Review dan Sinopsis Film Maria Montessori: Una vita per i bambini

Siapa tak kenal Maria Montessori? Setidaknya, para ibu di lingkungan dekat saya, baik nyata maupun maya, mengenalnya dengan baik. Maria Montessori adalah seorang ahli pendidikan anak yang metode mengajarnya masih digunakan sampai sekarang. Temuan yang dia kembangkan pada tahun 1890-an masih relevan sampai sekarang. Ternyata, sekelumit kisah hidupnya pernah difilmkan. Berikut ini review dan sinopsis film Maria Montessori yang saya tonton di Youtube kemarin.


Film Maria Montessori dimulai dari 3 orang yang sedang menuju suatu tempat menggunakan kereta kuda. Mereka adalah Maria muda dan orangtuanya. Ayah ibunya mengantarkan Maria menuju kampus fakultas kedokteran di Roma sebagai bentuk dukungan karena Maria akan menjadi satu-satunya mahasiswi kedokteran di Italia. Saat itu masih tahun 1893. Bahkan di Eropa, perempuan belum memiliki pendidikan setinggi itu. 

Menurut biografinya, Maria Montessori masuk ke fakultas kedokteran pada usia 23 tahun setelah memiliki sertifikat (diploma) setelah berhasil melewati ujian botani, zoologi, fisika eksperimental, histologi, anatomi, kimia umum, kimia organik pada tahun 1892. Ia juga menguasai bahasa latin yang menjadi prasyarat masuk ke universitas. Bahasa latin (Perancis) memang menjadi syarat pada saat itu sehingga R.A. Kartini dan saudara-saudarinya yang berniat belajar ke Belanda berusaha menguasainya.

Maria mendapat dukungan penuh dari ayah ibunya dalam mencari ilmu. Maria menjadi satu-satunya murid perempuan sehingga ia diminta menunggu di luar sampai semua mahasiswa laki-laki masuk ke dalam kelas. Di dalam kelas pun ia duduk sendirian di tempat yang berbeda. Meskipun menjadi satu-satunya mahasiswi, menurut sejarah, ia bukanlah dokter perempuan pertama di Italia. 

Baca: Suka Baca Spoiler Film dan Buku?



Suatu hari, Maria harus membedah mayat sendiri. Ia tidak tahan dengan bau bahan kimia yang digunakan untuk mengawetkan mayat. Ia meminta tolong seorang pemuda yang sedang merokok di lorong. Ia meminta pemuda tersebut merokok di sebelahnya agar bau rokok lebih intens tercium. Ia baru tahu jika pemuda tampan tersebut ternyata seorang profesor yang mengajar di sana. Namanya Giuseppe Montesano. Guisippe adalah ahli psikiatri dan memiliki sebuah rumah sakit jiwa yang mencampur antara pasien tua dengan pasien anak-anak terbelakang. Maria meminta izin menjadi asisten di sana.

Di rumah sakit jiwa, Maria merasa prihatin dengan keadaan anak-anak yang tinggal di sana. Ada anak yang tampak pasrah, namun ada juga yang selalu melawan. Maria berusaha mencari cara mendekati mereka agar bisa hidup normal. Cara yang dia gunakan menarik minat seorang dokter psikiatri ternama dan memintanya melakukan audiensi dengan Menteri Pendidikan serta para peminat pendidikan anak. Permintaan tersebut diterima oleh Maria. Penjelasannya menarik minat menteri dan semua yang hadir sehingga ia diminta mengembangkan metodenya.

Paola Cortellesi (Maria Montessori) dan Massimo Poggio (Giuseppe Montesano)
Pada saat itu, Maria telah berada dalam kondisi hamil dengan Giuseppe Montesano, seniornya. Mereka berhubungan secara diam-diam. Ketika menyadari dirinya hamil, Maria meminta Giuseppe menikahinya. Kekasihnya tersebut berkilah dengan menyatakan dirinya belum siap secara finansial. Sebuah alasan yang sebenarnya mengada-ada karena ia putra seorang janda kaya raya yang berpengaruh. Ia adalah seorang anak mama yang tidak berani mempertahankan pendapatnya di depan ibunya.

Keberhasilan Maria sehingga diminta menjelaskan metode mengajar di depan tokoh-tokoh pendidikan penting di Roma membuat Gemma Montessano (Ibu Giuseppe) meradang dan mendatangi ibu Maria (Namanya Renilde). Ia mengatakan bahwa Maria telah mencuri ide putranya dengan cara merayunya sampai hamil. Renilde sangat terkejut namun berhasil mengusir Gemma karena sikapnya yang dinilai kurang ajar. Pada saat yang sama, Maria terkejut mengetahui bahwa Giuseppe akan menikah dengan seorang perempuan pilihan ibunya.

Before I Wake: Film Horor Keluarga yang Menawan Hati

Cinta dan harapan kedua orangtuanya membuat Maria berhasil menggapai cita-citanya

Renilde adalah seorang ibu yang sangat menyayangi Maria dan mengharapkannya memiliki pendidikan serta karier tinggi. Ia pun membujuk Maria agar mau menyembunyikan dirinya sampai melahirkan. Putra yang lahir nanti harus disembunyikan sampai ada keluarga yang mau mengadopsi. Maria yang sedang kecewa hanya bisa mengiyakan. Ia seorang perawan terhormat. Masyarakat akan mencela dirinya jika diketahui hamil di luar nikah. Semua ilmu dan capaiannya akan sia-sia. Meskipun sedih sekali, ia merelakan putranya Mario. 

Maria mengalirkan seluruh energi marah pada Giuseppe dan kesedihan karena melepas Mario dengan cara mengembangkan metode pendidikan yang kelak disebut Metode Montessori. Puncaknya adalah ia berhasil meyakinkan bahwa anak-anak terbelakang yang ia asuh tak kalah cerdas dengan anak-anak normal lainnya. Mereka dites (dikte) di sebuah sekolah elit bersama dengan murid-murid normal. Hasilnya mencengangkan. Nilai dikte mereka sangat baik.

Kebahagiaan Maria tak berlangsung lama. Setelah nilai tes diterima, ia baru mengetahui bahwa Giuseppe akan pindah kota dan putranya Mario telah diambil oleh Gemma.



Film Maria Montessori hanya mengambil sekelumit kisah hidup Maria Montessori, terutama pada bagian ia menemukan metode yang membuatnya tenar dan kisah cintanya yang kelam. Paola Cortelesssi memerankan tokoh Maria dengan apik. Dia tampak seperti wanita klasik pada masa itu. Baju-baju klasik sesuai dengan masa yang berlaku saat itu. Hanya saja, baju-baju yang dipakai terkesan terlalu sederhana bagi orang-orang elit yang diperankan. Baju Maria dan ibunya sebagai istri dan putri seorang pegawai Kementerian Keuangan terlalu sederhana. Baju Gemma Montessoni yang jelas-jelas memiliki kedudukan lebih tinggi juga masih termasuk sederhana. Secara keseluruhan, baju-baju mereka memang manis. Pun demikian dengan rumah-rumah yang digunakan.

Meski begitu, film ini bagus dan harus ditonton. Para pemeran dan settingnya bisa menghidupkan peristiwa pada masa itu. Anak-anak yang terbelakang juga memerankannya secara natural.


MariaMontessori: Una vita per i bambini adalah film Itali yang dirilis pada tanggal 28 Mei 2007. Film ini tidak tayang di Indonesia sehingga harus dicari di Youtube. Film MM diproduseri oleh Gianluca Maria Tavarelli. Pietro Valsecchi dan Gianmario Pagano didaulat sebagai penulis naskahnya. Adapun daftar pemeran filmnya adalah:

Paola Cortellesi                 : Maria Montessori
Massimo Poggio               : Giuseppe Montesano
Alessandro Lucente        : Mario Montessori
Adalberto Maria Merli   : Alessandro Montessori
Giulia Lazzarini                   : Renilde Montessori
Lisa Gastoni                        : Gemma Montesano

Jika review dan sinopsis ini bagus dan ingin lebih banyak informasi film Barat, saya punya beberapa, nih:

Atau pada tema besarnya; Film.

Sumber gambar: https://www.imdb.com/title/tt1034048/
https://id.wikipedia.org/wiki/Maria_Montessori

6 Komentar

  1. Waw, pasti keren sekali nih filmnya.

    BalasHapus
  2. Gak nyangka ternyata kisah Maria seorang ahli pendidikan anak sebegitunya ya. Kasihan sekali. Namun, bersyukurnya dia masih bisa sukses dan menjadi orang terpandang.

    BalasHapus
  3. Wah, keren-keren nih pemerannya.

    BalasHapus
  4. Kalau atribut yang dikenakannya menyesuaikan derajat namun tetap tidak menghilangkan rasa jaman dulunya pasti tambah keren tuh filmnya, hehe.

    BalasHapus
  5. Wah jadi penasaran dengan filmnya. Ingin nonton juga ah.

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkenan meninggalkan jejak di sini. Mohon tidak memasang iklan atau link hidup di sini. :)