Gerakan Untuk Anak Indonesia Lebih Sehat dan Sejahtera

Saya memiliki beberapa teman wanita yang dengan penuh kesabaran, ketabahan, mengisi hari dengan pertanyaan serupa, “Kapan titipan terindah dipercayakan Allah SWT pada kami?” 

Ada gundah. Ada resah. Ada sedih dan lara. Juga, ada sakit hati karena terus diusik tetangga dan keluarga, “Kapan punya anak?” Momen lebaran dan kumpul keluarga menjadi trauma tersendiri. 

Saya selalu ikut prihatin ketika menemukan keluh-kesah para teman wanita saya ini. Saya bahkan mempunyai seorang sahabat dekat berbagi hati dan resah karena terus saja menanti buah hati dipercayakan padanya. Semua cara telah ia coba. Semua saran, semua terapi, bahkan sejarah sakit masa kecilnya dan pasangan diulik agar tahu penyebab sulitnya mendapatkan anak. Saya belajar banyak dari setiap curhat yang ia sampaikan. Saya ikut sedih. Dada saya terasa sesak mengingat kepedihannya dan selalu berdo’a semoga ia segera mempunyai seorang anak. Seorang bayi perempuan cantik untuk hatinya yang cantik. Itu hadiah yang setara untuknya. Semoga ketabahannya tak pernah menipis. Sedemikian berat perjuangan memiliki anak. Dan tahun ini adalah tahun bahagianya. 

Kebahagiaan mendapat momongan baru adalah momen yang ditunggu pasutri muda seperti saya.
Saat ini ia telah menimang seorang bayi perempuan yang sangat cantik dan diam-diam saya selalu mengintip aktivitasnya bersama sang putri di sosial media (karena kami berselisih paham dan belum tuntas sampai sekarang). Saya sangat bahagia untuknya dan bersyukur, apa yang sangat ia nantikan telah tiba. Hadiah terindah untuknya telah ia dan suaminya terima dengan penuh suka cita. Saya sangat bahagia karenanya.

Di sisi lain, saya juga harus peka terhadap kondisi anak-anak yang kesehatannya lebih rentan karena kerusakan lingkungan. Syukur alhamdulillah di sekitar saya tak ada anak yang memiliki sakit berbahaya seperti kanker. Tetapi di sekitar Jepara bukan lingkungan yang sehat di beberapa tempat karena industri mebel yang menjadi mata pencaharian utama. Polusi suara sudah biasa. Polusi udara lebih berbahaya. Bau bahan finishing melamine yang menyengat membawa sumber penyakit membahayakan. Intensitas debu kayu dari hasil gosokan amplas sangat banyak di sini. Juga, debu dari hasil potongan marmer atau granit untuk permukaan meja. Begitu banyak sumber pencemaran lingkungan yang membahayakan anak-anak jepara. Itulah sebabnya, penyakit paru-paru basah atau pnomenia dan ISPA adalah penyakit anak-anak terbanyak di Jepara. 

Ini dukungan saya. Mana dukungan kamu? Yuk.. buruan
Dengan pedih saya mengingat teman baik saya dari kota Demak yang memiliki anak berkebutuhan khusus, yaitu penyandang autis. Ia memiliki hobi membuat bros bunga seperti saya sehingga kami sangat akrab. Berbeda kota tak menjauhkan kami. Ah... tak kurang ketabahan single mom ini mengasuh anaklaki-laki gantengnya dengan segala kekurangannya. Saya memahami benar, bagaimana repotnya, karena kami pernah pergi berbelanja bersama sambil mengasuh sang anak.  Ia bertubuh kekar untuk usia 15 tahun, namun berpola pikir seperti anak kecil. Saya dan sang ibu harus dengan sabar bertanya, adakah benda yang adek ambil karena ia belum memahami benar konsep kepemilikan. Ketika kelelahan atau menginginkan sesuatu ia mogok atau menggerutu sehingga pandang para pengunjung/pekerja toko terasa menusuk. Kasak-kusuk mereka terasa menyayat hati saya. Ya Allah... masih banyak anak Indonesia berkebutuhan khusus yang harus dipahami, dikasihi, dan selalu didukung agar ia tetap hidup bahagia. Anak-anak berkebutuhan atau berpenyakit khusus ini harus tetap ceria, harus tetap bahagia. dan terlebih, peluk hangat dan dukungan harus terus diberikan pada para orang tua mereka. Bukan kasak-kusuk, apalagi pandangan menusuk penuh selidik. Astaghfirullah... Mohon ampuni kami Ya Allah...

Berbicara tentang kesehatan anak, saya teringat pada sebuah gerakan amal milik Ronald McDonald House Charities Indonesia (RMCH). Nama Ronald Donald berasa akrab ya? Tentu saja, karena hampir semua anak mengenal sosok Ronald yang ceria dan menjadi maskot brand McDonald yang sangat disukai kedua anak saya dan anak-anak lain. Ronald McDonald House Charities Indonesia ternyata telah didirikan pada tanggal 14 Februari 2011 lalu bertepatan dengan 20 tahun McDonald di Indonesia. 
Ronald akan membuat anak ceria kembali

Ronald McDonald House Charities Indonesia adalah organisasi nonprofit yang mengutamakan kesehatan dan kesejahteraan anak Indonesia. 2 program utama Ronald McDonald House Charities Indonesia adalah Ronald McDonald Family Room, dan Ronald McDonald Care Mobile. Bersama kementrian Kesehatan dan Dinas Kesehatan di Propinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat, Ronald McDonald House Charities Indonesia sukses menjalankan program klinik berjalan bagi anak-anak. Imunisasi, pelayanan konsultasi dan pemeriksaan kesehatan anak-anak adalah fokus utama di program ini. Anak-anak pun senang mengikuti konsultasi kesehatan dan gizi yang disajikan unik melalui cerita tokoh si Ronald yang memang disayang anak-anak. 

Tanggal 12 September lalu, McDonald seluruh dunia mencanangkan kampanye “Stripes for love” untuk memberi semangat pada para anak yang menderita suatu penyakit. Didasari oleh keprihatinan mengetahui banyak masa kecil anak yang hilang karena lebih sering dalam masa pengobatan, dukungan berupa cinta (love), kebahagiaan (joy), harapan (hope) dan senyum (Smile) diberikan pada anak-anak. Kampanye ini menggalang dukungan berupa pesan penyemangat bagi para anak di http://www.stripesforlove.com/ . Dukungan kamu sangat berarti bagi anak-anak Indonesia. 

Dukungan secara nyata juga dapat diberikan dengan cara membeli kaos “Stripes for love” dengan 4 alternatif tulisan; Love, Joy, Hope, dan Smile seharga Rp 50.000,-. Kaos dapat dibeli di semua restoran McDonald di seluruh Indonesia. Juga ada boneka “Love Bear” atau boneka Teddy Bear putih dengan stripes merah-putih khas “Stripes for love”. Harganya Rp 68.182,- untuk sebuah boneka Teddy bear (include spidol merah). Ini cara asyik mengajarkan amal pada anak. Seluruh hasil penjualan kaos dan boneka ini disumbangkan pada Yayasan Ronald McDonald House Charities Indonesia agar dapat lebih banyak membantu anak yang sakit. 

Cara asyik berdonasi di stripes for love
Oh ya, selain program “Stripes for love”, kita juga bisa menyumbang secara langsung di rekening Yayasan Ronald McDonald House Charities Indonesia di BCA : 03.53163.300, Bank OCBC: 5458.000.9445 atau Box Donasi RMHC di setiap restoran McDonald’s Indonesia. Mari buibu... kita mengajarkan anak kita agar terbiasa memberikan donasi bagi anak-anak Indonesia. Dari donasi kita, donasi anak-anak kita, anak-anak Indonesia lain memiliki harapan hidup, kesehatan dan kesejahteraan yang lebih baik. 

Satu gerakan untuk anak Indonesia lebih sehat dan sejahtera

16 Komentar

  1. Ketka anak sakit maka orangtua pasti berusaha keras untuk memulihhkan kesehatannya, apapun caranya, termasuk doa yang tak putus-putus.
    Terhadap anak-aak dari keluarga kurang/tidak mampu selayaknya para dermawan mengulurkan tangannya
    Salam hangat dari Surabaya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sedih ya pakde. hiks...
      Saya merasakan betul ada pedih, sedih, luka, kecewa, namun semua tertutup oleh rasa cinta pada sang buah hati

      Hapus
  2. berbagi untuk anak-anak Indonesia ya mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak. berbagi untuk anak-anak Indonesia lebih sehat dan sejahtera. Ayuk ikutan mbak

      Hapus
  3. Kewajiban bagi para orangtua untuk menjaga dan memelihara agar anak-anaknya sehat. Lingkungan di rumah maupun luar rumah memang menjadi faktor yang memerlukan perhatian kita. Makanan yang kurang sehat, polusi udara, lingkungan yang kotor menjadi biangnya.
    Semoga berjaya dalam lomba
    Salam hangat dari Surabaya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin... terima kasih pakde.
      Semoga saya selalu sanggup mengemban amanah sebagai ibu yang baik bagi anak-anak saya. Aamiin.

      Hapus
  4. Saya juga punya keponakan yang berkebutuhan khusus mbak. Kagum selalu pada ibu-ibu yang diberi amanah anak2 istimewa :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak. Betapa mereka bisa berubah menjadi sosok dewi bagi anak-anak mereka. Luar biasa

      Hapus
  5. Sakitnya tuh di gue, sementara gue belum juga punya momongan ... ;( tp sukses buat temen Bu Susi dan kontesnya. Skrg udah rukun, kan? ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahaha... mas Eksak nih.....
      Semoga cepat dapat istri dan momongan ya!

      Hapus
  6. berbagi untuk senyum anak-anak Indonesia
    goodluck mbak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih mak Muna.
      Meski tak banyak, berbagi kebaikan tetap memberi banyak manfaat ya mbak

      Hapus
  7. Memang bener ya mba, anak2 tak hanya butuh disembuhkan fisiknya, tapi juga butuh pemulihan psikis.

    BalasHapus
  8. waktu aku kecill.. aku takut sama si ronald..
    karena dasarannya udh gk suka sama badut..hehe

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkenan meninggalkan jejak di sini. Mohon tidak memasang iklan atau link hidup di sini. :)