Sekolah Bilingual di Rumah Saja

Bapaknya Gi berpesan agar pendidikan si kecil sangat diperhatikan. Mulai dari PAUD sampai SMP sudah direncanakan. Untuk komunikasi sehari-hari, bahasa Inggris harus masuk. Sebagai penanggung jawab harian di rumah, saya iya-in saja. Setengah berharap ada sekolah bilingual agar makin maksimal hasilnya.

Sekolah Bilingual di Rumah Saja


Bahasa Inggris saya sebenarnya nge-pas banget. Sekadar bisa menjadi guide untuk tamu yang datang ke Karimunjawa atau mencari furniture. Bahasa Perancis sudah mulai aus karena usia dan tak ada teman bicara. Kalau sekadar bikin dongeng anak TK dadakan, masih bisa.

Jadi, kadang saya mendongengi Gi dengan bahasa tersebut, dengan kosakata yang sekira ia pernah dengar. Setidaknya ia kelak akan lebih mudah mempelajarinya di sekolah. Begitu pikir saya dan suami.

Sekolah bilingual? Di kota kami belum ada. Padahal banyak juga lho ekspatriat yang tinggal di sini. Maklum, sentra furniture di dunia. 

Ternyata ada sekolah bilingual yang bisa diambil oleh Gi tanpa harus ke luar kota. Malahan sekolahnya dari rumah. Namanya Alta School Bilingual. 

Untuk sobat Cakrawala Susindra yang penasaran, lanjut baca ya.

pentingnya belajar dua bahasa sejak dini, menguasai bahasa lebih dari satu, bisa jadi nilai tambah tersendiri untuk masa depan anak.

Sebagai orang Jawa totok, saya perlu sedikit menggarisbawahi di awal tentang definisi bilingual, yaitu belajar bahasa ibu dan bahasa asing. Sebab, kami para orang Jawa sudah terbiasa bicara dalam dua bahasa secara otomatis, yaitu bahasa Jawa dan bahasa Indonesia. Bahkan bahasa Jawa pun bertingkat. Sampai di sini saja jadi kagum sendiri, kok iso, yo?

Di rumah, kami juga bicara dalam dua bahasa secara alami. Sesekali membenahi kesalahan diksi anak ketika menggunakan bahasa ngoko pada kami. 

Jadi paham ya kalau bilingual yang saya maksud adalah bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.


Mengapa bilingual?

Anak usia dini memiliki otak super encer sehingga dikatakan seperti spon. Menyerap apa saja. Uniknya, kadang seperti tersimpan rapi di bawah sadar dan terucap di saat-saat tertentu. 

kalau bilingual


Hebatnya lagi, si anak usia dini ini, bisa menghapal kosakata dengan sangat cepat. Banyak kosakata asing yang diucapkan Gi, putra kami, usia 3 tahun, ketika ia sudah mulai bisa berkomunikasi. Itulah mengapa bapaknya Gi sebagai "kepala sekolah" di rumah langsung ultimatum, Gi harus diajarkan bahasa Inggris. Kebetulan memang ia mewarisi kecerdasan linguistik dari emaknya. Saya termasuk yang mudah menguasai bahasa asing, meski baru mulai belajar di SMP. Maklum, gen x....

Tentu saja, tujuan kami bukan gaya-gayaan. Karena kami tetap bicara dalam bahasa ibu saat di luar. Kalau jengkel baru saya mengomel panjang pendek dalam bahasa Inggris dan Gi akan diam mendengarkan. Mungkin penasaran. Atau menyimak. Atau tahu kalau saya sudah jengkel sekali. Kelakuannya yang menjengkelkan auto berhenti.

Lagian kami percaya dengan pendapat ahli, bahwa mengajarkan bahasa asing kepada anak sebaiknya dilakukan saat usianya berkisar antara 2,5-3 tahun. Tentu saja, sebelum usia itu, orangtua harus memastikan anak sudah menguasai bahasa ibu sesuai usianya. Sudah bisa membuat kalimat utuh dalam bahasa tersebut, memahami pertanyaan yang diterima dan mampu menjawabnya.

Lagi pula, tujuan anak kami ajarkan bahasa Inggris adalah agar ia mudah saat belajar di sekolah. Agar kecerdasan majemuknya terasah. Ternyata, banyak sekali manfaatnya. Mau tahu?

1. Anak adalah peniru yang baik

2. Anak lebih cepat mengerti segala materi yang disampaikan.

3. Menunjang perkembangan majemuk otak anak, khususnya untuk kemampuan verbal-linguistik.

4. Anak mudah mengingat dan mengikuti informasi yang diterima saat belajar bahasa kedua.

5. Kelak anak akan lebih mudah untuk belajar bahasa lain, bahkan saat dia dewasa nanti.

6. Usia batita adalah masa anak belajar semua dasar-dasar sikap, pemikiran, dan pembelajaran. 

7. Sebagai persiapan masuk ke kampus impian.


Dari 7 alasan tersebut, ada penguat yang penting dari hasil penelitian Harvard University, bahwa: 

Belajar bahasa kedua di usia yang lebih muda dapat meningkatkan kreativitas, keterampilan berpikir kritis, dan fleksibilitas pikiran pada anak.


Dan mengutip pendapat Gracia, 

“Belajar bahasa saat usia dewasa tidaklah sebuah keterlambatan, karena otak akan tetap menyerap hal itu dengan baik. Tetapi, ketika diajarkan bahasa kedua sejak dini, itu akan menjadi fondasi yang lebih kuat,”

Faktanya, studi dari Harvard University mengatakan, 

Usia 3 tahun diyakini sebagai masa periode penting dalam kehidupan seorang anak untuk belajar sesuatu yang baru. Sebab, di usia tersebutlah akan mulai terbentuk.

Dari semua hal di atas, yang terpenting adalah jangan memaksa anak belajar bahasa asing. Bangun pondasinya dulu, yaitu anak sudah bisa berbicara dengan bahasa ibunya, sehingga tidak terjadi kebingungan alias bingung bahasa. Saya tahu, bingung bahasa sering jadi alasan untuk tidak mengajarkan bahasa asing pada anak usia dini. 

blended learning untuk anak usia 3 tahun


Sebagai anak dengan keluhan bingung bahasa, yaitu putra kedua, saya tahu, kesalahan utama kami dulu adalah kami belum berhasil menata pondasi bahasanya dulu, alias, pada dasarnya anak memang belum distimulasi dengan baik kemampuan berbahasanya, karena saya sibuk bekerja dan ia sehari-hari nonton TV ditemani ART.

Lha... curhat saya panjang benar. Padahal saya mau menulis tentang sekolah bilingual bernama Alta School Bilingual.


Alta School Bilingual 

Balik lagi ke konsep belajar anak usia dini sampai SD kelas satu. Apa sih poin pentingnya?

Menurut saya adalah membangunkan keinginan untuk belajar. Itu yang sangat penting. Ilmu ndakik bisa terpental jika keinginan belajar anak masih dorman. Makanya anak perlu belajar dengan konsep penggalian minat, potensi, yang kesemuanya dilakukan secara menyenangkan. Perasaan senang tersebut akan menciptakan anak yang senang belajar. 

Salah satu teknik belajar yang sampai saat ini dipercaya sangat ampuh untuk tujuan di atas adalah metode blended learning. Blended learning adalah metode pembelajaran campuran yang menggabungkan metode pembelajaran langsung (synchronous) dan metode pembelajaran mandiri/tidak langsung yang dapat dilakukan kapan saja (Asynchronous). 

Meski di masa pandemi dulu sekolah konvensional melakukan pelajaran jarak jauh dan tatap muka bergantian, namun konsepnya sangat berbeda. Nyaris tidak mungkin menggunakan metode blended learning di sekolah-sekolah konvensional yang ada, baik sekolah negeri maupun swasta. 



Alta School bukanlah sekolah konvensioanal. Ia adalah sekolah yang mengusung metode blended learning dan mengedepankan konsep live teaching yang interaktif, adaptif, dan menyenangkan. Tujuan besarnya adalah agar dapat menggali minat dan potensi anak secara maksimal. 

Untuk anak-anak yang sudah terlanjur sekolah, tetap bisa mengambil program Alta School Bilingual, sebagai sekolah pendamping. Untuk anak-anak homeschooling atau unschooling, bisa mengambilnya sebagai sekolah utama karena materi yang diberikan setara dengan sekolah nasional. Dan tentu saja, memiliki kelebihan yang nyata, yaitu memiliki jadwal waktu belajar yang fleksibel. 11 kali pertemuan per minggunya.

Menurut situsnya, Alta school hadir sebagai sekolah online, setara dengan sekolah konvensional, yang bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar menyenangkan dan menggugah growth mindset dalam diri anak sejak usia dini. Growth mindset ini bisa dikatakan sebagai pondasi untuk menjadi pembelajar sejati yang selalu kaya akan pertanyaan dan tekun menemukan jawaban.

Untuk Mama-Papa yang sudah tertarik dengan informasi ini, saya tambahkan satu informasi penting. Alta School berkolaborasi dengan Ruangguru dalam menggunakan platform teknologi yang mumpuni agar siswa dapat mengakses modul pembelajaran aktivitas mandiri melalui Learning Management System (LMS) ruangkelas, baik di dalam aplikasi maupun browser. Jadi secara pengalaman, sudah sangat mumpuni. 

Berikut ini program yang ditawarkan oleh Alta School Bilingual:

  1. Metode belajar dua bahasa
  2. Anak akan mendapat akses Live Teaching Interaktif
  3. Learning Kit Gratis untuk memudahkan belajar
  4. Modul Belajar Gratis
  5. Akses fitur Ruangbelajar by Ruangguru
  6. 11 kali pertemuan per minggunya
  7. Kelas kecil yang akan membuat belajar jadi lebih efektif
  8. Aktivitas mandiri
  9. Kelas Trial Gratis
  10. Laporan belajar dan sertifikat untuk melihat sejauh mana perkembangan anak
  11. Dibimbing oleh guru-guru berpengalaman
  12. Parents Meet Up
  13. Akses fitur belajar melalui ruangkelas
  14. Pembayaran pun dapat dicicil

Alta School didesain untuk siswa mulai usia 4 tahun di jenjang PAUD, dan 6 tahun di jenjang SD. Berapa biayanya? Langsung klik sekolah online Indonesia, ya.



Sekarang saatnya menyodorkan proposal belajarnya Gi pada bapaknya. Semoga beliau setuju. Karena beliau ini pendukung sekolah bilingual di rumah saja.

11 Komentar

  1. Belajar bahasa Inggris memang penting banget untuk dilatih sejak dini agar anak tidak kesulitan nantinya. Apalagi di era modern ini dituntut harus mempunya skill berbahasa asing. Mantep nih sekolah bilingual jadi solusi, terima kasih informasinya!

    BalasHapus
  2. Sepakat dengan pernyataan ini "jangan memaksa anak belajar bahasa asing", menurut saya kalau dibiasakan secara alami akan lebih bagus. Jadi ortu membiasakan berkomunikasi bilingual dengan anak.

    Kalaupun anak belajar, misalnya di Alta school gini, tetap saja butuh pendampingan orang tua, supaya bisa mendukung anak mempraktikkan apa yang sudah dipelajarinya

    BalasHapus
  3. Bener juga sehari-hari kalau pakai bahasa daerah ya udah bilingual yah. Bhs Indonesia & bhs daerah. Alta School diajarkan bhs kedua, mungkin Inggris atau bahasa internasional lainnya. Bagus sih, supaya anak nanti engga takut berkomunikasi bahasa asing...

    BalasHapus
  4. Wah menarik juga ya, anak bisa belajar bahasa asing dnegan cara yang lebih menyenangkan. By the way, saya tadi klik tautan dan berkunjung ke websitenya, ternyata banyak juga programnya ya. Saya jadi tertarik untuk mengikutkan anak di klub sains. Tapi kenapa cuma dari usia 1-4 SD ya? karena anak saya sudah 4 SD, berarti cuma bisa ikut sebentar dong?

    BalasHapus
  5. Kalo orangtua menguasai bahasa asing, ini akan lebih cepat mengajari anak menguasai bahasa asing. Program bilingual bisa diterapkan dg baik. Apalagi ditambah dg kursus bahasa dg ruangguru

    BalasHapus
  6. Senang bacanya. Semoga anak saya juga lekas bisa bicara dan belajar bahasa. Mengajari anak untuk belajar bahasa itu tidak mudah, tetapi akan optimal jika anak diajarkan di masa keemasan tersebut.

    BalasHapus
  7. Alta School menggunakan metode blended dannlive teaching bagus untuk khasanah bahasa anak didik

    BalasHapus
  8. Jaman sekarang memang belajar bahasa asing (bahasa selain bahasa ibu) itu penting ya, anak dilatih sejak dini namun enggak dipaksakan juga. Asyiknya kalau bisa belajar di Alta School, karena menggunakan metode blended learning dan mengedepankan konsep live teaching yang interaktif, adaptif, dan menyenangkan, minat dan potensi anak pun bisa tergali secara maksimal.

    BalasHapus
  9. Belajar bahasa asing seolah menjadi suatu keharusan ya mbak saat ini utk generasi muda. Bersyukur ada sekolah bilingual seperti Alta School ini

    BalasHapus
  10. Aku sependapat sih. Bahwa mengajari anak di usia dini itu lebih mudah. Si anak lebih cepat menyerap materi dan ingatannya juga lekat banget ya, Kak.

    BalasHapus
  11. Wah menarik nih, saya pengen banget ngajarin anak saya yg masih TK bahasa inggris, karena saya yakin ke depannya bhs.inggris amat sangat dibutuhkan

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkenan meninggalkan jejak di sini. Mohon tidak memasang iklan atau link hidup di sini. :)