7 Kesalahan Umum Blogger Pemula

Saya mulai menjadi blogger setelah banyak membaca blog ibu-ibu yang menceritakan keseharian dengan anak-anaknya. Saya senang membacanya. Saya merasa mampu menulis pengalaman saya di blog seperti mereka. Maka, saya pun mulai membuat sebuah diary online dan membangunnya. Maka, jangan heran jika posting terbanyak di blog saya berlabel “Diary Mama” dilanjutkan dengan “Diary Destin”, “Diary Binbin” dan “Diary Papa”. Memang blog ini awalnya adalah blog keluarga. Ketika saya keasyikan menjadi “ratu giveaway” saya terpaksa mengakui bahwa blog ini sudah bercampur niche. Apalagi ketika saya keranjingan menulis review film dan mulai menerima Job review. Tak apalah... sudah terlanjur, toh saya menikmatinya. Dari ketidaksengajaan ini blog saya berkembang sampai sekarang. Maka, bolehlah kiranya saya membagi tips kecil berjudul 7 Kesalahan Umum Blogger Pemula

yang-harus-dilakukan-blogger-pemula

Selama saya aktif di grup dan komunitas blogger, saya menyadari bahwa faktor U sangat berpengaruh pada alasan seseorang membuat sebuah blog. Banyaknya blogger kelas atas yang menunjukkan rate card blog membuat para blogger pemula terperangah. "Wow... penghasilan blogger bisa sebanyak itu, aku juga mau," adalah reaksi para blogger pemula. 

Tak salah, sama sekali tidak salah. Semua berhak menetapkan tujuan menulis blog. Mungkin yang salah adalah tidak menyadari bahwa ada jalan berliku sebelum seorang blogger benar-benar berpenghasilan yahud. Usaha itu bukan hanya menulis sehari sekali atau dua kali. Ada media sosial pendukung yang ciamik, pengakuan audiens (baca = penggemar), tulisan yang berbobot, keaktivan di grup/komunitas, rajin submit artikel, menguasai materi, dan yang terpenting adalah tahu apa yang ditulis dan ditujukan bagi siapa. Hmm... banyak ya? Saya ingin menambahkan rentang waktu, tetapi dengan usaha gigih, rentang waktu bisa memendek. Banyak juga blogger yang usianya belum satu tahun tetapi hasilnya sudah bisa mengalahkan blogger aras-arasen yang menulis selama lima tahun. Blogger gigih jenis inilah yang harus kita tiru. Semangat, kegigihan, dan cara dia membangun personal branding bisa kita tetapkan. Mereka blogger profesional yang menetapkan target dan menaati apa yang ia tetapkan.

Saat ini saya sedang tidak ingin menulis tentang tips menjadi blogger profesional. Mungkin suatu saat. Saya sendiri masih didera keraguan, apakah saya ini blogger profesional atau bukan. Sejatinya saya hanya blogger yang memang suka menulis dan tahu ada beberapa pelanggan tetap saya yang selalu menunggu tulisan saya. Makanya saya mencegah diri saya memberi tips cara menjadi blogger profesional dulu meski saya memilikinya. Saya harus mencobanya terlebih dahulu sebelum membaginya agar tidak terkesan OMDO. Blog Cakrawala Susindra adalah blog personal yang menulis suka-suka. Jika saya asal memberi tips, reputasi saya bisa hancur nanti. ;) sepakat? Tapi saya akan tunjukkan melalui gambar di bawah ini, silakan dipahami dan ditiru. 


Kali ini saya ingin menulis tentang tujuh kesalahan umum yang dilakukan para blogger pemula.


1. “Jika tulisanku bagus, kunjungan pasti banyak”. Pendapat ini adalah momok terbanyak para blogger pemula. Ketika usai menekan tombol “terbitkan” mereka akan rajin mengecek dashbor demi melihat berapa jumlah kunjungan di posting tersebut. Ketika jumlahnya tidak terlalu banyak, mereka akan bertanya-tanya, “Masa sih tulisanku tidak bagus?”. Ketika ada blogger lain yang mengaku satu posting-nya dikunjungi seribu kali lengkap dengan bukti, blogger pemula ini akan semakin down saja. Padahal, dengan usaha yang sama kerasnya dengan pemilik seribu kunjungan per posting ini, hasilnya tidak akan jauh berbeda. Tidak percaya? Coba tanya blogger yang berhasil menembus trafik tinggi, bagaimana caranya. Malu bertanya? Stalking-lah selama satu minggu saja. Apa yang dia lakukan dan belum kamu lakukan? Maka lakukanlah dan bersiaplah untuk terkejut. 


2. Blogger lain pasti menyukaiku”
Banyak blogger pemula yang merasa bahwa pershabatan di antara blogger itu abadi. Jika sudah bersahabat dengan sesama blogger berarti setiap posting-nya akan dikunjungi. Pemikiran semacam ini sangat menjebak sebenarnya. Tentu saja, mendapat sahabat sangat karib dari sesama blogger sangat memungkinkan. Saya sendiri juga memiliki banyak sahabat blogger. Tetapi perlu diingat bahwa persahabatan di dunia maya bisa sangat mudah renggang jika kita “lupa” memupuknya. Bagaimana caranya? Rutin blogwalking, meninggalkan komentar tulus dan sesuai posting, men-support tulisan dengan meng-share atau me-retweet, membuat posting tentang sahabat, dan masih banyak lagi. Intinya adalah jangan berharap mendapatkan sebelum kamu memulainya terlebih dahulu. Apa yang kamu dapatkan adalah apa yang kamu berikan. 
media-sosial-wajib-para-blogger-by-susindra

3. "Jadi blogger itu mudah dan semua orang akan suka tulisanku". Pikiran semacam ini tumbuh dari ketidaktahuan, meskipun beberapa orang menyebutnya kesombongan. Jarang sekali terjadi, pembaca langsung jatuh cinta pada gaya penulisan dan apa yang kita tulis. Para blogger pemula biasanya menggampangkan pekerjaan membangun sebuah blog dan melakukannya asal-asalan. Makanya, setelah usai menulis, dia tidak banyak membagi link tulisannya ke media sosial. Promosi tulisan harus dilakukan berkali-kali secara konsisten agar ditemukan pembacanya. Buat target dan jadwal promosi tulisan dan patuhi. Selain itu, kita perlu terus berlatih menulis unik dan berkarakter sembari membuka diri pada teman-teman blogger lain. Setiap komentar dan atau kunjungan di blogpsot, saya yakin ada 3 alasan yang menjadi penyebabnya: 1) kunjungan balik karena telah berkomentar “manis” di blognya, 2) tulisan mendapat posisi bagus di SERP Google, 3) memiliki penggemar sendiri.

4. Tidak menambahkan foto dan label di posting blog. Foto adalah salah satu elemen essensial sebuah blog. Secara kasat mata, manusia tertarik pada gambar visual sebelum benar-benar membaca apa yang tertulis di situ. Tulisan yang panjang tidak akan terlalu melelahkan jika diselingi gambar. Tulisan sedikit pun akan menarik jika diberi gambar. Percaya tidak jika gambar adalah salah satu elemen yang terbaca pertama kali di google search. Hmm... ini peluang yang sangat bagus, bukan? Jangan lupakan gambar di setiap posting blog. Ada banyak situs yang memberikan gambar sekelas profesional secara gratis seperti pixabay.com. Saya mencontohkannya di posting ini. Semua gambar dari pixabay. Bagaimana dengan label? Entah sudah berapa puluh kali saya menemukan blog yang tidak menyertakan label, padahal saya tertarik dengan tulisannya dan bermaksud melanjutkan membaca topik yang berada dalam satu tema. Contohnya posting "Bagaimana cara menembus media sosial", yang dengan sendirinya sangat menarik minat saya. Namun karena tak ada label, saya harus berusaha keras menelusuri dari arsip blog dan terus mencari sampai akhirnya menyerah. Saya termasuk pembelajar gigih yang tak mudah menyerah. Jika kebetulan bertemu pengunjung yang suka pencarian instan, kita sudah rugi sekali. Label menyatukan semua tulisan yang memiliki satu tema sehingga ketika seseorang tertarik pada satu tulisan, pembaca akan mencari label yang sama dan membaca posting yang lain. Dengan sendirinya jumlah kunjungan blog akan semakin bertambah. Apalagi jika tulisan sangat bermanfaat sehingga kita mempunyai pelanggan tetap yang setia menunggu tulisan terbaru kita.

5. Mendapat penghasilan dari blog. Banyak yang menjadi blogger demi uang. Anggapan yang tidak salah, karena memang blog adalah salah satu penghasil uang. Namun tulisan bagus dan kunjungan yang melimpah belum bisa diandalkan sebagai jaring uang. Di sinilah seninya menulis blog. Bagaimana kita menempatkan diri kita “layak” dipilih sebagai partner ketiga oleh sejumlah vendor yang membutuhkan jasa blogger untuk menaikkan citranya. Blogger pemula boleh menetapkan tujuan ini, namun harus diingat bahwa ia harus memantaskan diri dahulu. Jangan lupa untuk terus berupaya bagaimana cara blog mendapatkan google adsense atau job review. Aktif menulis blog secara berkala, mengaktifkan media sosial (minimal facebook, G+, twitter & instagram, lebih dari 4 ini akan lebih baik)


6. Menjadi blogger = terkenal. Setiap hari ada blogger baru dan sebagian di antaranya bertujuan menjadi terkenal. Faktanya, ada seribu blogger yang telah berjuang agar menjadi terkenal juga. Apakah keinginan ini tidak masuk akal? Jangan salah, menjadi terkenal karena ngeblog sangat mungkin terjadi jika kita mau bekerja 10 kali lebih banyak daripada blogger lainnya. Bekerja? Iya, kamu tidak salah baca. Pekerjaan sampingan seorang blogger terkenal adalah mengoptimalkan media sosial lain dan menyingkronkannya dengan blog, mem-branding dirinya dengan apa yang paling dikuasai. Tak perlu membranding sebagai ahli finansial jika kenyataannya kamu hanya sedikit mengetahuinya. Lebih baik mem-branding diri dengan apa yang benar-benar diri kita. Hanya ibu rumah tangga? 100% bisa. Tunjukkan bahwa kita adalah Ibu Rumah Tangga Profesional yang peka terhadap keadaan dan "lebih bersinar" di antara IRT lain. Jangan lupa, semua media sosial kita harus terkenal dan memiliki banyak follower aktif yang rela menjawab dan membagi tulisan kita jika ingin menjadi blogger terkenal.

7. Menjadi brand sebuah produk mudah didapatkan jika dekat dengan brand incaran. Beberapa teman menyatakan keinginannya menjadi brand sebuah produk seperti teman yang lain. Keinginan yang tidak salah, tentu saja. Bukan pula cita-cita yang terlalu muluk. Semua mungkin bagi blogger. Tetapi perlu diingat bahwa sebuah brand akan benar-benar memilih partner kerja yang tepat untuk mereka. Ada serangkaian pertanyaan yang mereka buat sebelum benar-benar memilih. Apa saja itu? 1) jumlah audiens aktif di media sosial, 2) pengaruh pada audiense, 3) keaktifan di media sosial 4) kepercayaan pembaca 5) jumlah subscriber 6) tulisan yang bermutu. Jadi jangan kecewa jika setelah berakrab-akrab ria dengan target ternyata yang mendapatkan blogger lain. ;)

Bagaimana? Sudah cukup membuka cakrawala? Atau malah merasa tersindir, dihempas, dipukul lalu diinjak-injak pula? Hihihi... 

Saya tidak punya maksud menyindir siapa-siapa di sini. Hanya berusaha sedikit membagi ilmu yang saya tahu. Tak salah jika memiliki 7 pemikiran di atas. Semua orang wajar memilikinya. Meski saya menyatakannya sebagai 7 Kesalahan Umum Blogger Pemula, tetapi sesungguhnya saya ingin membagi sedikit pengetahuan bagaimana cara merubah mindset dari blogger pemula menjadi blogger yang lebih tahu apa yang ingin dicapai dan bagaimana caranya. 

74 Komentar

  1. Itu juga yang saya alami ketika pertama kali ngeblog. Kirain pengunjung langsung berduyun-duyun mengunjungi blog saya.
    Lama-lama tahu apa yang harus saya lakukan mulai dari BW sampai promosi online dan offline.
    Terima kasih pencerahannya.
    Salam hangat dari Jombang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya pun demikian Pakde. Zaman awal lalu saya sering bingung mengapa tulisan saya sangat sedikit dikunjungi. Setelah kenal blogwalking dan menggunakan facebook sebagai media share tulisan, baru terlihat hasilnya.

      Hapus
  2. Nikmati proses ngeblognya, yg instan mudah hilang, terhempas, hihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihihi... macam karate saja, ada acara terhempas pula

      Hapus
  3. Ya Allah, aku jadi tersenyum sendiri baca point ke-3. Malas untuk sharing, terutama di grup karena sebetulnya aku malu :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mbak raniii..padahal bagus2 tulisannya.. :)

      Hapus
    2. Nah.. Sepakat dengan Mbak Rinta, nih. Mbak Rani kan tulisannya sudah bagus... tinggal dikenalkan saja. Ayo ng-fb dan nge-twit...

      Hapus
  4. Blogger dah macam artis hihihi..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehehe... lebih mudah jadi selebblog daripada artis. kelihatannya begitu

      Hapus
  5. Dari ketujuh kesalahan umum di atas jujur ada juga yang pernah saya alami mbak hehehe...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehehe... Iya Mas, tidak semua mengalami semuanya

      Hapus
  6. Aku bukan tipe orang yang rajin follow, rajin ngetwit. Medsos yang aktif cuma fesbuk. Duuuhhh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehehe... santai saja Mbak, posting ini tidak mengajak pembacanya ngoyo kok. cuma menunjukkan jalan saja

      Hapus
  7. Meski bukan lagi blogger 'baru', ada juga yang saya alami sekarang. Kalo masih baru mah yang pasti ketujuhnya dialami semua. Hehe

    Salam hangat dari Bondowoso..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehehe... alhamdulillah saya sudah lepas dari 7 itu tapi masih sering lupa dan melakukan kesalahan yang sama, yaitu membatasi distribusi link posting blog

      Hapus
  8. aku blogger yang jarang update mbak hihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mas Whiz kan memang anggap blog sebagai hobi

      Hapus
  9. Yg saya lakukan saat ini adalah menxoba nulis sesuatu yg dicari orang...maksudnya yang memang bermanfaat.
    Salam dari pemula

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tulisan Mbak Inayah memang mentes, sarat manfaat. Saya sering baca di sana. Terima kasih

      Hapus
  10. Ulasan yang menarik sekaligus masukan berharga untuk saya yang blogger pemula :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebagai salah satu pembaca blog Mbak Langit, saya senang membaca komentar Mbak Langit di sini. Terima kasih Mbak

      Hapus
  11. Postingannya banyak nilai pencerahan niih mbak.saya belakangan jarang update blog lagi.makasih sudah bikin postingan seperti ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama Mbak Novie. Selamat menulis kembali. Jangan lupa di share ya

      Hapus
  12. Hihihi ini juga yang banyak yang saya alami waktu awal ngeblog. Sampai sekarang masih dikit tulisan saya yang nembus seribu. Ratusan aja udah bagus :)Yowis, enjoy aja ngeblognya. ADa yang memang statistiknya tinggi ada yang melempem.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama Mbak, posting blogku juga masih banyak yang di angka ratusan. Jarang yang tembus 1000 PV

      Hapus
  13. Wah.. Pr nih ya mba Susi.. Tapi balik lagi ga perlu terlalu ambisi ya mba, karena niat awal nge blog adalah menulis hehe soal fee itu ibarat bonus hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepakat Mbak Yurma. seperti tulisanmu waktu itu, tak perlu terlalu berambisi. uang adalah bonus, dikenang adalah pencapaian. Yang terpenting memberi manfaat

      Hapus
  14. Makasih ilmunya mbak Susi kyknya saya msih bnyak PR nya neh heheh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama Mbak Muths. Kita sama-sama belajar ya

      Hapus
  15. Menjadi blogger untuk Indonesia hehehe :)

    BalasHapus
  16. Awal ngeblog aku pikir mudah.. Cukup dgn nulis artikel lalu pengunjung akan datang beri komen.. Ternyata salah.. Blogku sepi.. Lambat laun aku membangun blogku dgn rajin BW selain memposting tulisan.. Lama2 blogku rame dan alhamdulillah menghasilkan juga.. Tetapi semua ini butuh proses cukup lama sejak 2009 yg lalu mulai ngeblog..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Blog Mbak Rita sangat bagus, pun dengan hasilnya. Jika ingat zaman awal-awal, kadang geli sendiri ya Mbak. Saya ketika menulis ini juga setengah bereuni dengan masa awal ngeblog dulu

      Hapus
  17. menulis bagi saya itu menjadikan sadar kita bukan siapa" mbak... jadi kalo gak nulis itu berasa ada yg kurang disadari.... terima kasih mbak berbagi kesadarannya... nice... sekarang nge blog lbh di nikmati buat bersyukur aja sih mbak atas apa yg sudah diberikan Allah.,...alhamdulillah... dng nge blog jadi nambah syukur....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Super, Mas. Semakin banyak belajar dan menulis, semakin kita tahu ada begitu banyak ilmu yang belum kita ketahui. Saya juga menikmati proses ngeblog dan mensyukurinya sebagai salah satu pilihan yang tepat.

      Hapus
  18. blogger sok seleb xixixi.
    setuju sama semua point di atas. berproseslah intinya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar sekali Mbak Windi, semua butuh proses. Cepat atau lambat, kembali ke kita sendiri

      Hapus
  19. Menjadi blogger sama dg pekerjaan lain, harus tekun dan update ilmu. Saya.masih blogger pemula. Tp tau diri lah..:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar Mbak Riska, tekun dan mau belajar, itulah ciri blogger yang baik. #HappyBlogging

      Hapus
  20. Mak jleb tulisannya mba, banyak kesalahan yang masih saya buat.. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga tidak menyakiti hati ya. Ini salah satu sarana berbagi

      Hapus
  21. Siap belajar lagi, blogwalking lagi. Terima kasih pengingatnya mbak

    BalasHapus
  22. saya selalu ngerasa jadi pemula, dan masih sering melakukan kesalahan di atas, tapi yg point 3 nggak deh... karena saya gak pernah berpikir jd blogger itu gampang, tp klo sekedar punya blog sih mudah... hehe... salam kenal mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar Mbak, sekedar punya blog itu mudah. Yang sulit bagaimana membangun blog yang memberi manfaat ke pembacanya.

      Hapus
  23. Kalau saya blogger lama rasa pemula Kali ya Mbak wuehehehe

    6 tahun lebih masih begini2 aja :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehehehehe... monggo diperbaiki yang sekiranya ingin diperbaiki. semua kembali ke kita kok Mbak.

      Hapus
  24. Dari bilangan tahun mgkn sy sdh tak bisa dibilang pemula lg...tp dari konten & keseriusan ngeblog, asli saya pemula banget..hihi.. Trims pencerahannya, mb Susi..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe... Mbak Mechta asli menulis blog karena hobi. Saya mengerti.

      Hapus
  25. Yang tanpa label..jujur saya tersindir. Tapi saya sudah insaf koq. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jiahahahahaha... waktu nulis sih tidak ingat Mbak Rinta, ingatnya yang lain. ;)

      Hapus
  26. Semangat terus ngeblog mbak..keep open mind

    makasih udah share

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar sekali, Mas Doni, harus open mind. dan meski kecil, jika bermanfaat bisa kita bagi

      Hapus
  27. Asik nih dapat pencerahan.
    Sedikit tersindir tapi makin semangat
    Thanks mba :)

    BalasHapus
  28. Status saya, masih blogger suka-suka. Segera melakukan perbaikan diri. Makasih sharing ilmunya.

    BalasHapus
  29. Menurut saya ada satu lagi ...
    (bukan kesalahan sebetulnya ... tetapi hal yang harus dipertimbangkan)

    Biasanya blogger pemula itu seneng banget memposting sesuatu. Satu hari bisa dua atau tiga postingan.
    Sebaiknya satu dulu keluarkan ... lalu promosikan ... baru kemudian menulis yang ke dua ...

    Ini menurut pendapat saya ...
    Manajemen Posting

    Salam saya Mbak

    BalasHapus
  30. padahal dulu saya menganggap blog saya diary saja, jadi takut kalau ada yang baca. Tapi, untuk memperbaiki tulisan ternyata saya butuh orang lain dan itu butuh sharing. Makanya pikiran 1-3 itu nggak ada sih Mak, masih ada nggak pedenya termasuk nyapa2 blogger lain.
    Mesti dikasih semangat.

    www.bulirjeruk.com

    BalasHapus
  31. makasih mba, sudah berbagi. Menjadi blogger itu memang banyak godaan hihi... Yang penting buat saya mah belajarr teruss terutama dengan para mastah kayak mba Susi.. :-)

    BalasHapus
  32. Salam kenal Mbak..
    Ehm..sama dengan Mbak Lidha Maul, saya malah malu kalau mau share tulisan di socmed yg lain seperti FB. Padahal ternyata harus ya, kalau mau tulisan kita dibaca orang lain. Terima kasih sharingnya Mbak, dapat ilmu baru. :-)

    BalasHapus
  33. ya ya ya, hihii aku jadi langsung introspeksi diri nich, seperti itukah aku? hehee. Makasih Mbak sharingnya jadi membuat aku sebagai blogger bersemangat untuk membuat konten yang menarik,

    BalasHapus
  34. Alhamdulillah dapat pencerahan..

    BalasHapus
  35. Duh... aku masuk semua nih... haghaghaghaghag.. jadi malu eike...

    BalasHapus
  36. setuju semua mbak susi...sangat bermanfaat mbak tulisannya..aku juga pemula nih...tak keep tulisannya deh.

    BalasHapus
  37. nikmati ngeblognya jangan bosen-bosen update terus blognya. yang penting di tlateni. semangat...

    BalasHapus
  38. Wah, masih banyak kesalahan mbaa. Semoga bisa lekas berbenah :D tulisannya baguus loh

    BalasHapus
  39. Ah, ikutan kesinggung nih, maklum.. pemula :D. Tapi emang ada benernya sih.. kalo liat orang lain meski kliatannya cuma gampang aja :))

    BalasHapus
  40. Menulis yang membuat nyaman. Kalau ada obsesi dalam ngeblog yang membuat gak nyaman, sebenarnya sudah gak asyik lagi. Memang sih, bisa dapat duit tapi ternyata itu tidak bisa dijadikan alasan utama buat ngeblog karena kuncinya: konsisten mesti diupayakan dulu, iya kan Mbak? :)

    Btw makin lama saya makin kesulitan BW. Nulis tetap diupayakan tetapi ini saja sudah ketinggalan lama, tulisan ttg seminar Kartini baru saya bat sementara tulisan2 lain ngantri. Kesibukan di dunia nyata membuat saya sulit utk BW ke banyak blog. Kalo gak rajin BW, suka ada anggapan miring :( :)

    BalasHapus
  41. dulu aku gak pernah nlis label mbak karena gak ngerti jyga hehe

    BalasHapus
  42. Gambar dalam sebuah tulisan itu penting banget emang mba, tulisan saya bisa ada di pages kesekian. Tapi begitu view images, ooooh dari situ :)

    Tfs Mba Susi.

    BalasHapus
  43. saya masih baru banget di dunia perbloggingan ini Mba Susi :)
    makasih sudah menuliskan ini :)
    ada beberapa tulisan yang nggak saya share di medsos karena tidak pede, takut dibilang jelek sama orang-orang :(

    BalasHapus
  44. Saya malah gak paham sama sekali pas prtama x ngeblog kalau blog iti bs mmeprtemukan kita dgn bnyk org serta bs dijadikan lapak mncri income. Br skrg mulai ngeh & dkit mengerti dunia per bloggin ngan. Thx info n ilmunga mbak. :)

    BalasHapus
  45. terima kasih ilmunya, salam kenal, blogger baru..hehehehe

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkenan meninggalkan jejak di sini. Mohon tidak memasang iklan atau link hidup di sini. :)