. 

Bouqinistes adalah sebutan untuk area kios buku dan suvenir di tepi sungai Seine sepanjang tiga kilometer. Toko buku kuno karena sudah ada sejak abad 18. Dahulu, kita bisa membeli buku dengan sistem barter (kata dosen Literature Français saya). Cakupannya membentang dari Pont Marie hingga Quai du Louvre di sisi kanan dan dari Quai de ta Tournelle sampai Quai Voltaire di sisi kiri. Di sini, ratusan ribu buku, jurnal, gambar dan kartu pos kuno diperjualbelikan. Tak suka 4 jenis “harta karun” di atas? Santai... aneka suvenir, galeri lukisan, sketsa, kartu pos, kotak pajangan, atau sekedar gantungan kunci, semua ada di sini. Bouqinistes bisa jadi alternatif membeli oleh-oleh sambil menyusuri indahnya tepi sungai Seine. Sebagai spot foto, percayalah, lebih dari layak.


Tadi sudah naik Batobus dan menyusuri tepi sungai. Sudah puas? Jangan puas dulu sebelum menyusuri jembatan-jembatan indah di Paris. Jika naik Batobus kita bisa mengabadikan gambar jembatan dari bawah, saatnya bermain-main dengan kamera di atas. Jembatan di Paris memang sangat indah designnya. Tak hanya panjang dan luas, tetapi juga memiliki hiasan-hiasan yang membuat siapapun mengucapkan wow...  

Jembatan yang harus dikunjungi adalah Pont de Neuf yang sangat elok. Jembatan tertua yang masih asli ini membentang dari sisi Paris Selatan menembus Ile de la Cite (pulau yang menjadi asal-usul Paris – sekarang menjadi pusat Paris) menuju Paris bagian utara. Pembangunan jembatan dimulai pada 1578 dan terakhir direnovasi pada tahun 2007 lalu. Jembatan Pont de Neuf membentang sepanjang 238 meter dengan lebar jembatan 20 meter. Bisa dibayangkan, dengan pergantian penguasa berkali-kali, jembatan ini menjadi pusat pameran patung kekuasaan dan setiap sudut layak difoto. Lelah berjalan? Di tengah jembatan ada bangku-bangku untuk melepas lelah. Jangan lewatkan jembatan ini, untuk alasan apapun!

Pont de Neuf di Paris
Masih di sekitar jembatan, seperti saya sebutkan di atas, Paris memiliki 37 jembatan indah yang layak dikunjungi. Nah, tentu tahu, dong, jika Paris juga dikenal sebagai City of Love? Entah berapa milyar jomblowan atau pasangan yang mengidam pergi ke kota cinta ini. Mungkin kamu termasuk salah satunya? Nah, di Paris ada 3 jembatan cinta yang terkenal. Hahahai.... siapa yang sedang cari artikel tentang jembatan gembok cinta?

Di Paris ada 3 jembatan yang dikenal sebagai jembatan gembok cinta, yaitu: 

1. Pont des Art, jembatan khusus pejalan kaki denga lebar 11 meter dan panjang 155 meter. Jembatan ini termasuk salah satu yang paling terkenal – bukan karena gembok cinta – karena menghubungkan land mark Paris, yaitu museum Louvre, Institute de France, kathedral Notre Dame, dan (pulau) Ile de la Cite.

Pont des art

2. Pont de l’Archeveche (Archbishop Bridge) yang menghubungkan Ile de La Cite dengan kota Paris. Pont de l’Archeveche sebenarnya termasuk jembatan tersempit di Paris. Lebarnya hanya 11 meter dan digunakan sebagai jembatan untuk kendaraan. Di sisi kanan dan kiri bahu jalan terdapat area pedestrian selebar 2 meter, yang ternyata cukup dijadikan sebagai tempat penitipan cinta eh gembok cinta. Mungkin karena lokasinya dekat dengan destinasi wisata ikonik di Paris.

3. Passarelle Léopold-Sédar-Senghor atau aslinya adalah Passarelle Solférino. Jembatan unik ini menghubungkan jardin de Tuileries dengan musée d’Orsay. Jembatan sepanjang 106 dengan lebar 15 meter ini didesain sangat unik dengan perpaduan kayu dan baja. Disebut jembatan cinta karena selain 2 jembatan di atas, ratusan gembok juga terus bertambah di jembatan yang baru dibangun tahun 1997-1999 ini. Iya, masih baru, makanya, tak heran jika jembatan ini sangat futuristik. Nama jembatan diubah menjadi Passarelle Léopold-Sédar-Senghor pada tahun 2006 lalu sebagai penghargaan pada tokoh intelektual Afrika paling berpengaruh di abad 20 yang pernah menjabat sebagai presiden Senegal 1960-1980.


Tradisi memasang gembok di jembatan dimulai dari tahun 2000-an. Asalnya dari novel romantis yang kemudian menyebar seperti wabah. Pemuda-pemudi yang dilanda cinta “menitipkan” cintanya gemboknya di jembatan atau lampu jalan. Fenomena ini bisa ditemui di banyak belahan dunia. Bagaimana dengan Indonesia? Jangan salah... gejala latah sudah ada di Indonesia. Sudah ada 8 lokasi gembok cinta di Indonesia yang memang sengaja dibuat seperti di pantai Ancol Jakarta, taman balai kota Bandung, Lembang, KM 0 Yogyakarta, Batu Malang, konservasi Bakau Probolinggo, dan di Sorong. Kamu ingin memasang gembok cinta? BCL saja memasang gembok cinta di Korea untuk Morgan Oey.... ups... Siap-siap nonton film Jilbab Traveler: Love Sparks in Korea.

Berbeda dengan 8 lokasi yang saya sebutkan di atas, jembatan cinta di Paris sebenarnya sangat ditentang oleh warganya. Para pelancong di Paris yang memang bandel, masih saja memasang di sana. Sekedar informasi, Walikota Paris terbaru menang telak setelah mengangkat isu penghapusan gembok cinta dari jembatan. Kampanye anti jembatan gembok cinta dikumandangkan di mana-mana karena khawatir jika jembatan yang juga jadi cagar budaya akan rusak. ketika ada 2 pagar jembatan Pont des Art rubuh karena kelebihan beban, Mei 2015 lalu seluruh pagar jembatan dibongkar. Kabarnya, dari 112 pagar besi di Pont des Art, lebih dari satu juta gembok berhasil disita. satu juta cinta berakhir di penjara. 

Pont des Art pasca dibersihkan. Lihaat... mulai ada gembok yang "dititipkan"

Sudah setahun sejak panel besi di Pont des Art dibersihkan dan diganti yang baru. Namun kebiasaan memasang gembok cinta di Jembatan ini tak perbah berhenti. Masih ada saja gembok yang dengan manis terpasang. Kabarnya gerilya “pencurian” gembok cinta oleh para mahasiswa juga sering dilakukan demi mengurangi jumlah, namun upaya itu masih kalah. Razia gembok cinta masih menyisakan banyak gembok yang menempel manis di jembatan. Mungkin para Parisien (sebutan untuk warga asli Paris) tak sepenuh hati membersihkannya? (Siap-siap dilempar menara Eiffel, nih)

Nah.. kelar deh, jalan-jalan menyusuri sungai Seine. Masih banyak lagi sebenarnya, tapi ini juga sudah terlalu banyak, kan? Demi artikel ini saya sudah membaca belasan artikel sampai akhirnya menemukan topik yang unik untuk dijadikan artikel. Meski saya belum ke sana, tetapi data yang saya berikan valid di tahun 2016 ini. Hasil membaca belasan artikel tentang destinasi wisata sekitar sungai Seine. Meski baca banyak, tak semua link saya masukkan karena hanya baca dan pengayaan materi saja. Kredit terbesar untuk Explore Guide Book, Wikipedia Paris, Amazing Snap dan Travel Paris di Pinterest saya.

Kok saya tiba-tiba menulis tentang Paris? Sebenarnya ini bukan mau saya, tapi maunya Ajen teman-teman di grup WhatsApp PojokWB. Hari Senin 9 April lalu saya tidak menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar karena lupa, makanya dihukum. Hahahahaha..... Saya mengerjakan tugas hukuman ini dengan sebaik-baiknya sebagai permintaan maaf. Semoga artikel Wisata Asyik di Sekitar Sungai Seine ini memberi sedikit gambaran tentang wisata di Paris.

34 Komentar

  1. Kalau mau ke Paris mah harus ngajak Mbak Susi, jangan sampai di sana cuma bisa ngomong "bonjour." bisa tambah tersesat nanti..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo Mbak, aku sudah siap dibayarin kapan saja. hahahaha

      Hapus
    2. Mau ikut dong.. Nanti aku mau bawa boncabe. Katanya orang2 sana makan makanan yang berbumbu merica aja udah huh hah.. Wkwkwk..mana bisa saya makan makanan yg ngga pedas? :D

      Hapus
    3. Bawa cabe segar plus ulekan saja, Jeung..... hahahahah

      Hapus
  2. Duh... Kenapa baca postingan ini aku ingetnya sama Riana Rara Kalsum coba -_-"

    Mbak Susi, itu keren banget patung manusia yang di bawah jembatan. Kayaknya di Paris banyak ya ornamen-ornamen nyeni gitu yang bertebaran di jalan-jalan. Kalau nanti ke Paris, daripada ke Eiffel, aku lebih pengen ke Louvre nya. Eh, di Paris banyak copet ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hhehe... kurang paham kenapa related ke Riana Rara kalsum. Kalau soal copet, setahuku sama saja seperti bilang hati-hati ke pasar Johar, banyak copet, tetapi yang datang tetap banyak. perihal jumlah copet di Johar atau Paris... tak ada yang pernah menghitung. hehehe
      Jalan2 susur sungai 3 hari, Museum Louvre 3 hari, Eiffel sehari, sisanya per arrondisement sehari. Baru puas pakai banget. hehehehe

      Hapus
  3. Hukuman yang sangat mendidik Mbak Susi. Hukuman dengan menuliskan pengalaman selain menambah atau mempertajam skill menulis juga sering kepada penggemar blog ini. Warung blogger Memang luar biasa :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mbak, agar tertib dan semua nyaman Mbak, makanya ada hari2 khusus dengan peraturan khusus

      Hapus
  4. Biarpun belum pernah ke sana, tapi ulasan mbak Susi lengkap sekali. Seperti yang sudah pernah ke sana. Banyak tempat bagus di Paris ya..selain menaranya yang fenomenal itu. :)

    BTW, hukuman yang unik! Mengedukasi ya mbak..hi..hi..hi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihihi.... agar tak hanya menulis, memang perlu riset Mbak

      Hapus
  5. aseeek bener mbaa sungainya, ayuu kapan kopdar di sana eeaaa

    BalasHapus
  6. Seeep kutunggu cerita dari Parisnya ya Mbak, semoga segera tercapai impian travelingnya, aamiiin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin....
      Maish belum yakin kapan ke sana. Mungkin suatu hari ya

      Hapus
  7. ditunggu cerita selanjutnya ya mba :D

    BalasHapus
  8. romantis ya naik Batobus sama pasangan mbak :)

    BalasHapus
  9. Aduh.. Paris. Kapan atuh saya ke sana? Hiks... MBak Susi mengerjakan hukuman dengan sepenuh hati nih . Lengkap :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo mbak, kita sama-sama berdoa bisa ke sana gratis. hihi

      Hapus
  10. Ah paris nan romantis pingin ke sana

    BalasHapus
  11. Saya tertarik dengan artikel yang ada di website anda.
    Saya juga mempunyai jurnal yang sejenis yang bisa anda kunjungi di Pariwisata Indonesia

    BalasHapus
  12. Asik banget baca artikelnya :)
    Nabung dulu ah, siapa tau bisa honeymoon kesana :D

    BalasHapus
  13. Seru baca artikelnya.. Di Ancol juga ada gembok cinta ya. Nah saya malah belum tahu..

    Semoga suatu saat kesampaian berkunjung ke Paris .. :) #wishfull thinking

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin... semoga saya juga.

      Iya, di Ancol sudah ada jembatan gembok cinta

      Hapus
  14. gak boleh masang gembok lg? yg jualan gembok gulung tikar

    BalasHapus
  15. wahhhh pengen ke sana belom kesampean aja :')

    BalasHapus
  16. Kapan ya aku bisa kesana, pengen banget bulan madu sama istri tercinta kesana

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkenan meninggalkan jejak di sini. Mohon tidak memasang iklan atau link hidup di sini. :)