Legend of Xiao Chuo, Sang Permaisuri Legendaris

Bulan November tiba, dengan sebuah keseruan baru, yaitu sebuah drama Cina berlatar belakang sejarah Dinasti Liao. Terkhusus tentang seorang permaisuri legendaris generasi kedua, bernama Xiau Yanyan. Nama lainnya adalah Xiao Chuo. Drama bersetting masa Kerajaan yang digambarkan keras dan barbar karena mereka memang suku pemburu yang tinggal di padang rumput. Suku tersebut bernama suku Khitan. Mereka berhasil meruntuhkan Dinasti Tang, atau kita bisa menyebutnya Han.

Legend of Xiao Chuo ala susindra


Penyuka drama sejarah Cina mungkin akan merindukan kelembutan perempuan Cina dengan kostum seperti kebaya itu. Meski banyak peran memang menggambarkan keluwesan perempuan, namun tokoh utama kita memang tergambar sebagai sosok heroik yang pemberani di medan perang. 

Baik dalam cerita sejarah Cina asli (karena diceritakan dalam kitab juga), maupun dalam cerita drama Legend of Xiao Chuo, Yanyan memang sosok perempuan Khitan yang tangguh. Dia suka kuda, padang pasir, dan senang bergulat. 

Diperbolehkan oleh adat? Oh, ya, adat Khitan memang serasa seperti langit dan bumi jika dibandingkan dengan suku Han, apapun dinastinya. Makanya mereka dikatakan barbar. Padahal mereka hanya menyukai kehidupan bebas lepas di alam. Kuda dan padang rumput adalah kekayaan hakiki mereka.

Dinasti Liao berkuasa di Asia Timur dari tahun 916 hingga 1125. Nah, permaisuri Xiao Yanyan dikatakan hidup pada tahun 953 sampai 1009. Selama 50an tahun usianya saat meninggal, namun ia banyak dikenang karena kepemimpinannya.


Sinopsis Legend of Xiao Chuo


Menteri Xiao Siwen punya 3 putri bernama Hunian, Wuguli, dan Yanyan. Mereka hidup harmonis sekali, padahal memiliki karakter yang berbeda. Ibu mereka, Permaisuri Yan, sudah lama meninggal dunia, sehingga otomatis Hunian menjadi ibu bagi dua adiknya. Ia berkarakter lembut keibuan, namun paling cerdas. Pembantu setia ayahnya. Wuguli bersifat lembut, feminim, dan suka perhiasan. Karakter Yanyan yang termuda, sudah saya sampaikan sebelumnya.

Pemerintahan Dinasti Liao masih belum stabil. Sejak kakek (atau kakek buyut?) mendirikan dinasti, mereka masih saling berebut tahta. Bahkan Kaisar Muzong yang sekarang pun membunuh kakaknya demi tahta. Ia dalam sejarah disebut sebagai Pangeran Tidur karena pekerjaannya mabuk-mabukan. Di drama ini karakter pemadat dan pembunuh ditambahkan. Kaisar tidak memiliki keturunan dan hanya percaya pada adiknya, Raja Taiping. 

3 putri Menteri Siwen terlibat dalam kancah politik tanpa sengaja karena mereka adalah keturunan permaisuri. Siapapun yang menikahi mereka akan bisa memperebutkan kursi raja. Dan ada 3 keluarga yang memiliki hak sama untuk menjadi penguasa tertinggi tersebut. Putri pertama menikah dengan Raja Taiping, putri kedua menikah dengan Raja Xiyin, dan putri ketiga menikah dengan Raja Mingyi. Nama lainnya Pangeran Yelu Xuan.

Bisa dibayangkan bagaimana intrik perseteruan para calon kaisar, yang digambarkan memiliki kekuasaan absolut? Iya, absolut, sampai adiknya pun bisa dibunuh, keponakannya (putra raja yang digantikannya) dikebiri, dan masih banyak lagi.

Memang itu intinya, tapi dibumbui cerita cinta yang manis. 

Raja Taiping sangat mencintai istrinya, pun demikian dengan Raja Xiyin. Namun ada bedanya, yaitu kelembutan hati Hunian ditempatkan dalam kediaman adik kesayangan raja. Dia yang biasanya cerdik, menjadi tidak banyak tahu kejahatan suaminya. Meskipun, ia beberapa kali berhasil membujuk suaminya agar melepaskan targetnya. 

Raja Taiping dengan pakaian dan tatanan khas suku Khitan


Wuguli dan Raja Xiyin juga saling mencintai, namun mereka hidup merana. Ayahnya digulingkan bahkan dibunuh oleh Raja Taiping yang masih saudara juga. Alasannya karena pemberontakan yang gagal. Jadi, mereka adalah raja dan ratu yang dikucilkan. Hal ini memberikan dendam yang luar biasa. Meskipun, jika kembali bertemu para saudarinya, sangat tampak keakraban mereka.

Yanyan, dalam hal percintaan, sangat tidak beruntung. Hatinya hanya tertambat pada Han Derang. Marga Han di sini sudah cukup melecehkan, karena merupakan marga suku taklukan. Namun politik Khitan memang unik. Meski berhasil menaklukkan bangsa Han, namun mereka masih bisa hidup dan beberapa di antaranya menjadi pegawai pemerintahan.

Han Derang adalah sahabat baik Mingyi, yang kelak menjadi suami Yanyan. Keduanya terikat dalam persaudaraan yang erat. Sebenarnya Derang dan Yanyan sedang mempersiapkan pernikahan. Tampak di sini, betapa terbukanya Menteri Siwen. Menurut adat, seharusnya putrinya menjadi suami raja dari suku Khitan sendiri. Masih ada beberapa karakter Raja, selain Taiping dan Xiyin.

Dandanan suku Khitan dan suku Han


Mingyi menyabotase pertunangan mereka dengan alasan untuk "perjuangan yang lebih besar". Mingyi adalah keturunan dari Kaisar Shizong yang syah. Kaisar Muzong yang sekarang adalah sepupu, dan tidak memiliki darah langsung dari Abouji (pendiri Dinasti Liao). Dia terpaksa mengadopsi 3 anak kaisar sebelumnya, karena keluarga dari keturunan Abouji masih bisa 'menggoyang" pemerintahan. Oh, ya, marga mereka Yelu. Jadi semua yang di drama itu mempunyai marga Yelu ya berarti keluarga dekat kaisar.

Dan memang itulah yang terjadi kemudian. Dalam sebuah kudeta akhirnya Mingyi yang menjadi kaisar dengan gelar Kaisar Jingzong. Jingzong meneruskan usaha ayahnya dahulu, yaitu menyatukan budaya dan politik dengan suku Han yang ditaklukkan. Ide ini pulalah yang membuat ayahnya dulu meninggal, sehingga ia mengalami masa yang berat sampai dewasa.

Daan... pernikahan tersebut adalah berkah bagi negara, karena kisah heroik Yanyan sebagai permaisuri legendaris selalu dikenang sepanjang masa. Saya tak sabar menanti setiap episode yang ditawarkan. Aslinya kalau nonton dari kanal video on demand seperti Network TV seperti Tencent dan BTV, drama ini tayang setiap hari kecuali Senin, mulai dari 3 November lalu. 

Saya menontonnya di WeTV, dan saat ini baru sampai episode 12. Karena saya ambil yang gratisan. Pengguna VIP bisa menonton 6 seri lebih dulu, yang sebalnya, tak ada preview-nya di kanal Youtube WeTV. 


Review Legend of Xiao Chuo

Namanya saja drama, ya, tentu ada karakter yang dilebihkan agar memunculkan kesan dramatis. Hal ini sudah secara natural terjadi karena perlu membuat penonton betah mengikuti cerita. Bahkan datang ke blog Cakrawala Susindra ini.

Sosok Derang, misalnya, dikatakan sebagai sosok heroik dan setia pada suku yang menaklukkan nenek moyangnya. Dia generasi ketiga yang mengabdi pada Dinasti Liao. Bahkan keluarganya jadi sahabat karibnya kaisar. Meskipun, kadang harus puas menjadi warga kelas dua, yang bisa sewaktu-waktu diejek. 

Bagi suku Han yang sekarang tinggal di area selatan, mungkin mereka penghianat, atau malah semua sudah lupa dan hidup damai dengan adat mereka sendiri. Mereka memang tidak akan sanggup menjalani kehidupan ala pemburu seperti suku Khitan yang menguasai mereka....

Nah, karakter Han Derang ini, menjadi unik. Oh iya, dia diperankan oleh Shawn Dou. Fans berat Princess Agent pasti terkenang pada karakter Yan Xun, pangeran dari Kerajaan Yan Utara yang sudah menyatakan takluk pada Kerajaan Wei Utara. Tanda takluknya dengan mengirimkan putranya, Yan Xun, untuk tinggal di Istana Wei. Saya ingat karena dandanan suku Khitan mirip dengan tokoh Yan Xun: dibiarkan terurai dengan kepang-kepang kecil. Beda dengan suku Han yang selalu digelung rapi.

Dandanan gadis suku khitan


Dandanan perempuan suku Khitan juga unik. Rambut bagian atas diikat, dan sisanya digerai, dengan kepang-kepang kecil di kanan kiri. Pakaian mereka, dari semacam kain beludru. Beberapa tokoh menggunduli sebagian rambut dan menyisakan area kanan-kiri untuk dikepang. 

Ratu Yanyan, di antara para prajurit, kasim, dan dandanan beberapa orang Liao, yaitu kepala nyaris gundul, hanya tersisa sedikit untuk dikepang kanan dan kiri.


Karena masa ini, dua suku memang gabung, meski yang satunya lebih meninggi dari lainnya, kita akan menemukan budaya yang lebih lembut, dengan kebiasaan minum teh, dan rambut rapi.

Karakter Yanyan diperankan oleh Tiffani Tang atau Tang Yan. Saya mengenalnya saat memerankan drama The Princess Wei Young (2016), menemani Lou Jin, pemeran drama I Will Find You A Better Home.

Tiffany sangat cocok memerankan sosok Yanyan yang berkemauan keras. 11-12 dengan karakter Xin Er di drama The Princess Wei Young. Aduh saya tidak selalu mereview drama yang saya tonton. Princess Agents juga saya menyesal tidak membuat sinopsis dan reviewnya.

Baju Yanyan yang diperankannya tak jauh dari warna merah. Dia sangat hobi berkuda, dan perkenalannya dengan Derang juga karena kuda. Dia sangat mengidolakan permaisurinya Abouji yang berjuang bersama suami sehingga mereka menjadi kerajaan terkuat, menguasai Cina daratan utara, Mongolia, Russia, and sebagian semenanjung Korean. Nama permaisuri ini sering disebut dan saya lupa menulisnya.

Pada akhirnya Yanyan memang seperti pujaannya. Ia bahkan masih memimpin 10000 pasukan ke medan perang. Dia disebut Janda Permaisuri Chengtian, dalam sejarah, mungkin gelar empress dia dapatkan setelah suaminya mangkat. Putra pertama mereka berusia 11 tahun saat menjadi raja, sehingga praktis Yanyan yang menjadi penguasa tertinggi. 

Penggambaran Yanyan merupakan kebalikan dengan suaminya yang secara fisik digambarkan lemah, sehingga keluar sebentar saja sudah masuk angin. Tapi fisik lemah ini yang membuatnya selamat. Tidak seperti adiknya, Zhimo yang mengalami nasib tragis, dikebiri dan mata kanannya buta. Bahkan dengan kelemahannya itu gerakannya mengambil kembali tahta keluarga tidak sedemikian terdeteksi.

Ah iya, perjuangan mendapatkan tahta, menyatukan pendapat semua dewan, memang salah satu temanya. Yang jelas, drama ini mengajak kita puas melihat pemandangan savana nan luas dengan kebudayaannya. 

Skor bagusnya menurut saya adalah 9. Artinya bagus banget. Fans-nya Charmaine Sheh juga bisa puas melihat Hunian yang cantik dan lembut. Ah, karakter dia memang selalu seperti itu, kelihatannya. Di Legend of Yanxi Palace, dia juga berperan sebagai selir yang lemah lembut.

Apalagi ya, yang kurang?

Ehmmm.... 

Ah, iya. Drama The Legend of Xiao Chuo ini memiliki 48 episode (saja), dengan durasi 45 menit. Mulai ditayangkan mulai 3 - 22 November 2020. Sangat singkat dan sedang tayang. Jadi harus ditonton, nih. Di mana? Saya menontonnya di aplikasi WeTV Indonesia versi gratis. Bisa juga di BTV dan Tencent Video. Btw, aslinya WeTV juga milik Tencent, sih. 

Pastikan usiamu sudah 13+ ya, karena beberapa adegan tidak layak ditonton. Aslinya sih 17+ saja deh. 


Oh ya, kalau sobat semua suka nonton drama Cina, saya ada beberapa sinopsisnya:
Blossom in Heart (Begonia Rouge)
Wanita Antara Tahta (Legend of Two Sisters in Chaos)

Kalau review dan sinopsis lengkap The Sword and The Brocade 2021 ini menarik, banyak lagi ulasan menarik di kategori Film. Selamat membaca dan berkelana di dunia sinema....

Informasi dan gambar: https://mydramalist.com/34637-the-legend-of-xiao-chuo

Tambahan:

https://en.wikipedia.org/wiki/The_Legend_of_Xiao_Chuo

https://en.wikipedia.org/wiki/Liao_dynasty

https://en.m.wikipedia.org/wiki/Xiao_Yanyan

26 Komentar

  1. Wah, Mbak Susi kasih skor 9, berarti memang bagus nih Legend of Xiao Chuo.
    $8 episodes , cukup singkat ya...
    Melihat fotonya saya fokus ke dandanan gadis suku Khitan yang unik.
    Mengangkat tema permaisuri legendari generasi kedua ..dengan segala kisah di sekitarnya, Menarik pastinya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya sih, untuk drama-drama seperti biasanya, 8 episode memang terkesan singkat banget, biasanya kan setidaknya 15 episode ke atas dengan durasi bisa 1 jam lebih.

      Hapus
  2. Wow, 48 episode nih ya mbak..harus marathon nontonnya..dulu pas SMP aku seneng banget nonton drama china. Btw, ada aplikasi weTV sepertinya harus aku install nih.

    BalasHapus
  3. Pemainnya cantik ya mbak, Hehehe.. Sepertinya mbak susi ini pecinta drama china ya. kalau gak salah kemarin ngeriview yang drma china tentang alien cantik itu kan?

    BalasHapus
  4. Permaisuri cina cantik-cantik ya, terlihat elegant dan menawan dan sepertinya kebanyakan punya sifat lemah lembut sesuai wajahnya

    BalasHapus
  5. Yanyan hebat ya mbak, memimpin 10.000 prang hebat. Tapi ia disebut janda mbak? Tapi kok kalimat dibawahnya ia kebalikan dari watak suaminya mbak? Maaf saya sedikit bingung hehe boleh dijelaskan mbak? Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai, aku bantu jawab ya. karena aku suka banget sama drama ini, bahkan aku suka sejarahnya. Yanyan disebut janda, karena suaminya Yelv Xian (Mingyi) meninggal di usia 12 tahun putra sulungnya. Yanyan diberikan gelar Janda Permaisuri karena anaknya menjadi Kaisar. Yanyan memiliki sifat bertolak belakang dengan Mingyi. Yanyan tegas,dia bahkan memimpin perang. Yanyan juga mengurus negara selama periode sakitnya Mingyi. Sedangkan Mingyi, dia lemah dan sering sakit-sakitan. Namun, karena dia sakit-sakitan. Tetapi, karena sakit sakitan ini, Mingyi dapat mengelabui banyak pihak. Termasuk Derang dan Yanyan.

      Hapus
  6. Drama keluarga dan perebutan tahta yang luar biasa. Sosok Yanyan ini begitu memukau dengan segala kelebihannya dalam strategi dan peran di keluarga.

    BalasHapus
  7. Drama dengan setting sejarah seperti ini selalu menarik untuk ditonton, ditambah lagi dengan sejarah negeri tirai bambu ini yang sangat panjang, dan memberi pengaruh yang sangat besar untuk negara lain.

    BalasHapus
  8. ya...17+ nih, gimana dengan aku yg masih imut ini heheheeee.....
    Eh tapi memangd ari dulu aku suka lho dengan film2 dari negera tirai bambu ini, saking senangnya dulu pas SD sering mimpi jadi putri kerajaan pegang pedang panjang ikut tempur wee.....mirip di film2 pokoknya :D

    BalasHapus
  9. tumben nih Mbak Susi sekarang suka nonton series hehehe... sepertinya ini temnanya sejarah Tiongkok ya kak. ngga panjang ya satu seri jadi bisa dapet seri baru deh. seminggu selesai lah yaaa

    BalasHapus
  10. Jadi sebenarnya perebutan tahta dan kekuasaan itu sudah berlangsung sejak dulu kala sampai sekarang pun masih ya

    BalasHapus
  11. Aku suka liat para princes jaman dulu dgn baju tradisional kliatan lebih cantik hehe. Eh sukunya namanya lucu yaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bajunya kayak lebih ke suku nomaden gitu ya, kayak mengarah ke mongol gitu, lebih terkesan untuk yang "mobile" gitu, dan memag malah ngasih kesan lebih lucu dan gak kaku.

      Hapus
  12. Mwnarik untuk ditonton
    Tapi kalau ada adegan melow bikin saya khawatir ikut melow juga hahaha
    Cantik ya pemerannya. . .

    BalasHapus
  13. mbak susiiiiiiiiiiiii, ini tuh filmnya di dubbing ke bahasa inggris atau bahasa indonesia ga sih? aku pengen nonton juga. aku seneng. tapi aku ga sanggup eh malas kalau harus baca subtittle

    BalasHapus
  14. Baca sinopsisnya aja udah bisa merasakan atmosfer ketegangan dari drama kolosal China ini, apalagi kalo nonton pasti makin terbawa alur ceritanya. Makasih Mbak reviewnya.

    BalasHapus
  15. wow ternyata masih tayang di wetv ya
    wuah boleh juga nih drama
    penasaran banget sih dengan wujud fashionnya dan intrik antar putri-kaisar, hoho

    BalasHapus
  16. mantap dong skor nya , ah aku pengen nonton ka , tapi we tv aku udah aku un install ,install lagi aja ah,btw drama china udah bagus aku terakhir nontn yang my alien kalau gasalah hehe

    BalasHapus
  17. Karena aku bukan penggemar drama sejarah, agak PR sih kalau nonton karena biasanya episode lumayan banget. Paling bisa komentar soal fashion yang cakep. Dan btw, cerita lama gak jauh-jauh dari perebutan tahta ya

    BalasHapus
  18. Menarik sekali ya Mbak sepertinya drama China yang satu ini. Apalagi mbak Susi sudah menuliskan latar belakangnya dengan cukup detail, kasih skor 9 pula. Bikin penasaran gimana cerita lengkapnya :)

    BalasHapus
  19. Wow, luar biasa ini film kalo di kasih angka 9. Aku masih mikir film ini berat sih kalo buat aku, sukanya komedi romantis aku mah hehehe

    BalasHapus
  20. Belakangan ini, Aku blum pernah nonton drama China mbaaa
    Selama ini, sebagaimana emak2 pd umumnya sering mantengin drakor doang.
    Tapiii setelah baca review mba Susi, kok jadi mupeng nonton yaaa

    BalasHapus
  21. Degdegan banget baca sinopsisnya.
    Awal cerita, aku jadi membayangkan sosok Mulan yang walau perempuan dari keluarga berada, namun tetap berjuang melawan ketidak adilan.

    Keren...kak Susi.

    BalasHapus
  22. nah itu..permaisuri cina cantik2, apa cuma di film ya...ehhehe, tapi mereka terlihat lemah lembut dan biasanya juga jago beladiri.., aku kurang tertarik sam yg sejarah gini..senangnya yang roman...lucu2 gitu,

    BalasHapus
  23. Wah lengkap banget ulasan nya mba. Ku jadi penasaran dengan drama ini. Intrik2 zaman kerajaan memang ngeri ya mba. Pembunuhan dimana2 demi tahta. Mungkin lebih barbar daripada era sekarang yang diam2 merebut kekuasaan. Skornya 9 pula, kan jadi kepo

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkenan meninggalkan jejak di sini. Mohon tidak memasang iklan atau link hidup di sini. :)