Masuk Musim Hujan Yuk Mulai Menanam....

Beberapa hari ini dapat bonus hujan di sore hari. Kadang siang sudah hujan, kadang sore sampai malam. Mix antara hujan dan panas yang terpadu dengan manis. Pas banget untuk mulai menanam.

tips menanam bunga di musim hujan


Katanya nih, negeri kita ini seperti kepulauan yang berada di kolam kolam susu. Tanah surga; tongkat kayu dan batu jadi tanaman. Lagunya Koes Ploes ini selain enak didengarkan juga bisa dibuktikan. Ketika musim hujan, batu-batu yang menjadi pondasi rumah tiba-tiba menumbuhkan beberapa tanaman. Misalnya suplir, sirih cina, semanggi, kitolod, tapak liman dan masih banyak lagi. Musim yang sangat menyenangkan.

Kebetulan Rumah Susindra di desa, dan kalau awal musim hujan gini, segala hal jadi sangat menyenangkan. Yang tidak menyenangkan memang ada, namanya hidup, tapi bagi saya ini saatnya untuk bersenang-senang dengan tanaman.


Saatnya menanam

Satu hal yang pasti dari musim hujan adalah, hampir selalu tersedia air untuk tanaman. Dengan kata lain, tak perlu menyisihkan waktu untuk menyiram tanaman. Cuma tancapkan sebatang tanaman dan biarkan takdirnya berjalan. Bisa langsung ke tanah, atau ke wadah penyemaian, atau titipkan ke dalam pot tanaman lain. Saya sering melakukan yang terakhir itu. 

Saat musim hujan, cuaca juga cenderung bersahabat. Tak ada terik yang mengeringkan batang dan daun. Batang-batang yang kita tancapkan akan lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya, sehingga secara perlahan menumbuhkan akar. Coba saja.

Pernah mencoba dan gagal? Baiklah, cobalah menyembunyikan calon pohon itu ke tempat yang teduh tapi tidak terlalu lembab. Bagaimanapun angin punya peran dalam prosesnya, secara tidak langsung. 


Tak perlu pekarangan luas

Saya sering merasa sayang saja saat mendengar atau membaca teman/kenalan yang mengatakan tidak bisa menanam karena tidak punya lahan. Atau pekarangannya cuma 0,5 meter, alias di bawah talang air. Saya pernah tinggal di lingkungan yang demikian. Bukan jalan talang air, malahan, melainkan jalan lintasan, dan tak bisa dilalui oleh dua anak bersamaan saking sempitnya. Saya menanam bunga zamia yang tipe bunganya selalu tegak ke atas.

bunga zamia


Bahkan jika benar-benar tak ada karena tinggal di rumah susun, misalnya, taruhlah satu tanaman di balkon dan eksplorasi area dalam rumah dengan tanaman indoor. Zamia juga salah satu tanaman indoor dan kesayangan saya. Zamia, zz plant atau tanaman dolar berkarakter kokoh, tegak, dengan batang dan daun simetris. Cantik sekali. Berita baiknya, ia tak butuh sering disiram. Dua tiga hari saja sudah cukup. 

Kenapa bunga ini terus... hihi. Tapi saya memang suka, sih. Tanaman lainnya yang tak butuh space luas dan bisa ditanam di dalam rumah lainnya adalah sirih gading dan sansivera. Keduanya bahkan memberi bonus berupa perbaikan oksigen di dalam rumah. Mereka penyerap racun yang melayang-layang di udara kota-kota yang sibuk dengan segala laju kendaraannya.

Berita baik lainnya, semua jenis tanaman yang sudah saya sebut di atas adalah jenis yang tinggal tancap dan biarkan takdirnya berjalan sendiri, serta bisa disiram 2-3 bahkan 7 hari sekali pun. Lupa menyiram atau ditinggal mudik? Ketiganya bisa tidak disiram selama 14 hari. Santai saja. Bisa lebih malahan. 

tips menanam bunga di musim hujan


Stop mitos "tangan panas"

Bagi saya yang suka tanaman, atau seperti saudari ipar saya yang punya hobi sama, menanam itu seperti healing. Saat merasa bosan langsung duduk di dekat tanaman - sembarang saja duduknya - lalu menyentuh tanaman. Bisa juga mencabuti gulma yang mungkin ikut tumbuh. Dan rasanya benar-benar menenangkan!

Tapi ada juga yang mengeluh sering lupa menyiram sehingga tanamannya mati. Bahkan ada yang mengatakan tangannya panas juga. Kalau bicara tangan panas, nih, tangan saya sering panas dalam arti sebenarnya. Ada perubahan cuaca sedikit saja tubuh saya bereaksi dan demam pun datang untuk melawan.

Hentikan mitos "tangan panas". Ini hanya tentang kebiasaan saja. Atau kalau mau yang sedikit misterius, boleh juga. "Segala sesuatu di dunia ini seperti berkaitan dengan perspektif kita. Cara pandang kita, niat kita, kemauan kita. Kalau kita siap, tanaman juga siap."


Tanaman yang mudah ditanam dan mudah dirawat

Banyak juga lho tanaman yang sangat mudah ditanam dan tak butuh banyak perawatan. Saya sudah menyebutkan 3 contoh, yaitu zamia, sirih gading dan sansivera. Kebetulan ketiganya termasuk tanaman yang tak perlu sering disiram. Masih ada lainnya, lho...

  1. Philo, apapun jenisnya, termasuk mudah ditanam. Cocok untuk diletakkan di teras depan rumah, ruang tamu, atau dalam rumah lainnya. Bisa tahan tidak disiram 2-3 hari di cuaca terik selama diletakkan di tempat teduh. Tanaman ini punya akar semi epifit yang bisa mengambil kelembaban sekitar untuk tumbuh.
  2. Anggrek. Anggrek ini kalau menurut saya seperti tanaman yang antara hidup dan tidak hidup. Sangat mudah tumbuh di tempat yang teduh dan berangin. Sama seperti tanaman yang saya sebutkan, ia tidak butuh sering disiram. Akarnya sudah pandai mencari makan di udara.
  3. Monstera, cocok di dalam dan di luar rumah. Cukup mudah ditanam. Tinggal tancapkan saja dan ia akan tumbuh dengan baik. Kalau bunga ini, jangan sampai lupa menyiram, ya.
  4. Aglaonema termasuk tanaman yang mudah ditanam ulang. Saya sering memotong dan menancapkan ke samping tanaman utama untuk mengembangbiakkannya. Meski mudah tumbuh, tanaman ini menuntut tanah yang nutrisinya bagus dan diletakkan di tempat yang berangin sepoi-sepoi. Para hobiis dengan koleksi yahud akan memasang kipas angin untuk memastikan terjadi pergantian udara. Ini salah satu trik yang jarang diketahui.
  5. Begonia, adalah bunga yang cantik dan mudah dikembangkan. Tancapkan saja batang daunnya untuk memperbanyak. Begonia suka ditanam di tempat yang terkena matahari secara langsung agar batang daunnya pendek dan kokoh, tapi dia tidak menolak ditanam di dalam rumah.
  6. Miana, sangat mudah dikembangkan. Sepotong batang miana bisa menjadi tanaman. Saya sering mendapati tanaman baru dari potongan pucuk daun miana saat prunning. Tapi jangan sampai lupa menyiram bunga ini, ya. Saya pernah menulis cara merawat bunga miana di blog ini.
tanaman indoor yang mudah ditanam dan dikembangkan


Masih ada belasan sampai puluhan tanaman yang mudah ditanam, mudah dirawat, dan modalnya cuma menancapkan batangnya saja. Semua bunga yang saya sebutkan di atas adalah tanaman yang cukup ditancapkan saja ke dalam tanah dan ia akan tumbuh sendiri. Dan tentu saja tidak butuh tempat yang luas serta bisa ditanam di dalam rumah. Kalau masih belum pede, bisa mencoba menumbuhkan akarnya dengan air. Kalau tak punya akses mendapatkan bibit bunga gratis, bisa membeli secara online. Ini tips membeli bunga secara online yang pernah saya tulis sebelumnya.

Bagaimana? Mau menanam yang mana? Atau suka tanam berbatang keras seperti bunga sepatu, bunga stefanot, bunga kemuning dan bunga mawar? Duh... duh... duh... semua itu malah lebih mudah lagi cara tanam dan merawatnya. Tancapkan saja di depan rumah di musim seperti ini, maka ia akan tumbuh sendiri. Kalau butuh tips, boleh juga membaca artikel pengalaman saya menanam.

11 Komentar

  1. Pas banget momennya buat menanam sekarang ini, tanah kita memang cocok untuk ditanami tumbuhan karena subur. Enggak heran kalau ada yang bilang tanah ini tanah surga, pasti tanaman bisa tumbuh dengan baik kalau dirawat dengan baik pula. Musim ini kesempatan untuk para pencinta tanaman, nih.

    BalasHapus
  2. Ibu mertuaku suka bercocok tanam mba.

    Semacam healing buat beliau ya.
    Alhamdulillah teras rumah blio lumayan luas, jadi bs dipakai bertanam dgn optimal

    BalasHapus
  3. Haruskah aku mulai bercocok tanam di musim ini? Duh, musim hujan tuh malas aras-arasan, Mbak. Dulu pernah nanem banyak, tapi pada hilang kena hujan. Mungkin kusalah tempat sih. Harusnya di pot biar aman

    BalasHapus
  4. Udah lama sekali gak nanam2 mbak, jd pengen nanam lagi. Emang bener sekarang menanam pun gak perlu halaman luas ya. Bisa menenam dengan media yang ada. Wah menurutmu anggrek tuh salah satu yang gampang ditanam yaa, aku belum pernah, mahal gak sih> Khawatir ati . Jd aku nanamnya yg gampang2 aja kek tanaman buah dan sayur yg ada terus sepanjang musim. Kalau bunga2 belum hehe

    BalasHapus
  5. Ya Allah, kak Susi..
    Aku ngerawat kaktus aja mati yaa.. Jadi pesimis mau merawat tanaman lain. Yang hidup di tamanku tuh pohon rambutan, bunga kamboja. HUhu... memang mitos sih ya..tangan panas ini. Yang ada adalah "Sejauh mana kita mau mengenal karakteristik masing-masing tanaman?"

    Mungkin seperti merawat hewan peliharaan, kudu diajak ngobrol yang baik-baik dan diberi afirmasi positif.

    BalasHapus
  6. Monstera aku mati mbak, sensitif banget sama panas ya dia. Cuma janda bolong aku yg masih bertahan sampe sekarang. Emamg sih sejak pandemi aku jd rajin menanam

    BalasHapus
  7. Mba aku nanem kaktus malah mati. Terus monstera yang besar dan mahal juga mati hiks. Yang murmer2 idup semua. Gimana tuh?

    BalasHapus
  8. Senang yaa kak liat tanaman pada tumbuh hihihi, aku jadi pengin coba juga nih. Meski dimusim hujan sukanya tidur-tiduran aja wkwkwkw

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masya Allah gembiranya ya Mbak para penyuka berkebun kalau musim hujan tiba. Memang semua tampak mudah tumbuh ya kalau hujan sudah sering turun. Apalagi kalau pagi, sepertinya banyak tunas-tunas baru yang bermunculan. Menyenangkan sekali melihatnya :)

      Hapus
    2. Masya Allah gembiranya ya Mbak para penyuka berkebun kalau musim hujan tiba. Memang semua tampak mudah tumbuh ya kalau hujan sudah sering turun. Apalagi kalau pagi, sepertinya banyak tunas-tunas baru yang bermunculan. Menyenangkan sekali melihatnya :)

      Hapus
  9. Di Malang setiap hari juga sudah hujan kak.
    Kemarin ke daerah Semarang juga hujan.
    Nah, kalau di rumah aku nggaka da lahan sebenarnya, tapi bisa menanam menggunakan pot ya.

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkenan meninggalkan jejak di sini. Mohon tidak memasang iklan atau link hidup di sini. :)