Sudah lebih dari seminggu saya menahan diri tidak jengkel dengan ending film kolosal dari Negeri Tirai Bambu berjudul Joy of Life. Saya kecewa sekali, dengan akhir hidup sosok super genius dan berbakat seperti Fan Xian tersia-sia seperti itu. Ini benar-benar tamparan bagi saya.
Eh, eh... menonton film saja kok sampai lebay, ada rasa tertampar-tampar gitu. Pengen bilang woles, Mbakyu... tapi saya tak bisa woles. Harapan saya terlalu besar pada film ini. Lebi tepatnya, saya tertipu dengan sinopsis film Joy of Life di Wikipedia. Harapan saya akan ada perang perebutan kekuasaan, dan Fan Xian yang pemberani, super genius dan ahli taktik ini akan berhasil melumpuhkan kekuasaan Kaisar Liu Yu yang kejam dan licik.
Film Mandarin Joy of Life, adalah film yang unik. Jalan ceritanya sangat sulit ditebak. Karakter beberapa tokohnya tidak mudah untuk disimpulkan tindakannya. Beneran, lho. Saya jarang salah tebak, tapi film ini mengajarkan pada saya agar jangan jumawa saat menikmati sebuah tontonan. Tonton saja dan nikmati. Tertawa lepas jika saatnya adegan lucu. ATau ikut meleleh saat menonton adegan romantis.
Fan Xian muda dijodohkan dengan Lin Wan’er, putri tidak sah sekaligus pewaris toko modern bernama Neiku. Toko ini awalnya milik Ye Qingmei, ibunya Fan Xian. Dia tewas dan tokonya diambil alih sebagai sumber pendapatan kerajaan. Ibu Wan'er adalah Putri Utama kerajaan yang tidak pernah menikah secara resmi, sehingga Wan'er bukan anak sah, meski tinggal di istana, dan ayahnya, Perdana Menteri, mengakuinya sebagai anak.
Wan’er sakit-sakitan, lebih tepatnya TBC. Pada masa itu, penderita TBC tidak boleh makan enak sehingga harus berpantang beberapa makanan, salah satunya adalah ayam goreng. Saat mencuri ayam goreng di kuil, keduanya bertemu dan jatuh cinta. Hal ini membuat mereka berdua, yang tidak saling tahu identitas, berusaha keras membatalkan dekrit perjodohan mereka. Ibu Wan'er juga menolak perjodohan itu dan beberapa kali melakukan percobaan pembunuhan calon menantunya itu. Sang kaisar bukan tidak tahu. Dia hanya menyelamatkan Fan Xian saja, tiap kali ia berada dalam bahaya. Sekilas, ia tampak seperti anak kesayangan raja, meski tak ada hubungan darah. Dalang percobaan pembunuhan Fan Xian yang lainnya adalah putra mahkota. Fan Xian tidak boleh menikahi Wan'er dan menjadi pengurus Neiku. Itu intinya.
Oh ya, antara putra mahkota Li Chengqian dan pangeran kedua Li Chenghe sering berebut tahta dan saling mencari dukungan. Putra mahkota sebenarnya adalah putra ketiga. Dia menjadi putra mahkota karena ibunya menjadi ratu.
Fan Xian dan Wan'er kucing-kucingan, sambil berusaha membatalkan pernikahan. Beruntung sekali, akhirnya mereka bertemu dan berhasil meyakinkan kaisar agar tidak jadi melakukan pembatalan pernikahan. Banyak komedi romantis yang dieksplor dengan baik pada belasan episode awal. Setelah itu Fan Xian digambarkan makin berkibar sebagai calon petinggi tertinggi kerajaan. Dua pangeran saling memperebutkan dukungan Fan Xian, membuat sang raja jengkel. Perkiraan liar dia menjadi kandidat terkuat Kantor Penyidik atau malah menjadi perdana menteri sangat kencang. Reputasi baik Fan Xian bahkan sudah didengar oleh kerajaan Beiki yang menjadi rival abadi kerajaan.
Makin lama, akan makin tergambar tentang misteri siapa sebenarnya Fan Xian, yang tampak tahu tentang benda-benda modern. Dia menyelidiki tentang ibunya, Ye Qingmei, sebagai dewi dari masa depan. Paman Yu, guru sekaligus pembantu setia ibunya yang sangat ganteng, supersakti, namun buta, membantu dia mengungkap fakta ini.
Singkat cerita, Fan Xian memimpin misi diplomatik di negara Bei Qi atau Qi Utara. Dia harus memastikan pertukaran antara tahanan dua negara berhasil. Xiao En yang telah dipenjara selama 18 tahun akan ditukar dengan Yang Bingyun, mata-mata yang punya jalan panjang menuju istana. Perintah rahasia raja adalah membunuh Xiao En setelah pertukaran berlangsung.
Xiao En sangat yakin bahwa Fan Xian adalah cucunya yang diculik dan dikabarkan dilatih sangat keras untuk menjadi musuh utama Kerajaan Qi Utara. Saya tebak, cucunya itu adalah Yang Bingyun.
Dari Xiao En, Fan Xian tahu bahwa ia adaah pewaris asli kerajaan, dan meneguhkan hati akan merebut kembali kerajaannya dengan taktik. Dia tahu takkan bisa menggunakan perang. Dia juga tahu, bahwa ibunya berasal dari masa depan.
Endingnya? Fim ini hanya 46 episode.
2 menit sebelum film tamat, hidup Fan Xian berakhir karena dikhianati oleh Yang Bingyun. Rupanya, perintah rahasia Yang Bingyun adalah membunuh Fan Xian sebelum memasuki perbatasan kerajaan Qing. Gemes, nggak sih?
Karakter Fan Xian, sang tokoh utama, diperankan oleh Zhang Ruoyun, digambarkan sebagai pemuda genius yang tak pernah lupa apa yang ia baca. Dia juga memiliki rasa kemanusiaan tinggi di zaman ketika harga manusia masih sangat rendah. Saling melenyapkan lawan atau teman untuk keselamatan pribadi. Tokoh seperti ini sangat langka. Kecerdasannya mengguncang kerajaan, sehingga ia menjadi kesayangan raja. Begitu kira-kira.
Aktris cantik, Li Qin, sangat baik mengimbangi akting Zhang Ruoyun. Xiao Zhang yang muncul di 6 seri terakhir juga membuat para penggemar film Mandarin terpukau, seperti biasa. Maklum... memang aktor paling top tahun 2018-2019 ini. Ohya, saya sdah membuat sinopsis salah satu film Xiao Zhang berjudul Jade Dinasty atau The Legend of Chusen. Film ini yang versi layar lebar lho ya, yang versi film layar kaca (seri) direncanakan tayang bulan Maret 2020 ini dengan judul The Legend of Chusen III. SUdah ta sabar mencari film dan sinopsisnya? SAMA!
Jika penasaran dengan film ini, bisa menonton di WeTV dari Tencent. Seru banget, sih. Ada 2 film di sana yang menarik minat saya. Kebetukan kok sama-sama berkaitan dengan tokoh dari masa depan. Saya sedang menonton "Dreaming Back to Qing Dinasty" yang berlatar Kerajaan Qing pada masa Manchuria. Sejarah kerajaan di Cina memang amat sangat panjang, dan meliputi beberapa kali pergantian suku dan dinasti. Saya beberapa kali menonton yang berlatar sebelum masehi.
FIlm Joy of Life sangat enak ditonton kala senja, ingin kala ingin relaks setelah bekerja berat seharian. Ada unsur komedi yang renyah, sastra yang lezat, tokoh dan karakter kuat, serta dukungan sinematografi yang indah. Arsitektur rumah ala Cina pada masa lampau sangat memanjakan mata. Itulah mengapa saya sangat suka nonton film Mandarin karena pakaian, pemandangan, silat, dan arsitektur indah selalu memanjakan mata.
Jangan lupa visual efek dan adegan menarik. Misi saya menonton santai sering tidak berhasil karena selalu memancing keingintahuan. Kadang saya kebablasan menonton 3 episode dalam 1 hari, bahkan bisa lebih.
Eh iya, film ini mendapat banyak pujian pada alurnya, komedinya, pemerannya, sinematografinya dan spesial efeknya. Memang istimewa dan tak biasa.
Latar waktu atau setting film sekitar tahun 438. Eh? Kok tahu? Kuncinya ada pada nama dinasti yang menguasai kerajaan. Latar film ini adalah era Dinasti Liu Song (420 – 479), 18 tahunan setelah runtuhnya Dinasti Jin Timur (265-420). Peralihan kekuasaan terjadi saat Fan Xian lahir.
Bayi Fan Xian hampir kehilangan nyawanya jika tidak diselamatkan oleh Direktur Penyidik bernama Cheng Ping Ping, yang menghilangkan jejak Fan Xian, mengubahnya sebagai anak haram Sekretaris Kerajaan. Mereka memang sahabat karib, yang sama-sama menyimpan cinta pada ibu Fan Xian. Entah bagaimana si ibu ini, sehingga membuat banyak laki-laki hebat dari 2 negara mencintainya.
Dari pertengahan saya bingung, bagaimana mungkin tokoh-tokoh senior ini tidak tahu identitas asli Fan Xian. Ternyata.... Mereka tahu dan menjadikan Fan Xian sebagai BIDAK. Ayah angkat Fan Xian, Cheng Pingping, dan Kaisar adalah 3 serangkai yang berhasil merebut Kerajaan Qing dari dinasti sebelumnya, jadi takkan dengan sengaja mendidik anak dari raja yang mereka bunuh sebagai anak kesayangan, meski mereka ada rasa sayang pada Fan Xian yang sangat berbakat dan sangat genius.
Aktor kawakan Chen Daoming memerankan raja yang cerdik, licik, kejam, dan misterius dengan apik. Saya beberapa kali mengatakan kejam, bukan karena tindakan brutal atau kekejaman nyata, tapi dia bisa memahami siapa saja di kerajaannya dan bertindak tepat dalam melumpuhkan mereka, sehingga memang sangat menakutkan.
Oh ya, yang membunuh Fan Xian adalah Pangeran Kedua, yang sedari awal tampak sebagai sahabat paling karibnya. Tanpa disadari, sang pangeran menyelesaikan duri bapaknya, saat akan merebut kerajaan dari ayahnya sendiri.
Sekarang tahu, kan, mengapa saya gemas, kecewa dan tidak terima dengan ending film Joy of Life? Menulis begini membuat saya bisa sedikit lega. Tidak nyesek lama-lama sambil menyesali tokoh seberbakat itu terbunuh secara sia-sia, 2 menit sebelum film berakhir untuk selamanya. Huh! Oh, ya, semua foto dari Dramapanda.com
Dua seteru utama. Menang siapa? |
Eh, eh... menonton film saja kok sampai lebay, ada rasa tertampar-tampar gitu. Pengen bilang woles, Mbakyu... tapi saya tak bisa woles. Harapan saya terlalu besar pada film ini. Lebi tepatnya, saya tertipu dengan sinopsis film Joy of Life di Wikipedia. Harapan saya akan ada perang perebutan kekuasaan, dan Fan Xian yang pemberani, super genius dan ahli taktik ini akan berhasil melumpuhkan kekuasaan Kaisar Liu Yu yang kejam dan licik.
Film Mandarin Joy of Life, adalah film yang unik. Jalan ceritanya sangat sulit ditebak. Karakter beberapa tokohnya tidak mudah untuk disimpulkan tindakannya. Beneran, lho. Saya jarang salah tebak, tapi film ini mengajarkan pada saya agar jangan jumawa saat menikmati sebuah tontonan. Tonton saja dan nikmati. Tertawa lepas jika saatnya adegan lucu. ATau ikut meleleh saat menonton adegan romantis.
Sinopsis film Joy of Life
Fan Xian diperkenalkan sebagai putra tidak sah dari Fan Jian, seorang sekretaris kerajaan yang sangat dipercaya oleh Kaisar Liu Yu. Cap anak tidak sah melekat erat di dahi Fan Xian, membuat hidupnya ditempa dengan sangat berat. Contoh penderitaan Fan Xian terlihat saat guru pertamanya datang. Dia dengan kejam mengajari tentang racun, dan menjadikan Fan Xian kecil sebagai uji coba racun. Hasilnya sepadan, ia menjadi ahli racun seperti Fe Jie, gurunya. Fe Jie memberinya plakat penyidik kerajaan setelah proses belajar selesai. Rupanya, Fe Jie menyayangi Fan Xian seperti anaknya sendiri dan memberikan lebih, yaitu taktik, informasi mendalam tentang Dewan Penyidik kerajaan, bahkan menjadikannya sebagai penyidik lepas juga, dengan jabatan tinggi. Hal ini akan diketahui nanti.Fan Xian muda dijodohkan dengan Lin Wan’er, putri tidak sah sekaligus pewaris toko modern bernama Neiku. Toko ini awalnya milik Ye Qingmei, ibunya Fan Xian. Dia tewas dan tokonya diambil alih sebagai sumber pendapatan kerajaan. Ibu Wan'er adalah Putri Utama kerajaan yang tidak pernah menikah secara resmi, sehingga Wan'er bukan anak sah, meski tinggal di istana, dan ayahnya, Perdana Menteri, mengakuinya sebagai anak.
Li Qin sebagai Lin Wan'er, gadis cantik yang setengah hidupnya tinggal di rumah perawatan istana. |
Ibu Lin Wan'er yang kejam |
Wan’er sakit-sakitan, lebih tepatnya TBC. Pada masa itu, penderita TBC tidak boleh makan enak sehingga harus berpantang beberapa makanan, salah satunya adalah ayam goreng. Saat mencuri ayam goreng di kuil, keduanya bertemu dan jatuh cinta. Hal ini membuat mereka berdua, yang tidak saling tahu identitas, berusaha keras membatalkan dekrit perjodohan mereka. Ibu Wan'er juga menolak perjodohan itu dan beberapa kali melakukan percobaan pembunuhan calon menantunya itu. Sang kaisar bukan tidak tahu. Dia hanya menyelamatkan Fan Xian saja, tiap kali ia berada dalam bahaya. Sekilas, ia tampak seperti anak kesayangan raja, meski tak ada hubungan darah. Dalang percobaan pembunuhan Fan Xian yang lainnya adalah putra mahkota. Fan Xian tidak boleh menikahi Wan'er dan menjadi pengurus Neiku. Itu intinya.
Oh ya, antara putra mahkota Li Chengqian dan pangeran kedua Li Chenghe sering berebut tahta dan saling mencari dukungan. Putra mahkota sebenarnya adalah putra ketiga. Dia menjadi putra mahkota karena ibunya menjadi ratu.
Wan’er menjadi gadis ayam goreng yang selalu dicari oleh Fan Xian.
Fan Xian dan Wan'er kucing-kucingan, sambil berusaha membatalkan pernikahan. Beruntung sekali, akhirnya mereka bertemu dan berhasil meyakinkan kaisar agar tidak jadi melakukan pembatalan pernikahan. Banyak komedi romantis yang dieksplor dengan baik pada belasan episode awal. Setelah itu Fan Xian digambarkan makin berkibar sebagai calon petinggi tertinggi kerajaan. Dua pangeran saling memperebutkan dukungan Fan Xian, membuat sang raja jengkel. Perkiraan liar dia menjadi kandidat terkuat Kantor Penyidik atau malah menjadi perdana menteri sangat kencang. Reputasi baik Fan Xian bahkan sudah didengar oleh kerajaan Beiki yang menjadi rival abadi kerajaan.
Makin lama, akan makin tergambar tentang misteri siapa sebenarnya Fan Xian, yang tampak tahu tentang benda-benda modern. Dia menyelidiki tentang ibunya, Ye Qingmei, sebagai dewi dari masa depan. Paman Yu, guru sekaligus pembantu setia ibunya yang sangat ganteng, supersakti, namun buta, membantu dia mengungkap fakta ini.
Singkat cerita, Fan Xian memimpin misi diplomatik di negara Bei Qi atau Qi Utara. Dia harus memastikan pertukaran antara tahanan dua negara berhasil. Xiao En yang telah dipenjara selama 18 tahun akan ditukar dengan Yang Bingyun, mata-mata yang punya jalan panjang menuju istana. Perintah rahasia raja adalah membunuh Xiao En setelah pertukaran berlangsung.
Yang Bingyun, diperankan dengan apik oleh XIao Zhan yang populer di film The Untammed |
Xiao En sangat yakin bahwa Fan Xian adalah cucunya yang diculik dan dikabarkan dilatih sangat keras untuk menjadi musuh utama Kerajaan Qi Utara. Saya tebak, cucunya itu adalah Yang Bingyun.
Dari Xiao En, Fan Xian tahu bahwa ia adaah pewaris asli kerajaan, dan meneguhkan hati akan merebut kembali kerajaannya dengan taktik. Dia tahu takkan bisa menggunakan perang. Dia juga tahu, bahwa ibunya berasal dari masa depan.
Endingnya? Fim ini hanya 46 episode.
2 menit sebelum film tamat, hidup Fan Xian berakhir karena dikhianati oleh Yang Bingyun. Rupanya, perintah rahasia Yang Bingyun adalah membunuh Fan Xian sebelum memasuki perbatasan kerajaan Qing. Gemes, nggak sih?
Review Film Joy of Life
Film Joy of Life punya dua judul lainnya yaitu Qìng Yú Nián dan Thankful for the Remaining Years. Aslinya adalah adaptasi novel daring karya Mao Ni yang terkenal sebagai penulis novel Xianxia. Dia menjadi pemenang polling most-anticipated TV dramas of 2017 di situs Weibo. Perusahaan Tencent yang membuat film adaptasi novelnya dan mengedarkan di WeTV dan iQIYI. Keduanya adalah platform menonton film Cina secara resmi, seperti Hooq atau Netflix.Karakter Fan Xian, sang tokoh utama, diperankan oleh Zhang Ruoyun, digambarkan sebagai pemuda genius yang tak pernah lupa apa yang ia baca. Dia juga memiliki rasa kemanusiaan tinggi di zaman ketika harga manusia masih sangat rendah. Saling melenyapkan lawan atau teman untuk keselamatan pribadi. Tokoh seperti ini sangat langka. Kecerdasannya mengguncang kerajaan, sehingga ia menjadi kesayangan raja. Begitu kira-kira.
Aktris cantik, Li Qin, sangat baik mengimbangi akting Zhang Ruoyun. Xiao Zhang yang muncul di 6 seri terakhir juga membuat para penggemar film Mandarin terpukau, seperti biasa. Maklum... memang aktor paling top tahun 2018-2019 ini. Ohya, saya sdah membuat sinopsis salah satu film Xiao Zhang berjudul Jade Dinasty atau The Legend of Chusen. Film ini yang versi layar lebar lho ya, yang versi film layar kaca (seri) direncanakan tayang bulan Maret 2020 ini dengan judul The Legend of Chusen III. SUdah ta sabar mencari film dan sinopsisnya? SAMA!
Jika penasaran dengan film ini, bisa menonton di WeTV dari Tencent. Seru banget, sih. Ada 2 film di sana yang menarik minat saya. Kebetukan kok sama-sama berkaitan dengan tokoh dari masa depan. Saya sedang menonton "Dreaming Back to Qing Dinasty" yang berlatar Kerajaan Qing pada masa Manchuria. Sejarah kerajaan di Cina memang amat sangat panjang, dan meliputi beberapa kali pergantian suku dan dinasti. Saya beberapa kali menonton yang berlatar sebelum masehi.
FIlm Joy of Life sangat enak ditonton kala senja, ingin kala ingin relaks setelah bekerja berat seharian. Ada unsur komedi yang renyah, sastra yang lezat, tokoh dan karakter kuat, serta dukungan sinematografi yang indah. Arsitektur rumah ala Cina pada masa lampau sangat memanjakan mata. Itulah mengapa saya sangat suka nonton film Mandarin karena pakaian, pemandangan, silat, dan arsitektur indah selalu memanjakan mata.
Jangan lupa visual efek dan adegan menarik. Misi saya menonton santai sering tidak berhasil karena selalu memancing keingintahuan. Kadang saya kebablasan menonton 3 episode dalam 1 hari, bahkan bisa lebih.
Eh iya, film ini mendapat banyak pujian pada alurnya, komedinya, pemerannya, sinematografinya dan spesial efeknya. Memang istimewa dan tak biasa.
Latar waktu atau setting film sekitar tahun 438. Eh? Kok tahu? Kuncinya ada pada nama dinasti yang menguasai kerajaan. Latar film ini adalah era Dinasti Liu Song (420 – 479), 18 tahunan setelah runtuhnya Dinasti Jin Timur (265-420). Peralihan kekuasaan terjadi saat Fan Xian lahir.
Bayi Fan Xian hampir kehilangan nyawanya jika tidak diselamatkan oleh Direktur Penyidik bernama Cheng Ping Ping, yang menghilangkan jejak Fan Xian, mengubahnya sebagai anak haram Sekretaris Kerajaan. Mereka memang sahabat karib, yang sama-sama menyimpan cinta pada ibu Fan Xian. Entah bagaimana si ibu ini, sehingga membuat banyak laki-laki hebat dari 2 negara mencintainya.
Dari pertengahan saya bingung, bagaimana mungkin tokoh-tokoh senior ini tidak tahu identitas asli Fan Xian. Ternyata.... Mereka tahu dan menjadikan Fan Xian sebagai BIDAK. Ayah angkat Fan Xian, Cheng Pingping, dan Kaisar adalah 3 serangkai yang berhasil merebut Kerajaan Qing dari dinasti sebelumnya, jadi takkan dengan sengaja mendidik anak dari raja yang mereka bunuh sebagai anak kesayangan, meski mereka ada rasa sayang pada Fan Xian yang sangat berbakat dan sangat genius.
Aktor kawakan Chen Daoming memerankan raja yang cerdik, licik, kejam, dan misterius dengan apik. Saya beberapa kali mengatakan kejam, bukan karena tindakan brutal atau kekejaman nyata, tapi dia bisa memahami siapa saja di kerajaannya dan bertindak tepat dalam melumpuhkan mereka, sehingga memang sangat menakutkan.
Oh ya, yang membunuh Fan Xian adalah Pangeran Kedua, yang sedari awal tampak sebagai sahabat paling karibnya. Tanpa disadari, sang pangeran menyelesaikan duri bapaknya, saat akan merebut kerajaan dari ayahnya sendiri.
BUAH JATUH TAK JAUH DARI POHONNYA.
Gemeeeeeees! Saya tertipu!
Sekarang tahu, kan, mengapa saya gemas, kecewa dan tidak terima dengan ending film Joy of Life? Menulis begini membuat saya bisa sedikit lega. Tidak nyesek lama-lama sambil menyesali tokoh seberbakat itu terbunuh secara sia-sia, 2 menit sebelum film berakhir untuk selamanya. Huh! Oh, ya, semua foto dari Dramapanda.com
Bocoran drama Joy of Life dari para fans
Saya mendapatkan banyak informasi dari teman-teman yang membaca postingan ini di kolom komentar. Sebagian besar masuk menjadi unknown karena setting Google-nya belum diubah. Saya merasa sayang dengan prediksi para sahabat ini karena bagus-bagus. Jika diizinkan, blog ini bisa bermasalah dengan broken link. Maka saya tuliskan di sini, ya. Mohon maafkan saya, ya. Berikut bocoran dari teman-teman:
1. Unknown 1
Menurut saya di film Joy of Life yg akan segera dibuat yaitu season 2. Kemungkinan Fan Xian tidaklah mati tetapi ia ditolong oleh Master Kuhe karena mengetahui bahwa dia anak dari Ye Qing Me dan xian disembuhkan dengan buku rahasia dari Ye Qing Me yg diberikan untuk Master Kuhe.
2. Unknown 2
Cuman bisa bilang nonton drama ini nikmat.....dan penasaran banget sama kelanjutan kisah berikutnya. Fan xian mati begitu saja?....tentu tidak....
3. Unknown 3
Film ini pasti belum berakhir. Masih ada seson duanya. Dia kan belum menikah dan belum ke tempat asal usul ibunya di kuil dewa dan dia belum memakai benda peninggalan ibunya; panah busurnya.
4. Unknown4
Suka reviewnya hihihihi, tenang mba, drama ini emang direncanakan akan ada season 2-nya, katanya bakal tayang 2022, kita liat plot twist-nya gimana ntar. Masih lama sih.
5. Unknown 5
Novelnya ada hampir 750 bab, dan tokoh utamanya masih hidup enak sampai akhir cerita jika tidak keliru. Serial ini belum mengadaptasi semua bagian novel.
Nah, lho, ada banyak sekali pengetahuan dan bocoran baru tentang drama Cina Joy of Life ini. Di kolom komentar juga ada dan bisa dibaca.
Makasih ya sobat semua, karena kebaikan memberitahukan ini. Saya sangat senang sekali.
Sebelum menonton Joy of Life Season 2, yuk baca fakta-fakta seputar Joy of Life.
Oh ya, kalau sobat semua suka nonton drama Cina, saya ada beberapa sinopsisnya:
Blossom in Heart (Begonia Rouge)
Wanita Antara Tahta (Legend of Two Sisters in Chaos)
Wanita Antara Tahta (Legend of Two Sisters in Chaos)
Dan masih banyak lagi di kategori Film.
55 Komentar
Sakit ya kalau yang nusuk dari belakang itu orang yang kita percayai. Hihi. Tapi saya tertarik dengan sad endingnya ini. Kayaknya seorang hero itu diakhir memang lebih terasa kalau dimatiin. Jadi kan akhirnya dia tetep sebagai protagonis meski mati. Kalau hidup kan siapa tau berubah di episode yang tidak pernah akan ada. Hehe. Saya takut nonton ini. Takut ga bisa nahan kepo dan namatin 46 episode dalam sehari. ��
BalasHapuskarena kita terbiasa dikasih tontonan, heronya itu diapa-apain juga pada akhirnya akan menang
HapusHahaha. Benar sekali.
HapusYang saya gemes itu, sang hero yang master tingkat 9,mati tanpa melawan. Saat adu punggung, ia ditusuk, dan kemudian film berakhir.
Gemeeeees!
tapi ini kan trilogi, jadi pasti ada season 2 sama season 3 nya, dan pemeran utamanya gak mungkin mati skrg sih :))
HapusWuih kayaknya seru ya nonton serial mandarin lagi. Dulu aku suka banget mbak, jaman kuliah. Sekarang udab gak punya stamina nonton serial hihihi meski klo baca review begini kangen banget
BalasHapusMemang bagus, Mbak.
HapusSaya lebih suka film kolosal Mandarin. Lebih puas menontonnya.
mau bilang tenang mbak... sabar, ah sebenarnya yang mau dibilangi sudah sadar diri kok, cuma butuh pelampiasan saja. Dan pelampiasannya keren, membuat saya menikmati tulisan bagus ini, sekaligus membayangkan beberapa bagian filmnya.
BalasHapusHihihi.
HapusIya Mbak, jadi blogger harus gitu, kalau jengkel, cari sumbernya lalu tulis.
Coba saya yang nulis skenarionya.
BalasHapusTwist endingnya dua sahabat ini baikan salam-salaman sama bapanya.
Ehehe..
Waduh, ga bisa. Karena, mereka aslinya musuh.
HapusMam, ini racun banget :))))))))
BalasHapusTonton!
HapusHiks tokoh utama mati, ngga jadi nonton ah 😁😁
BalasHapusSoalnya saya juga penggemar film berlatar belakang sejarah
Eniwei, nonton via WeTV recommended ya
Fotonya bagus bagus 👍👍
Memang Mbak. Saya pakai aplikasi, jadi bisa sewaktu waktu nonton
HapusBaca review film jadi pengen nonton, kayaknya seru
BalasHapusHwhe kadang gitu ya, bakal kesel klo ending film g sesuai harapan kita
BalasHapusBtw ini film kolosalnya bagus juga, jadi pgn nonton...
belum pernah nonton film kolosal cina. Tapi baca review dr kakak kayanya ngejelimet ya jalan cerita filmnya. berat...
BalasHapusSelama ini belum pernah nonton film dari negeri tirai bambu. Tapi kebanyakan dramanya setting tahun lama ya, ada gak sih yg ceritanya kekinian ala drakor gitu, mbak?
BalasHapushabis baca review nya auto pengen langsung nonton karena suka sam vobes di film nya, walaupun yaa endingnya ga seseru itu ya mba, memang sih kadang film yg kita ekspektasikan oke tapi endingnya kentang wkwk
BalasHapushiks ending yang ngajak berantem nih, haha.. ya selalu begitu, kalau nonton film. tokoh utama yang jadi sentral cerita, tentu diharapkan penonton pada akhir film adalah bahagia selamanya. Kalau kenyataannya berbeda, bikin sedih dan kecewa. tahu gitu nggak nonton! #eh
BalasHapusTapi justru film yang gak bisa ditebak seperti ini Mba Susi, bikin saya merasa sutradaranya ciamik.
BalasHapusHaha, saya jadi kepengen liat langsung nih adegan yang bikin mba Susi tertipu..
Ini serial ya Kak. Aku seneng sih nonton film Mandarin, apalagi yang kolosal dan film dengan setting istana. Intriknya seru. Dan aku suka kostumnya dong. Eh...mau ah cari filmnya...
BalasHapusSaya juga sering kecewa dengan ending film yang tak sesuai ekspektasi kak Susi.
BalasHapusDan paling tak suka dengan film yang endingnya biasa² aja, tidak memberikan rasa puas pada penonton.
Sepertinya banyak intrik di dalam film ini ya Mbak. Btw, ini serial berarti ya. Memang kalau nonton serial itu gak bisa satu episode saja, alurnya bikin penasaran soalnya
BalasHapusYaaa tokoh utamanya justru berakhir tragis. Baru baca review aja udah kecewa apalagi yang nonton, hihi. Konfliknya keren nih film
BalasHapusKalo film kolosal dan diadaptasi dari novel, saya lebih suka baca langsung novelnya sih mbak.
BalasHapusSaya nonton kolosal cina terakhir kali udah lama banget 😆
BalasHapusIni film atau drama seri sih? Waktu itu temenku mosting cuplikannya di wa story. Setelah baca ini jadi makin penasaran jadi pengen nonton.
BalasHapusAwalnya pengin nonton, tapi baca endingnya kok aq ikut marah2 dan ga terima juga yaaa.. huaaaaa
BalasHapusWuih, aku sebenernya kurang suka drama yang kolosal, tapi aku jadi penasaran sama ini. 46 episode ya. Lumayan panjang juga. Seru scene Wan er lagi nyuri ayam goreng terus ketemu Fan Xian,yang mulanya nolak dijodohkan akhirnya mau ya huehehe. Romantis. Ibunya Wan er cakep deh kalau dilihat dari gambarnya. Tapi endingnya tragis ya, dikhianati sama temen sendiri hiks
BalasHapussaya gak ngikuti drama mandarin. btw kakak nontonnya kapan ya? saya saja rasanya gak punya waktu bahkan untuk nonton tv. biasanya anak main smart hafiz dan saya dampingi 😁
BalasHapusAku gak tahu film ini
BalasHapusTapi baca artikel ini kok aku malah jadi tertarik pengen nonton ya
Kayaknya intrik dalam film cukup seru. Meskipun endingnya mengecewakan tapi kayaknya konfliknya itu bikin gemes
Been there mba... ak pernah ngikutin drama lamaa.. eh endingnya cuma mak nyik doang.. sepele. Jengkel aku mbak. hahaha.
BalasHapusKisah 2 laki-laki bersahabat lalu memperebutkan 1 wanita itu ngegemesin emang sih. Aku oribadi gak suka film sad ending dan gak suka juga sih sama film atau drama cina. Aku kan penganut drakor for life. Hahahaha
BalasHapusAku tuh paling tak bisa bedakan film cina dan Korea hahaha soalnya wajah mereka sama seh, sama-sama putih dan cantik.m ah sayang banget endingnya gak bagus ya, ga jadi nonton ah
BalasHapusBisa dibedakan mbak wlpn sama-sama keturunan Chinese baik Korea atau Cina. Yg cina ceweknya lebih cantik2. Kalo cowoknya lbh ganteng2 wlpn udh tua sebagian. Struktur wajahnya beda Korea & Cina. Korea mgkn bnyk oplas kalo Cina gak.
HapusAlasannya Kak Susi suka drama/film mandarin hampir sama dengan Pewe, suamiku, karena katanya arsitektur, pemandangan, pakaian, cantiknya pemeran perempuannya, dan katanya konflik serta silatnya yang lebih seru. Nanti aku referensiin deh Joy of Life ini ke suamiku
BalasHapusheumm hampir nyesel aku nonton film ini krn endingnya begitu tp dugaan aku pasti akan ada lanjutanya dan Fan Xian akan hidup lagi hahahaha Tapi tetep aku suka film ini. Dalam kenyataan hidup yg berkuasa mmg bisa semena mena dan rakyat biasa seperti gak ada harganya yg bisa mati kapan saja. Tapi good newsnya hati Fan xian sangat lembut dan sangat mengahragai setiap jiwa. Tapi jujur film ini aku sangat menyukai karakter Chen Daoming...dia cool n trkadang sadis tapi ada baiknya juga wkwkwkwk
BalasHapusMenurut saya, serial ini bakal ada season 2 nya, karena emang belum selesai, fan xian kemungkinan diselamatkan paman Wu Zu. Mungkin loh yaa....kita tunggu aja.
BalasHapusBelum tau mbak ada Season 2 nya gak...
HapusIya mbak, aq juga penasaran gimana endingnya. Awalnya aq tertarik nontonnya ketika dia msh kecil begitu genius apalagi ketika ketemu gadis paha ayam. Tapi endingnyaaaaa, gak ngena banget. Begitu mudah dibunuh oleh Xiao Zhan lagi. Pdhl kita berharapnya Xiao Zhan jd org baik buat dia. Yg keselnya Xiao Zhan di Untamed jadi pemeran utama yg imagenya udh bgs. Bnyk fans The Untamed pengen liat Xiao Zhan di Joy Of Life. Kirain baik, eeeh gak taunya pembunuh lagi...hahaha... Gak tau sih ada season 2 nya gak. Kan crt modernnya blg : mati gitu aja lgsng diam tuh editor.
BalasHapusTenang kak.. ini tu bakal ada sampe season 3 (produksi 5 tahun). Tapi yaa gitu harus sabar 😂😂
BalasHapusHello" Joy of life ada klnjutannyk lho Joy of life ke 2
BalasHapusSabar ada seson ke 2 fan Xian tidak mati
BalasHapusHaha, ya filmnya bikin penasaran dan pengen nonton, filmnya dibuat gantung, nanti pasti ada lanjutannya, pasti Fan xian ternyata gak mati hihi
BalasHapusMasih ada season 2. Jadi sebaiknya jangan keburu menuduh itu itu. Season 1 banyak misteri dan kejutan. Semoga banyak terjawab di season 2 dan menghilangkan kekecewaan Anda.
BalasHapusAne yakin Fan Xian akan hidup lagi, atau setidak2nya dia belum mati saat itu, nyaris mati dan masih tertolong. Gak mungkin tokoh utama dimatikan begitu saja. Ini kasusnya seperti kayak si Jhon Snow di drama barat Game of Throne yg hidup kembali. ha ha ha.
BalasHapusyg jelas cerita di drama serinya beda dgn novel... aslinya cewek fan xian ada 4 istri pertama lin wan er putri kerajaan qing dapet anak kedua cowok akhirnya... kedua klo gak salah namanya sisi... lupa tapi... intinya salah satu pelayan fan xian waktu masih kecil di danzhou lebih besar 2 tahun dari fan xian... dikawini jadi istri kedua...dapet anak kesatu cewek ketiga haitangduo duo... gak jadi istri tapi dekat... keempat kaisar qi utara yg aslinya cewek... dapet anak tidak sah ketiga cewek... waktu chapter 753an... pokoknya fan xian membunuh orang tua nya sendiri... ternyata kaisar qing bapak aslinya dalang ygmembunuh ibunya... banyak orang yg membantu fan xian... untuk memberontak... dan fan xian pun banyak mempelajari ilmu dari 4 grandmaster... akhirnya fan xian menjadi salah satu yg terkuat generasi muda walaupun ilmunya masi dibawah grandmaster...haitang duo duo sama murid ke 13 grandmaster sigujian pun kalah akhirnya... di chapter update terakhir fan xian jadi orang biasa tapi pny kekuatan untuk mempengaruhi dunia... walaupun nggak jadi kaisar qing... cerita novel nya masi ongoing jadi sebenernya ceritanya belum rampung guys...
BalasHapusyah aneh sih film yang dibuat ga cocok sama judul " Joy of life " Kalao endingnya heronya mati. Kan lucu harusnya judulnya sad of life
HapusDari beberapa film wuxia yg sdh sy tonton, ni film bagus sekali, cocok dgn rating nya yg tinggi, walaupun endingnya gak happy. Ditunggu sesion ke 2 nya, katanya di 2022 ??
BalasHapustapi kalo endingnya bisa gak ketebak itu berarti bagus yaaa mba skenarionya, bisa ngobrak-abrik pikiran dan perasaan yang nonton
BalasHapusHmm, bukannya drama ini diangkat dari novel? Saya malah menunggu adanya season 2. Jadi saya tidak terlalu kecewa dengan akhir dari drama ini.
BalasHapusAkupun kecewa kalau Fan Xian mati.... udah nonton 46 episode endingnya bikin sakin. Masih menanti season 2, semoga misteri2 terpecahkan..... termasuk sebenernya siapa Fan Xian? karena di awal dan akhir episode itu dunia modern kayak lagi tidur di kursi,
BalasHapusBelum tentu, tebakan ane sih..itu muslihat Fan Xian utk menyelamatkan anak sohibnya, temannya dan gurunya. Kolabori..pura2 di tusuk...padahal tipu muslihat
BalasHapusFan xian itu anak raja kan ya???
BalasHapusDan jelas lah fan xian belum mati wkwkw, wong di akhir itu pas di dunia modern dia bilang belum berakhir kan.
Tapi cuma di drama ini yg pas bagian romamtis justru sering aku skip, lebih tertarik sama alur ceritanya daripada percintaan nya
Terima kasih sudah berkenan meninggalkan jejak di sini. Mohon tidak memasang iklan atau link hidup di sini. :)