Review dan Sinopsis Blind ala Susindra

Akhirnya menyelesaikan drama Korea Blind! Lega rasanya menuntaskan rasa penasaran. Drama ini membuat saya menguras adrenalin. Membuat saya ingin mengobservasi ulang perasaan takut akut saya ketika melihat  ada orang yang  terluka dan kesakitan.



Mungkin terasa lebay bagi yang tidak tahu rasanya tiba-tiba pincang kesakitan hanya karena melihat seseorang terluka parah di kaki. Atau hanya saat melihat orang yang mengalami patah tulang, lalu tiba-tiba saya merasa nyeri di bagian yang sama sampai saya dapat mengatasi perasaan sendiri.


Maka jangan heran jika saya kepayahan mengikuti flashback drama Korea Blind dan tergoda untuk skip bagian itu. Dengan perasaan semacam itu, saya berhasil memenangkan perasaan penasaran sehingga berhasil menonton sampai selesai. Banyak misteri yang harus "ikut" saya selesaikan sebagai penonton yang suka menjadi detektif dadakan.

Untunglah saya tidak salah pilih nonton drama streaming online ini. Plot twist-nya kebangetan namun tetap berada di koridor logika berpikir yang benar. Jadi saya menerimanya dengan perasaan kagum. Namun saya tetap punya ganjalan juga terkait episode terakhirnya. Apa itu? Sobat Cakrawala Susindra silakan lanjut baca, ya....


Sinopsis drama Korea Blind

Ryu Sung Joon adalah pegawai kepolisian yang gigih melacak dan menangkap pelaku. Dianggap sembrono oleh rekan kerjanya karena metodenya cukup ekstrim, yaitu mencoba sendiri bagaimana mayat temuan dibuang oleh pembunuhnya. Dengan cara itu ia mencoba menganalisis dan menemukan pembunuhnya. Ia seperti seeokor anjing pelacak yang lihai dan nyaris tanpa ampun. 

Ia juga punya sisi lain saat remaja yaitu suka berkelahi dan membuat lawannya babak belur. Hal ini membuat keluarganya selalu khawatir bahkan bersikap dingin padanya. Ada rasa cemas jika suatu saat ia akan jadi pembunuh. Bisa jadi. Kekakuan keluarganya tampak nyata. 

Padahal mereka keluarga yang sukses dan kaya. Ayahnya, Ryu Il Ho, kalau tidak salah kepala hakim agung. Ibunya, Na Kuk Hee, kandidat kuat menteri dan akhirnya memang menjadi menteri. Kakaknya, Ryu Sung Hoon, juga seorang hakim yang punya reputasi sangat baik. 

Ryu Sung Hoon adalah pekerja keras, tak pernah mau menerima suap, dan menghukum dengan sangat adil tanpa memandang status sosialnya.  Hakim ideal saat itu. 

Keluarga ini diuji dengan sebuah kasus pembunuhan yang diduga dilakukan oleh Jung Man Chun. 

Semua bukti mengarah pada Jung Man Chun, namun si terdakwa bertahan tidak melakukannya, bahkan meminta sidang juri. Sebuah sidang yang menghadirkan 8 juri dari masyarakat awam yang dipilih secara acak. Semuanya harus punya reputasi sangat baik. 

Usaha ini tetap mengantarkannya sebagai si joker, sebutan untuk si pembunuh yang didakwakan pada Jung Ma Chun. Benarkah si pemarah ini pembunuhnya?

Itu hanyalah awal dari serangkaian pembunuhan berantai. Setidaknya ada 15 korban dan beberapa punya kesamaan teknik. Mengapa si pembunuh tidak konsisten dengan tekniknya sendiri? Kita akan tahu setelah menonton selama belasan episode.

Usai sidang, para juri berkumpul di restoran salah satu juri. Sidang tersebut mempertemukan mereka, dan ingin saling mengenal. Ternyata malam harinya ada salah satu juri yang meninggal dengan metode yang sama. Para juri menjadi lebih sering bertemu dan berkoordinasi karena sama-sama menjadi target. 



Putusan Jung Man Chun sebagai pelaku pembunuhan juga perlu direvisi. Apalagi kemudian, ia, anak dan istrinya meninggal dunia karena dibunuh seseorang. Semua tuduhan mengarah pada Detektif Ryu Sung Joon, tokoh utama di drama Blind.

Oh iya, di antara juri ada Jo Eun Ki, yang sangat baik hati dan selalu sepenuh hati membantu anak-anak yang bermasalah dengan hidupnya. Dia juga berperan membantu menyelesaikan kasus Pusat Kesejahteraan Harapan, dan bertekat menguaknya ke publik. 

Sang detektif mempunyai ingatan bahwa nama aslinya adalah  Jung Yon Jae, si nomor 13 dari Pusat Kesejahteraan Harapan. Sebuah rumah penampungan anak di Kota Muyeong Provinsi Gyeonggi yang sudah lama ditutup. 

Rumah penampungan anak ini ternyata oleh segelintir orang dijadikan penjara anak dan ladang untuk mendapatkan banyak uang. Bahkan memberikan layanan "room service" anak perempuan. Uang yang melimpah ruah membuat beberapa pegawai pemerintah terlibat, meskipun mereka tahu anak-anak yang ada di sana mengalami penyiksaan yang sangat kejam. 

Tak terhitung anak yang mati karena dianiaya. Mereka yang beruntung akan dikuburkan di hutan dekat sana, alih-alih disumbangkan untuk praktikum universitas kesehatan. 

Para anak ini tak boleh menggunakan namanya sendiri. Mereka dipanggil dengan angka, sesuai yang ada di seragamnya. Para resisten tentu saja mendapatkan ganjaran berat. Itulah sebabnya mereka yang akhirnya berhasil keluar dari sana mengalami trauma yang sangat berat. 

Sebagian dari mereka membentuk aliansi untuk membalas dendam 20 tahun kemudian, setelah mereka sukses dengan profesi pilihan mereka. Siapa saja mereka ini? Beberapa di antara mereka adalah juri dalam sidangnya si Joker. Beberapa lagi adalah keturunan pegawai di sana dan ada dua yang terlibat langsung. 

Apakah Ryu Sung Joon memang  Jung Yon Jae si nomor 13, atau di sini di sebut si Joker? Kalau itu sih harus menonton sampai selesai. Hanya 16 episode saja



Review drama Korea Blind

Jujur saja, menonton drama Korea bagi saya agak melelahkan karena durasinya 1 jam lebih sedikit. Saya biasa menonton drama Cina yang rata-rata hanya 40 menit saja. Bahkan ada yang hanya 5 menit per episode. Misalnya Warm Time with You

Tapi jangan salah, saya menonton drama Korea Blind sampai habis karena ada daya tarik tersendiri. Yah, meski terpaksa skip di bagian scene anak-anak daripada mimpi buruk kalau ketemu adegan berdarah. 

Drama Blind mendapat tempat tinggi versi saya. Bagus dan harus tonton. Karakter tiga tokoh utama sangat kuat, begitu juga para pemeran pendukung. Mereka yang jahat membuat saya sangat kesal dan marah. 

Saya memang tak banyak menyebut nama di sinopsis lengkap di atas. Tapi bukan berarti tak ada yang bagus. Malahan sangat bagus. Sebut saja Ryu Sung Joon si tokoh utama yang punya kesan cocok sebagai pembunuh berantai. Makanya banyak juga yang terkecoh dan mengira ia adalah Jung Yon Jae si nomor 13.

Ryu Sung Hoon si hakim yang sangat bereputasi baik, cenderung perfeksionis dan sangat menyayangi adiknya. Dengan karakter sebaik itu, tentu saja sulit percaya bahwa dialah arsitek dari pembunuhan berantai para juri. Tapi jangan salah, ia tetap orang baik. Sebagai dalang, ia kehilangan kendali atas wayang-wayangnya sehingga pembunuhan menjadi tidak terkendali.

Bagaimana dengan 8 juri di drama Korea Blind? Mereka adalah Jo Eun Ki, Jo Seung Yeon, Kim Ha Kyun, Choi Jae Sup, Baek Seung Hee, Oh Seung Yun, Park Ji Bin, dan Chae Dong Hyun. Semuanya punya profesi beragam, dan nyaris sulit ditebak benang merahnya dalam 1-2 episode. Jadi memang drama yang membuat otak penontonnya berpikir keras.



Para polisi dan detektif juga menurut saya berproses dalam kerjasamanya. Awalnya mereka agak memandang rendah Ryu Sung Joon yang memang termasuk aneh buat mereka. Setengah menganggap karakternya itu karena punya orangtua dan saudara yang hebat. Saya juga awalnya berpikir demikian. Dan saat Ryu Sung Joon merasa dirinya adalah si nomor 13 (karena waktu kecil kehilangan semua memorinya), meski agak sulit percaya, saya tergerus arus cerita dan penasaran seperti apa nantinya.

Nah, kalau di awal saya bilang punya ganjalan pada ending-nya Blind itu karena entah simbolis atau beneran, sang arsitek pembunuh kembali ke Pusat Kesejahteraan Harapan dengan beberapa flashback masa lalu. Mungkinkah ia berhasil bunuh diri? Entahlah, sampai episode terakhir Blind hal itu tak terungkap. Mungkin karena di episode 16 ini sudah benar-benar antiklimaks yang saya sebagai penonton sudah mendapatkan klimaks di episode 14. Padahal, jarak antara episode 14, 15, dan 16 adalah satu hari satu episode. Ini seperti ambyarnya ending Memorist.

Jangan terpengaruh pada komentar di paragraf awal atau akhir saya. Itu hanya karena sayanya sendiri yang memang punya semacam kecenderungan untuk itu. Karena, drama Korea Blind ini memang sungguh bagus. Nilainya? Mungkin 89, kali ya. Hmm.... berhasil ngalahis score Trilogi Penthouse versi Susindra.

Oh iya, jangan ngarep ada romansa ya di antara mereka. Tapi perasaan saling sayang dan saling jaga mereka kuat, kok. Bikin meleleh.


 

14 Komentar

  1. Ini aktornya Taechyeon 2PM, baru dengar tentang drama ini karena fokus sama drama yang viral aja oh ternyata ada drama seru seperti ini. Jadi penasaran apalagi aktornya Taechyeon, terima kasih reviewnya!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah iya, baru ingat belum menulis nama-nama artis pemerannya. Saya ga akrab dengan drakor dan pemerannya tapi memang melihat kalau mereka lagi mereka lagi yang main. Tim juri dan polisinya ketemu di drama My Mister yang baru selesai saya tonton. Hehehe

      Hapus
  2. Widiihh, saya sukaaa genre drakor yg cem gini.
    Bikin penasaraaaannn gmn lanjutannya.
    Kapan2 mau nonton ahhh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selamat menonton Mbak. Saya juga suka drama Korea yang misteri/detektif.

      Hapus
  3. Sebetulnya saya suka serial kriminal. Tapi, pas baca bagian rumah penampungan anak, perasaan saya langsung campur aduk. Padahal belum juga nonton serialnya. Kayaknya kalau nonton, saya bakal skip bagian itu. Suka gak tega lihatnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak. Bikin hati para ibu teriris. Teror utama saya juga di sini. Sampai mimpi buruk karena ga rela lihat anak-anak ini menderita sendiri.

      Hapus
  4. Maafkeun aku yang malah salah fokus pada "ikut merasa nyeri" itu, Mbak. Bener-bener butuh keberanian luar biasa untuk menonton film ini.Aku paham rasanya, meski nggak sesensitif Mb Susi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak. Wes pokoke dag dig dug tapi rasa penasaran masih dominan di 3 episode pertama. Setelah itu jadi makin penasaran tapi sudah skip aja kalau adegan flashback.

      Hapus
  5. Waahh kyknya menarik nih. Aku sebaliknya klau drakor sejam kyk kurang mbak hehe.
    Aku sering dikasi liat ini ma Viu tapi belum sempat nontonnya ternyata jalan ceritanya dark ke judulnya "blind" yaa.
    TFS reviewnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihi. Karena terbiasa si ya Mbak. Kadang tanpa sadar membandingkan dengan dracin di episode 1 dalam 40 menit menjelaskan kekompleksan cerita. Jadi pas nonton sampai sejam rasanya agak linu di leher,

      Hapus
  6. duh mau nonton kok maju mundur ya haha nanti kayaknya aku kudu liat trailernya dulu deh biar bisa memastikan. soalnya sama nih mba kalo terlalu banyak adegan yang serem2 dan berdarah2 aku takut

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau ga suka drama kelam mendingan jangan Mbak. Kebetulan saja saya cuma suka drakor yang kelam. Kalau sweet malah ga suka. Drama saeguk, sekarang ini kayak ada yang kurang.

      Hapus
  7. Makasi bgt review drakor ini. Jujur, aku mau nonton tapi takut ga seru, eh malah tnyata jenis ceritanya aku suka nih. Aku malah suka cerita yg berdarah2 & kriminalitas begini. Fix kudu nonton!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selamat menonton Mbak. Drama kriminalnya Korea banyak yang bagus.

      Hapus

Terima kasih sudah berkenan meninggalkan jejak di sini. Mohon tidak memasang iklan atau link hidup di sini. :)