Laga Memecah Langit Season 2 ala Susindra

Siapa sangat menantikan Battle Through the Heaven (2023) atau Laga Memecah Langit Season II? Sudah pasti saya salah satunya. Rajin bener cek di aplikasi VoD favorit saya yang menayangkan preview-nya sejak Juni lalu. Sudah dag-dig-dug menerka apakah tak jadi tayang tapi juga tak menemukan alasannya. Akhirnya... minggu ini tayang juga. Happy banget pastinya. Tapi.....

Laga Memecah Langit Season 2 ala Susindra


Tapi apa, hayo??? Pecinta BTTH atau Fight Break Sphere pasti tahulah alasannya. Baik pecinta anime maupun live action drama versi Leo Wu akan merasakan hal yang sama seperti saya.

"Lha... kok....???"

"Kok nggak nyambung???"

"Enggak relate dengan Laga Memecah Langit sebelumnya?"


Kurleb seperti itu. Saya termasuk yang kaget kenapa berasa menonton versi baru? Bukannya melanjutkan malah membuat "semesta" baru. Ya, agak kesal juga sih. Teringat eyel-eyelan di grup kalau drama yang satu ini bakalan jadi sequel atau mengulang. Tak sedikit yang menebak akan mengulang. Saya tetap kukuh mengatakan sequel. 

Perdebatan yang mendadak mentah setelah dramanya rilis. Wkwkwk. 

Untuk sobat Susindra yang belum kenal dengan drama yang saya review ini, boleh banget baca Laga Memecah Langit versi Leo Wu. Oh iya, tentu saja wajib baca Fight Break Sphere versi donghua. Judulnya beda tapi mengacu ke karya yang sama. Penjelasan mudahnya:

Battle Through Heaven mengacu ke novel dan serial animasinya.

Fight Break Sphere mengacu ke serial drama (atau disebut live action drama)

Laga Memecah Langit adalah judul versi Indonesianya.

Setelah jelas, markiba, mari kita baca....


Sinopsis Battle Through Heaven (2023)/Laga Memecah Langit Season 2

Xiao Yan adalah anak muda yang sedang belajar di Akademi Jiannan. Sebuah akademi petarung di semesta Dunia Tempur. Latarnya memang ada di luar dunia kita. Dunia Tempur adalah sebuah dunia fantasi yang berisi orang-orang hebat yang mengandalkan energi tempur untuk hidup.

Sinopsis Battle Through Heaven (2023)Laga Memecah Langit Season 2
Xiao Yan


Xiao Yan berasal dari keluarga Xiao. Sebuah keluarga kuno yang menyembunyikan diri di kota Wutan, Kerajaan Gama. Satu dari sekian kerajaan di Benua Tempur yang kekuatan tempurnya termasuk rendah. Di negeri ini mereka hanya dikenal sebagai keluarga pedagang kecil di perbatasan hutan luas.

Kerajaan Gama termasuk tertinggal kalau dibandingkan negara lainnya. Petarung level 7 (sekte Tempur/Figur Tempur) adalah level tertinggi dan hanya ada 3-4 orang yang menguasainya. Jauh berbeda dengan negara asal Keluarga Xiao, yang kalau menurut versi asli (novel), level 7 dikuasai oleh banyak orang. Termasuk level menengah. 

Eh, agak melenceng dari sinopsis Laga Memecah Langit Season 2 yang mau saya tulis. Wkwkwk. Maaf, kadang terlalu semangat saja. Karena saya mau jelasin gurunya Xiao Yan yang termasuk paling sakti meski sudah berwujud arwah.

Xiao Yan belajar di Akademi Jiannan, tapi sebenarnya ia punya guru sendiri yang selalu menempel di cincin yang ada di jempolnya. Misi belajar di akademi selain menuntaskan program wajib belajar juga untuk mengambil api pelik yang ada di menara akademi tersebut. 

Guru Yao Chen, hidup di dalam cincin


Xiao Yan juga selalu ditempel oleh Ratu Medusa yang awalnya berujud ular. Ratu cantik jelita tiada tara itu lama-lama jatuh cinta pada Xiao Yan, padahal si doi mencintai teman masa kecilnya yang bernama Xiao Xun Er atau Gu Xun Er. Untuk yang baru nonton, Xun Er dititipkan di keluarga Xiao sejak kecil.

Season kedua ini, fokusnya memang di Akademi Jiannan dan perlawanan Xiao Yan melawan Istana Jiwa yang ekspansif sampai ke Kerajaan Gama dan Kerajaan Jia. Sebuah proses untuk melatih diri menjadi petarung langit, legenda sepanjang masa yang tak pernah ada yang mencapainya. Saya spill saja deh, ya, level-level petarung yang ada berdasarkan energi tempurnya.

Energi tempur ada 10 tingkat, yaitu:

    1. Petarung
    2. Petarung Atas
    3. Master Tempur
    4. Spiritual Tempur
    5. Raja Tempur
    6. Kaisar Tempur
    7. Sekte Tempur
    8. Dewa Tempur
    9. Petarung Suci
    10. Petarung Langit


Ketika masuk ke Akademi Jiannan, Xiao Yan baru sampai Master Tempur akhir tapi ketika ujian masuk dia naik tingkat jadi Spiritual Tempur. Dari level 3 ke level 4. Rata-rata murid di sana memang sampai pada level 3-4. 

Xiao/Gu Xun Er, cinta pertama sejak kecil


Di Akademi ini selain belajar, Xiao Yan juga belajar menelan pil pahit kehidupan, karena ayahnya meninggal, gurunya tertangkap dan ia harus melakukan banyak pertarungan hidup mati. Tapi pertempuran-pertempuran itu banyak mengujinya untuk mencapai level tertinggi di Dunia Tempur. Ia juga bertemu dengan Peri Kecil/Xiao Yi Xian dan hubungannya dengan Ratu Medusa semakin hangat. 

Spoiler saja, nantinya 3 nama perempuan yang saya sebutkan di sini menjadi istrinya Xiao Yan, setelah mengalami hidup-mati bersama dalam pertarungan-pertarungan sengit melawan Istana Jiwa yang ingin menguasai seluruh dunia dengan kejahatannya yang hitam pekat.


Review Laga Memecah Langit Season 2

Meski tidak bisa dikatakan sebagai season 2 untuk serial sebelumnya, tapi tetap wajib tonton bagi pecinta laga Xiao Yan. Karakter yang satu ini die hard-nya banyak banget dan cukup militan. Hehehe

Kalau dikatakan kecewa dengan sekuel yang ini, iya, jujur saja saya kecewa. Karena standarnya sudah ditetapkan dengan drama prekuelnya yang diperankan oleh Leo Wu. Meski sudah mengurangi standar pun kecewa tetap ada. 

Versi prekuelnya memang punya kualitas pemain dan kualitas CGI yang prima. Ya gimana lagi, pemainnya waktu itu sudah top score semua. Versi sequelnya yang 2023 ini malah jadi jomplang kalau dikomparasikan. 

Xiao Yan dengan Ratu Medusa


Makanya, lebih bagus kalau menonton tanpa ekspektasi setinggi sebelumnya, agar bisa lebih menikmati. Lagian versi 2018 yang diperankan oleh Leo Wu juga mengobrak-abrik plot di novel. Banyak dikecam penggemar novel/animasi Battle Through Heaven. Malah banyak yang memberi nilai minus gara-gara plotnya berantakan. Yang harusnya muncul belakangan sudah muncul duluan. Makanya bisa dipahami jika sequel 2023 ini dikembalikan sebisanya ke plot aslinya

Makanya jangan heran jika di season dua ini Xiao Yan dan Xiao Xun Er seperti amnesia atau Xiao Yan balik ke level Master Tempur padahal sebelumnya sudah agak jauh di atasnya. 

Saya sih tetap merekomendasikan drama Laga Memecah Langit Season 2 atau Battle Through Heaven (2023) atau Fight Break Sphere (2023). Suka menyebut yang mana untuk judulnya, silakan pilih karena mengacu ke satu karakter fiksi bernama Xiao Yan yang merangkak naik dari petarung kelas junior sampai menjadi legenda di Dunia Tempur. 

Kalau tebakan saya sih, sudah pasti masih ada season 3 karena jumlah halaman komiknya masih panjang sekali. Meskipun siapapun yang menonton dengan referensi novel/komik/donghua (animasi) akan menyatakan bahwa plot live action drama kali ini termasuk ngebut. Sat set.


Karakter Laga Memecah Langit Season 2

Menurut saya tidak lengkap jika tidak membahas karakter dan pemainnya. 

1. Xiao Yan

Remaja berdarah panas, semangat membela dan melindungi orang yang baik padanya. Intinya itu. Di dunia petarung, karakter seperti ini akan mati duluan jika bekingannya tidak kuat. Tak tanggung-tanggung, dia selalu bisa mengandalkan gurunya Yao Chen, Ratu Medusa, dan si gadis racun Xiao Yi Xian. Tak lupa ada Xiao/Gu Xun Er.



Jadi memang cukup realistis ya, karena lawannya kan memang penguasa dunia yang sudah mencaplok banyak kerajaan. Kalau kerajaannya belum tercaplok karena jauh dan kecil-terpencil.

Season satu karakter Xiao Yan diperankan dengan sempurna oleh Leo Wu yang super garang, sementara season dua diperankan oleh He Luo Luo yang kelihatan imut kalau dijajarkan dengan Leo Wu muda. 

Leo Wu sempurna banget memerankan karakter jenderal yang ganas tapi bikin semua perempuan meleleh. Kalau mau tahu salah satu best dramanya, boleh tonton Love Like the Galaxy.


2. Master obat Yao Chen

Master obat Yao Chen sudah lama meninggal. Ia hanya berwujud arwah. Jika masih hidup, ia petarung tertinggi di Kerajaan Gama. Level akhir Sekte Tempur, cmiw. Atau mungkin Dewa Tempur (level 8). Tak banyak dibahas level tempurnya. Hanya bisa diprediksi dalam kondisi arwah bisa menang melawan Sekte Tempur, itu artinya kekuatan mereka jauh jaraknya. 



Yao Chen atau kadang dipanggil Yao Lao (Yao tua) bersembunyi di dalam cincin milik Xiao Yan dan menjadi gurunya selama bertahun-tahun. Karakter Yao Chen dengan sempurna diperankan oleh Baron Chen di versi 2018. Kali ini perannya digantikan aktor senior bernama Qiu Xin Zhi. 


3. Ratu Medusa/ Cai Lin

Ratu ular yang cantik jelita tiada tara. Kalau versi anime, busyet banget cantiknya. Di versi drama manusia yang menurut saya failed memenuhi ekspektasi. Versi prekuel diperankan Xin Zhi Lei dan di versi 2023 diperankan si cantik Wang Xiu Zhu. Cantiknya dapat, tapi tak bisa menerjemahkan karisma Ratu Medusa. Apalagi di versi terbaru ini ia seperti kakak yang menemani adiknya. Kharisma ratu tercantik dejagad raya yang kejam, misterius, dan jaim jadi berantakan di tangan Xin Zhi Lei dan Wang Xiu Zhu. 




4. Xiao Yi Xian/Dokter Peri

Si cantik dokter peri yang punya tubuh racun. Racun tubuhnya bisa membunuh dalam skala luar biasa, berkilo-kilo meter jauhnya. Namanya Xiao Yi Xian. Xiao di sini bukan karena marga Xiao tapi dari kata xiao yang artinya kecil.

Dia adalah sahabat Xiao Yan saat kecil yang bertemu tanpa sengaja di hutan perburuan. Setelah sempat nyaris membunuh Xiao Yan karena kelicikan Istana Jiwa, akhirnya mereka bertualang bersama, melawan penguasa hitam tersebut. 




Aktris gaek Li Qin serasa turun kasta saat memerankannya di versi 2018, karena harusnya (menurut saya) ia menjadi Ratu Medusa yang sempurna. Bukan karena cantik tapi ia paling bisa menerjemahkan karakter unik sang ratu, dengan pengalaman beraktingnya yang luar biasa. 

Li Qin juga pernah "turun kasta" jadi second female lead di drama The Youth Memories atau Lautan dalam Mimpi. Saya sulit menerima karakter yang ini. Huhuhu. Begitulah... saya selalu percaya pada kemampuan luar biasa Li Qin.

Tapi ya... tapi.... karakter setengah sinting Xiao Yi Xian tak bisa dieksekusi dengan mudah kecuali ahli peran setingkat Li Qin. Jadi ya... tetap bravo, Mbak'e. 


5. Xiao/Gu Xun Er

Biarlah banyak yang meletakkannya menjadi first female character, bagi saya dia tetap yang kelima. Paling bontot, wkwkwk. Adik kecil yang sekaligus cinta pertama Xiao Yan, yang selalu percaya bahwa Xiao Yan akan jadi petarung terhebat meskipun sempat bertahun-tahun jadi olok-olok sekerajaan karena energi tempurnya terus merosot.

Xun Er dari Keluarga Gu yang saat ini menjadi sekte terkuat. Tentu saja setelah keluarga Xiao kocar-kacir dan dikira sudah 100% punah. Keberadaan keluarga Xiao sangat dirahasiakan oleh keluarga Xun Er karena mengincar giok kuno yang dipegang Xiao Yan. Xun Er yang merupakan calon penerus Gu saja dititipkan di keluarga Xiao bahkan diubah nama marganya agar aman. 


Xun Er nanti akan dihadapkan pada dilema antara menyelamatkan keluarga Gu dengan mengkhianati Xiao Yan. Ending Laga Memecah Langit adalah Xun Er mengkhianati Xiao Yan, sedangkan awalan season duanya mereka bertemu sebagai kekasih kecil yang tak pernah dipaksa memilih tragedi tersebut.

Xun Er versi 2018 diperankan oleh Jelly Lin dan di season dua diperankan oleh Ding Xiao Ying. Drama Jelly Lin yang pernah saya ulas di cakrawala Susindra berjudul Dream of Splendor. Drama yang super duper keren banget karena diperankan oleh Crystal Liu dan Chen Xiao.

Kalau mau kenal dengan Ding Xiao Ying, saya pernah ulas dramanya yang bagus juga, yaitu Doulou Continent. Ia berperan sebagai Ning Rong Rong. 


Ya... gitu deh, review dan sinopsis lengkap Laga Memecah Langit Season 2 ala Susindra. Termasuk wajib tonton meski ada minus sana-sini yang dirasakan para pecinta BTTH. Itu sangat bisa dimaklumi karena mereka sudah nge-set pada standar donghua yang super duper keren. Bahkan 1 season baru habis bertahun-tahun pun dijabani. 

Saya termasuk yang wajib menonton serial animasinya, seminggu 1 episode dengan durasi cerita 18an menit setelah dipotong cover dan penutup. Bahkan yang tidak menonton animasi/donghua pun kalau sudah terpapar versi 2018 akan kecewa. 

Ya... seperti rahasia hubungan sesama manusia, jangan pakai standar tertinggi yang pernah diketahui. Lebih baik pakai prasangka baru. Baru lihat daftar pemain sampai sutradara saja sudah beda kualitas. Yang penting tonton saja.... seperti menonton karya yang baru. 

0 Komentar