My Sweet Audrina Melodrama Gotik V.C. Andrews

Bermula dari kebiasaan menyetrika sambil menonton film atau drama seri, saya mengenal V.C. Andrews atau Virginia C. Andrews. Seorang novelis klasik yang lahir tahun 1923 dan wafat tahun 1986. Ia novelis spesialis gotik dengan tema tentang keluarga tertutup, incest, pasca traumatik, dan sejenisnya. Saat ini saya sedang menyelesaikan film 2 family saga, yaitu The Casteel Series dan The Dollanganger series. Keduanya punya 5 seri (buku/film), bertema incest dan gotik. Kedua seri menceritakan tentang perjalanan manusia dari usia kecil sampai anak dan cucu mereka. 


My Sweet Audrina merupakan novel terbitan tahun 1982, yang berdiri sendiri. Ini cukup unik, mengingat hampir semua novel V.C. Andrews berupa drama keluarga yang rumit. Satu judul dibuat berseri, 4 atau 5 seri. 

My Sweet Audrina bercerita tentang kisah hidup seorang gadis bernama Audrina yang baik hati. Hidup sangat keras padanya namun entah kenapa hati malaikatnya tidak ternoda. Versi film lebih lembut, dalam artian ia mendapatkan cinta sejati. Versi novelnya, ia tidak mendapatkannya. Semua begitu jahat padanya.

Sinopsis Sweet Audrina

Audrina Adare, gadis 9 tahun hidup di mansion tertutup bernama Whitefern. Rumah tua bergaya Victoria. Dia digambarkan hidup dalam bayang-bayang Audrina Pertama. Audrina pertama lebih baik darinya. Audrina yang manis namun meninggal setelah diperkosa di hutan pada tanggal 9 September, tepat pada ulang tahunnya yang ke sembilan. 

Dia juga tidak mengenal waktu. Ayahnya berhasil meyakinkan bahwa ia tinggal di ruang waktunya sendiri. Sesekali ia diajak menghipnotis dirinya sendiri untuk mengumpulkan kenangan Audrina Pertama yang terbaik.

Audrina (Damian Adare) tinggal bersama ayahnya yang sangat mencintainya, ibunya (Lucietta) yang kadang tiba-tiba ngambek, Bibi Elisabeth yang mengerjakan semua pekerjaan yang ada, Vera sang sepupu yang sering mengganggunya. Vera memiliki kelainan brittle bone disease atau tulangnya mudah patah sekaligus hyper**x. 

Vera sangat mengganggu. Sengaja membuat Audrina kesal. Ia selalu mencoba merebut perhatian Damian. Dia mengambil dan menghancurkan apapun yang disukai oleh Audrina. Termasuk guru piano yang menghubungkan dirinya dengan dunia luar. Lamar Rensdale (guru piano) dan Arden Lowe (anak tetangga) adalah satu-satunya orang luar rumah yang dikenal oleh Audrina. Singkat cerita, Lucietta meninggal, Elisabeth ternyata selingkuhan ayahnya, dan keduanya meninggal. Jadi, Vera adalah kakaknya, yang ia bela saat diusir oleh ayahnya. Juga, akhirnya Arden Lowe menjadi suaminya.

Damian berhasil meyakinkan anak dan menantunya untuk tetap tinggal di rumah. Ia menawari Arden menjadi arsitek yang merenovasi Whitefern. Ini pekerjaan besar yang luar biasa mengingat Damian adalah salah satu orang terkaya di Amerika Utara. Oh iya, setting film tahun 1960-1970.

Mereka seharusnya menjadi keluarga bahagia, namun Audrina ternyata tidak dapat berhubungan badan. Ia mengalami trauma hebat mengenai ini.  Nantinya akan terungkap bahwa tidak ada Audrina Pertama. Dialah yang diper**** Saat itu. Ibunya menganut paham keperaw***n sangat penting sehingga putrinya harus menjalani serangkaian terapi otak agar lupa. Bayangkan terapi shock otak pada masa itu....



Electro-convulsive therapy (ECT) atau terapi shock di otak menggunakan listrik 70-120 volts untuk mengatasi mental disorder. Kemungkinan berhasil terapi ini hanya 50%. Penanganan menggunakan ECT dIlakukan pertama kali pada tahun 1938 oleh seorang psikiater laki-laki.

Novel  My Sweet Audrina

Akhir kisah di film ini cukup manis, dalam artian Vera dan Damian meninggal namun Arden tulus mencintainya. Arden menjadi pahlawan yang gagal dalam mencoba membantu Audrina. Di versi novel, Arden dan Vera adalah pasangan kekasih, dan ada Audrina punya adik perempuan ABK (anak berkebutuhan khusus).  Memang ada beberapa penyesuaian cerita. 

Sweet Audrina, novel buatan tahun 1982 itu akhirnya memiliki sekuel pada tahun 2015. Novel berjudul Whitefern ini dibuat oleh ghost writer bernama Andrew Neiderman. Andrew banyak membantu proses pembuatan novel  sejak V.C. Andrews masih hidup. Karyanya diterbitkan menggunakan nama V. C. Andrews. Novel ini tidak selaris yang diharapkan karena penggemarnya meragukan bahwa novel itu merupakan ide asli pengarang utamanya. Novel Whitefern terbit pada tanggal 16 Juli 2016. Pada saat itu, film My Sweet Audrina sedang tayang di bioskop. 

Film My Sweet Audrina dirilis pada tanggal 9 Januari 2016, melalui kanal film Lifetime. Film ini masih bisa ditonton pada kanal Lifetime Asia dan Lifetime Indonesia. Lifetime Channel adalah kanal TV perempuan berbayar yang paling tenar di Amerika sana. Kanal ini pertama kali diluncurkan di Indonesia tanggal 21 November 2013. Entah sejak kapan ada kanalnya di Youtube, yang jelas saya senang menonton di sana. Saya menonton di kanal Lifetime Indonesia, Asia atau Amerika. Tergantung filmnya apa. 

My Sweet Audrina, saya menonton di kanal Lifetime Asia. Bisa dikatakan film ini mengantarkan saya pada novelis V. C. Andrews dan ghostwriter-nya Andrew Neiderman.  

Review film My Sweet Audrina

Bisa dikatakan, saya pertama kali jatuh cinta pada misteri si Audrina, selain filmnya yang bernuansa jadoel. Saya suka setting jadoel dengan model baju spesifik dan tradisi yang masih unik. Namun misteri itu sendiri juga menahan saya untuk terus menonton sampai 20 menit pertama untuk menentukan layak tonton atau tidak. Batasan ini tidak saklek. Bermain feeling saja.

Seperti saya tulis sebelumnya, film My Sweet Audrina bersetting tahun 1960-1970. Latar film dibuat klasik karena menceritakan tentang kehidupan keluarga ningrat kaya yang tertutup. Damian memang pebisnis sukses, namun ia lebih suka hidup menyendiri di rumah kunonya. Keluarga ini tidak ada yang membuka diri dengan masyarakat luar. Bahkan Vera yang disekolahkan di desa juga tampaknya tak punya teman. 

Film ini bergenre drama misteri dengan sedikit triller. Sedikit saja. Tak ada adegan mengerikan kecuali jatuh dari tangga.  India Eisley sebagai Audrina tampak sangat cantik. Saya senang melihat adegan pernikahan sederhana mereka. Seperti melihat dua peri. 

Kekuatan film ini memang ada pada ketenaran novel yang menjadi dasar film itu sendiri. Selain, memang, film bertema gotik memang tidak banyak digarap. My Sweet Audrina adalah film melodrama gotik yang cukup bagus menurut saya. Skornya antara 6-7. Memang bukan film yang luar biasa kecuali sinematografinya memang cantik.



Saya menonton sebelum membaca novelnya. Jadi saya menonton sambil menebak jalan ceritanya. Saya setengah berharap ini film horor dengan kekuatan supranatural yang kuat. Tak dinyana, ternyata hanya film drama misteri biasa yang bahkan mengharu biru. Dan yang membuat saya kaget ternyata kisah tentang trauma seorang gadis. Ia tidak dapat mengingat masa lalunya karena treatment yang dilakukan di rumah sakit.

Yah, saya cukup kaget dengan perkembangan plotnya. Ada beberapa adegan yang membuat kening berkerut karena kurang pas di mata saya. Tapi tak apa. Memang kisahnya begitu.

23 Komentar

  1. Langsung meluncur di YouTube ahahaaa bagus mba, saya juga suka sama setting jadoel

    BalasHapus
  2. Kayak klasik gitu ya yang jadoel2 gitu. Enaknya menikmati film ini santai sendirian bukan rame2 hehehe supaya lebih meresapi jalan ceritanya. Aku juga suka baju2 yang dikenakan para tokohnya.

    BalasHapus
  3. jadi penasaran ingin nonton juga nih, mumpung lagi santai ah mau nonton ini

    BalasHapus
  4. Perbedaan cerita antara versi novel dan film kadang ga pas yaa. Maka saya lebih puas baca ceritanya karena kalau sudah difilmkan akan ada yang disesuaikan pun dipersingkat mengingat durasi.
    Film yang menarik, baru saja saya pengin bilang kalau thriller saya enggak jadi kepo sama Sweet Audrina. Tapi setelah disebutkan ini melodrama gotik tentang trauma seorang gadis boleh juga nih kalau ditonton :)

    BalasHapus
  5. Melihat fotonya terkesan seperti menyeramkan juga yah apalagi pas baca dia tinggal di rumah tua sehingga bayangan langsung seram gitu padahal melodrama yah filmnya nih. Btw, Ini kalau ada amanat menarik dari filmnya buat pengen nonton juga deh.

    BalasHapus
  6. Hororrr ya ini mbak..
    Aq g brani nonton film horor, hehe

    BalasHapus
  7. Kalau ada novel dan film sebenernya daku suka baca novel biar lebih dapat feel dan membayangkan sendiri hehe

    BalasHapus
  8. Ceritanya kelam banget. Nggak tau bakal sanggup nonton filmnya atau nggak. Dari review ini aja udah terbayang cekaman psikologisnya :(

    BalasHapus
  9. Duuuh ngeri-ngeri sedap ya mbak mbayangin shock therapy di otak itu. Aku selama ini liat di film mikirnya ya cuma buat nyiksa-nyiksa orang, ternyata ada juga pengobatan model begitu ya.
    Walau judulnya untuk pengobatan tapi tetep aja rasanya serem :D

    BalasHapus
  10. gotik itu apa ya. taunya saya saskia gotik.. dan audrina pertama itu maksudnya apa apakah ada dua audrina, agak bingung tp menarik spertinya kisah cerita bagi yg suka film seperti ini.

    BalasHapus
  11. Aku ngebaca dikit sinopsisnya langsung merinding dong, apalagi setlah melihat foto dan membayangkan setting jadulnya.... nonton aakh hehehehe

    BalasHapus
  12. Ternyata saya ada temennya: nyetrika sambil nonton. Wkwk...

    Ini kalo jenis film gini emang suka banyak rumpang-nya menurut saya. Cuma kadang mikirnya mungkin otak saya yang nggak nyampe jadi kadang nggak paham. Ahihi!

    BalasHapus
  13. dulu sy juga suka nyetrika sambil nonton
    ga berasa capeknya
    trus film2 jenis ini memang bikin penasaran dan gemes klu ga tuntas nontonnya
    btw..film yang diangkat dari novel mmg sering ga persis sama alurnya ya
    tapi ya begitulah

    BalasHapus
  14. Eehh.. toss.. Kita sama, suka nonton sambil nyetrika baju.
    Sepertinya kisahnya agak rumit ya mbak, tapi untunglah mbak nonton filmnya dulu, baru baca novelnya. Klo enggk sepertinya agak sedikit kecewa.

    BalasHapus
  15. Nyesek banget sih pas tau ternyata gak ada Audrina pertama. Kesiksa banget pasti ngejalanin terapi begitu hanya karena ibunya menjunjung tinggi soal keperawanan. Double attack buat Audrina. Udah diperkosa orang, keadaannya gak benar-benar bisa diterima pun oleh keluarga setelahnya. Heuu penasaran mau nonton...

    BalasHapus
  16. Wah saya gak berani nonton film gotik atau horor gitu, Mbak. Trus jalan ceritanya juga kelam gitu ya. Kasian Audrina..
    Btw saya lebih suka baca reviewnya di blog ini daripada nonton langsung. Hehehe.

    BalasHapus
  17. Aahhh favoritku banget film genre drama misteri thiller begini, apalagi settingnya jadul dan diadaptasi dari novel ya, duh jadi pengen segera nonton jg nih

    BalasHapus
  18. memang menyenangkan kl menonton hasil cerita dr novelnya atau jadi tau itu film ternyata adaptasi novel, jd bsa membaca lagi dan membandingkan namun dg cara yg menyenangkan. dr sini aku jd tau kl terapi elekttik utk gangguan mental ternyata prosentase sembuh atau yg diharapkan hanya setengahnya ya

    BalasHapus
  19. Samaan banget ni ka gosok sambil nonton kadang jadi lama gosoknya😂😂. Aku suka film/drama yg lucu

    BalasHapus
  20. Baca review-nya saja membuat dada berdegup kencang, saya agak terganggu dengan film/cerita dengan nuansa dark, padshal kayaknya emnarik dengan setting jadoel dan pengemasan cerita berdasar novel terkenal

    BalasHapus
  21. Antara penasaran pengen nonton tapi ya jiwa penakut saya masih mengawang kira2 berani apa engga. Soalnya dari wajah para pemainnya di gambar sepertinya serem ya mbak. Mbak nontonnya dimana? Streaming ya

    BalasHapus
  22. Genre film nya beda banget deh dengan yang saya sukai yaitu komedi romantis, berani ga ya saya nonton atau baca kisah lengkapnya ;)

    BalasHapus
  23. aih ternyata tak sesuai ekspektasi ya kak, setelah membaca novelnya tak mendapat apa yang diinginkan. Cocok juga nih ditonton buat ngetes keberanian hehehe

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkenan meninggalkan jejak di sini. Mohon tidak memasang iklan atau link hidup di sini. :)